Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG MINYAK BUMI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Produk Hasil Pengolahan
Minyak Bumi dan Dampak yang Ditimbulkannya”. Penulisan makalah adalah merupakan
salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran kimia.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

                                                                                  
DAFTAR ISI

COVER JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB     I    PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2.Tujuan Penulisan.................................................................................... 2
1.3.Manfa’at................................................................................................. 2
BAB    II   PEMBAHASAN......................................................................................... 3
2.1.Minyak Bumi.......................................................................................... 3
2.2.Komposisi Minyak Bumi........................................................................ 4
                   2.3.Produk hasil Pengolahan dan Manfaat Minyak Bumi............................ 6
                   2.4.Dampak Pembakaran Bensin yang tidak Sempurna............................... 9
BAB    III   PENUTUP................................................................................................. 14
      3.1.Kesimpulan............................................................................................ 14
            3.2.Saran...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 15

  
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Minyak bumi (Crude Oil) dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai
karbon yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan
tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak
bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada
pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan
minyak tersebut.
Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia
pada periode jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per
hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1,8% per tahun. Sedangkan pada periode
berikutnya (2010-2020), permintaan naik menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar
17 juta bph. Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita
ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat
diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari
cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup
orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi
yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan
bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Oleh karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan bakar
alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat
nanti bahan bakar ini habis.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
a.       Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.
b.      Dapat mengetahui Produk dari hasil pengolahan minyak bumi
c.       Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembakaran minyak bumi yang tidak
sempurna

1.3 Manfaat
       Produk hasil pengolahan minyak bumi bermanfaat untuk kebutuhan hidup manusia
misalnya bensin, solar, minyak, pelumas dan lain sebagainya.  Dan pembakaran yang tidak
sempurna dari minyak bumi akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi lingkungan dan
tubuh manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Minyak Bumi
Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul
yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun
bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena.
Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari
bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai
lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung
unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi
mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah
karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin,
sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling
menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan
disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi,
misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih
dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu
ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai
bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin
menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok.
Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan
masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang
mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n.
Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih
tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau
lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan
berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika
dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi
fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet,
kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana),
dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi
dengan oksigen secara eksotermik:[14]
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium.
Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan
di kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya
akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang
bercampur maka akan menghasilkankarbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi
di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga
mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.
2.2    Komposisi Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
1.      Hidrokarbon Jenuh (alkana)
-          Dikenal dengan alkana atau parafin
-          Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang
lebih sedikit
-          Senyawa penyusun diantaranya:
a.       Metana CH4
b.      etana CH3 CH3
c.       propana CH3 CH2 CH3
d.      butana CH3 (CH2)2 CH3
e.       n-heptana CH3 (CH2)5 CH3
f.       iso oktana CH3 - C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2
2.      Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
-          Dikenal dengan alkena
-          Keberadaannya hanya sedikit
-          Senyawa penyusunnya:
a.       Etena, CH2 CH2
b.      Propena, CH2 CH CH3
c.       Butena, CH2 CH CH2 CH3
3.      Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
-          Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
-          Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
-          Senyawa penyusunnya :
Siklopropana                                                        Siklopentana                                    
Siklobutana                                                        Siklopheksana

4.      Hidrokarbon aromatik
-          Dikenal sebagai seri aromatik
-          Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
-          Senyawa penyusunannya:

a.      Naftalena                                                                 b.  Benzena                                              
b.      Antrasena                                                        d. Toluena
5.      Senyawa Lain
-          Keberadaannya sangat sedikit sekali
-          Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali)

2.3    Produk Hasil  Pengolahan dan Manfaat  Minyak Bumi


Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang
sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah,
gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin kegiatan
pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat berjalan
lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta
pemanfaatannya:
1. Bahan bakar gas
Bahan bakar gas terdiri dari :
     LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas)
Bahan baker gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.
Elpiji, LPG (liquified petroleum gas,harfiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah
campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah
tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi
propana  dan butana  . Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam
jumlah kecil, misalnya etana  dan pentana  .
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih
kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan
dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya
ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi
secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap
dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur,
tetapi biasaya sekitar 250:1.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi
tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa
(2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar)
bagi propana murni pada 55°C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji
propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan
Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan
Pertamina adalah elpiji campuran.
Sifat elpiji
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
 Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
 Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
 Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
 Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
 Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah.
Penggunaan elpiji
Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur
(terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus
dimodifikasi terlebih dahulu).
Bahaya elpiji
Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau
instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas
elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada
tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan
menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung
gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji
akan membentuk gas secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar.
2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah
tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui
proses cracking.
Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak
berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum
pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak
digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan
bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari
kerosene dikenal sebagai RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket.
Namakerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ).
Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus,
dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan
pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk
mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak. 
Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di mana
dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan "debris".
Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, terutama
titik asap dan titik beku.
Kegunaan lain
Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir
kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga seperti
pada merk/ brand baygone.
5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel
pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar
juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.
6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.
7. Residu minyak bumiyang terdiri dari :
 Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol,
industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
 Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya

2.4    Dampak Pembakaran Bensin Yang Tidak Sempurna Terhadap Lingkungan


Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa
kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan
partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat
oksigen menjadi menurun
-  Dampak terhadap lingkungan
 Dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sistem
transportasi yang tidak "sustainable" dapat dibagi dalam 2
kelompok besar yaitu dampak terhadap lingkungan udara dan
dampak terhadap lingkungan air.
 Kualitas udara perkotaan sangat menurun akibat
tingginya aktivitas transportasi. Dampak yang timbul meliputi
meningkatnya konsentrasi pencemar konservatif yang meliputi: ·
Karbon monoksida (CO) · Oksida sulfur (SOx) · Oksida nitrogen (NOx) · Hidrokarbon (HC) · Timbal
(Pb) · Ozon perkotaan (O3) · Partikulat (debu) Perubahan kualitas udara perkotaan telah diamati
secara menerus di beberapa kota baik oleh Bapedalda maupun oleh BMG.
Secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak terhadap lingkungan
air terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang terbuang dari jalan raya, terutama terbawa
oleh air hujan, akan mengandung bocoran bahan bakar dan juga larutan dari pencemar udara yang
tercampur dengan air tersebut.
- Dampak terhadap kesehatan
  Dampak terhadap kesehatan merupakan dampak lanjutan dari dampak terhadap lingkungan
udara. Tingginya kadar timbal dalam udara perkotaan telah mengakibatkan tingginya kadar timbal
dalam darah.
- Dampak terhadap ekonomi
 Dampak terhadap ekonomi lebih banyak merupakan dampak turunan terutama dari adanya
dampak terhadap kesehatan. Dampak terhadap ekonomi akan semakin bertambah dengan terjadinya
kemacetan dan tingginya waktu yang dihabiskan dalam perjalanan sehari-hari. Akibat dari tingginya
kemacetan dan waktu yang dihabiskan di perjalanan, maka waktu kerja semakin menurun dan
akibatnya produktivitas juga berkurang.

Polusi Udara Akibat Pembakaran Bahan Bakar Fosil


1. Sumber Bahan Pencemaran
a.    Pembakaran Tidak Sempurna
b.    Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon (jelaga), dan sisa
bahan bakar (hidroksida).
c.    Pengotor dalam Bahan Bakar
d.   Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida belerang (SO2 atau
SO3).
e.    Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar
f.     Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4 akan
menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.
2. Asap Buang Kendaraan Bermotor
a. Gas Karbon Dioksida (CO2)
  Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gas rumah
kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan
suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
   Gas karbon monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gas
karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan, dan
paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas karbon monoksida bereaksi dengan
hemoglobin darah, membentuk karboksihemoglobin (COHb).
CO + Hb → COHb
Hemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawa ke
sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.
O2 + Hb → O2Hb

      Namun, afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besar daripada
oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh gas karbon
monoksida.
CO + O2Hb → COHb + O2

    Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagi
tubuh.
 Cara mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada knalpot.
c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
    Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan,
membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3 terhisap,
yang terbentuk adalah asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larut dalam air hujan
dan menyebabkan terjadi hujan asam.
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
   Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambang
batas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) pada manusia,
tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asbut (asap-
kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan,
menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.

e. Partikel Timah Hitam


   Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan
terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel, seperti
sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebat menyebabkan
kerusakan otak, ginjal, dan hati.
3. Pengubah Katalitik
Salah satu cara untuk mengurangi bahan pencemar yang berasal dari asap kendaraan bermotor
adalah memasang pengubah katalitik pada knalpot kendaraan. Pengubah katalitik berupa silinder dari
baja tahan karat yang berisi suatu struktur berbentuk sarang lebah yang dilapisi katalis (biasanya
platina). Pada separuh bagian pertama dari pengubah katalitik, karbon monoksida bereaksi dengan
nitrogen monoksida membentuk karbon dioksida dan gasnitrogen.
     katalis
2CO(g) + 2NO(g) → 2CO2(g) + N2(g)
Gas-gas racun gas tak beracun Pada bagian berikutnya, hidrokarbon dan karbon monoksida (jika
masih ada) dioksidasi membentuk karbon dioksida dan uap air. Pengubah katalitik hanya dapat
berfungsi jika kendaraan menggunakan bensin tanpa timbel.

4.Efek Rumah Kaca


Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida, uap air, metana, dan senyawa
keluarga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi menahan
radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai permukaan
bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yang dipancarkan
permukaan bumi akan terperangkap karena diserap oleh gas-gas rumah kaca.
Efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi rata-rata
15˚C. Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi diperkirakan
sekitar –25˚C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di
bumi. Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan
bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat mneyebabkan berbagai macam kerugian.
5. Hujan Asam
Air hujan biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi karena air hujan
tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam udara, membentuk asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
Asam Karbonat
Air hujan dengan pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam.
a. Penyebab Hujan Asam
SO2(g) + H2O(l) → H2SO3(aq)
asam sulfit
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)
asam sulfat
2NO2(g) + H2O(l) → HNO2(aq) + HNO3(aq)
asam nitrit asam nitrat
b. Masalah yang Ditimbulkan Hujan Asam
- Kerusakan Hutan
- Kematian Biota Air
- Kerusakan Bangunan
Bahan bangunan sedikit-banyak mengandung kalsuim karbonat. Kalsium karbonat larut dalam asam,
maka dapat bereaksi.
CaCO3(s) + 2HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
c. Cara Menangani Hujan Asam
- Menetralkan asam
- Mengurangi emisi SO2
- Mengurangi emisi oksida nitrogen

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida,
CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan
asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline,
kerosin, minyak solar, minyak pelumas dan residu.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-
senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang
mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh
manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah
mengikat oksigen menjadi menurun.

3.2  Saran
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat
dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin /
bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond.2002.Chemistry.edisi ke-7 New York : McGraw Hill


Departemen pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta Balai Pusaka
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya
Putra.
Mc.Duell,Bob.1995.A level chemistry. Edisi Revisi. London:Letts Educational
Mc.Murry. john dan Robert C.Fay.1998.Chemistry Edisi ke-2. New Jersey: Prentice.Hall International
Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA  : Jakarta. PT Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai