PROGRAM PERCEPATAN APK

PENDIDIKAN MENENGAH
MELALUI SEKOLAH TERBUKA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Aip Syarif Hasan Efendi DINAS PENDIDIKAN
Kontak : 081220067070
E-mail : asyarif015@gmail.com
 EKSISTING DATA SMA/SMK DI JAWA BARAT TAHUN PELAJARAN 2015-2016

JUMLAH LEMBAGA SM SE JAWA BARAT

APK SM KAB/KOTA SE JAWA BARAT
APK SM Penduduk Usia : 2.489.800
Siswa SM : 1.682.119
JENJANG
NEGERI SWASTA TOTAL
PENDIDIKAN
15/16 Siswa SMK : 903.343 (53%)
Siswa SMA : 778.776 (47%) SMA 467 931 1.398
D.I. Yogyakarta 93.89 SMK 271 2.254 2.525
Bali 92.95
Kepulauan Riau 92.46 MA 77 949 1.026
D.K.I. Jakarta 91.36
Maluku 91.02
Sulawesi Tenggara 90.60
JUMLAH 815 4.134 4.949
Maluku Utara 88.87
Sumatera Utara 86.79 DAYA TAMPUNG SM SEDERAJAT DAN
Sulawesi Utara 85.89
JUMLAH LULUSAN SMP/MTS SEDERAJAT SE JAWA BARAT
Sumatera Barat 85.52
Nusa Tenggara Barat 85.37
Aceh 84.78
JENJANG DAYA LULUSAN
Kalimantan Timur 80.64 TAMPUNG SM SMP/MTS SELISIH
PENDIDIKAN
Papua Barat 80.59 SEDERAJAT* SEDERAJAT
Bengkulu 80.54
Jawa Timur 79.68 SMA 167.628
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
79.63
77.06
297.696
Gorontalo 76.08
SMK 248.582 767.262 (Lulusan
Smp/Mts
Sumatera Selatan 75.48 (data UN Sederajat Yng
Sulawesi Tengah 75.47 MA 53.357 2016) Tidak
Riau 74.92 Tertampung)
Jawa Tengah 74.47 JUMLAH 469.567
Jambi 74.31
Kalimantan Utara 73.38 *Daya tampung SM = Lulusan SM(data UN TA 2015-2016)
Banten 73.22
Nusa Tenggara Timur
Bangka Belitung
72.81
70.57
Proyeksi laju pertumbuhan penduduk Jawa Barat dengan adalah
Lampung 70.54 1,9 % untuk tahun 2013-2018 (BPS) sebagai berikut
Kalimantan Selatan 69.10
Kalimantan Barat 68.24
PROYEKSI PERTUMBUHAN
Kalimantan Tengah 67.79 TAHUN ANAK USIA 16-18 TAHUN
Jawa Barat 67.56
Papua 48.43 2015 2,518,153
RERATA NASIONAL
2016 2,565,998
76.45% 2017 2,615,008
Sumber: Disarikan dari Neraca Pendidikan Kemdikbud dan Data
2018 2.666.262
Statistika Pendidikan Provinsi Jawa Barat
 FORMULASI PERCEPATAN
CAPAIAN APK SM

Bantuan
Sekolah
Pem
Pem
banguna
Proyeksi capaian APK SM sederajat
Biaya bangunan
Pendidikan
petang
(double
R. Kelas
n Unit
Kelas
tahun 2015-2018 Jawa Barat dengan
Dan Baru
Beasiswa shift)
(RKB) SM
Baru USB
SM
laju pertumbuhan penduduk 1,9 %
MENAMPUNG ANAK USIA SEKOLAH PADA SM FORMAL (BPS) sebagai berikut
PROYEKSI
ANAK YANG
TAHUN PERTUMBUHAN TIDAK
ANAK USIA 16-18 DAYA TAMPUNG APK SM BERSEKOLAH
SM SEDERAJAT SEDERAJAT
PERCEPATAN TAHUN
CAPAIAN APK SM SMA/SMK MENAMPUNG YG DO SM / 2015 2,518,153 1,701,264 67.56% 816,889
SEBAGAI SALAH Terbuka BELUM SEKOLAH DI SM
SATU ENTRY POIN JAWA PADA SM FORMAL 2016 2,565,998 2,032,270 76,62% 533,728
IPM MENINGKAT BARAT
MELALUI SM Terbuka
(USIA <21 Th) 2017 2,615,008 2,351,415 89.92% 263,593

MENAMPUNG YG DO SM / BELUM 2018 2.666.262 2,659,597 99,75% 6.666

Revitaslisa SEKOLAH DI SM PADA SM NON
si Kejar FORMAL (USIA > 21 Th)
Paket C
APK TIAP KABUPATEN KOTA, KECAMATAN
DAN ANAK USIA 16-18 TAHUN
Penduduk Jumlah USIA 16-18 KECAMAT
No Kabupaten / Kota Siswa di APK (%) th BELUM
Usia 16-18 AN
Sekolah SEKOLAH
1 Kab. Bogor 306,851 175,168 57.09 131,683 40
2 Kab. Sukabumi 133,843 73,065 54.59 60,778 47
3 Kab. Cianjur 138,875 71,637 51.58 67,238 32
4 Kab. Bandung 183,505 103,735 56.53 79,770 31
5 Kab. Sumedang 57,917 39,528 68.25 18,389 36
6 Kab. Garut 152,757 93,467 61.19 59,290 42
7 Kab. Tasikmalaya 103,072 58,147 56.41 44,925 39
8 Kab. Ciamis 59,069 36,146 61.19 22,923 26
9 Kab. Kuningan 56,343 44,685 79.31 11,658 32
10 Kab. Majalengka 64,669 41,029 63.44 23,640 26
11 Kab. Cirebon 132,502 80,978 61.11 51,524 40
12 Kab. Indramayu 92,857 63,951 68.87 28,906 31
13 Kab. Subang 69,516 51,768 74.47 17,748 30
14 Kab. Purwakarta 57,317 34,369 59.96 22,948 17
15 Kab. Karawang 131,487 86,928 66.11 44,559 30
16 Kab. Bekasi 137,205 100,339 73.13 36,866 23
17 Kab. Bandung Barat 85,329 49,255 57.72 36,074 16
18 Kab. Pangandaran 22,150 11,454 51.71 10,696 10
19 Kota Bandung 120,984 121,850 100.72 - 30
20 Kota Bogor 59,077 59,669 101 - 6
21 Kota Sukabumi 20,556 20,750 100.94 - 7
22 Kota Cirebon 26,030 25,907 99.53 123 5
23 Kota Bekasi 124,179 104,872 84.45 19,307 12
24 Kota Depok 72,208 59,033 81.75 13,175 11
25 Kota Cimahi 30,188 27,709 91.79 2,479 3
26 Kota Tasikmalaya 37,764 34,683 91.84 3,081 10
27 Kota Banjar 13,550 11,997 88.54 1,553 4
  JAWA BARAT 2,489,800 1,682,119  807,681 636
 LULUSAN SMP SEDERJAT > DAYA TAMPUNG SM SEDERJAT
PESERTA UN = LULUSAN ANAK USIA 16-21 TH
SMP SEDERJAT RAWAN
TAHUN 2016-2017 NO ASPEK ANALISIS TIDAK MELANJUTKAN KE
DI JENJANG SM
MELANJUTKAN KE
773.963 SEKOLAH
SMA TA 2011-2016
1 LULUSAN SMP SEDERAJAT 773,963
2 LULUSAN SM SEDERJAT 469,668 450,000 754,295
DROP OUT 304,295
3 DATA UN 2017
Sekolah Penyelenggara UN Peserta UN
LULUSAN SMP DAYA No Jenjang
UNBK UNKP Jumlah % UNBK UNBK UNKP Jumlah % UNBK
SEDERJAT
TAMPUNG SMAN 441 18% 120,235 52%
SMAS 817 34% 51,815 23%
SM 1
MAN 56
881 2,427
2% 13,586
33,327 230,223
6%

LULUSAN SM SEDERAJAT MAS

Sub Jumlah
232 10% 11,260 5%
1,546 881 2,427 64% 196,896 33,327 230,223 86%
SEDERAJAT SMA/MA
SMKN 263 11% 73,734 28%
2 535 2,459 25,913 259,445
SMKS 1,661 68% 159,798 62%
Sub Jumlah SMK 1,924 535 2,459 78% 233,532 25,913 259,445 90%
Sub Jumlah 3,470 1,416 430,428 59,240
4,886 71% 489,668 88%
SMA/MA/SMK 4,886 489,668
Sekolah Penyelenggara UN Peserta UN
No Jenjang
UNBK UNKP Jumlah % UNBK UNBK UNKP Jumlah % UNBK
PESERTA UN = LULUSAN SMPN 495 6.38% 115,669 14.95%
SM SEDERJAT 3
SMPS 794
6,220 7,761
10.23% 70,825
559,677 773,963
9.15%
MTsN 54 0.70% 10,765 1.39%
TAHUN 2016-2017
MTsS 198 2.55% 17,027 2.20%
469.668 Sub Jumlah
SMP/MTs
1,541 6,220 7,761 19.86% 214,286 559,677 773,963 27.69%
TOTAL 5,011 7,636 12,647 39.6% 644,714 618,917 1,263,631 51.02%
 PROYEKSI KONTRIBUSI SM TEBUKA
PADA PERCEPATAN APK SASARAN PESDIK SM
APK SEKOLAH MENENGAH TERBUKA DI JAWA BARAT
90
APK
81.95
80 99.72
76.43 75.53 76.45 76.62
70
67.56
62.11 496.294 754.295
60 61.19
APK
50 86.92

40
222.000
30 APK 2018
JAWA BARAT 76.62
20 NASIONAL

10 36.000
2017
0
2013 2014 2015 2016

2016
 WILAYAH I:
KOTA BOGOR, KAB. BOGOR,
KOTA DEPOK
 WILAYAH II :
KOTA BEKASI, KAB. BEKASI,
KAB. KARAWANG, KAB.
SUBANG, KAB. PURWAKARTA
 WILAYAH II :
KOTA BEKASI, KAB. BEKASI, KAB. KARAWANG, KAB.
SUBANG, KAB. PURWAKARTA
 WILAYAH III:
KABUPATEN SUKABUMI, KOTA
SUKABUMI, KABUPATEN CIANJUR
 WILAYAH IV :
KOTA BANDUNG, KAB. BANDUNG, KOTA CIMAHI, KABUPATEN
BANDUNG BARAT, KAB. SUMEDANG
 WILAYAH IV :
KOTA BANDUNG, KAB. BANDUNG, KOTA CIMAHI,
KAB. BANDUNG BARAT, KAB. SUMEDANG,
 WILAYAH V :
,
KOTA CIREBON, KABUPATEN CIREBON KAB.
INDRAMAYU, KAB. MAJALENGKA
 WILAYAH V :
KOTA CIREBON, KABUPATEN CIREBON ,
KAB. INDRAMAYU, KAB. MAJALENGKA
WILAYAH VI :
KOTA TASIKMALAYA, KAB.
TASIKMALAYA, KAB. GARUT
 WILAYAH VII :
, KAB. CIAMIS, KOTA BANJAR, KAB.
PANGANDARAN, KAB. KUNINGAN
 WILAYAH VII :
, KAB. CIAMIS, KOTA BANJAR, KAB.
PANGANDARAN KAB. KUNINGAN,
 Data SMP Terbuka di Jawa Barat, yang dapat direkrut ke SMA Terbuka
NO KABUPATEN/KOTA JML SEK NO KABUPATEN/KOTA JML SEK

1 KOTA DEPOK 5 14 KAB CIAMIS 7

15 KOTA BANJAR 1
2 KOTA BOGOR 2
16 KAB PANGANDARAN 1
3 KAB.BOGOR 29
17 KAB. MAJALENGKA 14
4 KAB.SUKABUMI 19
18 KAB.KUNINGAN 8
5 KAB.CIANJUR 47
19 KOTA CIREBON 3
6 KAB.BDG BARAT 12
20 KAB. CIREBON 17
7 KAB.BANDUNG 12
21 KAB.INDRAMAYU 8
8 KOTA CIMAHI 2
22 KAB. SUBANG 12
9 KOTA BANDUNG 6
23 KAB PURWAKARTA 10

10 KAB.SUMEDANG 12 24 KAB.KARAWANG 7

11 KAB. GARUT 32 25 KAB.BEKASI 9

12 KOTA TASIKMALAYA 4 26 KOTA BEKASI 6

13 KAB. TASIKMALAYA 18 JUMLAH 303

SISWA YANG MENGIKUTI UJIAN TAHUN 2017 :12317 SISWA

 142.500 siswa

 Analisis 22 SMA
Proyeksi Siswa INDUK
untuk setiap
Kota /
Kabupaten 1 SMA INDUK memiliki
 Penetapan 8 TKB
jumlah siswa
berdasarkan
KAB / KOTA
presentase
APK/APM
terendah
 Penetapan 1 TKB terdiri dari 30
SMA INDUK siswa
disesuaikan
dengan
kebutuhan
KAB / KOTA Jumlah peserta didik
142.560 orang
 LANDASAN HUKUM
Permendikbud No. 109 Tahun 2013
Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Pendidikan Tinggi
(Perubahan Permendikbud No.24 Tahun 2012)

Permendikbud No. 119 Tahun 2014

Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

Permendikbud No. 72 Tahun 2013

tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus

Peraturan Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan KebudayaanNo.

1006/D/DM/2014 tentang Penetapan Sekolah Induk Sekolah Menengah Atas Terbuka Jarak
Jauh
 SMA TERBUKA
Adalah salah satu bentuk pendidikan formal
yang berdiri sendiri tetapi merupakan bagian
dari sekolah induk yang penyelenggaraan
pendidikannya menggunakan metode belajar
mandiri, secara terbuka, dan menggunakan
jarak jauh
SMA Terbuka diselenggarakan untuk
melengkapi layanan pendidikan yang sudah
ada dan diutamakan melayani peserta didik
yang mengalami hambatan secara sosial,
ekonomi, geografis dan juga keterbatasan
waktu.
 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN SMA TERBUKA

NO NAMA SMA TERBUKA

1 SMA Terbuka Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jabar
TAHUN 2004

2 SMA Terbuka Moga, Pemalang, Jateng

3 SMA Terbuka Surabaya, KotaSurabaya, Jatim

4 SMA Terbuka Kepanjen, Kabupaten Malang, Jatim

5 SMA Terbuka Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau

6 SMA Terbuka Samarinda, Kota Samarinda, Kaltim

7 SMA Terbuka Bungaro, Kabupaten Pangkep, Sulsel

Dirintis Oleh Pustekkom

TAHUN 2014-2015
Berbasis TIK

No Nama Sekolah
1 SMAN 1 Merangin Jambi
2 SMAN 2 Padalarang Bandung Barat Jawa Barat
3 SMAN 1 Gambut Kalimantan Tengah
4 SMAN 1 Kepanjen, Malang Jawa Timur
5 SMAN 1 Narmada, NTB
6 SMAN 3 Kota Sorong, Papua
7 SMAN Lewiliang, Bogor Jawa Barat
Dirintis Oleh Direktorat PKLK Dikdasmen KEMDIKBUD RI
8 SMAN
berdasarkan BungoroNoPangkep
Permendikbud 72 Thn 2013Sulawesi Selatan
dan Permendikbud 119 Thn 2014
Di Jawa Barat Tahun 2015-Sekarang
SMA Negeri/Swasta Wajib
Menyelenggarakan Program SMA
Terbuka
 Visi

Meningkatkan akses, relevansi dan mutu pendidikan

menengah dalam upaya pencapaian target Pendidikan
Menengah Universal melalui program belajar mandiri (jarak
jauh).
 MISI
 Menyelenggarakan SMA/K Terbuka di seluruh Indonesia sebagai salah satu
pendidikan layanan khusus bagi lulusan SMP yang tidak tertampung di SMA/K
reguler;
 Mengembangkan sistem pembelajaran mandiri dengan sistem belajar jarak jauh
menggunakan kombinasi jaringan internet dan bimbingan belajar tatap muka;
 Meningkatkan partisipasi siswa/masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
layanan khusus.
 Mempersiapkan lulusan SMA/K Terbuka yang mampu berprakarsa untuk
membangun diri dan masyarakat lingkungannya.
 Pengertian PJJ

· PJJ mencakup berbagai jalur dan jenis persekolahan pada

berbagai jenjang pendidikan yang tidak dibawah pengawasan
secara terus menerus dari pendidik di ruangan kelas pada
tempat yang sama
· Peserta didik diarahkan untuk merencanakan dan mengatur
proses belajarnya secara mandiri.
Pengertian Pend. Terbuka

People Place methods Ideas

Terbuka Aktivitas Penggu-naan Keterbukaan

bagi setiap layanan pend. metode baru thd lahirnya
Terbuka dalam ide-ide baru
orang dimanapun pembela-jaran
Interaksi dan Komunikasi

Communication

Two-way traffic One-way

communi-cation traffic
communi-
cation.
Interaksi dan Komunikasi

One-way traffic communication (satu arah)

• Diselenggarakan melalui media bahan ajar yg dikirim oleh

institusi PJJ dan melibatkan siswa berinteraksi dengan teks

yang digambarkan sebagai `simulated communication``.
Two-way traffic communication (dua arah)
• Merujuk pada komunikasi secara langsung dan real
antara siswa dengan institusi PJJ termasuk dngan
guru.
SMA Terbuka
Penerapan Konsep dan Prinsip PJJ dalam
Penyelenggaraan SMA Terbuka:

SMA Terbuka merupakan solusi yang tepat untuk

peningkatan APK jenjang pendidikan tingkat
menengah. Dengan beberapa dasar pemikiran sebagai
berikut.
SMA Terbuka

Daya Daya
jangkau tampung

Fleksibiltas Visi Efisiensi

Socio- Partisipasi
demografis masyarakat
 METODE BELAJAR SMA TERBUKA
 BELAJAR MANDIRI
 BELAJAR SECARA TERBUKA
 BELAJAR JARAK JAUH
MODEL LAYANAN PENYELENGGARA SEKOLAH SMA TERBUKA

SMA Adalah SMA Negeri/Swasta dengan kriteria akreditas minimal B dan

memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan khususnya
INDUK penyelenggraan SMA Terbuka

TKB Adalah Tempat Kegiatan Belajar Tatap Muka atau

Mandiri Peserta Didik
(30 siswa)
MODEL LAYANAN PEMBELAJARAN
1. Dominan Online (Domon)/ Daring Penuh
2. Balance Online dan Tatap muka
GURU (Bontamu)/ Semi Daring
PAMONG/TUTOR 3. Dominan Tatap Muka (Domtamu)/ Tatap
Muka Penuh
GURU MAPEL 4. Kegiatan belajar mandiri dapat dibimbing
oleh Guru Pamong/Tutor/ Fasilitator
5. Kegiatan Tatap Muka dilakukan oleh Guru
Mapel dari sekolah Induk
 MODEL LAYANAN BANTUAN BELAJAR

A. DOMINAN ONLINE (DOMON)

1) Bimbingan online (± 80%)
2) Bimbingan Tatap Muka (20% )
B. BALANCE ONLINE DAN TATAPMUKA (BONTAMU)
1) Bimbingan online (50%)
2) Bimbingan Tatap Muka (50% )
C. DOMINAN TATAP MUKA (DOMTAMU)
1) Bimbingan online (20%)
2) Bimbingan Tatap Muka (80% )
MENGGUNAKAN MEDIA TIK DALAM INTERAKSI GURU DAN SISWA
 TEMPAT KEGIATAN BELAJAR

LOKASI DI
TKB SMP REGULER

POLA BELAJAR
AZAS FLEKSIBILITAS
DISESUAIKAN DENGAN
LOKASI DI KONDISI SISWA DAN
SMA/SMK GURU
INDUK TKB SMA/SMK
DENGAN JADWAL
REGULER PERTEMUAN TERJADWAL

LOKASI DI
TKB MASYARAKAT
Tujuan SMA Terbuka Jawa Barat

Peningkatan APK Pendidikan Jenjang

Menengah

Pembekalan Keterampilan Kerja, dan

Pengetahuan untuk Melanjutkan ke
jenjang PT

Revitalisasi Pendidikan di SMA dalam

mendukung pembangunan daerah
 FILOSOFI PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
Besiswa Bidik
Misi TARGET

Anak Kurang Anak

Mampu & Pintar Mampu &
Pintar

Implementasi &Pemberdayaan

Dukungan Program & Pendanaan

Keberpihakan Kebijakan

Anak Kurang
Mampu & Kurang Anak Mampu &
Pintar Termarjinal karena: Kurang Pintar
1. EKONOMI
SASARAN
2. GEOGRAFI
3. BENCANA ALAM
4. SOSBUD
 KARAKTERISTIK SASARAN PLK BERDASARKAN HAMBATAN

EKONOMI GEOGRAFI BENCANA ALAM SOSIAL BUDAYA

 Anak Jalanan  Letusan  Suku Polahi  Korban narkoba

 Pemulung Perbatasan/ Gunung  Suku Badui  Miras
 Pengamen Terdepan (*)  Tanah longsor  Suku Togutil  Perdagangan anak
 Tsunami (*)
 Putus sekolah Pedalaman (*)  Suku Asmat  Anak-anak terlantar
 Pekerja anak (*)  Angin Topan  Suku Korowai
Pulau terpencil  Korban kerusuhan
 Pengemis anak  Kebakaran  Suku Sakai
(*)  Kenakalan remaja
 Pelacur anak  Gempa Bumi  Suku Kubu
Pulau terluar  Korban kekerasan RT
 Anak Buruh Daerah  Suku Kaili  Korban HIV/AIDS (*)
migran (*)  Narapidana (*)
Tertinggal (*)

Catatan : (*)
Sesuai dengan indikator penyebab marjinalisasi yang digunakan UNESCO
dalam global monitoring report :1.Kemiskinan, 2.Rentan, 3.Pekerjaan Anak,4.Geografi,
5.Kelompok tidak beruntung,6. Mata pencaharian, 7.Kecacatan, 8.HIV dan AIDS,9.Trafiking .
 SASARAN

Anak-anak putus
sekolah SMA

Siswa tidak
mampu
Penduduk usia sekolah  • Siswa usia 16-21 tahun (permen No
yang tidak terlayani 17 Thn 2017) yang memiliki kendala
pendidikan formal dan sosial budaya, ekonomi ,geografis
dan keterbatasan waktu
nonformal
Karakteristik siswa
SMA TERBUKA

Siswa tamatan SMP/ sederajat yang belum

melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah
Atas seperti Pesantren, atlet

Membantu orang tua bertani,berdagang, menjadi

nelayan, memasarkan produk yang ada

Siswa drop out/Belum Melanjutkan ke PT

 Bahan ajar
Data Siswa,
SMA TERBUKA Data Nilai,
JAWA BARAT DataKoordinator, dan
Aplikasi Pemantauan
Server
Mengaji (JABAR
Paket
. Menghafal)
Keahlian: Sekolah Induk
1. Akuntansi
2. Bahasa
3. IT SMA IPA
4. Sesuai
Potensi
Daerah

SMA IPS SMA BAHASA

i
 Pola Pembelajaran Berbasis Enterpreneur
Guru PWU menggali potensi daerah dan siswa untuk Wira usaha

Belajar berwira usaha, bekerja

Semi Wirausaha
sama dengan para praktisi,
(Biotrop, UMKM-
KOPERASI- )

Mengolah Makanan kecil,

membuat produk
setempat, Menjual secara
Wirausaha Mandiri manual atau online, jual
pulsa (diarahkan ke JUS)
 SEAMOLEC Kadin
P
O
L
A
SMK
K Tokoh
E Masyarakat
SMA
R
J
TERBUK
A A
S PERGURUAN
TINGGI
A
M
Camat
A

UMKM
Lurah
 Perkiraan Proyeksi peserta didik SMA
Terbuka di Jawa Barat
(142.500 siswa)

Disosialisasikan ke BP3, MKKS,

Pengawas SMA Negeri/Swasta
Mekanisme Pra Kota/Kab
Penetapan proyeki
peserta didik SMA
Terbuka Jabar Pernyataan kesanggupan
menjadi Sekolah Induk, dan
jumlah TKB yang akan dibuka
dengan mengisi format

Penetapan Sekolah Induk

dengan Proyeksi jumlah peserta
didik SMA Terbuka Jabar
 Persyaratan Sekolah Induk

SMA Akreditasi B

SMA Swasta Akreditasi SMA Swasta

B ( on the spot) Akreditasi C
Pendampingan Pendampingan Penuh
 Ada REKOMENDASI dari Disdik
Provinsi, setelah lolos verivikasi
SMA Induk yang sudah ditunjuk,
Membuat proposal untuk
mendapat izin operasional dengan
Mekanisme melampirkan
Penetapan SMA berada di wilayah Provinsi
dengan APK rendah, siswa usia 1. Susunan organisasi SMA Terbuka
SEKOLAH INDUK 2. Daftar PTK
oleh Direktorat 16-21 belum terlayani
3. Jumlah TKB dan siswa
Pembinaan PKLK 4. Data calon peserta didik
Dikmen dengan
Provinsi setelah
memenuhi Ada Komitmen warga sekolah
syarat sbb.: dan masyarakat sekitar

Memiliki sarana TIK dan

kuantitas PTK yang memadai
 Menerima Surat Penetapan
SMA/SMK INDUK dari Provinsi

Mekanisme
Penetapan
Guru Penetapan TKB dan jumlah siswa
Tenaga
Pendidikan
Tutor/ODS ole
SMA Induk dan
Penetapan Guru, Tutor, Tenaga
Pengawas
Pendidik, ODS, berupa SK dari
Pembina
SMA/SMK INDUK

MoU dengan pendukung

kegiatan setempat (TKB),
UMKM, KUD, Tokoh Masyarakat
Kriteria Guru Pengajar di TKB SMA Terbuka

• Lebih menekankan pada kompetensi

Kompetensi
kepribadian dan sosial

IT • Memadai
 Peralatan di TKB
Server

Client Client

Client
Client

Client
Client

client
Client
 Bahan Ajar
server Atau
Model Tatap muka menggunakan
modul cetak

Panduan Penggunaan
modul
 Lulusan SMA TERBUKA
Memiliki Keterampilan untuk
bekerja, diantara nya memiliki
kemampuan: B. ASING, IT,
AKUNTANSI, atau
keterampilan yang sesuai
Lulusan Potensi Daerah nya
SMA TERBUKA

Memiliki Pengetahuan untuk

melanjutkan ke Perguruan
Tinggi
 PPDB SM TERBUKA

A
S
A
S
 PPDB SM TERBUKA
1. Dilaksankan Setelah PPDB reguler (bulan Agustus)
2. Tidak Dipungut Biaya
3. Panitia Sekolah di bantu relawan melakukan
pendaftaran dengan langsung menjemput peserta
didik
4. Bukti kelulusan (Izasah) SMP sederajat
TERIMA KASIH