Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayahnya, sehingga
penulis diberi kesehatan, kekuatan, petunjuk, motivasi dan kemudahan dalam
merampungkan penulisan anotasi bibliografi ini.
Anotas bibliografi ini berisi tentang kajian teori, konsep, hasil penelitian
terkait dimensi keilmuan pendidikan kewarganegaraan (PKn) yang dikutip dan
bersumber dari sebahagian besar jurnal dan buku. Semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca guna menambah khasanah/wawasan terkait
pendidikan kewarganegaraan (PKn).
Rohim Hidayat
”UNSUR-UNSUR KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Komentar :
Referensi :
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan
ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung
ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam perjuangan mencapai cita-
cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-
ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat
menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-
ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya
maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan
ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan
inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Komentar :
Komentar :
Ketahanan Nasional merupakan landasan konsepsional strategis yang sekaligus
merupakan pisau analisis untuk memecahkan berbagai permasalahan strategis
bangsa melalui pendekatan 8 (delapan) aspek kehidupan nasional (asta gatra) yang
terdiri dari 3 (tiga) aspek alamiah (tri gatra) yang bersifat statis dan 5 (lima) aspek
kehidupan (panca gatra) yang bersifat dinamis.
Peran dan hubungan diantara kedelapan gatra saling terkait dan saling tergantung
secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan
nasional. Dalam implementasinya, ketahanan nasional diselenggarakan dengan
mengutamakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan
keamanan (security approach) yang serasi, selaras dan seimbang. Kesejahteraan
dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besar kemakmuran yang
adil dan merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sementara itu, keamanan harus
dipahami sebagai kemampuan bangsa dalam melindungi nilai-nilai nasionalnya
terhadap ancaman dari luar dan dari dalam, termasuk di dalamnya melindungi
pancasila sebagai dasar negara (philosophi gronslag). Dalam perspektif Ketahanan
Nasional, pertahanan negara Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan dinamika
kondisi yang terkait dengan delapan aspek kehidupan nasional di atas. Konsep
keseimbangan dan saling keterkaitan antar satu gatra dengan gatra lainnya serta
sistem pertahanan negara yang bersifat kesemestaan, mencerminkan adanya
keterhubungan yang kuat antara kondisi Ketahanan Nasional dengan Pertahanan
Negara secara menyeluruh.
Referensi :
Referensi :
Komentar :
Referensi :
Pembinaan kehidupan politik dewasa ini mengarah pada sistem politik demokrasi dan
budaya demokrasi. Pengembangan sistem politik diarahkan pada penyempurnaan
struktur politik yang dititikberatkan pada proses pelembagaan demokrasi dengan
menata hubungan antara kelembagaan politik dan kelembagaan pertahanan keamanan
dalam kehidupan bernegara. Di sisi lain pengembangan budaya politik yang
dititikberatkan pada penanaman nilai-nilai demokratis terus diupayakan melalui
penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai politik demokratis, terutama
penghormatan nilainilai HAM, nilai-nilai persamaan, anti-kekerasan, serta nilai-nilai
toleransi, melalui berbagai wacana dan media serta upaya mewujudkan berbagai
wacana dialog bagi peningkatan kesadaran mengenai pentingnya memelihara
persatuan bangsa. Jika kehidupan politik berlangsung demokratis dan stabil maka
ketahanan politik bangsa akan terjaga.
Komentar :
Referensi :
Komentar :
Referensi :
Komentar :
Sesuai dengan Pasal 4 UU RI No.3 Tahun 2002 tersebut tujuan pertahanan
negara adalah untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan
wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Adapun fungsi pertahanan negara menurut Pasal 5 UU RI No. 3 Tahun 2002
adalah untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah NKRI sebagai
satu kesatuan pertahanan.
Indonesia dalam arti luas adalah seluruh rakyat yang merasa senasib dan
sepenanggungan yang bermukim di dalam wilayah itu.Persatuan dan kesatuan
merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia dalam rangka
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang
dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung. Ketahanan
nasional bukan hanya tugas dari pemerintah atau aparat militer, tetapi tugas itu
juga harus diemban oleh masyarakat Indonesia. Dengan Persatuan dan Kesatuan
inilah, ancaman - ancaman yang bisa meruntuhkan Negara Indonesia baik dari
luar maupun dari dalam, bisa kita hadapi bersama. Bahkan masalah – masalah
seperti kemiskinan, korupsi, dsb bisa kita selesaikan secara bersama-sama tanpa
memandang ras, suku, bahasa, maupun agama.
Referensi :
Komentar :
Referensi :