Anda di halaman 1dari 4

TUGAS GURU DAN KOMPETENSI GURU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran

Dosen Pengampu : Dr. Yunita, M.Pd

MAKALAH

Disusun Oleh :

1. ROFIQO (1908106064)
2. RIZKA AULIA ARDIANI (1908106074)
3. DAMAR KASIDHAN JATI (1908106047)

JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI – FAKULTAS TARBIYAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SYEKH NURJATI
CIREBON
2020/2021
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa saja tugas guru dalam proses pembelajaran?
2. Bagaimana kompetensi guru dalam proses pembelajaran?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tugas guru dalam proses pembelajaran
2. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam proses pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI


Guru adalah sebuah profesi, oleh karena itu pelaksanaan tugas guru harus profesional.
Walaupun guru sebagai seorang individu yang memiliki kebutuhan pribadi dan keunikan tersendiri
sebagai pribadi, namun guru mengemban tugas mengantar peserta didiknya mencapai tujuan. Untuk
itu guru harus menguasai seperangkat kemampuan yang disebut dengan kompetensi guru. Jabatan
guru mempunyai banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun diluar dinas dalam bentuk
pengabdian. Tugas guru tidak hanya sebagai profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan
kemasyarakatan (Hamzah, 2007).
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih (Dimyati, 1999). Guru
tidak hanya diperlukan oleh para murid di ruang-ruang kelas, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat
lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Kedudukan guru yang demikian itu senantiasa relevan dengan zaman dan sampai kapan pun
diperlukan (Kuadrat, 2010). Tugas guru sebagai seorang pendidik atau pengajar memiliki konsekuensi
untuk memiliki peran-peran tertentu dalam kaitannya dengan manajemen sekolah. Peran tersebut
meliputi peran guru dalam proses belajar mengajar yang sering disebut dengan manajemen kelas,
peran guru dalam pengadministrasian, peran guru secara pribadi dan peran guru secara psikologis,
serta peran guru dalam bermasyarakat.
Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan
sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Sedang yang dimaksud dengan kompetensi guru
(teachercompetency) merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara
bertanggung jawab dan layak. Terdapat empat jenis kompetensi tenaga pengajar, yakni mempunyai
pengetahuan belajar dan tingkah laku manusia, menguasai bidang ilmu yang dibinanya, memiliki
sikap yang tepat tentang dirinya sendiri dan teman sejawat serta bidang ilmunya, keterampilan
mengajar (Usman, 2001).
Kompetensi dalam Bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris, competence yang
berarti kecakapan dan kemampuan. Kompetensi berarti kemampuan mewujudkan sesuatu sesuai
dengan tugas yang diberikan kepada seseorang. Kompetensi juga terkait dengan standar dimana
seseorang dikatakan kompeten dalam bidangnya jika pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta hasil
kerjanya sesuai standar (ukuran) yang ditetapkan dan/atau diakui oleh lembaganya/pemerintah (Sabri,
2005).

BAB III PEMBAHASAN


Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan dari berbagai buku referensi mengenai tugas
guru dan kompetensi guru, dapat diketahui bahwa tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,
mengajar, dan melatih (Dimyati, 1999). Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Status guru
mempunyai implikasi terhadap peran dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Guru memiliki
satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing,
mengajar, dan melatih.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Mengajar bukan hanya
sekadar proses penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan terjadinya interaksi manusiawi
denganberbagai aspeknya yang cukup kompleks.
Guru adalah sebagai agen pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam program
pembelajaran. Sebagai seorang calon pendidik kita harus tahu bagaimana cara kita memberikan
motivasi terhadap peserta didik, khususnya memberikan motivasi agar peserta didik kita rajin belajar.
Belajar merupakan sesuatu yang menyenangkan apabila diikuti dengan motivasi yang tinggi yaitu
motivasi belajar. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban
guru dalam melaksanakan tugasnya.
Sebagai profesi kemampuan guru ini erat kaitannya dengan keberhasilan guru sebagai seorang
pendidik, dimana guru yang berkompeten maka guru tersebut berpeluang menjadi pendidik yang
profesional. Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia Indonesia, khususnya dalam wilayah
otonomi daerah peran guru yang profesional punya andil dalam mewujudkannya.
Tugas guru sebagai pendidik, sebagai pendidik guru harus berani mengambil keputusan secara
mandiri berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai dengan
kondisi peserta didik dan lingkungan. Tugas guru sebagai pengajar, di dalam tugasnya, guru
membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum
diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari. Guru sebagai
pengajar, harus terus mengikuti perkembangan teknologi, sehingga apa yang disampaikan kepada
peserta didik merupakan hal-hal yang uptodate dan tidak ketinggalan zaman. Tugas guru sebagai
pelatih, proses belajar dan pembelajaran memerlukan keterampilan, baik intelektual maupun motorik,
sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam
pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik.
Guru merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam proses pembelajaran. Seorang
guru bukan hanya mengajarkan ilmu-ilmu pengetahuan saja, akan tetapi berperan dalam pembentukan
jiwa dan watak peserta didik. Tugas guru tidak hanya sebagai profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas
kemanusiaan dan kemasyarakatan.Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat
menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi
idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi
siswanya dalam menalar. Bila seorang guru dalam penampilnnya sudah tidak menarik, maka
kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya kepada para
siswanya. Para siswa enggan menghadapi guru yang tidak menarik. Pelajaran tidak dapat diserap
sehingga setiap lapisan masyarakat (homoludens, homopuber, dan homosapiens) dapat mengerti bila
menghadapi guru. Tugas dan peran guru tidaklah terbatas di dalam masyarakat, bahkan guru pada
hakikatnya merupakan komponen strategis yang memilih peran penting dalam menentukan gerak
maju kehidupan bangsa.
Menurut (Kuadrat, 2010) Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid di ruang-ruang kelas,
tetapi juga diperlukan oleh masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam
permasalahan yang dihadapi masyarakat. Kedudukan guru yang demikian itu senantiasa relevan
dengan zaman dan sampai kapan pun diperlukan. Bila dipahami, maka tugas guru tidak hanya sebatas
dinding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Anak nantinya akan
hidup dan bekerja, sebagai mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan demikian anak harus dilatih
dan dibiasakan di sekolah dibawah pengawasan guru. Bahkan bila dirinci lebih jauh, tugas guru tidak
hanya mengajar dan mendidik, contohnya yaitu menyerahkan kebudayaan kepada peserta didik
berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman, membentuk kepribadian anak yang
harmonis, sesuai cita-cita dan dasar Negara kita Pancasila, dan menyiapkan anak menjadi warga
Negara yang baik.
Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki
beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu. Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai
bagian dari kompetensi profesionalisme guru. Kompetensi merupakankemampuan seorang guru
dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak (Usman, 2001). Guru akan
mampu mendidik dan mengajar apabila dia mempunyai kompetensi kepribadian misalnya mempunyai
kestabilan emosi, memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap anak didiknya, serta bersifat
terbuka dan peka terhadap perkembangan teknologi. Pada kompetensi profesional seorang guru harus
menguasai ilmu, yaitu dengan pengetahuan yang luas,menguasai bahan pengajaran, serta ilmu-ilmu
yang berhubungan dengan mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum pendidikan.
Kompetensi sosial yaitu ketika seorang guru mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja
dan lingkungan kerja. Memahami dasar, tujuan, organisasi, dan peran pihak-pihak lain (guru, wali
kelas, kepala sekolah, komite sekolah) di lingkungan sekolah. Kemampuan beradaptasi terhadap
lingkungan terbentuk karena adanya kesadaran sosial yang bisa merasakan keadaan batiniah orang
lain sampai memahami perasaan dan pikirannya. Dan kompetensi pedagogik, dimana seorang guru
dapatmemahami peserta didiknya, mengembangkan kurikulum atau silabus, merancang pembelajaran
serta mengevaluasi hasil pembelajaran. Sehingga dengan begitu seorang guru dapat menjalankan
perannya sebagai seorang pendidik.
Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan perannya dalam bidang pendidikan sebagian
besar terletak pada kemampuannya melaksanakan berbagai peranan yang bersifat khusus dalam
situasi khusus. Karena dengan memiliki guru yang berkompeten, maka akan berpengaruh juga pada
hasil belajar para siswanya dengan begitu betapa pentingnya guru yang berkompeten, artinya guru
yang mampu melaksanakan untuk kerja secara profesional sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.

BAB IV KESIMPULAN
Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan dari berbagai buku referensi mengenai tugas
guru dan kompetensi guru, dapat disimpulkan bahwa:
1. Guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan
mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,
mengajar, dan melatih. Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid di ruang-ruang kelas, tetapi
juga diperlukan oleh masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam
permasalahan yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu dalam menjalankan tugasnya seorang
guru harus senantiasa sabar.
2. Untuk menjadi seorang guru yang baik ada 4 kompetensi yang harus dimiliki yaitu kompetensi
pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Keempat
kompetensi tersebut harus dimiliki seorang guru agar guru dapat melakukan tugas dan
wewenangnya dengan maksimal. Karena dengan memiliki guru yang berkompeten, maka akan
berpengaruh juga pada hasil belajar para siswanya dengan begitu betapa pentingnya guru yang
berkompeten. Oleh karena itu, kompetensi mutlak dimiliki guru sebagai kemampuan, kecakapan
atau keterampilan dalam mengelola kegiatan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamzah. 2007. Profesi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kuadrat, Masri. 2010. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan MicroTeaching. Ciputat: Quantum Teaching.
Usman, Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai