JUDUL PERCOBAAN :
Kelompok : 5
Nama/NIM :
1. Aftahul Husna /24030117120022
2. Ahmad Solikin /24030117120029
3. Aida Habibah N.A. /24030117140009
4. Angganararas Wedhar R. /24030117140026
5. Eduardus Kristian C. /24030117140002
6. Lailatur Rohmah /24030117120014
7. Merinah /24030117140005
8. Nasiha Nebrina /24030117140019
Hari : Kamis
Tanggal Praktikum : 25 Oktober 2018
Asisten : Desy Alamanda
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Praktikan 2 Praktikan 6
24030117140026 24030117140009
Praktikan 3 Praktikan 7
24030117140002 240301171120029
Praktikan 4 Praktikan 8
24030117120022 24030117120014
Mengetahui,
Asisten
Desy Alamanda
24030115130068
ABSTRAK
ANALISIS GRAVIMETRI
I. TUJUAN PERCOBAAN
I.1 Mahasiswa mampu menentukan Cu dalam tembaga sulfat pentahidrat.
I.2 Mampu menentukan jumlah besi sebagai besi (III) oksida.
I.3 Memahami prosedur dan aplikasi metode gravimetri dalam suatu teknik
analisis.
aA + rR AaRr
1. Metode Pengendapan
Zat yang ditetapkan kadarnya diukur dengan seksama, dilarutkan,
kemudian diendapkan dengan pereaksi tertentu. Zat ini mengndap apabila
harga Ksp belum terlampaui. Endapan yang terjadi dipisahkan dengan
fosfat.
2. Metode Evaporasi
Komponen zat yang ditetapkan kadarnya dengan penguapan atau
pemanasan, berat komponen yang menguap adalah perbedaan dari berat
penimbangan zat yang ditetapkan kadarnya dengan pemanasan pada susu
1050C dan penetapan CO2 dengan pemijaran pada suhu yang lebih.
3. Metode Penyaringan
Komponen zat yang ditetapkan kadarnya dicari dengan pelarut
yang spesifik dimana sari yang diperoleh diuapkan hingga bobotnya
tetap.
4. Metode Elektrogravimetri
Didasarkan pada pelapisan zat pada elektroda melalui proses
elektrolisis. Berat lapisan yang merupakan komponen zat yang
ditetapkan kadarnya adalah selisih dari penimbangan elektroda sebelum
dan sesudah elektrolisis (Khopkar,1990).
bobot A
% Analit = x 100 %
bobot sampel
Reaksi kimia adalah proses dimana zat pereaksi menjadi zat lain
atau pembentukan ikatan baru karena terjadi pemutusan ikatan lama yang
membutuhkan energi.
1. reaksi penetralan
2. reaksi pembentukan endapan
3. reaksi pembentukan gas
4. reaksi pembentukan kompleks
5. reaksi pertukaran ion
Gejala-gejala terjadinya reaksi kimia :
1. timbulnya gas
2. terjadi perubahan warna
3. terjadi perubahan suhu dan timbulnya endapan (Petrucci, 1992).
II.5 Syarat Endapan Gravimetri
1. Kesempurnaan Pengendapan
2. Kemurnian Endapan
3. Susunan Endapan
II.8.1. CuSO4.5H2O
- Densitas 3,6
II.8.2. HNO3
II.8.5 Aseton
- BM 58,08 g/mol
II.8.6 H2SO4
II.8.7 Zn
II.8.8 HCl
- BM 36,47 g/mol
II.8.9 Aquades
- BM 18,016 g/mol
III.1.1. Alat
6. Labu takar
III.1.2. Bahan
3. H2SO4 1 M 8. Aquades
5. Zn
III.2. Skema Kerja
Gelas Beker
Penambahan 25 Ml H2SO4 1M
Pemanasan Perlahan-lahan
Pengadukan
Gelas Beker
Pengamatan
Gelas Beker
Penambahan 1 Ml HCl
Pendekantiran
Logam Cu Filtrat
Gelas Beker
Pencucian dengan H2O
Pendekantiran
Larutan Endapan
Gelas Beker
Hasil
III.2.2. Penentuan Besi sebagai Besi (III) Oksida
Gelas Beker
Penambahan 5 Ml HCl
Pendidihan
Larutan Kuning Jernih
Gelas Beker
Pendidihan
Penyaringan
Endapan Filtrat
Kertas Saring
Pencucian
Pengeringan
Hasil
1V. DATA PENGAMATAN
3d 4s
Cu2+ : [Ar] 3d9 4s0
3d 4s (Svehla, 1985).
(Svehla,1985).
Berdasarkan mekanisme reduksi yang terjadi diatas, Zn (biloks 0)
teroksidasi menjadi Zn2+ (biloks +2), sedangkan Cu2+ (biloks +2) tereduksi
menjadi Cu (biloks 0). Zn berperan sebagai reduktor, yakni spesi yang
menyebabkan spesi lain mengalami reduksi dan Cu sebagai oksidator atau spesi
yang menyebabkan spesi lain mengalami oksidasi.Proses reduksi tersebut dapat
terjadi karena Zn memiliki potensial reduksi sebesar -0,76 volt dan Cu +0,34 volt,
potensial reduksi Cu lebih besar dibandingkan Zn sehingga Cu akan lebih mudah
untuk tereduksi dan Zn lebih mudah untuk mengalami oksidasi. Oleh karena itu
Zn mampu berperan sebagai reduktor yang mendesak ion Cu2+ dalam CuSO4(aq)
menjadi logam Cu.
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan besi atau kadar besi sebagai
besi (III) oksida dalam (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O menggunakan metode gravimetri
secara pengendapan. Sampel (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O ditimbang sebanyak 0,4 gram
berbentuk kristal berwarna hijau muda. Kemudian ditambahkan dalam larutan
HCl dan larutan HNO3 pekat. Penambahan HCl berfungsi untuk melarutkan besi
(II) dan gas hidrogen. Adapun reaksi yang terjadi yaitu:
Reaksinya :
Fe 2+ + 2 OH- → Fe (OH)3
Setelah kering, Massa besi sebagai besi (III) oksida sebanyak 0,4514gram
dan massa besinya sedangkan rendemennya adalah 276,9%. Persentase rendemen
yang melebihi 100% diakibatkan masih banyaknya pengotor yang ada pada
endapan Fe seperti Cl- SO4- dan proses pencucian endapan yang kurang optimal.
VII. PENUTUP
VII.1 Kesimpulan
zat pengotor.
VII.1.IV. Massa besi (III) oksida sebanyak 0,4514 gram dan rendemen
prosentasenya 276,9%.
VII.2 Saran
Petrucci.1992.Kimia Dasar.Jakarta:Erlangga.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
1. Penentuan Logam Cu dalam CuSO4.5H2O
Massa gelas beker kosong : 101,809 gram
Massa gelas beker dan endapan : 101,9273 gram
Massa Cu nyata : 101,9273 ˗ 101,809 gram = 0,1183 gram
Massa sampel CuSO4.5H2O : 0,75 gram
Massa Zn : 0,6 gram
BM CuSO4.5H2O : 249,55 g/mol
Ar Cu : 63,546 g/mol
Ar Zn : 65 g/mol
Mol CuSO4.5H2O = m Zn
Mol Zn =
BM Zn
mCuSO 4 .5 H 2 O
BM CuSO 4 .5 H 2O 0,6 gram
=
0,75 gram 65 g /mol
=
249,55 g /mol
= 0,0092 mol
= 0,0030 mol
m Cunyata
Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O = ×100 %
mCuSO 4.5 H 2 O
0,1183 gram
= ×100 %
0,75 gram
= 8,8725 %
Reaksi
BM Fe 2O 3
Massa Fe2O3 teoritis = ×massa sampel
BM ( NH 4)2 Fe(SO 4) 2.6 H 2O
159,69 g /mol
= ×0,4 gram
392,014 g /mol
= 0,163 gram
Massa nyata = (massa kertas saring + endapan) – (massa kertas saring)
= 1,2300 – 0,7784
= 0,4514 gram
2× Ar Fe
Massa Fe sebagai Fe2O3 = ×massa Fe 2O 3 nyata
BM Fe 2 O3
2×56 g /mol
= × 0,4514 gram
159,69 g /mol
= 0,3165 gram
m Fe 2O 3 nyata
Rendemen % = ×100 %
m Fe 2O 3 teoritis
0,4514 gram
= ×100 %
0,163 gram
= 276,9 %.
LAMPIRAN FOTO
NIM : 24030117120029
JAWAB:
1. Prinsip : reaksi oksidasi dan reduksi (redoks), dimana terjadi kenaikan bilangan
oksidasi dan penurunan bilangan oksidasi serta hasil kali kelarutan
Metode : metode pengendapan dan penguapan.
2. Zn + CuSO4 ZnSO4 + Cu
0 +2 +2 0
oksidasi
reduksi
rendemen nyata
4. Rendemen prosentase =
rendemen teoritis
x 100%
NIM : 24030117120014
PRETEST
SOAL
JAWABAN
oksidasi
reduksi
b. Metode Evaporasi
Komponen zat yang ditetapkan kadarnya dengan penguapan atau
pemanasan,berat komponen yang menguap adalah perbedaan dari
berat penimbangan zat yang ditetapkan kadarnya dengan
pemanasan pada susu 105 oC dan penetapan CO2 dengan pemijaran
pada suhu yang lebih.
c. Metode Penyaringan
Komponen zat yang ditetapkan kadarnya dicari dengan pelarut
yang spesifik dimana sari yang diperoleh diuapkan hingga
bobotnya tetap. (Khopkar, 1990)
4. Rumus Rendemen
24030117140009
Jawab :
Prinsip percobaan ini adalah reaksi oksidasi dan reduksi (redoks), dimana terjadi
kenaikan bilangan oksidasi dan penurunan bilangan oksidasi serta hasil kali
kelarutan.
Jawab :
Proses reduksi dapat terjadi karena Zn memiliki potensial reduksi sebesar -0,76
volt dan Cu +0,34 volt. potensial reduksi Cu lebih besar dibandingkan Zn
Jawab :
1. Metode Pengendapan
Zat yang ditetapkan kadarnya diukur dengan seksama, dilarutkan,
kemudian diendapkan dengan pereaksi tertentu. Zat ini mengndap
apabila harga Ksp belum terlampaui. Endapan yang terjadi dipisahkan
dengan fosfat.
2. Metode Evaporasi
Komponen zat yang ditetapkan kadarnya dengan penguapan atau
pemanasan, berat komponen yang menguap adalah perbedaan dari berat
penimbangan zat yang ditetapkan kadarnya dengan pemanasan pada
susu 1050C dan penetapan CO2 dengan pemijaran pada suhu yang lebih.
3. Metode Penyaringan
Komponen zat yang ditetapkan kadarnya dicari dengan pelarut
yang spesifik dimana sari yang diperoleh diuapkan hingga bobotnya
tetap.
4. Metode Elektrogravimetri
Didasarkan pada pelapisan zat pada elektroda melalui proses
elektrolisis. Berat lapisan yang merupakan komponen zat yang
ditetapkan kadarnya adalah selisih dari penimbangan elektroda sebelum
dan sesudah elektrolisis.
(Khopkar,1990)
4. Rumus Rendemen
Rendemen Nyata
% Rendemen = x 100 %
Rendemen Teoritis
Jawab :
24030117140005
PRE TEST
Jawaban
1. percobaan ini berprinsip pada reaksi redoks, dimana terjadi kenaikan
dan penurunan bilangan oksidasi. (Svehla,1985).Terdapat dua metode
dalam analisis gravimetri yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
metode pengendapan dan penguapan.Metode pengendapan dilakukan
dengan cara mengubah analit menjadi endapan,selanjutnya dilakukan
pemisahan,pencucian,pengeringan,dan penimbangan
endapan.Sedangkan metode penguapan dilakukan dengan cara
pengubahan analit menjadi bahan yang mudah menguap dan
terdekomposisi pada suhu tertentu.
2. reaksi redoks antara Zn dan CuSO4
4. Rumus rendemen
massa nyata
Rendemen % = × 100 %
massa teoritis
5. pencucian dengan aseton untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang
bersifat nonpolar
pencucian dengan aquades bertujuan untuk menghilangkan atau
melarutkan pengotor- pengotor yang bersifat polar seperti Cl, SO42-.
ANGGANARARAS WEDHAR R
24030117140026
PRE TEST
NIM : 24030117140002
Soal
Jawaban
0 +2 +2 0
oksidasi reduksi
4. Rumus Rendemen
Massa nyata
% Rendemen = ×100 %
Massateoritis
24030117140019
Soal
4. Rumus randemen