Untuk melakukan aktivitas, tubuh memerlukan energi yang diperoleh dari pembakaran zat
makanan. Energi yang diperoleh dari proses tersebut digunakan oleh otot untuk melakukan
kontraksi dan relaksasi. Energi pada kontraksi diperoleh dari perubahan adenosine triphosphat (ATP)
menjadi adenosine diphosphat (ADP) kemudian ADP diubah kembali menjadi ATP oleh enegi yang
tersedia dari pemecahan glikogen. Dengan tambahan persediaan oksigen maka pemecahan bersifat
aerobik, yang menghasilkan karbondioksida dan air. Deplesi ATP dan phospocreatin mengakibatkan
terjadinya kelelahan otot. Bila tidak cukup tersedia oksigen akan dipecah menjadi asam laktat
(glycogen anaerobic) dan kadar asam laktat dalam darah akan bertambah. Akumulasi asam laktat
dalam aliran darah dapat mengurangi kapasitas kerja otot yang selanjutnya akan mengakibatkan
kondisi yang disebut kelelahan.
Keadaan dan perasaan kelelahan adalah reaksi fungsional dari pusat yaitu corteks cerebri
yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistik yaitu sistem penghambat (inhibisi) dan sistem
penggerak (aktivasi). Sistem penghambat ini terdapat dalam thalamus yang mampu menurunkan
kemampuan manusia bereaksi dan menyebabkan kecenderungan untuk tidur untuk sistem
penggerak terdapat dalam formation retikularis yang dapat merasa pusat-pusat vegetatif untuk
merangsang dari peralatan tubuh untuk bekerja.