Anda di halaman 1dari 4

Nama: Wahyuningtias Nurul Kurnia Sari

Nim:PO.71.20.3.18.073

Semester: VB

TUGAS : KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN MANAJEMEN BENCANA

1. Pengertian RJP

Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau biasa juga disebut Cardiopulmonary Resucitation
(CPR) merupakan teknik kompresi dada dan pemberian napas buatan untuk orang-orang
yang detak jantung atau pernapasannya terhenti. Kondisi tersebut biasanya dialami oleh
orang yang tenggelam atau terkena serangan jantung.

Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang
yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk membuka
kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali dengan melakukan
beberapa teknik pemijatan atau penekanan pada dada

2. Teknik pemberian RJP

Langkah pertama: Tekan atau kompresi dada

 Cara melakukannya dengan membaringkan tubuh seseorang di atas permukaan yang


keras. Lalu Anda bisa berlutut di samping leher dan bahu orang itu. Letakkan satu telapak
tangan Anda di atas dada bagian tengahnya, tepatnya di antara puting, dan letakkan
telapak tangan kedua Anda di atas tangan pertama. Pastikan posisi siku Anda lurus dan
bahu berada tepat di atas tangan Anda.

 Setelah itu, Anda bisa mulai menekan dada sedalam kira-kira 5-6 cm sebanyak 30 kali,
dengan kecepatan satu hingga dua tekanan per detik . Saat menekan, sebaiknya gunakan
kekuatan tubuh bagian atas Anda, jangan hanya mengandalkan kekuatan lengan, agar
tekanan yang dihasilkan lebih kuat.
 Kemudian cek apakah sudah terlihat tanda-tanda dia bernapas atau bergerak. Jika belum,
Anda bisa memberikan napas buatan jika merasa kompeten atau Anda bisa lanjutkan
proses kompresi dada saja hingga tenaga medis datang dengan kecepatan 100-120
kompresi dada per menit.

Langkah kedua: Buka saluran pernapasan

 Setelah menekan dada telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah membuka saluran
napas dengan cara mendongakkan kepalanya, lalu letakkan telapak tangan Anda di
dahinya. Lalu angkat dagunya secara lembut untuk membuka saluran napas.

 Anda bisa mengecek apakah dia bisa bernapas dengan normal atau belum dengan cara
melihat gerakan dadanya dan mendekatkan telinga dan pipi Anda ke hidung dan
mulutnya. Jika dia belum bisa bernapas secara normal, Anda bisa melanjutkan langkah
ketiga.

 Resusitasi Jantung Paru Secara Segera


Setiap melakukan Resusitasi Jantung Paru selalu ingat sistematika C-A-B.Dalam unsur C
terdiri dari dua kegiatan yaitu cek nadi dan kompresi dada.

Langkah ketiga: Beri napas buatan dari mulut ke mulut

 Dengan kepala mendongak dan dagu terangkat, Anda bisa memberikan pernapasan
buatan, dengan catatan Anda sudah terlatih. Cara memberikannya adalah dengan
menjepit hidungnya, lalu tempatkan mulut Anda ke mulutnya. Berikan dia napas atau
udara dari mulut Anda selama sedetik kemudian lihat apakah bagian dadanya sudah
seperti orang bernapas atau belum. Jika belum, berikan napas buatan kedua dengan cara
yang sama.

 Setelah itu, ulangi proses tekan dada sebanyak 30 kali yang diikuti oleh dua kali
memberikan napas buatan. Proses ini dianggap sebagai satu siklus.
1.Cek Denyut Nadi
Penolong awam sebanyak 10% gagal dalam menilai ketidakadaan denyut nadi dan
sebanyak 40% gagal dalam menilai adanya denyut nadi.Untuk mempermudah, penolong
awam diajarkan untuk mengasumsikan jika korban tidak sadar dan tidak bernafas maka
korban juga mengalami henti jantung.

PENTING UNTUK DIINGAT : DALAM CEK NADI !!


2.Kompresi Dada

 Kompresi dada merupakan tindakan berirama berupa penekanan pada tulang sternum
bagian setengah bawah.Kompresi dada dapat menimbulkan aliran darah karena adanya
peningkatan tekanan intrathorak dan kompresi langsung pada jantung.Aliran darah yang
ditimbulkan oleh kompresi dada sangatlah kecil, tetapi sangat penting untuk dapat
membawa oksigen ke otak dan jantung.Pentingdiingat: KompresiJantung Luar yang
Baik.Tempatkan tangan di tengah dada

Kunci jari-jari

Jaga tangan tetap lurus

1. Mulai kompresi < 10 detik setelah mengenali

cardiacarrest

2. Kompresi dada yang dalam dan cepat (100x/


menit)

3. Complete Chest Recoil diantara kompresi

4. Meminimalkan interupsi
5. Memberikan bantuan nafas yang efektif
6. Menghindari ventilasi yang berlebihan

 Airway: Buka Jalan Nafas


Anda harus membuka jalan nafas dengan manuver tengadah kepala topang dagu
(headtilt-chin lift maneuver) untuk korban cedera dan tidak cedera. JawThrust tidak
direkomendasikan untuk penolong awam. Anda menggunakan headtilt-chin lift maneuver
untuk membuka jalan nafaspada korban yang tidak mengalami cedera kepala dan leher
dengan cara ekstensikan kepala dengan membuka rahang bawah dan menahan dahi.
Apabila Anda menemukan korban yang mengalami cedera kepala dan leher
menggunakan teknik JawThrust tanpa ekstensi kepala dengan cara posisi Anda berada di
atas korban/pasien kemudian gunakan kedua ibu jari utk membuka rahang bawah dan
jari-jari tangan yang lain menarik tulang mandibula.

Anda mungkin juga menyukai