TENTANG
Menimbang : a. bahwa pemilihan umum raya secara langsung oleh mahasiswa merupakan
sarana perwujudan kedaulatan mahasiswa guna menghasilkan pemerintahan
mahasiswa yang demokratis;
b. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum raya secara langsung, umum bebas,
rahasia, jujur, dan adil hanya dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh
penyelenggaraan pemilihan umum yang mempunyai integritas, profesionalitas,
dan akuntabilitas;
c. bahwa berdasarkan penyelenggaraan pemilihan umum raya sebelumnya,
diperlukan penyempurnaan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
yang mengatur penyelenggaraan pemilihan umum raya;
d. bahwa penyempurnaan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
yang mengatur penyelenggaraan pemilihan umum raya, dimaksudkan untuk
lebih meningkatkan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
evaluasi;
e. bahwa diperlukan satu undang-undang yang mengatur penyelenggara
pemilihan umum raya;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf
b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang Undang tentang
penyelenggaraan pemilihan;
Mengingat: 1. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/ U/ 1998
tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi;
4. Qoidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah tahun 1999;
5. Statuta Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2007;
6. Buku pedoman penyelengaraan pendidikan Universitas Muhammadiyah
Malang tahun 2008;
7. Peraturan Rektor Nomor 01 Tahun 2007 Tentang Peraturan Disiplin
Mahasiswa;
8. Surat Keputusan Rektor nomor 154 tahun 2006 tentang Pokok Pokok
Ketentuan Pembinaan Lembaga Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah
Malang;
9. Undang-undang lembaga intra nomor 1 tahun 2011 tentang perubahan undang-
undang lembaga intra tahun 2009 tentang penyelenggaraan pemilu umum raya
Universitas Muhammadiyah Malang;
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilihan Umum Raya, selanjutnya disebut Pemilu Raya adalah sarana untuk memilih
anggota SEMU, Ketua dan Wakil Ketua BEMU, SEFA, Ketua dan Wakil Ketua BEMFA,
Ketua HMJ, dan Ketua HMPS di Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Senat Mahasiswa Universitas, selajutnya disebut SEMU adalah lembaga mahasiswa tertinggi
di tingkat Universitas dalam bidang legislatif, aspiratif, dan monitoring.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas, selanjutnya disebut BEMU adalah lembaga
mahasiswa tertinggi di tingkat universitas dalam bidang eksekutif.
4. Senat Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut SEFA adalah lembaga mahasiswa
tertinggi di tingkat Fakultas dalam bidang legislatif, aspiratif dan monitoring.
5. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut BEMFA adalah lembaga
mahasiswaan tertinggi di tingkat Fakultas dalam bidang eksekutif.
6. Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut HMJ adalah wadah pengembangan
profesi dan bidang keilmuan mahasiswa di tingkat Jurusan.
7. Himpunan Mahasiswa Program Studi yang selanjutnya disebut HMPS adalah wadah
pengembangan profesi dan bidang keilmuan mahasiswa di tingkat Program Studi.
8. Komisi Pemilihan Umum Raya Universitas, selanjutnya disebut KPRU adalah lembaga di
tingkatan Universitas yang sifatnya menyeluruh, mandiri, independen dan non-partisan yang
dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu Raya di tingkatan Universitas.
9. Komisi Pemilihan Umum Raya Fakultas, selanjutnya disebut KPRF adalah lembaga di
tingkatan Fakultas yang sifatnya menyeluruh, mandiri, independen dan non-partisan yang
dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu Raya di tingkatan Fakultas.
10. Badan Pengawas Pemilihan Umum Raya Universitas, selanjutnya disingkat BPPU, adalah
badan penyelenggara Pemilihan Umum Raya yang bertugas mengawasi penyelenggaraan
Pemilu di seluruh wilayah Universitas Muhammadiyah Malang.
11. Badan Pengawas Pemilu Fakultas, selanjutnya disingkat BPPF, adalah badan yang bertugas
mengawasi penyelenggaraan Pemilihan Umum Raya di wilayah fakultas.
12. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang adalah mahasiswa yang terdaftar aktif pada
Universitas Muhammadiyah Malang.
13. Partai politik Mahasiswa perserta Pemilu Raya adalah organisasi yang dibentuk oleh
mahasiswa secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak cita-cita untuk memperjuangkan
dan membela kepentingan politik anggota, mahasiswa, serta Universitas Muhammadiyah
Malang yang berlandaskan pada demokrasi.
BAB II
ASAS PENYELENGGARA PEMILU RAYA
Pasal 2
Penyelenggara Pemilu Raya berpedoman pada asas:
a. mandiri;
b. jujur;
c. adil;
d. kepastian hukum;
e. tertib;
f. kepentingan mahasiswa;
g. keterbukaan;
h. proporsionalitas;
i. profesionalitas;
j. akuntabilitas;
k. efisiensi dan
l. efektivitas;
Bagian Keempat
Persyaratan
Rancangan Undang-Undang PEMIRA, tanggal 29 April 2017
Paragraf 1
KPRU
Pasal 15
Syarat-syarat untuk dicalonkan sebagai anggota KPRU:
a. terdaftar sebagai mahasiswa aktif UMM dalam periode yang sedang berjalan;
b. minimal semester IV dan maksimal semester VIII;
c. prestasi akademik baik, sekurang-kurangnya mempunyai IPK 2,75
d. sehat jasmani dan rohani;
e. mempunyai komitmen kuat untuk menegakkan berdemokrasi
f. mempunyai integritas pribadi yang kuat, jujur, dan adil;
g. memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem kepartaian, proses pelaksanaan
pemilu raya, sistem perwakilan rakyat dan kemampuan kepemimpinan;
h. Tidak berstatus sebagai anggota atau pengurus partai politik mahasiswa;
i. bersedia bekerja penuh waktu; dan
j. tidak merangkap jabatan sebagai pengurus lembaga intra selama periode yang sedang
berlangsung;
Paragraf 2
KPRF
Pasal 16
Syarat untuk dicalonkan sebagai anggota KPRF sebagai berikut;
a. terdaftar sebagai mahasiswa aktif UMM;
b. minimal semester II dan maksimal semester VI;
c. prestasi akademik baik, sekurang-kurangnya mempunyai IPK 2,75;
d. sehat jasmani dan rohani;
e. mempunyai komitmen yang kuat terhadap tegaknya demokrasi dan keadilan;
f. mempunyai integritas pribadi yang kuat, jujur dan adil;
g. memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem kepartaian, sistem dan proses
pelaksanaan pemilu, sistem perwakilan rakyat dan kemampuan kepemimpinan;
h. Tidak berstatus sebagai anggota dan atau pengurus partai;
i. bersedia bekerja penuh waktu; dan
j. tidak merangkap jabatan sebagai pengurus lembaga intra selama periode yang sedang
berlangsung.
Bagian Kelima
Pengangkatan Dan Pemberhentian
Paragraf 1
KPRU
Pasal 17
1) Ketua SEMU membentuk keanggotaan tim seleksi yang berjumlah paling banyak 7 (tujuh)
orang.
2) Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membantu Ketua SEMU untuk
menetapkan anggota KPRU.
3) Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unsur SEMU.
4) Komposisi tim seleksi terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorang sekretaris
merangkap anggota, dan anggota.
5) Pembentukan tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Surat
Keputusan SEMU.
Pasal 18
Untuk memilih calon anggota KPRU, tim seleksi melakukan tahapan kegiatan:
1) mengumumkan pendaftaran calon anggota KPRU pada mahasiswa UMM secara umum;
2) menerima pendaftaran calon anggota KPRU;
3) melakukan seleksi administrasi calon anggota KPRU;
4) mengumumkan hasil seleksi administrasi calon anggota KPRU;
5) melakukan wawancara dengan materi penyelenggaraan Pemilu Raya;
6) mengumumkan nama daftar anggota KPRU yang lulus ; dan
7) menyampaikan daftar nama anggota KPRU kepada Ketua SEMU.
Pasal 19
1) Anggota KPRU berhenti antar waktu sebagai anggota karena:
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri secara tertulis kepada SEMU;
c. melanggar sumpah/ janji;
d. melanggar kode etik;
e. telah menyelesaikan studi di UMM; dan
BAB IV
PENGAWAS PEMILU RAYA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 26
1) Badan Pengawas Pemilihan Umum Raya adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum
Raya yang bersifat menyeluruh, mandiri, jujur, adil dan non partisan untuk mengawasi dan
menyelesaikan sengketa yang terjadi dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Raya
2) Dalam menjalankan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam point (1) Badan Pengawas
Pemilihan Umum Raya tersebut dibagi atas:
a. Badan Pengawas Pemilihan Umum Raya Universitas
b. Badan Pengawas Pemilihan Umum Raya Fakultas
Bagian Kedua
Kedudukan, Susunan Dan Keanggotaan
Pasal 27
1) BPPU berkedudukan di Universitas Muhammadiyah Malang.
2) BPPF berkedudukan di masing-masing fakultas.
Paragraf 1
BPPU
Pasal 28
1) Anggota BPPU berjumah ganjil minimal terdiri dari sekurang-kurangnya 9 (sembilan) orang
dan sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) orang mahasiswa aktif UMM dalam periode yang
sedang berjalan.
2) Anggota BPPU dibentuk dan dipilih oleh tim seleksi dari SEMU yang kemudian di sahkan
oleh Wakil Rektor 3.
3) Sebelum menjalankan tugas, anggota BPPU mengucapkan sumpah/janji dihadapan Wakil
Rektor 3.
4) BPPU terdiri dari seorang ketua yang merangkap sebagai anggota, dan seorang wakil ketua
merangkap sebagai anggota dan para anggota.
5) Ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh anggota BPPU dalam rapat pleno BPPU.
6) Masa keanggotan BPPU adalah 1 (satu) tahun sejak mengucapkan sumpah/ janji serta tidak
dapat dicalonkan dan diangkat kembali untuk periode berikutnya
Paragraf 2
BPPF
Pasal 29
1) Anggota BPPF berjumah ganjil minimal terdiri dari sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan
sebanyak-banyaknya 13 (tiga belas) orang mahasiswa aktif UMM dalam periode yang sedang
berjalan.
2) Anggota BPPF dibentuk dan dipilih oleh tim seleksi dari SEFA yang kemudian di sahkan oleh
Pembantu Dekan 3
3) Sebelum menjalankan tugas, anggota BPPF mengucapkan sumpah/janji dihadapan Pembantu
Dekan 3
4) BPPF terdiri dari seorang ketua yang merangkap sebagai anggota, dan seorang wakil ketua
merangkap sebagai anggota dan para anggota.
5) Ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh anggota BPPF dalam rapat pleno BPPF.
6) Masa keanggotan BPPF adalah 1 (satu) tahun sejak mengucapkan sumpah/ janji serta tidak
dapat dicalonkan dan diangkat kembali untuk periode berikutnya
Paragraf 2
BPPF
Pasal 39
Syarat-syarat untuk dicalonkan sebagai anggota BPPF:
a. terdaftar aktif sebagai mahasiswa UMM dalam periode yang sedang berjalan
b. minimal semester IV dan maksimal semester VI;
c. prestasi akademik baik, sekurang-kurangnya mempunyai IPK 2,75
d. sehat jasmani dan rohani;
e. mempunyai komitmen kuat untuk menegakkan demokrasi
f. mempunyai integritas pribadi yang kuat, jujur, dan adil;
g. memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem kepartaian, proses pelaksanaan
pemilu raya, sistem perwakilan rakyat dan kemampuan kepemimpinan;
h. tidak berstatus anggota dan pengurus partai politik mahasiswa;
i. bersedia bekerja penuh waktu; dan
j. tidak merangkap jabatan sebagai pengurus lembaga intra selama periode yang sedang
berlangsung.
Bagian Kelima
Pengangkatan Dan Pemberhentian
Paragraf 1
Pasal 40
1) Tim seleksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 dan pasal 12 selain menyeleksi anggota
KPRU menyeleksi anggota BPPU pada saat yang bersamaan.
2) Untuk memilih calon anggota BPPU, tim seleksi melakukan tahapan kegiatan:
a. mengirimkan surat permohonan calon anggota BPPU pada masing-masing SEFA;
b. menerima pendaftaran calon anggota BPPU;
c. melakukan seleksi administrasi calon anggota BPPU;
d. mengumumkan hasil seleksi administrasi calon anggota BPPU;
e. melakukan wawancara dengan materi utama pengetahuan mengenai Pemilu Raya;
f. mengumumkan nama daftar anggota BPPU yang lulus seleksi;
g. menetapkan sekurangnya 9 (sembilan) dan sebanyak 15 (lima belas) nama anggota
BPPU dalam rapat pleno; dan
h. menyampaikan sekurangnya 9 (sembilan) dan sebanyak 13 (tiga belas) nama anggota
BPPU kepada Ketua SEMU.
Pasal 41
1) Anggota BPPU berhenti antar waktu sebagai anggota karena:
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri secara tertulis kepada SEMU;
c. melanggar sumpah/ janji;
d. melanggar kode etik; dan
e. telah menyelesaikan studi di UMM.
2) Pemberhentian anggota BPPU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan kepada ketua
SEMU oleh Ketua BPPU berdasarkan keputusan rapat pleno yang dihadiri sekurang-
kurangnya 50%+1 orang anggota BPPU.
3) Pengganti anggota BPPU yang berhenti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh
Ketua BPPU kepada Ketua SEMU berdasarkan keputusan rapat pleno yang dihadiri
sekurang-kurangnya 50%+1 orang anggota BPPU.
Paragraf 2
BPPF
Pasal 42
1) Tim seleksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 dan pasal 15 selain menyeleksi anggota
KPRF menyeleksi anggota BPPF pada saat yang bersamaan.
2) Untuk memilih calon anggota BPPU, tim seleksi melakukan tahapan kegiatan:
a. mengumumkan pendaftaran calon anggota BPPF pada mahasiswa fakultas secara umum;
b. menerima pendaftaran calon anggota BPPF;
c. melakukan seleksi administrasi calon anggota BPPF;
d. mengumumkan hasil seleksi administrasi bakal calon anggota BPPF;
e. melakukan wawancara dengan materi utama pengetahuan mengenai Pemilu Raya
Fakultas;
f. menerima hasil tes kesehatan;
BAB V
PERATURAN DAN KEPUTUSAN PENYELENGGARA PEMILU
Pasal 47
1) Untuk penyelenggaraan Pemilu Raya Universitas, KPRU membentuk peraturan pelaksanaan
teknis KPRU dan keputusan KPRU.
2) Peraturan KPRU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pelaksanaan peraturan
perundang-undangan.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 49
Pendaftaran anggota KPRU dan/atau BPPU di universitas oleh tim seleksi SEMU yang tidak
mendapatkan calon sekurang-kurangnya 9 (sembilan) orang maka akan diadakan Penetapan
anggota KPRU dan BPPU oleh tim seleksi dari SEMU dan Wakil Rektor 3.
Pasal 50
Pendaftaran anggota KPRF dan/atau BPPF di fakultas oleh tim seleksi SEFA yang tidak
mendapatkan calon sekurang-kurangnya 9 (sembilan) orang maka akan diadakan Penetapan
anggota KPRF dan BPPF oleh tim seleksi dari SEFA dan Pembantu Dekan 3.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Dengan berlakunya undang-undang ini, aturan tentang pemilihan umum yang sebelumnya
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 52
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.