Anda di halaman 1dari 6

2.1.

Penyakit-penyakit apa saja yang menyebabkan produksi kencing menurun dan


penyakit-penyakit yang memiliki gejala sama seperti di skenario!

a. Gagal ginjal akut

Definisi: suatu sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan mendadak faal ginjal dalam
48 jam yng menyebabkan retensi sisa metabolism nitrogen (urea-kreatininin) dan non
nitrogen dengan atau tanpa disertai oliguri yaitu berupa kenaikan kadar kreatinin serum lebih
dari sama dengan 0.5mg% pada pasien dengan kadar kreatinin awal <2,5 mg%, presentasi
kenaikan kreatinin serum lebih dari sama dengan 50% (1.5 x kenaikan dari nilai dasar) atau
pengurangan produksi urin (oliguria yang tercatat kurang dari sama dengan 0.5ml/kg/jam
dalam waktu >6 jam).

Etiologi:

Gagal ginjal akut bisa merupakan akibat dari berbagai keadaan yang menyebabkan:

- Berkurangnya aliran darah ke ginjal


Kekurangan darah akibat perdarahan, dehidrasi atau cedera fisik yang menyebabkan
tersumbatnya pembuluh darah, daya pompa jantung menurun, tekanan darah yang
sangat rendah, dan kegagalan hati.
- Penyumbatan aliran kemih berupa pembesaran prostat, tumor yang menekan saluran
kemih
- Trauma pada ginjal, nefrotoksik, batu ginjal

Gejala:

- Berkurangnya produksi air kemih


- Nokturia
- Pembengkakan kaki, tungkai, atau pergelangan kaki
- Pembengkakan yang menyeluruh (karena ada penimbunan cairan)
- Baal terutama di tangan atau kaki
- Tremor
- Mual, muntah
b. Gagal Ginjal Kronik

Definisi: suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan


penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal.
Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal yang irreversible.

Epidemiologi: di Amerika Serikta, data tahun 1995-1999 menyatakan insiden penyakit ginjal
kronik yang diperkirakan 100 kasus perjuta penduduk pertahun, dan angka ini meningkat
sekitar 8% setiap tahunnya. Di Malaysia, dengan populasi 18 juta, diperkirakan terdapat 1800
kasus baru gagal ginjal pertahunnya.

Gejala klinik:

- Kelainan saluran cerna: nafsu makan menurun, mual, muntah, dan fetor uremik
- Kelainan kulit: gatal di kulit.
- Kelainan neuromuskular: tungkai lemah, parastesi, kram otot
- Kelainan kardiovaskular: hipertensi, sesak nafas, nyeri dada, edema
- Oliguria, nokturia.

c. Glomeruloneftritis akut

Definisi: suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu yang sering
terjadi akibat infeksi Streptococcus. Glomerulonefritis adalah sindrom yang ditandai oleh
peradangan dari glomerulus diikuti pembentukan beberapa antigen yang mungkin endogenus
atau eksogenus.

Gejala klinik:

- Hematuria,
- Proteinuria,
- Oliguria,
- Edema,
- Azotemia, gejala umum: lelah, anoreksia, kadang-kadang demam, mual, muntah

Penatalaksanaan:
Kortikosteroid dosis tinggi seperti prednison dosis 0,5-1mg/kg/BB selama 6-8
minggu.

d. Infeksi Urogenitalia
Adanya mikroorganisme dalam urin

Istilah dalam ISK:

- Isk uncomplicated (sederhana): infeksi saluran kemih pada pasien tanpa disertai
kelainan anatomi maupun kelainan struktur saluran kemih
- ISK complicated (rumit) adalah infeksi saluran kemih yang terjadi pada pasein yang
menderita kelainan anatomik/struktur saluran kemih, atau adanya penyakit sistemik.
- First infection (infeksi pertama kali) atau isolated infection adalah infeksi saluran
kemih yang pertama kali diderita atau infeksi yang didapat setelah sekurang-
kurangnya 6 bulan telah bebas dari ISK
- Unresolved bakteriuria adalah infeksi yang tidak mempan dengan pemberian
antibiotika.
- Infeksi berulang adalah timbulnya kembali bakteriuria setelah sebelumnya dapat
diterapi antibiotika pada infeksi pertama.

Insiden: ISK dapat menyerang pasien dari segala usia. Pada umumnya, perempuan
lebih sering mengalami ISK karena uretra perempuan lebih pendek daripada laki-laki.
Insiden ISK pada usia remaja anak perempuan meningkat 3,3 sampai 5,8%.

 Pielonefritis akut
Pielonefritis akut adalah reaksi inflamasi akibat infeksi yang terjadi pada pielum dan
parenkim ginjal. Pada umunya kuman yang menyebabkan infeksi ini berasal dari
saluran kemih bagian bawah yang naik ke ginjal melalui ureter. Kuman itu adalah
Escherechia coli, Proteus, Klebsiella sp, Staphylococcus aureus dapat menyebabkan
pielonefritis melalui penularan secara hematogen.

Gambaran klinis: demam tinggi, nyeri didaerah perut dan pinggang, mual dan muntah.
Pemfis: nyeri pada pinggang dan perut, suara usus melemah seperti ileus paralitik.
Pemeriksaan darah: peningkatan laju endap darah, urinalisis terdapat bakteriuria dan
hematuria.
Terapi: terapi ditujukan untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal yang lebih parah
dan memperbaiki kondisi pasien yaitu berupa terapi suportif dan pemberian
antibiotika. Antibiotika yang dipergunakan pada keadaan ini bersifat bakterisidal,
berspektrum luas. Golongan obat-obat itu adalah: aminoglikosida yang
dikombinasikan dengan aminopenisilin (ampisilin atau amoksisilin), aminopenisilin
dikombinasi dengan asam klavulanat atau sulbaktam, karboksipenisilin, sefalosporin
atau fluoroquinolone.

 Prostatitis

Adalah reaksi inflamasi pada kelenjar prostat yang dapat disebabkan oleh bakteri
maupun non-bakteri. Untuk menentukan penyebab suatu prostatitis.

Klasifikasi: National Institut of Health memperkenalkan klasiikasi prostatitis dalam


empat (4) kategori, yaitu:

1. Kategori I adalah prostatitis bakterial akut.


2. Kategori II adalah prostatitis bakterial kronis.
3. Kategori III prostatitis non bakterial kronis atau sindroma pelvik kronis. Pada
kategori ini terdapat keluhan nyeri dan perasaan tidak nyaman di daerah pelvis
yang telah berlangsung paling sedikit 3 bulan.
4. Kategori IV adalah prostatitis inflamasi asimtomatik.
 Epididimitis

Adalah reaksi inflamasi yang terjadi pada epididimis. Reaksi inflamasi ini dapat
terjadi secara akut atau kronis. Dengan pengobatan yang tepat penyakit ini dapat
sembuh sempurna, tetapi jika tidak ditangani dengan baik dapat menular ke testis
sehingga menimbulkan orkitis, abses pada testis, nyeri kronis pada skrotum yang
berkepanjangan dan infertilitas.

Gambaran klinis:

Epididimitis akuta adalah salah satu keadaan akut skrotum yang sulit dibedakan
dengan tersio testis. Pasien mengeluh nyeri mendadak pada daerah skrotum, diikuti
dengan bengkak pada kauda hingga kaput epididimis. Tidak jarang disertai demam,
malese, dan nyeri dirasakan hingga ke pinggang.

Pemerisaan menunjukkan pembengkakan hemiskrotum dan kadang kala pada palpasi


sulit untuk memisahkan antara epididimis dengan testis. Mungkin disertai dengan
hidrokel sekunder akibat reaksi inflamasi pada epididimis. Reaksi inflamasi dapat
menjalar ke funikulus spermatikus pada daerah inguinal.

Terapi: pemilihan antibiotika tergantung pada kuman penyebab infeksi. Pada pasien
yang berusia dibawah 35 tahun dengan perkiraan kuman penyebabnya adalah
Chlamidia trachomatis atau Neisseria gonorrhoeae, antibiotika yang dipilih adalah
amoksisilin dengan disertai probenesud atau ceftriakson yang diberikan secara
intravena. Selanjutnya diteruskan dengan pemberian doksisiklin atau eritromisin per
oral selama 10 hari.

e. Batu Uremia

Adalah batu didalam saluran kemih berupa massa keras yang terbentuk disepanjang
saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih
atau infeksi. Batu ini dapat terbentuk didalam ginjal (nefrolitiasis), ureter
(ureterolitiasis), kandung kemih (vesikolitiasis), dan uretra (uretrolitiasis).

Manifestasi Klinis

Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada: posisi atau letak batu dan
besar batu. Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien adalah nyeri pada pinggang.
Nyeri mungkin bisa berupa nyeri kolik maupun bukan kolik. Nyeri kolik terjadi
karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises ataupun ureter meningkat dalam
usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih. Peningkatan peristaltik itu
menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat sehingga terjadi peregangan dari
terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri. Nyeri non kolik terjadi akibat
peregangan kapsul ginjal karena terjadi hidronefrosis atau infeksi pada ginjal.

Batu yang terletak disebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada
saat buang air kecil.
GGL GINJAL KRONIK

Tanda dan gejala :

1. Sesuai penyakit yang mendasari (Infeksi traktus urinarius, hipertensi, diabetes melitus)

2. Sindrom uremia yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nocturia, kelebihan
volume cairan, neuropati perifer, pruritus, uremic frost, pericarditis, kejang-kejang sampai koma

GGL Ginjal Akut


Pencegahan :
Prinsip pengelolaannya dimulai dengan mengidentifikasi pasien beresiko GGA
1. Memperhatikan status hemodinamik seorang pasien
2. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Mencegah penggunaan zat nefrotoksik maupun obat yang dapat mengganggu kompensasi
ginjal pada seseorang dengan gangguan fungsi ginjal
4. Mengatasi penyakit penyebab GGA
5. Mencegah komplikasi metabolic, seperti hyperkalemia, asidosis, hiperfosfatemia
6. Evaluasi status nutrisi
7. Mencegah infeksi

Sumber :

-IPD edisi 6

-PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN


KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2016

Anda mungkin juga menyukai