Anda di halaman 1dari 22

POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS

Jl. Raya Jumpo Kulon, Sokaraja, Banyumas

STANDAR PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI


OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Pengukuran Ukuran Tubuh
TUJUAN Mengukur dimensi tubuh dan komposisi tubuh
KEBIJAKAN Pasien yang baru pertama kali masuk rumah sakit
PERALATAN 1. Meteran
2. Timbangan detecto
3. Microtoise
4. Pita Lila
A. Tahap PraInteraksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam pada pasien dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Prosedur Penimbangan
a. Posisikan pasien di atas timbangan
b. Geser bandul sesuai berat pasien sampai posisi jarum seimbang.
c. Perhatikan posisi kaki pasien tepat di tengah alat timbang, tidak menumpu pada
salah satu kaki, sikap tenang (JANGAN BERGERAK-GERAK) dan kepala
tidak menunduk (memandang lurus ke depan)
d. Baca dan catat berat badan pada statuse.
e. Minta pasien turun dari alat timbang
2. Prosedur Pengukuran tinggi badan
a. Minta pasien melepaskan alas kaki (sandal/sepatu), topi (penutup kepala) dan
asesori lain yang bisa mempengaruhi hasil pengukuran.
b. Pastikan alat geser berada di posisi atas.
c. Pasien diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser.
d. Posisi kepala dan bahu bagian belakang (punggung), pantat, betis dantumit
menempel pada dinding tempat microtoise dipasang.
e. Pandangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung bebas.
f. Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala pasien. Pastikanalat
geser berada tepat di tengah kepala pasien. Dalam keadaan ini bagianbelakang
alat geser harus tetap menempel pada dinding.
g. Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar(ke
bawah) Pembacaan dilakukan tepat di depan angka (skala) pada garismerah,
sejajar dengan mata petugas.
h. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri diatas
bangku agar hasil pembacaannya benar.

1 SOP dan Tools KDM 2020 disampaikan oleh Sulistyowati M.Kep 8 Juni 2020
POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS
Jl. Raya Jumpo Kulon, Sokaraja, Banyumas
i. Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka dibelakang koma(0,1
cm). Contoh 157,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm.
j. catat hasil dalam catatan pasien

3. Prosedur Pengukuran LiLa


a. Tentukan posisi pangkal bahu
b. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke
arah perut.
c. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku denganmenggunakan
pita LiLA atau meteran (Lihat Gambar), dan beri tandadengan pulpen/spidol
(sebelumnya dengan sopan minta izin kepadapasien). Bila menggunakan pita
LiLA perhatikan titik nolnya.
d. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan pasien
sesuaitanda (di pertengahan antara pangkal bahu dan siku).
e. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
f. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
g. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearahangka
yang lebih besar)
h. catat hasil dalam catatan pasien
POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS
Jl. Raya Jumpo Kulon, Sokaraja, Banyumas

4. Prosedur Pengukuran Tricep Skinfold


a. Responden berdiri tegak dengan kedua lengan tergantung bebas pada kedua sisi
tubuh.
b. Pengukuran dilakukan pada titik mid point (sama pada LILA).
c. Pengukur berdiri di belakang responden dan meletakkan telapak tangan kirinya
pada bagian lengan kearah tanda yang telah dibuat dimana ibu jari dan telunjuk
menghadap ke bawah. Tricep skinfold diambil dengan menarik pada 1 cm dari
proximal tanda titik tengah tadi.
d. Tricep skinfold diukur dengan mendekati 0,1 mm

A. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
6. Segera mengirim urine periksa ke laborat
POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS
Jl. Raya Jumpo Kulon, Sokaraja, Banyumas

PENILAIAN PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


0 1 2
ALAT
a. Meteran
b. Timbangan detecto
c. Microtoise
d. Pita Lila
B Tahap Pra Interaksi
1.Cek program terapi 1
2.Cuci tangan 1
3.Siapkan alat 1
C Tahap Orientasi
1.Memberikan 5S (Salam, sapa, senyum sopan santun) 1
2.Memperkenalkan diri 1
3. Mengecek identitas pasien dengan menanyakan nama, umur 1
dan alamat ,sambil melihat gelang identitas pasien
4.Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan 1
5.Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien 1
D Tahap Kerja
. Prosedur Penimbangan 1
a. Posisikan pasien di atas timbangan
b. Geser bandul sesuai berat pasien sampai posisi jarum 1
seimbang.
c. Perhatikan posisi kaki pasien tepat di tengah alat timbang, 2
tidak menumpu pada salah satu kaki, sikap tenang (JANGAN
BERGERAK-GERAK) dan kepala tidak menunduk
(memandang lurus ke depan)
d. Baca dan catat berat badan pada statuse. 1
e. Minta pasien turun dari alat timbang 2
2. Prosedur Pengukuran tinggi badan
a. Minta pasien melepaskan alas kaki (sandal/sepatu), topi 1
(penutup kepala) dan asesori lain yang bisa mempengaruhi
hasil pengukuran.
b. Pastikan alat geser berada di posisi atas. 1
c. Pasien diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser. 1
d. Posisi kepala dan bahu bagian belakang (punggung), 2
pantat, betis dan tumit menempel pada dinding tempat
microtoise dipasang.
e. Pandangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi 2
tergantung bebas.
f. Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala 2
pasien. Pastikan alat geser berada tepat di tengah kepala
pasien. Dalam keadaan ini bagian belakang alat geser
harus tetap menempel pada dinding.
g. Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka 1
yang lebih besar(ke bawah) Pembacaan dilakukan tepat di
depan angka (skala) pada garismerah, sejajar dengan mata
petugas.
h. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur 1
harus berdiri diatas bangku agar hasil pembacaannya
benar.
i. Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka 1
dibelakang koma(0,1 cm). Contoh 157,3 cm; 160,0 cm;
163,9 cm.
j. catat hasil dalam catatan pasien 1
3. Prosedur Pengukuran LiLa
a. Tentukan posisi pangkal bahu 1
b. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat 2
dengan telapak tangan ke arah perut.
c. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku 2
dengan menggunakan pita LiLA atau meteran, dan beri
tanda dengan pulpen/spidol (sebelumnya dengan sopan
minta izin kepada pasien). Bila menggunakan pita LiLA
perhatikan titik nolnya.
d. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling 2
lengan pasien sesuai tanda (di pertengahan antara pangkal
bahu dan siku).
e. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA. 1
f. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau 1
longgar.
g. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita 1
LiLA (kearah angka yang lebih besar)
h. catat hasil dalam catatan pasien 1
4. Prosedur Pengukuran Tricep Skinfold
a.Responden berdiri tegak dengan kedua lengan tergantung 1
bebas pada kedua sisi tubuh.
b.Pengukuran dilakukan pada titik mid point (sama pada 2
LILA).
c.Pengukur berdiri di belakang responden dan meletakkan 2
telapak tangan kirinya pada bagian lengan kearah tanda
yang telah dibuat dimana ibu jari dan telunjuk menghadap
ke bawah. Tricep skinfold diambil dengan menarik pada 1
cm dari proximal tanda titik tengah tadi.
d.Tricep skinfold diukur dengan mendekati 0,1 mm 1
e. catat hasil dalam catatan pasien 1
E Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi 1
Berpamitan dengan Klien 1
Merapikan alat-alat 1
Mencuci tangan 1
TOTAL 50
Menghitung BMI (Body Mass Index)

< 20 : underweight

20-25 : normal

25-30 : overweight

> 30 : obese
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK RELAKSASI DAFAS DALAM

PENGERTIAN Suatu manajemen penanganan stress dengan


melakukan teknik melalui pernapasa
TUJUAN INDIKASI
1. Mengurangi stress 1. Pasien dengan kecemasan ringan-sedang
2. Mengurangi nyeri 2. Pasien dengan ganguan
3. Mengurangi sesak kenyamanan:nyeri
3. Pasien dengan sesak nafas
PERSIAPAN SEBELUM PELAKSANAAN: HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:
A. PERSIAPAN RUANGAN Mengkaji intensitas nyeri sebelum dilakukan
1. Ruangan yang nyaman intervensi dengan menggunakan skala nyeri yang
2. Minimalkan kebisingan dan ada
gangguan
B. PERSIAPAN KLIEN
1. Minta klien untuk berbaring dengan
rileks

NO TINDAKAN STANDAR OPERASIONAL


1 FASE ORIENTASI
a. Mencuci tangan dengan Handsrub a. Sebelum berinteraksi dengan pasien
perawat melakukan 6 langkah mencuci
tangan
b. Mengucapkan salam b. Selamat pagi/siang/sore, saya perawat
.....
c. Menanyakan identitas pasien c. Nama Tn/Saudara/ Ibu/Nona siapa ?...
sesuai rekam medik umurnya berapa? alamat dimana ? sudah
sesuai dengan identitas Tn/Saudara/
Ibu/Nona siapa (sesuai tujuan/sasaran
keselamatan pasien)
d. Menjelaskan tujuan d. Tujuan kedatangan saya kesini adalah
membantu Tn/Saudara/ Ibu/Nona untuk
memberikan rasa nyaman/ lebih rileks
(sesuaikan dengan kasus pada pasien)
e. Menjelaskan langkah prosedur e. Tn/Saudara/ Ibu/Nona akan saya
bimbing untuk melakukan relaksasi
dengan nafas dalam penuh konsentrasi
f. Menanyakan kesiapan pasien f. Apakah Tn/Saudara/ Ibu/Nona.. . .sudah
siap? Ada pertanyaan ?
2 FASE KERJA
a. Menjaga privasi a. Menutup pintu/jendela atau memasang
sampiran dan meminta orang lain untuk
keluar (jika ada di ruang perawatan)
b. Memposisikan pasien senyaman b. Mengatur posisi pasien supinasi (jika
mungkin memunginkan)
c. Meletakkan lengan disamping c. Upayakan lengan lurus disamping kanan
tubuh pasien, dengan kaki jangan kiri tubuh, dengan kaki tidak disilangkan.
disilangkan Perawat memberi contoh terlebih
Memberi contoh : dahulu setelah selesai anjurkan pasien
d. Menarik nafas dalam, sambil untuk mendemonstrasikan :
merasakan perut dan dada d. Menganjurkan pasien untuk menarik
terangkat perlahan dan rilekskan, dafas sampai dada dan perut
keluarkan nafas secara perlahan- mengembang dengan hitungan sampai 4.
lahan Tarik nafas pada hitungan 1 dan 2,
kemudian keluarkan/hembuskan pada
hitungan 3 dan 4 melaui mulut.
e. Melanjutkan untuk bernafas e. Melanjutkan untuk bernafas dengan
dengan perlahan, rilekskan tubuh perlahan, rilekskan tubuh (perhatikan
(perhatikan setiap ketegangan setiap ketegangan pada otot anda)
pada otot anda)

f. Melanjutkan untuk bernafas dan f. Melanjutkan untuk bernafas dan rileks


rileks dengan dengan mengkonsentrasikan pada wajah,
mengkonsentrasikan pada wajah, rahang, leher, perhatikan setiap kesulitan
rahang, leher , perhatikan setiap
kesulitan
g. Melanjutkan bernafas dan rasakan
g. Melanjutkan bernafas dan rasakan kehangatan menjalar ke tangan dan buat
kehangatan menjalar ke tangan kepalan- kepalan di tangan saat
dan buat kepalan- kepalan di menghembuskan nafas dan relaksasikan
tangan saat menghembuskan kepala dan tangan , perhatikan apa yang
nafas dan relaksasikan kepala dan dirasakan hangat, berat atau ringan
tangan , perhatikan apa yang
dirasakan hangat, berat atau
ringan

h. Melanjutkan bernafas dan h. Melanjutkan bernafas dan relaksasikan


relaksasikan setiap ketegangan setiap ketegangan dan membiarkan
dan membiarkan perasaan rileks perasaan rileks menyebar dari jar-jari dan
menyebar dari jar-jari dan tangan tangan melalui otot lengan, upayakan
melalui otot lengan, upayakan lebih rileks dan rileks lagi
lebih rileks dan rileks lagi
i. Anjurkan pasien untuk
melakukan/redemostrasi
j. Anjurkan pasien untuk
memejamkan mata
k. Memulai teknik gerakan dari d-h
l. Menganjurkan pasien untuk
membuka mata kembali l. Menganjurkan pasien untuk membuka mata
m. Mencuci tangan m. Mencuci tangan
n. Dokumentasikan tindakan n. Dokumentasi tindakan

3 FASE TERMINASI
a. Mengevaluasi respon pasien a. Menanyakan perasaan/kenyamanan setelah
tindakan,
b. Menyampaikan tindak lanjut b. Sampaikan rencana tindakan selanjutnya
c. Senang membantu Tn/Saudara/ Ibu/Nona,
c. Berpamitan selamat pagi/siang/sore, semoga lekas
sembuh.
TEKNIK RELAKSASI DAFAS DALAM

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2


FASE ORIENTASI
1 Mencuci tangan dengan Handrub 1
2 Mengucapkan salam 1
3 Menanyakan identitas pasien sesuai rekam medik 1
4 Menjelaskan tujuan 1
5 Menjelaskan langkah prosedur 1
6 Menanyakan kesiapan pasien 1
FASE KERJA
1 Menjaga privasi 1
2 Memposisikan pasien senyaman mungkin 1
3 Meletakkan lengan disamping tubuh pasien, dengan kaki jangan 1
disilangkan
4 Memberi contoh: 4
Menarik nafas dalam, sambil merasakan perut dan dada
terangkat perlahan dan rilekskan, keluarkan nafas secara
perlahan-lahan
5 Dengan hitungan sampai 4, tarik nafas pada hitungan 1 dan 2, 4
kemudian keluarkan pada hitungan 3 dan 4
6 Melanjutkan untuk bernafas dengan perlahan, rilekskan tubuh, 4
perhatikan setiap ketegangan pada otot anda.
7 Melanjutkan untuk bernafas dan rileks dengan 4
mengkonsentrasikan pada wajah, rahang, leher , perhatikan
setiap kesulitan
8 Bernafas dan rasakan dalam kehangatan dan relaksasi 4
konsentrasi pada setiap ketegangandi tangan, perhatikan
bagaimana rasanya
9 Membuat kepalan-kepalan tangan yang kuat, saat mulai 4
mengeluarkan nafas, relaksasikan kepala dan tangan
10 Memperhatikan apa yang dirasakan pada tangan, dengan 4
pikiran rileks, rasakan tangan terasa hangat , berat atau ringan
11 Mengupayakan untuk lebih rileks dan lebih rileks lagi 2
12 Memfokuskan pada lengan atas, memperhatikan ketegangan, 4
merelaksasikan lengan , membiarkan perasaan rileks menyebar
dari jari-jari dan tangan melalui otot
13 Anjurkan pasien untuk melakukan/redemostrasi gerakan 4-12 1
dengan memejamkan mata
14 Menganjurkan pasien untuk membuka mata kembali 1
15 Mencuci tangan 1
16 Dokumentasi tindakan 1
FASE TERMINASI
1 Mengevaluasi respon pasien 1
2 Menyampaikan tindak lanjut 1
3 Berpamitan 1
TOTAL 50
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR GUIDE IMAGERY

PENGERTIAN Upaya untuk menciptakan kesan dalam pikiran


pasien, kemudian berkonsentrasi terhadap kesan
tersebut, sehingga mampu menurunkan persepsi klien
tehadap nyeri
TUJUAN INDIKASI
1. Pikiran tenang dan tetap 1. Pasien nyeri
2. Mengurangi nyeri 2. Pasien dengan kecemasan
Jenis
1. Guided Walking Imagery Hal yang perlu diperhatikan:
Mengimajinasi pemandangan standar 1. Pengaturan posisi yang nyaman
2. Autogenic Abstraction 2. Suara lembut
Memilih perilaku negatif dalam 3. Audio tape
pikirannya dan mengunkapkan secara 4. Waktu yang digunakan 15 menit
verbal tanpa batas
3. Covert Sensitization
Reinforcement (modifikasi perilkau)
4. Covert Behaviour Rehearsal
Mengimajinasi perilaku koping yang
diinginkan
NO TINDAKAN STANDAR OPERASIONAL
1 FASE ORIENTASI
a. Mencuci tangan dengan a. Sebelum berinteraksi dengan pasien perawat
Hands rub melakukan 6 langkah mencuci tangan
b. Selamat pagi/siang/sore, saya perawat .....
b. Mengucapkan salam c. Nama Tn/Saudara/ Ibu/Nona siapa ?...
umurnya berapa? alamat dimana ? sudah
c. Menanyakan identitas sesuai dengan identitas Tn/Saudara/
pasien sesuai rekam medik Ibu/Nona siapa (sesuai tujuan/sasaran
keselamatan pasien)
d. Tujuan kedatangan saya kesini adalah
membantu Tn/Saudara/ Ibu/Nona untuk
d. Menjelaskan tujuan mengurangi rasa sakit/ mengurangi
kecemasan (sesuaikan dengan kasus
pada pasien)
e. Tn/Saudara/ Ibu/Nona akan saya bimbing
untuk membayangkan.....agar lebh rileks
e. Menjelaskan langkah .....(sesuaikan dengan kasus)
prosedur f. Apakah Tn/Saudara/ Ibu/Nona siapa sudah
siap? Ada pertanyaan ?
f. Menanyakan kesiapan pasien

2 FASE KERJA
a. Menjaga privasi a. Menutup pintu/jendela atau memasang
sampiran dan meminta orang lain untuk
keluar (jika ada di ruang perawatan)
b. Mencuci tangan b. Mencuci tangan dengan 6 langkah
c. Memposisikan pasien c. Mengatur posisi senyaman pasien bisa duduk
senyaman mungkin atau terlentang
d. Menyepakati imajinasi yang d. Menanyakan imajinasi apa yang akan
akan dilakukan dilakukan

1 SOP dan Tools KDM 2020 disampaikan oleh Sulistyowati M.Kep 8 Juni 2020
e. Menganjurkan pasien e. Menganjurkan pasien menutup mata secara
pejamkan mata dan baringkan perlahan-lahan, perhatikan posisi pasien agar
tubuh senyaman mungkin, betul-betul nyaman/rileks
nyalakan musik ( jika Dan nyalakan musik klasik atau musik yang
memungkinkan) rileks
f. Periksa otot-otot pasien f. Mengangkat tangan satu persatu dan kakinya
dalam keadaan rileks jika belum rileks anjurkan untuk
mengendorkannya
g. Membimbing pasien untuk g. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
relaksasi nafas dalam
h. Menganjurkan untuk h. Melanjutkan kegiatan dan meminta pasien
meneruskan teknik relaksasi mulai membayangkan imajinasinya (sesuai
nafas dalam dan kesepkatan) dengan bimbingan perawat
menganjurkan pasien
membayangkan hal-hal yang
menyenangkan (sesuai
kesepakatan) sambil di
arahkan khayalan pasien
i. Memastikan pasien mampu i. Sebelum dilanjutkan khayalannya, tanyakan
melakukan (berada dalam pasien sudah berada pada imajinya) jika
imajinasinya) dengan belum hentikan tindakan dan ulangi
menanyakan kepada pasien, bimbingan
jika belum bisa berimajinasi
ulangi kegiatannya
j. Membiarkan klien j. Membiarkan pasien berada pada imajinasinya
menikmati imajinansinya dengan terus membawa pasien pada khayalan
sampai waktu 15 menit. sampai 15 menit
k. Hentikan tindakan, anjurkan k. Menghentikan tindakan dengan
pasien membuka matanya. menganjurkan pasien membuka mata, jika
tidak mau goyangkan badan pasien sampai
l. Mencuci tangan pasien membuka mata
m. Dokumentasikan tindakan l. Mencuci tangan
dan catat temuan selama m. Dokumentasikan tindakan
tindakan
3 FASE TERMINASI
a. Melakukan Evaluasi a. Menanyakan perasaan/kenyamanan setelah
tindakan,
b. Menyampaikan tindak lanjut b. Sampaikan rencana tindakan selanjutnya
c. Senang membantu Tn/Saudara/ Ibu/Nona,
c. Berpamitan selamat pagi/siang/sore, semoga lekas
sembuh.
GUIDE IMAGERY

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2


FASE ORIENTASI
1 Mencuci tangan dengan Hand scrub 1
2 Mengucapkan salam 1
3 Menanyakan identitas pasien sesuai rekam 1
medik
4 Menjelaskan tujuan 1
5 Menjelaskan langkah prosedur 1
6 Menanyakan kesiapan pasien 1
FASE KERJA
1 Menjaga privasi 1
2 Mengatur posis yang nyaman sesuai selera 2
dan kondisi pasien(duduk/berbaring)
3 Menganjurkan klien untuk menutup mata 4
4 Meletakkan tubuh senyaman mugkin 4
nyalakan musik (jika memungkinkan)
5 Menyepakati imajinasi yang akan 4
dilakukan
6 Meminta klien untuk mngambil nafas 5
melalui hidung, tahan sebentar dan
keluarkan melalui mulut perlahan-lahan (
sesuai bimbingan)
7 Memeriksa otot-otot dalam keadaan rileks 4
8 Meminta klien untuk membayangkan hal- 5
hal yang menyenangkan atau keindahan
dan pastikan klien mampu
melakukannya(sesuai kesepakatan) sambil
di arahkan khayalan pasien
9 Tanyakan kepada klien, bila belum bisa 4
dan gagal, secara terbimbing meminta klien
untuk melakukan imajinasi sesuai dengan
ilustrasi yang dicontohkan perawat
10 Membiarkan klien menikmati imajinasinya 4
dengan iringan musik
11 Melihat adanya respon bahwa klien 4
mampu, dan waktu dalam rentang 15
menit, minta klien untuk membukanya
FASE TERMINASI
1 Mengevaluasi respon pasien 1
2 Menyampaikan tindak lanjut 1
3 Berpamitan 1
TOTAL 50
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF
( PROGRESIF MUSCLE REKAXATION/ PMR)

PENGERTIAN Suatu latihan rileks dengan cara menegangkan dan


merilekskan otot.
TUJUAN INDIKASI
1. Menurunkan tekanan darah 1. Pasien demam/pireksia
2. Menurunkan ketegangan otot 2. Pasien dengan pemantauan TTV
3. Menurunkan stress dan kecemasan
4. Menurunkan rasa sakit atau nyeri

Persiapan latihan:
1. Selalu latihan ditempat yang tenang
2. Latihan dilakukan dengan posisi duduk (jika tidak bisa, berbaring dengan posisi fowler
3. Jangan terlalu menganagkat otot berlebihan karena dapat melukai diri sendiri
4. Selama latihan mata dipejamkan pelan-pelan dan selalu berkonsentrasi pada ketenangan
selama 4-10 detik
5. Setiap gerakan dilakukan 2 kali latihan
6. Latihan membutuhkan waktu 15-20 menit
NO TINDAKAN STANDAR OPERASIONAL
1 FASE ORIENTASI
a. Mencuci tangan dengan a. Sebelum berinteraksi dengan pasien perawat
Handrub melakukan 6 langkah mencuci tangan
b. Selamat pagi/siang/sore, saya perawat .....
c. Nama Tn/Saudara/ Ibu/Nona siapa ?...
b. Mengucapkan salam umurnya berapa? alamat dimana ? sudah
sesuai dengan identitas Tn/Saudara/ Ibu/Nona
c. Menanyakan identitas pasien siapa (sesuai tujuan/sasaran keselamatan
sesuai rekam medik pasien)
d. Tujuan kedatangan saya kesini adalah akan
melakukan tindakan relaksasi otot progressif
pada Tn/Saudara/ Ibu/Nona untuk
d. Menjelaskan tujuan mengurangi....(sesuaiakn kasus).
e. Tn/Saudara/ Ibu/Nona akan saya tunjukkan
cara melakukan tindakan dan saudara
mengikuti anjuran dengan menegangkan dab
e. Menjelaskan langkah mengendorkan bagain-bagian tubuh tertentu
prosedur
f. Apakah Tn/Saudara/ Ibu/Nona siapa sudah
siap? Ada pertanyaan ?

f. Menanyakan kesiapan pasien

2 FASE KERJA
a. Menjaga privasi a. Menutup pintu/jendela atau memasang
sampiran dan meminta orang lain untuk
keluar (jika ada di ruang perawatan)

b. Memposisikan pasien Fowler b. Memposisikan pasien dengan sandarannya


dengan sandaran c. & d
c. Menganjurkan pasien untuk
menggengam tangan kanan
sambil membuat kepalan
semakin kuat, dan rasakan
ketegangan, kemudian
kepalan dilepaskan dan
rasakan rileks selama 10
detik. Setelah selesai tangan
kanan kemudian bergantian
dengan tangan kiri

d. Menarik kedua lengan ke


belakang pada pergelangan
tangan sehingga otot-otot di
tangan bagian belakang dan
lengan bawah menengang,
jari-jari menghadap ke langit-
langit
e. Menggenggam kedua tangan e.
menjadi kepalan kemudian
membawa kedua kepalan
tangan k e pundak sehingga
otot biceps menjadi tegang

f. Mengangkat kedua bahu f.


setinggi-tingginya sampai ke
bawah telinga, fokuskan
ketegangan pada bahu,
punggung dan leher

g. Mengerutkan dahi dan alis G, h, i, j


sampai otot-ototnya terasa
dan kulitnya keriput

h. Menutup keras-keras mata


sehingga dapat dirasakan
ketegangan di sekitar mata
dan otot-otot yang
mengendalikan gerakan mata
i. Mengatupkan rahang diikuti
dengan menggigit gigi
sehingga ketegangan
disekitar otot-otot rahang
j. Bibir dimoncongkan sekuat-
kuatnya sehingga akan
dirasakan ketegangan sekitar K, l, m, n
mulut
k. Meletakkan kepala sehigga
dapat beristirahat, kemudian
diminta untuk menenkankan
kepala pada permukaan
bantalan kursi sedemikian
rupa sehingga klien dapat
merasakan ketegangan di
bagian belakang leher dan
punggung atas
l. Membawa kepala ke muka,
kemudian diminta untuk
membenamkan dagu ke
dadanya, sehingga dapat
merasakan ketegangan di
daerah leher dan bagian muka
m. Mengangkat tubuh dari
sandaran kursi, kemudian
punggung dilengkungkan,
lalu dibusungkan dada.
Kodisi tegangkan
dipertahankan selama 10
detik, kemudian rileks. Pada n.
sat rileks, letakkan tubuh
kembali ke kursi, sambil
membiarkan otot-otot
menjadi rileks
n. Menarik nafas panjang untuk
mengisi paruparu dengan
udara sebanyak-banyaknya.
Posisi ini dipertahankan
selama beberapa saat, sambil
merasakan ketegangan di o. Menarik kuat-kuat perut ke dalam, kemudian
bagian dada kemudian turun menahannya sampai perut menjadi kencang
ke perut. Pada saat dan keras. Setelah 10 detik dilepaskan
ketegangan dilepas, klien bebas/kemudian diulang kembali seperti
dapat bernafas normal dengan gerakan awal untuk perut ini
lega
o. Menarik kuat-kuat perut ke p. Meluruskan kedua belah telapak kaki
dalam, kemudian sehingga otot-otot paha terasa tegang
menahannya sampai perut
menjadi kencang dan keras. q. Mengunci lutut sehingga ketegangan pindah
Setelah 10 detik dilepaskan ke otot-otot betis
bebas/kemudian diulang r. Setelah melakukan semua gerakan, rileks
kembali seperti gerakan awal dengan menghitung dari hitungan 5 sampai 1
untuk perut ini perlahan, nafas dalam dan berkata buka mata
p. Meluruskan kedua belah dan berkata rileks
telapak kaki sehingga otot- atau OK
otot paha terasa tegang
s. Rapikan alat dan pasien
q. Mengunci lutut sehingga t. Mencuci tangan
ketegangan pindah ke otot- u. Dokumentasikan tindakan dan catat temuan
otot betis selama tindakan
r. Setelah melakukan semua
gerakan, rileks dengan
menghitung dari hitungan 5
sampai 1 perlahan, nafas
dalam dan berkata buka mata
dan berkata rileks atau OK
s. Rapikan alat dan pasien
t. Mencuci tangan
u. Dokumentasikan tindakan
dan catat temuan selama
tindakan
3 FASE TERMINASI
a. Melakukan Evaluasi a. Menanyakan perasaan/kenyamanan setelah
tindakan,
b. Menyampaikan tindak lanjut b. Sampaikan rencana tindakan selanjutnya
c. Senang membantu Tn/Saudara/ Ibu/Nona,
c. Berpamitan selamat pagi/siang/sore, semoga lekas
sembuh.

TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF


( PROGRESIF MUSCLE REKAXATION/ PMR)

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2


FASE ORIENTASI
1 Mencuci tangan dengan Hands rub 1
2 Mengucapkan salam 1
3 Menanyakan identitas pasien sesuai rekam medik 1
4 Menjelaskan tujuan 1
5 Menjelaskan langkah prosedur 1
6 Menanyakan kesiapan pasien 1
FASE KERJA
1 Menjaga privasi 1
2 Menggengam tangan kanan sambil membuat satu kepalan 2
semakin kuat, sambil merasakan ketegangan, kemudian
kepalan dilepaskan dan rasakan rileks selama 10 detik.
Setelah selesai tangan kanan kemudian bergantian dengan
tangan kiri
3 Menarik kedua lengan ke belakang pada pergelangan 2
tangan sehingga otot-otot di tangan bagian belakang dan
lengan bawah menengang, jari-jari menghadap ke langit
langit
4 Menggenggam kedua tangan menjadi kepalan kemudian 3
membawa kedua kepalan tangan k e pundak sehingga
otot biceps menjadi tegang
5 Mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya sampai ke 2
bawah telinga, fokuskan ketegangan pada bahu,
punggung dan leher
6 Mengerutkan dahi dan alis sampai otot-ototnya terasa 2
dan kulitnya keriput
7 Menutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan 3
ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang
mengendalikan gerakan mata
8 Mengatupkan rahang diikuti dengan menggigit gigi 2
sehingga ketegangan disekitar otot-otot rahang
9 Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan 2
dirasakan ketegangan sekitar mulut
10 Meletakkan kepala sehigga dapat beristirahat, kemudian 3
diminta untuk menenkankan kepala pada permukaan
bantalan kursi sedemikian rupa sehingga klien dapat
merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan
punggung atas
11 Membawa kepala ke muka, kemudian diminta untuk 3
membenamkan dagu ke dadanya, sehingga dapat
merasakan ketegangan di daerah leher dan bagian muka
12 Mengangkat tubuh dari sandaran kursi, kemudian 3
punggung dilengkungkan, lalu dibusungkan dada. Kodisi
tegangkan dipertahankan selama 10 detik, kemudian
rileks. Pada sat rileks, letakkan tubuh kembali ke kursi,
sambil membiarkan otot-otot menjadi rileks
13 Menarik nafas panjang untuk mengisi paru-paru dengan 3
udara sebanyak-banyaknya. Posisi ini dipertahankan
selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di
bagian dada kemudian turun ke perut. Pada saat
ketegangan dilepas, klien dapat bernafas normal dengan
lega
14 Menarik kuat-kuat perut ke dalam, kemudian 3
menahannya sampai perut menjadi kencang dan keras.
Setelah 10 detik dilepaskan beas/kemudian diulang
kembali seperti gerakan awal untuk perut ini
15 Meluruskan kedua belah telapak kaki sehingga otot-otot 3
paha terasa tegang
16 Mengunci lutut sehingga ketegangan pindah ke otot-otot 3
betis
17 Setelah melakukan semua gerakan, rileks dengan 1
menghitung dari hitungan 5 sampai 1 perlahan, nafas
dalam dan berkata buka mata dan berkata rileks atau OK
FASE TERMINASI
1 Mengevaluasi respon pasien 1
2 Menyampaikan tindak lanjut 1
3 Berpamitan 1
TOTAL 50
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MASASE (BACKRUB)

PENGERTIAN Tindakan keperawatan dengan cara memberikan


masase pada klien dalam memenuhi kebutuhan
rasa nyaman (nyeri) pada daerah superficial atau
pada otot/tulang. Masase ini hanya untuk
membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat
terganggunya sirkulasi
TUJUAN INDIKASI
Pemijatan pada daerah punggung yang 1. Pekerja
mempunyai tujuan: 2. Post operasi atau perawatan dari patah tulang
1.meningkatkan relaksasi otot
2. mengurangi ketegangan
3. Menstimulasi sirkulasi darah pada kulit
4. Meningkatkan suplai darag ke daerah
punggung

ALAT DAN BAHAN: Kontraindikasi


1. Minyal/body lotion 1. Terkena infeksi seperti cacar,
2. Handuk campak, hepatitis
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN: 2. Suhu tubuh tinggi akibat infeksi
a. Melakukan masase pada daerah yang 3. Sakit berat
dirasakan nyeri selama 5-10 menit 4. Penderita pada aliran darah seperti
b. Melakukan masase dengan menggunakan arterisclerosis,trombosisi dll
telapak tangan dan jari dengan tekanan 5. Penyakit syaraf yang berat
halus 6. Penyakit tertentu jika di masage
mengakibatkan meluasnya infeksi
seperti bisul, borok
7. Penyakit hempfilia
8. Pembengkakan baru
9. Patah tulang yang baru sembuh
10. Penyakit tumor atau kangker
11. Daid, hamil muda, ususu buntu
clysisi
12. Tekanan darah tinggi

NO TINDAKAN STANDAR OPERASIONAL


1 FASE ORIENTASI
a. Mencuci tangan dengan Handrub a. Sebelum berinteraksi dengan pasien
perawat melakukan 6 langkah mencuci
b. Mengucapkan salam tangan
b. Selamat pagi/siang/sore, saya perawat
c. Menanyakan identitas pasien .....
sesuai rekam medik c. Nama Tn/Saudara/ Ibu/Nona siapa ?...
umurnya berapa? alamat dimana ? sudah
sesuai dengan identitas Tn/Saudara/
Ibu/Nona siapa (sesuai tujuan/sasaran
keselamatan pasien)
d. Menjelaskan tujuan d. Tujuan kedatangan saya kesini adalah
membantu Tn/Saudara/ Ibu/Nona untuk
memingkatkan sirkusi darah ( sesuai
kasus pasien)
e. Menjelaskan langkah prosedur e. Tn/Saudara/ Ibu/Nona akan dilakukan
pemijatan pada daerah punggung dengan
beberap teknik pemijatan

f. Menanyakan kesiapan pasien f. Apakah Tn/Saudara/ Ibu/Nona siapa


sudah siap? Ada pertanyaan ?

2 FASE KERJA
a. Menjaga privasi a. Menutup pintu/jendela atau memasang
sampiran dan meminta orang lain untuk
keluar (jika ada di ruang perawatan)

b. Mencuci tangan b. Mencuci tangan


c. Memberikan posisi yang nyaman c. Membantu pasien memposisikan pronasi
(pronasi/sim) atau sim
d. Menganjurkan membuka d. Menganjurkan membuka
baju/menggulung baju ke atas baju/menggunlung baju keatas pundak

e. Mengoleskan minyak/lotion pada e. Mengambil lotion/baby oil dioleskan


daerah yang akan di masase pada punggung atau telapak tangan
perawat
f. Melakukan teknik masase dengan
gerakan tangan selang seling f.
(tekanan pendek, cepat dan
bergantian tangan) dengan
menggunakan telapak tangan dan
jari dengan memberikan tekanan
ringan
g. Melakukan teknik remasan
( mengusap otot bahu)
h. Melakukan teknik masase dengan
gerakan menggesek dengan
menggunakan ibu jari dan
gerakan memutar
i. Melakukan teknik eflurasi dengan
kedua tangan, dapat dilakukan g.
bila nyeri terjadi di daerah
punggung dan pinggang
j. Melakukan teknik petrisasi
dengan menekan punggung secara
horisontal
k. Melakukan teknik tekanan
menyikat dengan menggunakan
ujung jari, digunakan pada akhir
masase daerah pinggang
l. Merapikan pakaian klien dan h
lingkungan
m. Mencuci tangan dengan 6 langkah
n. Dokumentasikan tindakan dan
catat temuan selama tindakan
h. Membereskan alat- alat dan merapikan

2 SOP dan Tools KDM 2020 disampaikan oleh Sulistyowati M.Kep 8 Juni 2020
pasien
i. Mencuci tangan dengan 6 langkah
j. Dokumentasikan tindakan dan
mencatatn semua tindakan
3 FASE TERMINASI
a. Melakukan Evaluasi a. Menanyakan perasaan/kenyamanan
setelah tindakan,
b. Menyampaikan tindak lanjut d. Sampaikan rencana tindakan selanjutnya
e. Senang membantu Tn/Saudara/
c. Berpamitan Ibu/Nona, selamat pagi/siang/sore,
semoga lekas sembuh.
MASASE (BACKRUB)

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2


FASE ORIENTASI
1 Mencuci tangan dengan Hands rub 1
2 Mengucapkan salam 1
3 Menanyakan identitas pasien sesuai rekam medik 1
4 Menjelaskan tujuan 1
5 Menjelaskan langkah prosedur 1
6 Menanyakan kesiapan pasien 1
FASE KERJA
1 Menjaga privasi 1
2 Memberikan posisi yang nyaman )pronasi/sim) 1
3 Menganjurkan membuka baju/menggulung baju ke atas 1
4 Mengoleskan minyak/lotion pada daerah yang akan di 4
masase
5 Melakukan masase pada daerah yang dirasakan nyeri selama 4
5-10 menit
6 Melakukan masase dengan menggunakan telapak tangan dan 4
jari dengan tekanan halus
7 Melakuka teknik masase dengan gerakan tangan selang 4
seling (tekanan pendek, cepat dan bergantian tangan) dengan
menggunakan telapak tangan dan jari dengan memberikan
tekanan ringan
8 Melakukan teknik remasan ( mengusap otot bahu) 4
9 Melakukan teknik masase dengan gerakan menggesek 4
dengan menggunakan ibu jari dan gerakan memutar
10 Melakukan teknik eflurasi dengan kedua tangan, dapat 4
dilakukan bila nyeri terjadi di daerah punggung dan pinggang
11 Melakukan teknik petrisasi dengan menekan punggung 4
secara horisontal
12 Melakukan teknik tekanan menyikat dengan menggunakan 4
ujung jari, digunakan pada akhir masase daerah pinggang
13 Merapikan pakaian klien dan lingkungan 1
14 Mencuci tangan 1
FASE TERMINASI
1 Mengevaluasi respon pasien 1
2 Menyampaikan tindak lanjut 1
3 Berpamitan 1
TOTAL 50

Anda mungkin juga menyukai