Aip Syarif Hasan Efendi (2018) “IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
KEWIRAUSAHAAN DALAM MENCIPTAKAN JURAGAN USIA SEKOLAH PADA SISWA PROGRAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (SMA TERBUKA) BERSAMA KADIN DI SMA NEGERI 2 PADALARANG”
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif dengan Tujuan : (1)
Untuk mengetahui bagaimana implementasi pembelajaran kewirausahaan dalam menciptakan Juragan Usia Sekolah (JUS) di SMA Negeri 2 Padalarang sebagai salah satu sekolah rintisan program SMA Terbuka, (2) Mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat aktivitas kewirausahaan siswa. Berdasarkan informasi dari pengelola sekolah didapat data sebagai berikut: kurang dari 10% yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 5% Berkeluarga, 45% Belum Bekerja dan Berwirausaha, 5% berwirausaha, dan 35% sudah bekerja Sumber data dokumen, Kepala Sekolah, koordinator pelaksana program PJJ, guru/tutor (Induk dan TKB) dan siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan selama penelitian ini berlangsung melalui reduksi data dari informan kunci (ekspert) dan sumber data yang lain, mengeliminir data dan kategorisasi, kemudian display data serta mengambil kesimpulan dan memverivikasi data. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi dengan cara membandingkan dan crosscheck derajat kepercayaan suatu informasi yang didapatkan. Cara ini dilakukan dengan cara membandingkan data hasil observasi dan wawancara, membandingkan apa yang dilihat secara umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. Lebih jauh lagi, membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan orang lain yang menjadi informan kunci. Membandingkan data hasil wawancara dengan data dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian menemukan bahwa secara keseluruhan Implementasi pembelajaran kewirausahaan dalam mencipatakan Juragan Usia Sekolah di TKB Cipeundeuy melalui produk telur asin dilaksanakan dengan 30% pemberian teori dan 70% praktik. Dalam praktik tersebut siswa dilatih untuk membuat telur asin dengan terlebih dahulu membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Produk yang dihasilkan nantinya harus di jual oleh siswa sebagai tugas dari guru kewirausahaan. Dalam proses pengemasan samapai dengan pemasaran siswa di bantu oleh KADIN. Respon siswa dari angket yang diberikan diperoleh data sebanyak 98% siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran kewirausahaan, 97,5% siswa terhadap praktik kewirausahaan, 97,86% siswa terhadap minat berwirausaha, dan 100% siswa memberikan respon positif terhadap keterlibatan KADIN dalam program JUS, ini menunjukkan bahwasannya program JUS yang merupakan implementasi dari pelajaran kewirausahaan sangat dibutuhkan oleh siswa, Hambatan dan tantangan diantaranya masih ada sebagian siswa yang belum mengikuti dengan baik program JUS, sebagian siswa masih kesulitan memasarkan produknya dan sebagian siswa masih belum bisa membuat kemasan yang menarik. Peran pelaku usaha dalam hal ini KADIN sangat dibutuhkan, untuk mengembangkan kegiatan JUS.
Kata Kunci : Implementasi Kewirausahaan, Juragan Usia Sekolah, Pendidikan Jarak