Anda di halaman 1dari 15

Aceh

Cempala Kuneng

 
Kucica ekor kuning adalah sebuah spesies burung dalam keluarga Muscicapidae. Burung ini
dapat ditemukan di Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Habitat alaminya yaitu di hutan
dataran rendah yang lembab dan rawa-rawa di daerah subtropis atau tropis. Burung ini
merupakan fauna daerah Aceh yang dikenal dengan nama cémpala kunèng dalam bahasa Aceh.
Saat ini burung ini berstatus hampir terancam.

Sumatera Barat
Kuau Raja

Kuau Raja atau dalam nama ilmiahnya Argusianus argus adalah salah satu burung yang terdapat
di dalam suku Phasianidae. Kuau Raja mempunyai bulu berwarna coklat kemerahan dan kulit
kepala berwarna biru. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat
mencapai 200cm. Di atas kepalanya terdapat jambul dan bulu tengkuk berwarna kehitaman.
Burung jantan dewasa juga memiliki bulu sayap dan ekor yang sangat panjang, dihiasi dengan
bintik-bintik besar menyerupai mata serangga atau oceli. Burung betina berukuran lebih kecil
dari burung jantan, panjangnya sekitar 75cm, dengan jambul kepala berwarna kecoklatan. Bulu
ekor dan sayap betina tidak sepanjang burung jantan, dan hanya dihiasi dengan sedikit oceli.

Riau
Serindit
Serindit adalah burung-burung dalam genus burung paruh-bengkok Loriculus. Burung-burung
ini berukuran kecil dan tersebar di hutan tropis di Asia Tenggara. Burung serindit umumnya
memiliki bulu berwarna hijau dengan ekor yang pendek.Di Indonesia, burung Serindit merupakan
burung khas yang berasal dari Provinsi Riau.

Kepulauan Riau
Ikan Kakap

Ikan kakap adalah ikan laut dasaran yang hidup secara berkelompok di dasar-dasar karang atau
terumbu karang. Mempunya ciri tubuh yang bulat pipih dengan sirip memanjang sepanjang
punggung. Jenis ikan kakap yang banyak ditemui di Indonesia adalah jenis Kakap merah (L.
campechanus) beberapa jenis yang lain yang juga banyak di temui adalah Kakap kuning, Kakap
hitam dan lain-lain. Kakap merupakan fauna khas provinsi Kepulauan Riau dikarenakan provinsi
ini merupakan tempat tinggal banyak ikan Kakap dan Kakap sendiri sering dijadikan bahan
makanan khas yaitu Asam pedas.
 
Jambi
Harimau Sumatera

Harimau sumatera (bahasa Latin: Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang
habitat aslinya di pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih
bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah
(critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi
Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman
nasional di Sumatera. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik,
yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila
berhasil lestari.
 
Bengkulu
Beruang Madu

Beruang madu termasuk salah satu jenis beruang terkecil di antara jenis beruang yang ada di
dunia. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 - 65 kg.
Kuku yang panjang digunakan untuk memanjat pohon-pohon yang berbatang lurus dan tinggi
dengan cepat dan mudah. Beruang madu berwarna hitam, dengan sedikit bulu yang keputih-
putihan atau kuning yang berbentuk "V" di dadanya: Moncongnya berwama lebih cerah dari
wama badannya.Beruang madu senang hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder, dan sering
juga di lahan-lahan pertanian.enyebarannya mencakup Sumatera dan Kalimantan serta
Semenanjung Malaya, Indocina, Cina Selatan dan Burma. Di propinsi Bengkulu banyak dijumpai
di daerah-daerah rawan gangguan, yaitu di kabupaten Bengkulu Selatan dan Bengkulu Utara.
 
Lampung
Gajah Sumatera

Gajah sumatera adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatera.
Gajah sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india. Populasinya semakin
menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah
sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000. Sebanyak 65% populasi
gajah sumatera lenyap akibat dibunuh manusia, dan 30% kemungkinan dibunuh dengan cara
diracuni oleh manusia. Sekitar 83% habitat gajah sumatera telah menjadi wilayah perkebunan
akibat perambahan yang agresif. Gajah sumatera adalah mamalia terbesar di Indonesia, beratnya
mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah
sumatera adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun. Herbivora raksasa ini sangat
cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain. Telinga yang
cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh.
Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air dengan cara memegang atau
menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.
 
Banten
Badak Jawa

Badak jawa, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili
Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama
dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki
panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih
dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20
cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.
 
DKI Jakarta
Elang Bondol

Elang bondol berkuran sedang (43-51 cm), memiliki sayap yang lebar dengan ekor pendek dan
membulat ketika membentang. Bagian kepala, leher dan dada berwarna putih, sisanya berwarna
merah bata pucat, bagian ujung bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning. Pada
individu anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian bergaris-garis
putih mengkilap. Penyebaran India, Cina selatan, Asia tenggara, Indonesia, Australia.Di Indonesia,
penyebaran nya ada di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku,
Papua. Sedangkan di Indonesia dan India, dapat ditemukan di daerah pedalaman. Di Kalimantan
sendiri, elang bondol dapat di temui di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Keberadaan elang bondol
disana melimpah.
Jawa Barat
Macan Tutul Jawa

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu subspesies
dari macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi
Pulau Jawa, Indonesia. Macan tutul ini memiliki dua variasi warna kulit yaitu berwarna terang
(oranye) dan hitam (macan kumbang). Macan tutul jawa adalah satwa indentitas Provinsi Jawa
Barat. Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan
mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya
memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap
berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang
sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan
Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
 
Jawa Tengah
Kepodang Emas

Kepodang adalah burung berkicau (Passeriformes) yang mempunyai bulu yang indah dan juga
terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih termasuk dalam
membuat sarang. Kepodang merupakan salah satu jenis burung yang sulit dibedakan antara
jantan dan betinanya berdasarkan bentuk fisiknya. Burung kepodang termasuk jenis burung
kurungan karena dibeli oleh masyarakat sebagai penghias rumah, oleh karenanya burung ini
masuk dalam komoditas perdagangan yang membuat populasinya semakin kecil.
 
DI Yogyakarta
Perkutut

Perkutut jawa (Geopelia striata) adalah spesies burung dalam suku Columbidae, dari genus
Geopelia. Burung ini merupakan jenis burung pemakan biji-bijian saja, akan tetapi tidak tertutup
kemungkinan jika burung ini juga memakan serangga di habitat aslinya. Perkutut jawa (sering kali
di sebut dengan perkutut lokal) memiliki tubuh berukuran kecil (21 cm). Tubuh ramping, ekor
panjang. Kepala abu-abu, leher dan bagian sisi bergaris halus, punggung coklat dengan tepi
hitam. Bulu sisi terluar ekor kehitaman dengan ujung putih. Iris dan paruh abu-abu biru, kaki
merah jambu tua. Hidup berpasangan atau kelompok kecil. Makan di permukaan tanah. Kadang
berkumpul untuk minum di sumber air. Sarang berbentuk datar tipis dari ranting-ranting. Telur
berwarna putih, jumlah 2 butir. Berbiak bulan Januari-September. Suara perkutut jawa relatif kecil
dan tipis jika di bandingkan dengan jenis perkutut thailand atau acapkali di sebut dengan
perkutut bangkok.

Jawa Timur
Ayam bekisar

Ayam bekisar adalah hasil perkawinan antara ayam hutan hijau jantan (Gallus varius) dan ayam
kampung/ayam buras betina (Gallus gallus domesticus). Ayam bekisar memiliki ukuran lebih kecil
dibandingkan ukuran ayam kampung jantan, tetapi lebih besar daripada induk jantannya. Warna
bulunya hitam kehijauan dan mengkilap. Memiliki suara yang halus dan khas: tersusun dari dua
nada. Ayam bekisar, karena ia hasil persilangan antara dua jenis yang berbeda, biasanya mandul.
Namun, tidak semuanya demikian. Ada pula ayam bekisar (jantan atau betina) yang bila
dikawinkan dengan ayam kampung menghasilkan keturunan. Ciri-ciri khusus dari ayam bekisar
yang paling menonjol adalah bentuk bulu leher yang ujungnya bulat/lonjong bukan lancip. Jika
dibandingkan dengan ayam jago biasa maka akan terlihat jelas. Bentuk ayam yang mirip sekali
dengan bekisar adalah hasil silangan ayam bekisar dengan ayam kampung yang dinamakan
bekikuk. Bentuk dan posturnya sama, hanya kadang-kadang pial dan bulu lehernya yang
berbeda. Ayam bekisar merupakan hewan khas Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, hewan ini
merupakan fauna maskot provinsi Jawa Timur.

Bali
Jalak Bali

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan
panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Ia turut dikenali sebagai Curik Ketimbang Jalak.
Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya
kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi
bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina
serupa. Endemik Indonesia, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung
ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai
lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang. Jalak
Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar
hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan
spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.

Nusa Tenggara Barat


Rusa Timor

Rusa timor merupakan salah satu rusa asli Indonesia selain rusa bawean, sambar, dan menjangan.
Rusa timor yang mempunyai nama latin Cervus timorensis diperkirakan asli berasal dari Jawa dan
Bali, kini ditetapkan menjadi fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Rusa timor
sering juga disebut sebagai rusa jawa. Dalam bahasa Inggris, rusa timor mempunyai beberapa
sebutan seperti Javan Rusa, Javan Deer, Rusa, Rusa Deer, dan Timor Deer. Sedangkan dalam
bahasa latin (ilmiah) binatang ini disebut sebagai Cervus timorensis yang mempunyai beberapa
nama sinonim seperti Cervus celebensis (Rorig, 1896), Cervus hippelaphus (G.Q. Cuvier , 1825 ),
Cervus lepidus (Sundevall, 1846), Cervus moluccensis (Quoy & Gaimard, 1830), Cervus peronii
(Cuvier, 1825), Cervus russa (Muller & Schlegel, 1845), Cervus tavistocki (Lydekker, 1900), Cervus
timorensis (Blainville, 1822), dan Cervus tunjuc (Horsfield, 1830).
 
Nusa Tenggara Timur
Biawak Komodo

Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah
spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili
Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan
nama setempat ora. Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo
merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini
berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh
hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora
di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar
tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya
hidup.
 
Kalimantan Barat
Enggang Gading

Rangkong gading atau Enggang gading (Buceros/rhinoplax vigil) adalah burung berukuran besar
dari keluarga Bucerotidae. Burung dini ditemukan di Semenanjung Malaya, Sumatera, dan
Kalimantan. Burung ini juga menjadi maskot Provinsi Kalimantan Barat, dan termasuk dalam jenis
fauna yang dilindungi undang-undang.
 
Kalimantan Tengah
Kuau Kerdil Kalimantan

Kuau-kerdil Kalimantan, Polyplectron schleiermacheri, adalah jenis kuau-kerdil berukuran sedang


yang berhabitat di hutan hujan dataran rendah Pulau Kalimantan. Kuau ini adalah jenis kuau
merak yang paling langka dan sudah jarang ditemui. Cirinya adalah ukuran tubuhnya yang
maksimal dapat tumbuh sampai 50 cm dengan bintik-bintik pada tubuhnya. Kuau merak
Kalimantan masih berkerabat dengan kuau-kerdil Malaya dan kuau-kerdil Palawan. Beberapa
ilmuwan menganggap jenis ini merupakan subspesies dari kuau-kerdil Malaya.

Kalimantan Selatan
Bekantan

Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis monyet berhidung panjang
dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus
tunggal monyet Nasalis. Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah
hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Fungsi dari hidung besar
pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam.
Monyet betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena
hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda. Dalam bahasa Brunei (kxd)
disebut bangkatan.

Kalimantan Timur
Pesut Mahakam
Pesut mahakam (Latin:Orcaella brevirostris) adalah sejenis hewan mamalia yang sering disebut
lumba-lumba air tawar yang hampir punah karena berdasarkan data tahun 2007, populasi hewan
tinggal 50 ekor saja dan menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah.
Secara taksonomi, pesut mahakam adalah subspesies dari pesut (Irrawaddy dolphin). Tidak
seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, pesut mahakam
hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi undang-undang ini
hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai
Irawady. Pesut ini ditemukan di banyak muara-muara sungai di Kalimantan, tetapi sekarang pesut
menjadi satwa langka. Selain di Sungai Mahakam, pesut ditemukan pula ratusan kilometer dari
lautan, yakni di wilayah Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Habitat
hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai pula di perairan Danau Jempang
(15.000 ha), Danau Semayang (13.000 ha), dan Danau Melintang (11.000 ha).

Sulawesi Selatan
Julang Sulawesi

Julang sulawesi (Aceros cassidix) adalah spesies burung rangkong dalam famili Bucerotidae.
Burung ini endemik di Sulawesi. Di daerah Minahasa. burung ini dikenal dengan nama Burung
Taong. Panjang tubuh dapat mencapai 100 cm pada jantan, dan 88 cm pada betina. Julang
Sulawesi memiliki tanduk (casque) yang besar di atas paruh, berwarna merah pada jantan dan
kuning pada betina. Paruh berwarna kuning dan memiliki kantung biru pada tenggorokan.
 
Sulawesi Barat
Mandar Dengkur
Mandar dengkur (bahasa Latin: Aramidopsis plateni, bahasa Inggris: snoring rail, Celebes rail,
Platen's rail) adalah burung Rallidae besar tak terbang, satu-satunya anggota dari genus
Aramidopsis. Burung ini endemik di Indonesia yang ditemukan di vegetasi yang lebat di daerah
basah dari Sulawesi dan Buton di dekatnya. Burung ini memiliki bagian bawah abu-abu, dagu
putih, sayap coklat, dan belang berwarna karat pada leher belakang. Kedua jenis kelamin hampir
sama, tetapi betina memiliki belang pada leher dan paruh berwarna cerah dan selaput pelangi
yang berbeda warna. Suara khasnya adalah suara mendengkur ee-orrrr yang memberikan
namanya pada bahasa Inggris. Habitatnya yang tidak dapat diakses dan alam terpencil berarti
bahwa mandar dengkur jarang terlihat dan sedikit yang diketahui tentang perilakunya. Hanya
bulu dewasa yang telah dideskripsikan, dan perilaku pembiakannya tidak tercatat. Burung ini
memakan kepiting kecil dan mungkin mangsa kecil lain seperti kadal. Meskipun dilindungi oleh
hukum Indonesia sejak tahun 1972, burung ini terancam oleh hilangnya habitat (bahkan di dalam
cagar alam), perburuan makanan dan predasi oleh spesies pendatang; oleh karena itu dievaluasi
sebagai Rentan pada Daftar Merah Spesies Terancam IUCN.
 
Sulawesi Tenggara
Anoa

Anoa adalah hewan endemik Sulawesi, sekaligus maskot provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan
letak persebarannya, hewan ini tergolong fauna peralihan. Sejak tahun 1960-an, anoa berada
dalam status terancam punah. Dalam lima tahun terakhir populasi anoa menurun secara drastis.
Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering
diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya.
Sulawesi Tengah
Maleo Senkawor

Maleo Senkawor atau Maleo, yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis
burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm, dan merupakan satu-satunya
burung di dalam genus tunggal Macrocephalon. Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas
anak burung maleo sudah bisa terbang. Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga
270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat
dari ukuran telur ayam. Namun saat ini mulai terancam punah karena habitat yang semakin
sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh manusia. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000
ekor saat ini.

Gorontalo
Ikan Bulalao

Ikan Bulalao (Liza dussumieri) adalah spesies ikan berhabitat di air laut. Ikan ini mirip dengan ikan
Belanak (Valamugil seheli) yang merupakan kerabat satu familia, yaitu Mugilidae. Ikan ini
berbentuk kecil memanjang. Ikan Bulalao banyak ditemukan di kawasan Samudra Pasifik.
Alternatif kata bahasa Inggris untuk ikan Bulalao adalah dussumier mullet.
Sulawesi Utara
Tangkasi

Primata (jenis monyet) terkecil di dunia yaitu Tarsius Spectrum atau oleh masyarakat Sulawesi
Utara disebut Tangkasi, hanya ada di wilayah Sulawesi. Di Sulawesi Utara sendiri, hewan ini
terdapat di Bitung, yaitu di Cagar Alam Tangkoko.   Besarnya kira-kira hanya dua jari orang
dewasa. Tak ada negara mana pun di dunia ini yang memiliki Tarsius. Oleh karena itu, Primata ini
menjadi kebanggaan masyarakat Sulut bahkan mungkin menjadikannya sebagai maskot daerah
seperti Koala dan Kangguru di Australia.

Maluku Utara
Bidadari Halmahera

Burung Bidadari halmahera, Semioptera wallacii adalah jenis cendrawasih berukuran sedang,
sekitar 28cm, berwarna cokelat-zaitun. Cendrawasih ini merupakan satu-satunya anggota genus
Semioptera. Burung jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat mengkilat dan warna
pelindung dadanya hijau zamrud. Cirinya yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih
yang panjang yang keluar menekuk dari sayapnya dan bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan
sesuai keinginan burung ini. Burung betinanya yang kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan
berukuran lebih kecil serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan. George Robert
Gray dari Museum Inggris menamai jenis ini untuk menghormati Alfred Russel Wallace, seorang
naturalis Inggris dan pengarang buku The Malay Archipelago, orang Eropa pertama yang
menemukan burung ini pada tahun 1858. Burung Bidadari halmahera adalah burung endemik
kepulauan Maluku dan merupakan jenis burung cenderawasih sejati yang tersebar paling barat.
Makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan.
Maluku
Nuri raja Ambon

Nuri-raja ambon (Alisterus amboinensis), adalah burung nuri yang endemik yang ada di Pulau
Paleng, Maluku dan Papua Barat di Indonesia. Terkadang, burung ini mengarah sebagai Nuri-raja
Ambon atau Nuri-raja Amboina, tetapi sebutan-sebutan tersebut bersifat menyesatkan, karena
burung ini juga ditemukan di banyai pulau lainnya selain terdapat di Ambon. Penampilan jantan
dan betina kelihatan sama, dengan kepala dan bagian atas badan yang didominasi dengan warna
merah, sayap hijau (biru pada satu subspesies), dan punggung dan ekor biru. Enam subspesies
diakui, tetapi hanya beberapa ini yang biasa pada avikultur. Di alam liar, burung ini mendiami
hutan hujan dan memakan buah-buahan, biji-bijian dan kuncup.

Papua Barat
Cendrawasih Merah

 Cenderawasih merah(nama ilmiah: Paradisaea rubra) adalah burung Cenderawasih berukuran


sedang dengan panjang sekitar 33 cm, dari marga Paradisaea. Burung ini berwarna kuning dan
coklat, dan berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72 cm yang termasuk bulu-
bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu
muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang
berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan,
dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan.
 
Papua
Cendrawasih 12 Kawat

 
Cenderawasih mati-kawat (nama ilmiah: Seleucidis melanoleucus) adalah burung Cenderawasih
berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari genus tunggal Seleucidis. Burung jantan
dewasa mempunyai bulu berwarna hitam mengilap, pada bagian sisi perutnya dihiasi bulu-bulu
berwarna kuning dan duabelas kawat berwarna hitam. Burung ini berparuh panjang lancip
berwarna hitam dengan iris mata berwarna merah. Burung betina berwarna coklat, berukuran
lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi bulu-bulu berwarna kuning ataupun keduabelas
kawat di sisi perutnya.

Anda mungkin juga menyukai