Anda di halaman 1dari 8

1.

PERENCANAAN
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-
hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Perencanaan dapat juga diartikan sebagai suatu rencana kegiatan tentang apa
yang harus dilakukan, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan, dimana kegiatan itu
dilakukan.

Perencanaan pada Ruang Arjuna yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut :
a. Visi & Misi
Dari kesepakatan yang telah dibicarakan sebelumnya di ruangan, ditetapkan visi
dan misi dari Ruang Arjuna, yaitu :
Visi “Menjadikan Ruang Arjuna di RSUD Sanjiwani Gianyar dapat melakukan
pelayanan dan menjadi berstandar Nasional
Misi :
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan tata kelola manajemen
keuangan pada ruangan yang efektif, efisien dan akuntabel
2. Terwujudnya SDM dengan performance kinerja yang unggul serta semangat
pengabdian dan kerjasama demi kesejahteraan bersama
3. Terwujudnya fasilitas pelayanan dan lingkungan kerja yang mendukung
peningkatan mutu pelayanan

b. Fasilitas
Dalam manajemen satu ruangan sangat diperlukan adanya pengelolaan peralatan
sebagai factor pendukung terlaksananya pelayanan keperawatan. Peralatan kesehatan
untuk pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk alat kesehatan atau peralatan
lain yang dipergunakan untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan sehingga diperoleh tujuan pelayanan keperawatan efektif dan
efisien.
Untuk di Ruang Arjuna RSUD Sanjiwani penyediaan alat-alat menggunakan buku
standar peralatan keperawatan disarana kesehatan yang disusun oleh tim Departemen
Kesehatan RI.
Perencanaan pengadaan fasilitas di ruangan, ditetapkan sebagai berikut :
1. Lokasi dan Denah
Ruang Arjuna merupakan ruangan rawat inap di RSUD Sanjiwani. Berlokasi
di lantai dua diatas ruang depo rawat jalan dan disebelah selatan Ruang Bima.
Ruang Arjuna terdiri dari 1 nurse station, 1 ruang perawat, 1 ruang dapur, 1 ruang
spoelhock, 1 ruang persiapan, 1 ruang karu, dan 7 ruang rawat inap.
Dari 7 ruangan rawat inap dibagi menjadi ruangan 1, ruang 2, ruang 3,
ruang 4, ruang 5, ruang 6 dan ruang 7. Dengan kapasitas 30 bed perawatan. Ruang
1, ruang 2, ruang 3 masing-masing memiliki 6 bed perawatan. Sedangkan ruang 4
dan ruang 7 masing – masing memiliki 4 bed perawatan. Ruang 5 dan ruang 6
masing – masing memiliki 2 bed perawatan

Adapun denah Ruang Arjuna adalah sebagai berikut :

Dapur

Nurse Station
Ruang
Ruang Karu
Perawat

Ruang Obat
Kamar 1
dan Persiapan

Kamar 6 Kamar 2

Kamar 5 Kamar 3

Kamar 7 Kamar 4

Gudang
2. Perencanaan Pengadaan Barang
- Sistem pengadaan barang
Pengadaan barang di Ruang Arjuna dilakukan pengecekan untuk
pengadaan setiap 3 bulan dan pertahun dan secara bersamaan dengan Ruang
Bima. Alur pengadaan barang yang dilakukan oleh Ruang Arjuna adalah
membuat daftar barang yang dibutuhkan oleh ruangan, hal itu dilakukan
dengan Ruang Bima. Daftar barang yang telah dibuat diserahkan ke Bagian
Sarana & Prasarana RSUD Sanjiwani, yang kemudian akan dilakukan
pengecekan ulang apakah daftar permintaan barang yang telah diajukan sesuai
dengan kebutuhan ruangan. Perencanaan pengadaan barang diruangan yaitu
seperti barang habis pakai (alcohol, alcohol swab, hepafix, has, dll) dan
barang tidak habis pakai di ruangan (stetoskop, tensi meter, thermometer dll).
Standar barang yang diperlukan satu pasien di ruangan
Jumlah Nama Barang
1 set Bed + bantal (set)
1 buah Meja pasien / bedside kabinet
1 buah Kursi penunggu
1 buah Standar infus

- Sistem maintenance barang


Sistem maintenance barang merupakan suatu kombinasi dari berbagai
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya
sampai ke suatu kondisi yang bisa diterima. Sistem maintenance barang yang
dilakukan oleh Ruang Arjuna yaitu melaporkan barang, sarana, atau prasarana
yang rusak ke Bagian Sarana RSUD Sanjiwani dengan membawa
kelengkapan berkas-berkas barang, sarana, atau prasarana yang rusak yang
kemudian akan diputuskan oleh Bagian Sarana RSUD Sanjiwani apakah
barang, sarana, atau prasarana yang dilaporkan rusak dapat diperbaiki atau
justru dimusnahkan.
- Sistem pemusnahan barang
Pemusnahan barang merupakan sistem menghilangkan atau
menghapuskan barang yang rusak atau sudah tidak dapat diperbaiki lagi.
Sistem pemusnahan barang di Ruang Arjuna RSUD Sanjiwani dapat
dilakukan bila terdapat barang yang dilaporkan rusak ke Bagian Sarana RSUD
Sanjiwani tidak dapat dipakai dan diperbaiki lagi. Bagian Sarana RSUD
Sanjiwani akan memberikan blangko Apkir untuk dilengkapi sebagai data
barang yang akan dimusnahkan. Selanjutnya ruangan menunggu kapan barang
yang bersangkutan diambil oleh Bagian Sarana RSUD Sanjiwani untuk
dimusnahkan.
3. Perencanaan BOR dan LOS
a. Bed Occupancy Rate atau BOR
Merupakan angka penggunaan tempat tidur. BOR digunakan untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Angka BOR
yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan
rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi atau lebih dari 85%
menunjukkan pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu
pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. Menurut
Barber Johnson, nilai ideal BOR adalah 75%-85%.
Rumus : BOR = ( TT dipakai / TT tersedia ) x 100%
Angka BOR Ruang Arjuna per 18 Mei 2020
Jumlah TT : 30
Jumlah pasien : 27
BOR : 27/30 x 100% = 90%
b. Leng of Stay atau LOS
Merupakan lamanya dirawat, LOS digunakan untuk mengatur
efisiensi pelayanan rumah sakit yang tidak dapat dilakukan sendiri tetapi
harus bersama dengan interpretasi BTO dan TOI. Menurut Depkes tahun
2012, standar ideal LOS adalah 6-9 hari.
Rumus : Jumlah hari lama dirawat pasien keluar : jumlah pasien keluar
(hidup + mati)
Angka LOS per 18 Mei 2020 Ruang Arjuna
Pasien pulang : 6
Pasien1 = 6 hari Pasien4 = 5 hari
Pasien2 = 4 hari Pasien5 = 4 hari
Pasien3 = 7 hari Pasien6 = 4 hari
Total hari : 30
LOS : 30/6 = 5 hari
c. BTO atau Bed Turn Over
Merupakan frekuensi penggunaan tempat tidur bersama-sama dengan
TOI dan LOS dapat digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur rumah sakit. Standar ideal BTO adalah 1-3 kali.
Rumus : Jumlah pasien keluar (hidup + mati) : jumlah tempat tidur.
Angka BTO dari Ruang Arjuna per 18 Mei 2020
Jumlah pasien keluar : 6 orang
Jumlah TT : 30
BTO : 6/30 = 0.2 kali
d. TOI atau Turn Over Interval
Merupakan interval penggunaan tempat tidur bersama-sama dengan
LOS merupakan indicator tentang efisiensi penggunaan tempat tidur.
Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek.
Jumlah : (jumlah TT x jumlah periode) – hari perawatan rumah sakit :
jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Angka TOI Ruang Arjuna per tanggal 18 Mei 2020
Jumlah TT = 30
Jumlah periode = 1 hari
Hari perawatan rumah sakit = 90 hari (3 bulan)
Jumlah pasien keluar = 6
TOI = (30x1) – 90/6 = 15 hari
c. Ketanagakerjaan
Perkiraan jumlah tenaga dapat dihitung berdasarkan waktu perawatan
langsung yang dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan klien. Rata- rata
waktu yang dibutuhkan untuk perawatan langsung (direct care) adalah berkisar 4
– 5 jam/klien/hari. Dalam Gillien 1994 waktu yang dibutuhkan untuk perawatan
langsung didasarkan pada kategori berikut:
a. Perawatan mandiri (self care) adalah ½ × 4 jam = 2 jam
b. Perawatan sebagian (partial care) adalah ¾ × 4 jam = 3 jam
c. Perawatan total (total care) adalah 1- 1,5 × 4 jam = 4-6 jam
d. Perawatan intensif (intensive care) adalah 2 × 4 jam = 8 jam

1. Perhitungan perencanaan ketenagakerjaan menggunakan Metode Lokakarya


PPNI
Penentuan kebutuhan tenaga perawat menurut Lokakarya PPNI dengan
mengubah satuan hari dengan minggu. Selanjutnya jumlah hari kerja efektif
dihitung dalam minggu sebanyak 41 minggu dan jumlah kerja perhari selama
40 jam per minggu. PPNI berusaha menyesuaikan lama kerja dan libur yang
berlaku di Indonesia:

( A × 52minggu)×7 Hari(TT × BOR)


Tenaga Perawat = + 25%
Hari kerja efektif ×total jam kerja perminggu

Keterangan :
1) A = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan oleh pasien perhari
2) 52 minggu = 365 hari dalam setahun : 7
3) TT = Tempat Tidur
4) BOR (Bed Occupancy Rate) adalah presentase rata-rata jumlah tempat tidur
yang digunakan selama periode tertentu (satu semester/tahun)
5) Hari kerja efektif yang dihitung sebagai berikut :
= (365 – (52 minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari cuti tahunan)
= 289 hari : 7 hari/minggu
= 41 minggu
6) Total jam kerja perminggu = 40 jam
7) Komponen 25% yaitu tingkat penyesuaian terhadap produktivitas
2. Perencanaan Ketenagakerjaan di Ruang Arjuna
Diketahui :
A = 3 jam (partial care)
TT = 30
BOR = 80%
Hari kerja efektif yang dihitung sebagai berikut :
= (365 – (52 minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari cuti tahunan)
= 289 hari : 7 hari/minggu
= 41 minggu
Total jam kerja perminggu = 40 jam

Tenaga keperawatan = (3 x 52) x 7 (30 x 90%) + 25%


41 x 40
= 156 x 7 x 27 + 25%
1640
= 29484 + 25%
1640
= 18,23 = 19 orang

Jadi disimpulkan untuk perencanaan ketenagakerjaan di Ruang Arjuna diperlukan


19 orang tenaga perawat. Sedangkan kenyataan di lapangan atau di ruangan hanya
terdapat 15 tenaga perawat, dimana ini menyatakan bahwa ketenaga perawatan di Ruang
Arjuna kurang 4 orang tenaga keperawatan.

d. Keuangan
Pengelolaan keuangan di RSUD Sanjiwani diatur secara sentral oleh
bagian keuangan RSUD Sanjiwani.
Di Ruang Arjuna, pembayaran perawatan untuk pasien dengan BPJS dan
umum disiapkan oleh petugas di Ruang Arjuna. Adapun yang disiapkan oleh
petugas di Ruang Arjuna untuk pembayaran perawatan pasien dengan BPJS
yaitu ;
1. Berkas-berkas les pasien
2. Resume pulang oleh dokter
3. Resume perawatan oleh perawat
4. Surat Eligibilitas Peserta (SEP)
5. Kartu kendali BPJS
Tarif BPJS yang sudah ditentukan oleh pemerintah dan diterapkan di
RSUD Sanjiwani yaitu :
BPJS I : Rp. 80.000
BPJS II : Rp. 51.000
BPJS III : Rp. 25.000

e. Marketing
Ruang Arjuna merupakan salah satu ruangan bedah interna di RSUD
Sanjiwani. Dimana untuk pemasaran ini secara sentral yang dipegang
langsung oleh bagian Humas RSUD Sanjiwani. Untuk pemasaran di Ruang
Arjuna itu seperti pelayanan yang diberikan kepada pasien, keluarga dan
pengunjung.

Anda mungkin juga menyukai