Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KSP (KAWASAN STRATEGIS


PROVINSI) KUTA DAN SEKITARNYA

OLEH :

NAMA ANGGOTA :

1. RAFANURI BAYU RAMDHANI (A1A017105)


2. SILVIYA CAHYANI IRAWAN (A1A017118)
3. SYAKIYYA YANSURRAHMAH S. (A1A017127)
4. SYARIPATUN HANNANI (A1A017128)
5. UMRAH WAHYUNINGSIH (A1A017134)
6. YENI WAHYU KUSMIRAN (A1A017141)
7. YULANDARI WAHYUNUNGSIH (A1A017142)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan banyak nikmat sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini berisi mengenai laporan Perencanaan Pembangunan KSP Kuta Dan
Sekitarnya yang terdiri dari 3 (tiga) wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Lombok Barat,
Kabupaten Lombok tengah dan Kabupaten Lombok Timur. Makalah ini kami buat guna
memperluas ilmu kami selaku penulis dan bagi pembaca mengenai Perencanaan
Pembangunan Ksp Kuta Dan Sekitarnya.

Terimakasih kami ucapkan kepada narasumber Bapak Syamsul Fadly dan kepada
teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini
bias disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya dengan baik.

Sabtu, 2 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Visi Dan Misi Provinsi NTB.........................................................................................
2.2 Mekanisme Top-Down.................................................................................................
2.3 Tabel Indikasi Program KSP Kuta dan Sekitarnya.......................................................
2.4 Tahap Pelaksanaan........................................................................................................
2.5 Cara Pengambilan Keputusan.......................................................................................
2.6 Hasil..............................................................................................................................
2.7 Dampak atau Tujuan dari KSP Kuta dan Sekitarnya....................................................
2.8 Studi AMDAL..............................................................................................................
2.9 Hal-Hal yang Harus diperhatikan Sebelum Pelaksanaan Rencana Tata Ruang (RTR)
Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Kuta dan Sekitarnya..............................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penataan Ruang sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun


2007 tentang Penataan Ruang merupakan suatu sistem perencanaan tata ruang,
pemanfaatan tata ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang yang dalam
penyelenggaraannya terdiri dari aspek pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengawasan. Perencanaan Tata Ruang sebagai proses penentuan struktur ruang dan pola
ruang, maka Rencana Tata Ruang yang merupakan mantra dari rencana pembangunan
daerah dan bagian dari Pembangunan Nasional, satu jenis Rencana Tata Ruang dengan
satu jenis Rencana Tata Ruang lainnya akan memiliki keterkaitan dan
berkesinambungan. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 pasal 14 ayat 3 meliputi:

1. Rencana Tata Ruang pulau/kepulauan dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Nasional;
2. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi; dan
3. Rencana Detail Ruang Kabupaten/ Kota dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota

Dengan adanya pasal 14 ayat 3 merencanakan Tata Ruang Daerah, tidak lagi terbatas
oleh cangkupan administrasi tetapi harus mempertimbangkan keterkaitan sosial,
ekonomi dan ekologis (strategi) sesuai dengan kebutuhan prioritas perencanaan yang
akan di buat.

Aspek pengaturan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang


penyelenggaraan penataan ruang meliputi penyusunan dan penetapan Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP), Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi
(RTR KSP), dan Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi. Pada Pasal 55 dijelaskan
bahwa penyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan bertahap dengan melalui beberapa
tahapan antara lain:

a. Proses penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi;


b. Pelibatan peran masyarakat di tingkat provinsi dalam penyusunan rencana tata ruang
kawasan strategis provinsi; dan

1
c. Pembahasan rancangan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi oleh pemangku
kepentingan di tingkat provinsi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 tentang pedoman penyusunan
rencana tata ruang kawasan strategis provinsi dan rencana tata ruang kawasan strategis
kabupaten, Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) merupakan
rencana rinci tata ruang dari Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) yang
didalamnya memuat tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang, rencana struktur dan
pola ruang, arahan pemanfaatan ruang, ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang, serta
pengelolaan kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai
pengaruh yang sangat penting dalam lingkup Provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya,
dan/atau lingkungan. Dengan telah diselesaikannya RTRW Provinsi yang ditetapkan
melalui Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Tahun 2009-2029 Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka turunan produk-produk rencana
rinci tata ruang yaitu Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) dapat
dilaksanakan dan menjadi prioritas pelaksanaan pembangunan yang akan digunakan
sebagai guiden implementasi ruang secara lebih detail dan operasional.

Berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi NTB telah ditetapkan
16 (enam belas) KSP (Kawasan Strategis Provinsi) yang dikelompokkan dalam dua
kepentingan, yaitu kepentingan pertumbuhan ekonomi dan kepentingan
mempertahankan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. KSP kepentingan
pertumbuhan ekonomi meliputi 12 (dua belas) KSP dimana terdapat 4 (empat) KSP di
Pulau Lombok dan 8 (delapan) KSP di Pulau Sumbawa, sedangkan KSP kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup berjumlah 4 (empat) KSP yang tersebar
seluruhnya di Pulau Sumbawa. Adapun KSP dari segi kepentingan pertumbuhan
ekonomi yang telah disusun Rencana Tata Ruang-nya terdiri atas RTR KSP Mataram
Metro, RTR KSP Alas Utan, dan RTR KSP Senggigi Tiga Gili. Selanjutnya prioritas
penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi NTB yang akan
dilaksanakan yaitu RTR KSP Kuta dan Sekitarnya.

KSP Kuta dan Sekitarnya terdiri dari 3 (tiga) wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten
Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur. Kawasan
KSP Kuta dan Sekitarnya dengan sektor unggulan pariwisata dan perikanan diharapkan

2
dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB secara menyeluruh sehingga
dibutuhkan regulasi dari aspek perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang untuk
menunjang berbagai kegiatan infrastruktur serta kegiatan sektoral lainnya dalam rangka
perwujudan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Untuk
mengimplementasikan perwujudan ruang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
maka dibutuhkan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, salah
satunya menyusun produk Rencana Rinci Tata Ruang berupa penyusunan “Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan Sekitarnya”. (Sumber: Dinas PU Provinsi
NTB)

1.2 Rumusan Masalah

1. Tabel Indikasi Program KSP Kuta dan Sekitarnya


2. Tahap Pelaksanaan
3. Cara Pengambilan Keputusan

4. Hasil

5. Dampak atau Tujuan dari KSP Kuta dan Sekitarya


6. Studi AMDAL
7. Hal-Hal yang Harus diperhatikan Sebelum Pelaksanaan Rencana Tata Ruang (RTR)
Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Kuta dan Sekitarnya
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui isi dalam tabel indikkasi program KSP Kuta dan sekitarnya
2. Untuk mengetahui tahap pelaksanaan
3. Untuk mengetahui hasil
4. Untuk mengetahui dampak dan tujuan dari KSP kuta dan sekitarnya
5. Untuk mengetahui tentang Studi AMDAL
6. Untuk mengetahui hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum pelaksanaan
Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Kuta dan sekitarnya
7. Untuk menambah ilmu dan wawasan kita tentang Perencanaan Pembangunan daerah
dalam Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan sekitarnya.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Visi Dan Misi Provinsi NTB
Visi:
Membangun Nusa Tenggara Barat Gemilang.

Misi:

Pertama, percepatan perwujudan rehabilitas rekonstruksi pasca gempa, dengan konsep


membangun yang transparan.

Kedua, Percepatan perwujudan masyarakat madani yang beriman dan berkarakter dengan
prinsip dasar menghargai kemanusiaan, keberagaman dan kesetaraan gender yang
proporsional.

Ketiga, Percepat penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan dengan mendorong


pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan memberi nilai tambah tinggi.

Keempat, Percepatan peningkatan daya saing manusia sebagai pondasi daya saing daerah
yang lebih kompetitif.

Kelima, Percepatan transformasi birokrasi menjadi birokrasi yang bersih dan melayani.

Keenam, Menpercepat pengelolaan sumber daya dan lingkungan yang produktif dan
berkelanjutan

Ketujuh, Mempercepat pengembangan infrastruktur penopang sektor pariwisata, industri


sektor unggulan serta kawasan strategis.

Kedelapan, Menegakkan hukum yang berkeadilan dan memantapkan stabilitas keamanan.

2.2 Mekanisme Top-Down

Salah satu misi yaitu poin ke 7 merupakan perencanaan yang akan kami jabarkan. Melihat hal
itu, dapat diketahui bahwa perencanaan ini berasal dari pemerintah daerah kemudian turun ke
kabupaten yang artinya menggunakan mekanisme Top-Down dimana kebijakan yang disusun
oleh pemerintah provinsi sebagai bentuk untuk mengatur kawasan strategis yang berada di
kabupaten lombok barat, lombok tengah, dan lombok timur.

4
Selain itu kebijakan ini disusun sebagai bentuk pengendalian pemanfaatan ruang yang
berdampak dari pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

5
2.3 Tabel Indikasi Program KSP Kuta dan Sekitarnya
WAKTU PELAKSANAAN
TA TA
INSTANS TAHA
SUMBER TAHAP I HAP HAP
USULAN PROGRAM I P IV
NO. LOKASI PENDAN II III
UTAMA PELAKS 2025 2030
AAN 2035-
ANA 2020 2021 2022 2023 2024 - -
2039
2029 2034
I PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG KSP KUTA DAN SEKITARNYA
A PEMANFAATAN PUSAT KEGIATAN
1 Pemantapan dan Selong Belanak APBN, Dinas PU,
Pengembangan fungsi pusat APBDP, Bappeda
hierarki 1 APBDK
2 Pemantapan dan Jerowaru APBN, Dinas PU,
Pengembangan fungsi pusat APBDP, Bappeda
hierarki 2 APBDK
3 Pemantapan dan Desa Montong Ajan, APBN, Dinas PU,
Pengembangan zona inti 1 Desa Batu Jangkih, Desa APBDP, Bappeda
Pariwisata Mangkung, Desa Banyu APBDK
Urip, Desa Selong
Belanak, Desa
Mekarsari, Desa
Sengkol, Desa Rembitan,

6
Desa Prabu, Desa Kute,
Desa Mertak, Desa
Sukadana, Desa Tumpak,
Desa Pengengat, Desa
Kidang, dan Desa
Bilebando
4 Pemantapan dan Desa Batu Nampar APBN, Dinas PU,
Pengembangan zona inti 2 Selatan, Desa Batu APBDP, Bappeda
Perikanan Nampar, Desa Pene, APBDK
Desa Wakan, Desa
Pandan Wangi, Desa
Jerowaru, Desa
Pemongkong, Desa Ekas
Buana, Desa Kwang
Rundun.
5 Pemantapan dan Desa Buwun Mas APBN, Dinas PU,
Pengembangan zona inti APBDP, Bappeda
Penyangga APBDK
B PERWUJUDAN SISTEM JARINGAN SARANA DAN PRASARANA
B.1 Jaringan Energi Dan Kelistrikan
1 Pengembangan dan Kecamatan Praya Timur, APBN, Kemen.
peningkatan system jaringan Pujut, Praya Barat Daya, APBDP, ESDM,
energy listrik Praya Barat, dan APBDK, Distamben

7
Jerowaru Swasta , PLN
2 Pengembangan Depo Gas Praya dan seluruh Desa
KSP Kuta dan
Sekitarnya
3 Pengembangan Stasiun Bulk seluruh Desa KSP Kuta
Elpiji dan Sekitarnya
4 Pengembangan pengolahan Pujut
migas (kilang)
2 Pemeliharaan pelayanan seluruh Desa KSP Kuta APBN, Kemen.
dan Sekitarnya APBDP, ESDM,
APBDK, Distamben
Swasta , PLN
4 Pengembangan potensi seluruh Desa KSP Kuta APBN, PLN,
energy alternative terbarukan dan Sekitarnya APBDP, Distamben
APBDK,
Swasta
B.2 Sistem Jaringan Telekomunikasi
1 Pengembangan jaringan Kecamatan Pujut, Praya APBN, Dishubko
teresterial sistem kabel Barat Daya, Praya Barat, APBDP, minfo,
Pujut, Praya Timur dan APBDK, Telkom,
Jerowaru Swasta Swasta
2 Pengembangan jaringan seluruh Desa KSP Kuta APBN, Dishubko
nirkabel melalui dan Sekitarnya APBDP, minfo,
oengembangan menara APBDK, Telkom,

8
telekomunikasi bersama Swasta Swasta
B.3 Sistem Jaringan Transportasi dan Pergerakan
Jaringan Jalan
1 Peningkatan dan Ruas jalan dengan fungsi APBN, Kemen.
pengembangan jaringan kolektor primer (jalan APBDP, PU, Dinas
jalan strategis lintas selatan provinsi) Swasta PU
pulau Lombok
2 Peningkatan dan Ruas jalan dengan fungsi APBN, Kemen.
pengembangan jaringan kolektor primer (jalan APBDP, PU, Dinas
jalan kolektor primer (jalan provinsi) Swasta PU
provinsi)
3 Peningkatan dan Ruas jalan dengan fungsi APBN, Dinas PU
pengembangan jaringan lokal primer (jalan APBDP,
jalan lokal primer (jalan kabupaten) APBDK
kabupaten)
4 Pengembangan dan seluruh Desa KSP Kuta APBDP, Dinas PU
peningkatan jalan desa dan Sekitarnya APBDK
5 Pemeliharaan jalan seluruh Desa KSP Kuta APBN, Kemen.
dan Sekitarnya APBDP, PU, Dinas
APBDK, PU
Swasta
Terminal dan Trayek Angkutan Pedesaan
6 Pengembangan terminal Desa Kuta APBN, Dishubko
khusus wisata tipe B APBDP, minfo,

9
APBDK Dinas PU
7 Pengembangan terminal tipe Sengkol APBN, Dishubko
C APBDP, minfo,
APBDK Dinas PU
8 Pengembangan angkutan Wilayah KSP Kuta dan APBN, Dishubko
masal: sekitarnya APBDP, minfo,
a. Rute BIL-Kuta; dan APBDK Dinas PU
b. Rute Lembar - BIL – Kuta

Sistem Jaringan Transportasi Laut


9 pengembangan Pelabuhan Awang di Kecamatan APBN, Kemen
Perikanan Nusantara (PPN) Pujut APBDP Kelautan
menjadi pelabuhan Nasional Perikanan,
Kemenhub
,
DIshubko
minfo
10 pembangunan dermaga Kecamatan Pujut dan APBN, Kemen
pelabuhan penunjang Praya Barat APBDP Kelautan
pariwisata Perikanan,
Kemenhub
,
DIshubko
minfo

10
Sistem Jaringan Transportasi Udara
Bandar udara pengumpul Kecamatan Praya Barat APBN, Dishubko
skala pelayanan sekunder APBDP, minfo,
yaitu Bandara Internasional APBDK Disbudpar
Lombok (BIL) , Dinas PU
B.4 Sistem Jaringan Sumber Daya Air
1 Pengembangan wilayah Di semua wilayah sungai APBN, Kemen.
sungai (WS) yang masuk dalam APBDP, PU, Dinas
wilayah KSP Kuta dan APBDK PU
sekitarnya
2 Pengembangan system
jaringan irigasi:
a. saluran Irigasi Primer Kecamatan Praya Timur, APBN, Kemen.
Praya Barat, dan Praya APBDP, PU, Dinas
Barat Daya APBDK PU
b. saluran irigasi sekunder Kecamatan Praya Timur, APBN, Kemen.
Praya Barat, dan Praya APBDP, PU, Dinas
Barat Daya APBDK PU
c. Wilayah pengamat Kecamatan Jerowaru APBN, Kemen.
Kokok Gambir APBDP, PU, Dinas
APBDK PU
d. Rencana pembangunan Kecamatan Praya Timur APBN, Kemen.
Bendungan Mujur APBDP, PU, Dinas
APBDK PU

11
APBN, Kemen.
APBDP, PU, Dinas
APBDK PU
3 Pengembangan prasarana KSP Kuta dan APBN, Kemen.
system pengendalian daya Sekitarnya APBDP, PU, Dinas
rusak air, konservasi sumber APBDK PU
daya rusak air dan
konservasi sumber daya air
B.5 Prasarana Air Minum
1 Pengembangan Water Kecamatan Praya Barat APBN, Dinas PU,
Treament Plant (WTP) APBDP, Bappeda,
APBDK, PDAM
Swasta
2 Penyusunan rencana induk KSP Kuta dan APBDP, Bappeda,
system penyediaan air Sekitarnya APBDK Dinas PU
minum
B.6 Prasarana Drainase
1 Pengembangan jaringan KSP Kuta dan APBDP, Dinas PU
pada kawasan yang belum Sekitarnya APBDK
memiliki prasarana drainase
sesuai dengan pola jaringan
jalan yang ada
2 Peningkatan system jaringan Primer: sungai, jalan APBDP, Dinas PU
dan kapasitas drainase kolektor primer APBDK

12
primer, sekunder, dan tersier Sekunder: Jalan lokal
melalui perbaikan jaringan primer
Tersier: jalan lingkungan
3 Peningkatan dan Ruas jalan lokal primer APBDP, Dinas PU
pengembangan jaringan APBDK
drainase sekunder pada
jalan-jalan penghubung antar
daerah menuju drainase
primer
4 Pengembangan jaringan KSP Kuta dan APBDP, Dinas PU
drainase tersier dan Sekitarnya APBDK
lingkungan pada tiap
kawasan permukiman yang
belum terlayani jaringan
drainase
5 Pengembangan pola KSP Kuta dan APBDP, Dinas PU
pendekatan penanganan Sekitarnya APBDK
system drainase dengan
ponder system
B.7 Prasarana Air Limbah
1 Penyediaan fasilitas MCK di Desa Kuta, Desa APBDP, Dinas
setiap Kawasan Objek Sukadana, Desa Mertak. APBDK Kebersiha
Wisata Desa Tumpak, Desa n

13
Selong Belanak, Desa
Prabu, dan Desa
Rembitan
2 Pengembangan system on KSP Kuta dan APBN, Bappeda,
site dan off site Sekitarnya APBDP, Dinas PU,
APBDK, Dinas
Swasta Kesehatan
, BLH
3 Pengembangan instalasi Kawasan Inti I APBN, Bappeda,
pengolahan air limbah Pariwisata Desa Kuta APBDP, Dinas PU,
(IPAL) APBDK, Dinas
Swasta Kesehatan
, BLH
B.8 Sistem Pengelolaan Persampahan
1 Pengembangan lokasi TPA Desa Pengengat APBDP, Dinas
Kecamatan Pujut APBDK, Kebersiha
Swasta n,
Bappeda
2 Penyediaan tempat sampah Desa Kuta APBDP, Dinas
di lokasi wisata APBDK Kebersiha
n, BLH,
Dinas
Kesehatan

14
3 Penambahan sarana dan Semua Desa di KSP APBN, Dinas
prasarana persampahan Kuta dan sekitarnya APBDP, Kebersiha
APBDK, n
4 Pengembangan TPS Semua Desa di KSP APBDP, Dinas
Kuta dan sekitarnya APBDK, Kebersiha
Swasta n,
Bappeda
B.9 Jalur Evakuasi Bencana
1 Penetapan jalur evakuasi Semua Desa di KSP APBN, Bappeda,
bencana Kuta dan sekitarnya APBDP, BNPB/BP
APBDK, BD, Dinas
Swasta PU
2 Pengembangan sistem Semua Desa di KSP APBN, Bappeda,
peringatan dini (early Kuta dan sekitarnya APBDP, BNPB/BP
warning system) bencana APBDK, BD
Swasta
II PERWUJUDAN POLA RUANG KSP KUTA DAN SEKITARNYA
A PERWUJUDAN KAWASAN LINDUNG
A.1 Kawasan Hutan Lindung
1 Perlindungan dan rehabilitasi Pada Inti I yaitu APBN, Dinas
kawasan hutan lindung Desa Banyu Urip, Desa APBDP, Kehutanan
Mangkung, Desa APBDK
Mekarsari, Desa Selong
Belanak, Desa Montong

15
Ajan, Desa Kuta, Desa
Prabu, Desa Rembitan,
Desa Sengkol, Desa
Sukadana, dan Desa
Tumpak
A.2 Zona Sempadan Pantai
1 Perlindungan dan rehabilitasi Wilayah pesisir KSP APBN, Dinas PU,
kawasan sempadan pantai Kuta dan Sekitarnya APBDP, DKP
meliputi Desa Montong APBDK
Ajan, Desa Selong
Belanak, Desa Mekar
Sari, Desa Tumpak, Desa
Prabu, Desa Sengkol,
Desa Kuta, dan Desa
Mertak. Desa Wakan,
Desa Pandan Wangi,
Desa Jerowaru, Desa
Pemongkong, Desa Ekas
Buana, dan Desa Kwang
Rundun, Desa Bangket
Parak, Desa Kidang,
Desa Batu Nampar

16
Selatan, dan Desa Batu
Nampar
A.3 Zona Sempadan Sungai
1 Perlindungan dan rehabilitasi Semua Wilayah Sungai APBN, BWS
kawasan sempadan sungai di KSP kuta dan APBDP,
sekitarnya APBDK
A.4 Zona Sempadan Danau atau Waduk
1 Perlindungan dan rehabilitasi Waduk yang berada di APBN, BWS
kawasan sempadan Danau Desa Batu Jangkih, Desa APBDP,
atau Waduk Pengengat, Desa APBDK
Sengkol, Desa Jerowaru,
Desa Kwang Rundun,
Desa Pandan Wangi,
Desa Wakan, dan Desa
Bilelando.
A.5 Kawasan Ruang Terbuka (RTH)
1 Perlindungan dan rehabilitasi Desa Kuta, Desa Mertak, APBN, Dinas PU,
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Pengengat, Desa APBDP, Bappeda,
dan non hijau Rembitan, Desa APBDK BLH,
Batunampar, Desa Ekas Dinas
Buana, Desa Jerowaru, Pertamana
Desa Pandan Wangi, n
Desa Pemongkong, dan

17
Desa Wakan
A.6 Zona Taman Wisata Alam
1 Perlindungan dan rehabilitasi Desa Kuta dan Desa APBN, Dinas
kawasan Taman wisata alam Mertak APBDP, Kehutanan
(TWA) Tanjung Tampa dan APBDK
Taman wisata alam (TWA)
Gunung Tunak
A.7 Kawasan Rawasn Bencana
1 Pengelolaan kawasan rawan Desa Buwun Mas APBN, BNPB/BP
bencana pergerakan APBDP, BD, Dinas
tanah/longsor APBDK PU
2 Pengelolaan kawasan rawan Sepanjang kawasan APBN, BNPB/BP
bencana tsunami Pesisir KSP Kuta dan APBDP, BD, Dinas
Sekitarnya APBDK PU
B Perwujudan Kawasan Budidaya
B.1 Zona Permukiman
1 Pengembangan fungsi  Kawasan Inti I: Desa APBN, Kemen.
kawasan peruntukkan Batu Jangkih, Desa APBDP, PU,
permukiman Kuta, Desa APBDK Kemenper
Mangkung, Desa a, Dinas
Mertak, Desa PU
Montong Ajang, Desa
Pengengat, Desa
Prabu, Desa

18
Rembitan, Desa
Selong Belanak, Desa
Sengkol, Desa
Sukadana, dan Desa
Tumpak.
 Kawasan Inti II: Desa
Bangket Parak, Desa
Batu Nampar Selatan,
Desa Batu Nampar,
Desa Bilelando, Desa
Ekas Buana, Desa
Jerowaru, Desa
Kidang, Desa Kwang
Rundun, Desa
Mertak, Desa Pandan
Wangi, Desa
Pemongkong, Desa
Pene, dan Desa
Wakan

2 Penyediaan sarana dan Semua Desa di KSP APBN, Kemen.


prasarana penunjang Kuta dan sekitarnya APBDP, PU,

19
kawasan peruntukkan APBDK Kemenper
permukiman a, Dinas
PU
B.2 Zona Perkantoran
1 Pengembangan zona  Kawasan Inti I: Desa APBN, Dinas PU,
perkantoran Kuta, Desa APBDP, Bappeda
Pengengat, Desa APBDK
Prabu, Desa Sengkol
 Kawasan Inti II: Desa
Pandan Wangi dan
Desa Ekas Buana

B.3 Zona Industri


1 Pengembangan zona industri  Kawasan Inti I: Desa APBN, Dinas PU,
Rembitan dan Desa APBDP, Bappeda
Sengkol APBDK
 Kawasan Inti II: Desa
Batu Nampar, Desa
Bilelando, Desa
Pandan Wangi, dan
Desa Bangket Parak

B.4 Sarana Pelayanan Umum


1 Pembangunan sarana Desa Batu Jangkih, Desa APBN, Dinas

20
Pendidikan Kuta, Desa Mangkung, APBDP, Pendidika
Desa Mertak, Desa APBDK n
Montong Ajan, Desa
Pengengat, Desa Prabu,
Desa Rembitan, Desa
Sengkol, Desa Sukadana,
Desa Bangket Parak,
Desa Batu Nampar
Selatan, Desa Batu
Nampar, Desa Bilelando,
Desa Ekas Buana, , Desa
Kidang, Desa Kwang
Rundun, Desa Mertak,
Desa Panan Wangi, Desa
Pemongkong, Desa Pene,
dan Desa Wakan
2 Pemeliharaan, perawatan dan Desa Batu Jangkih, Desa APBN, Dinas
perbaikan fasilitas pada Kuta, Desa Mangkung, APBDP, Pendidika
sarana pendidikan yang ada Desa Mertak, Desa APBDK n
Montong Ajan, Desa
Pengengat, Desa Prabu,
Desa Rembitan, Desa

21
Sengkol, Desa Sukadana,
Desa Bangket Parak,
Desa Batu Nampar
Selatan, Desa Batu
Nampar, Desa Bilelando,
Desa Ekas Buana, , Desa
Kidang, Desa Kwang
Rundun, Desa Mertak,
Desa Panan Wangi, Desa
Pemongkong, Desa Pene,
dan Desa Wakan
4 Penambahan dan Desa Batu Jangkih, Desa APBN, Dinas
peningkatan sarana Kuta, Desa Mangkung, APBDP, Kesehatan
kesehatan sesuai kebutuhan Desa Mertak, Desa APBDK
Montong Ajan, Desa
Pengengat, Desa Prabu,
Desa Rembitan, Desa
Sengkol, Desa Sukadana,
Desa Bangket Parak,
Desa Batu Nampar
Selatan, Desa Batu
Nampar, Desa Bilelando,

22
Desa Ekas Buana, , Desa
Kidang, Desa Kwang
Rundun, Desa Mertak,
Desa Panan Wangi, Desa
Pemongkong, Desa Pene,
dan Desa Wakan
6 Peningkatan, perbaikan, dan Desa Batu Jangkih, Desa APBN, Depag,
pemeliharaan seluruh sarana Kuta, Desa Mangkung, APBDP, Dinas PU,
peribadatan Desa Mertak, Desa APBDK Bappeda
Montong Ajan, Desa
Pengengat, Desa Prabu,
Desa Rembitan, Desa
Sengkol, Desa Sukadana,
Desa Bangket Parak,
Desa Batu Nampar
Selatan, Desa Batu
Nampar, Desa Bilelando,
Desa Ekas Buana, , Desa
Kidang, Desa Kwang
Rundun, Desa Mertak,
Desa Panan Wangi, Desa
Pemongkong, Desa Pene,

23
dan Desa Wakan
B.5 Zona Hutan Produksi Terbatas
1. Pemeliharaan dan perawatan Desa Banyu Urip, Desa APBN, Dinas
1 zona hutan produksi terbatas Mangkung, Desa Mekar APBDP, Kehutanan
Sari, Desa Selong APBDK
Belanak, Desa Batu
Jangkih, Desa Montong
Ajan, Desa Kuta, Desa
Mertak, Desa
Pengembur, Desa Prabu,
Desa Rembitan, Desa
Sengkol, Desa Sukadana,
dan Desa Tumpak
B.6 Kawasan Peruntukkan Zona Pariwisata (W)
1 Pengembangan dan Desa Kuta, Desa APBN, Dinas
pemeliharaan kawasan Sukadana, Desa Mertak, APBDP, Kebudaya
wisata alam Desa Tumpak, Desa APBDK an dan
Selong Belanak, Desa Pariwisata
Selong Belanak
2 Pengembangan dan Desa Prabu APBN, Dinas
pemeliharaan kawasan APBDP, Kebudaya
wisata alam goa APBDK an dan
Pariwisata

24
3 Pengembangan dan Desa Rembitan APBN, Dinas
pemeliharaan kawasan desa APBDP, Kebudaya
wisata budaya APBDK an dan
Pariwisata
4 Pengembangan promosi Kawasan pariwisata pada APBN, Dinas
wisata dan peningkatan Inti I KSP Kuta dan APBDP, Kebudaya
atraksi-atraksi wisata sekitarnya APBDK an dan
Pariwisata
,
Dishubko
minfo
5 Penyediaan sarana dan Kawasan pariwisata pada APBN, Dinas
prasarana pendukung wisata Inti I KSP Kuta dan APBDP, Kebudaya
sekitarnya APBDK an dan
Pariwisata
, Dinas
PU,
Bappeda,
DKP,
Dishubko
minfo
6 Reorientasi kegiatan Kawasan pariwisata pada APBN, Dinas
kepariwisataan yang ramah Inti I KSP Kuta dan APBDP, Kebudaya
25
lingkungan sekitarnya APBDK an dan
Pariwisata
B.7 Kawasan Perikanan Tangkap
1 Pengembang an kawasan Kecamatan Jerowaru APBN, DKP
perikanan tangkap APBDP,
APBDK
2 Pengembangan kawasan Di Teluk Ekas, Teluk APBN, DKP
budidaya rumput laut Serewe dan sekitarnya di APBDP,
Kecamatan Jerowaru APBDK
3 Pengembangan kawasan Di Teluk Ekas APBN, DKP
budidaya mutiara Kecamatan Jerowaru APBDP,
APBDK
4 Pengembangan kawasan Kecamatan Jerowaru APBN, DKP
budidaya ikan kerapu dan APBDP,
lobster dengan sistem APBDK
keramba
5 Pengembangan kawasan Kecamatan Jerowaru APBN, DKP
budidaya garam APBDP,
APBDK
6 Pengembangan sarana dan Kecamatan Jerowaru APBN, DKP
prasarana perikanan tangkap APBDP,
APBDK
7 Pemberdayaan ekonomi Kecamatan Jerowaru APBN, DKP
masyarakat pesisir APBDP,

26
APBDK
8 Pengembangan system Kecamatan Jerowaru APBN, DKP
penyuluhan perikanan APBDP,
melalui sosialisasi dan APBDK
promosi
9 Optimalisasi pengolahan dan Kecamatan Jerowaru APBN, DKP
pemasaran hasil perikanan APBDP,
APBDK

B.8 Kawasan Peruntukan Zona Campuran


1 Penetapan kawasan zona Setiap Desa di KSP Kuta APBN, Dinas PU,
campuran untuk peruntukan dan sekitarnya APBDP, Bappeda
hunian dan komersial APBDK
2 Penetapan kawasan zona Setiap Desa di KSP Kuta APBN, Dinas PU,
campuran untuk peruntukan dan sekitarnya APBDP, Bappeda
hunian dan perkantoran APBDK
3 Penetapan kawasan zona Setiap Desa di KSP Kuta APBDP, Dinas PU,
campuran untuk peruntukan dan sekitarnya APBDK Bappeda
perkantoran dan komersial

27
2.4 Tahap Pelaksanaan

Tahap Pelaksanaan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (KSP)
Kuta dan Sekitarnya sebagai berikut:

1) Tahap persiapan meliputi:


a. Penyusunan kerangka acuan kerja;
b. Pemberitahuan kepada publik;
c. Kajian awal data sekunder; dan
d. Persiapan teknis pelaksanaan.
Tahap persiapan menghasilkan:
a. Gambaran umum wilayah perencanaan;
b. Hasil kajian awal berupa delineasi kawasan, kebijakan terkait dengan wilayah
perencanaan, isu strategis, potensi dan permasalahan, serta gagasan awal
pengembangan kawasan;
c. Metodologi pendekatan pelaksanaan pekerjaan;
d. Perangkat survei yang akan digunakan; dan
e. Rencana Kerja Pelaksanaan Penyusunan RTR KSP Atau RTR KSK.
2) Tahap pengumpulan data dan informasi meliputi:
a. Data Terkait Dengan Nilai Strategis Dan Isu Strategis KSP Atau KSK;
b. Data Kebijakan Penataan Ruang Dan Kebijakan Sektor Lainnya;
c. Data Kondisi Fisik Lingkungan;
d. Data Penggunaan Lahan;
e. Data Peruntukan Ruang;
f. Data Prasarana Dan Sarana;
g. Data Kependudukan;
h. Data Perekonomian, Sosial, Dan Budaya;
i. Data Kelembagaan;
j. Data Dan Informasi Pertanahan;
k. Peta Dasar; Dan
l. Data Lainnya Sesuai Dengan Karakteristik KSP Atau KSK.
3) Tahap pengolahan data dan analisis meliputi:
a. Pelingkupan data;
b. Penentuan metode analisis; dan
c. Penyiapan peta dasar.

28
Kegiatan analisis meliputi:

a) Review terhadap rtr terkait dengan ksp atau ksk;


b) Penyusunan dokumen kajian lingkungan hidup strategis;
c) Analisis penguatan nilai strategis dan isu strategis ksp atau ksk;
d) Analisis delineasi kawasan;
e) Analisis konsep pengembangan kawasan;
f) Analisis regional (kawasan yang terpengaruh);
g) Analisis kebutuhan ruang;
h) Analisis pembiayaan pembangunan; dan
i) Analisis lainnya sesuai dengan bentuk ksp atau ksk.
4) Tahap perumusan konsepsi rencana:
a. Alternatif konsep pengembangan; dan
b. Rtr ksp atau rtr ksk.

Alternatif konsep pengembangan berisi:

a. Rumusan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang; dan


b. Konsep pengembangan ksp atau ksk.

Rtr ksp atau rtr ksk berisi:

a) Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang;


b) Rencana struktur ruang;
c) Rencana pola ruang;
d) Arahan pemanfaatan ruang bagi ksp atau
e) Ketentuan pemanfaatan ruang bagi ksk; dan
f) Arahan pengendalian pemanfaatan ruang bagi ksp atau ketentuan
pengendalian pemanfaatan ruang bagi ksk.

2.5 Cara Pengambilan Keputusan

Dalam melakukan pengambilan Keputusan dalam sebuah Perencanaan ataupun penindak


pelanggaran Tata Ruang dilakukan dalam kegiatan Rapat Tim Koordinasi Penataan
Ruang Daerah (TKPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam kegiatan Rapat akan
diputuskan bersama apakah kegiatan perencanaan dilaksanakan atau dibatalka. Adapun
keluaran yang dihasilkan dalam rapat berupa Berita Acara Kesepakatan, Absensi dan

29
Notulensi Rapat yang di tanda tangani oleh peserta rapat dan Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Barat.

2.6 Hasil

Hasil dari pelaksanaan pekerjaan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kuta
dan Sekitarnya adalah:

1. Buku Data Dan Analisis;


2. Buku Rencana; Dan
3. Album Peta.

2.7 Dampak atau Tujuan dari KSP Kuta dan Sekitarya

Dengan mengacu pada maksud yang telah dibuat dan direncanakan maka tujuan dari
pelaksanaan pekerjaan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kuta dan
Sekitarnya adalah:

1. Mewujudkan keterpaduan program dan pembangunan antara berbagai sektor dalam


lingkup KSP;
2. Mewujudkan keserasian pembangunan KSP dengan wilayah provinsi dan wilayah
kabupaten/kota di mana KSP berada dan konsistensi perwujudan ruang kawasan
melalui pengendalian program-program pembangunan kawasan;
3. Menyusun arahan arahan, strategi dan skala prioritas program pembangunan serta
waktu dan tahapan pelaksanaan pengembangan kawasan;
4. Memberikan suatu bentuk perencanaan ruang yang dapat dimanfaatkan secara optimal
sebagai pedoman dalam pembangunan yang berkesinambuangan;
5. Menjamin terwujudnya tata ruang KSP yang berkualitas; dan

6. Sebagai arahan bagi seluruh stakeholder dalam pengisian pembangunan fisik kawasan
sehingga proses perencanaan dapat terlaksana sesuai dengan sasaran yang akan
dicapai dan maksud yang diinginkan.

2.8 Studi AMDAL


Untuk kegiatan analisa mengenai dampak Lingkungan (AMDAL) dilakukan dengan
melakukan penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Startegis. dalam dokumen

30
ini termuat semua analisa tentang pengaruh Perencanaan terhadap lingkungan serta
kemungkinan dampak yang akan ditimbulkan setelah perencanaan dilaksanakan.

2.9 Hal-Hal yang Harus diperhatikan Sebelum Pelaksanaan Rencana Tata Ruang
(RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Kuta dan Sekitarnya

a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;


b. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;
c. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;
d. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
e. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah;
f. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
g. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah; dan
h. Rencana Induk Sektor Terkait.

(Sumber: Dinas PU Provinsi NTB)

31
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan pembangunan daerah sangat dibutuhkan oleh suatu daerah dikarenakan
tujuan utama suatu daerah adalah mencapai kesejahteraan masyarakatnya dan salah satu
caranya adalah dengan adanya perencanaan pembangunan daerah yang dilakukan oleh
pihak-pihak terkait tentang bagaimana suatu daerah agar mampu mencapai tujuan yang
diinginkannya. Perencanaan ini juga biasanya dilakukan sesuai dengan potensi yang ada
pada daerah itu sendiri. Setelah kegiiatan tersebut dilakukan juga kegiatan Untuk kegiatan
analisa mengenai dampak Lingkungan (AMDAL) dilakukan dengan melakukan
penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Startegis. Dengan adanya AMDAL ini
juga kita dapat mengetahui tentang dampak apa saja yang akan terjadi jika perncanaan
pembangunan ini dilaksanakan. Dalam melakukan pengambilan Keputusan dalam sebuah
Perencanaan ataupun penindak pelanggaran Tata Ruang dilakukan dalam kegiatan Rapat
Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Adapun hal yang termasuk dalam TKPRD ini adalah berkaitan dengan kesepakatan yang
sudah disepakati oleh berbagai pihak tentang kelanjutan perencannaan tersebut apakah
akan dilanjuttkan atau dihentikan. Dalam hal melakukan perencanaan kita juga perlu
mengikuti tahap-tahap yang sudah ditetapkan oleh pihak terkait. Hal ini memberikan
manfaat agar suatu kegiatan Perencanaan berjalan sesuai dengan prosedur yang sesuai.

3.2 Saran
Memperhatikan tentang bagaimana perencanaan pembangunan didaerah kita sendiri itu
sangat perlu. Agar kita tidak hanya menjadi penikmat didaerah sendiri. Bahkan jika bisa
kita ikut serta dalam kegiatan tersebut. Karena dalam segala hal yang berkaitam dengan
daerah kita sendiri adalah merupakan tanggung jawab kita bersama. Kita sebagai orang
yang memiliki pengetahuan sebisa mungkin paling tidak peduli dengan lingkungan
sekitar kita. Ikut berpartisipasi sekalipun tidak memberikan pengaruh apa-apa. Jika tidak
bisa menajaga lingkungan setidaknya jangan merusak. Jika tidak bisa ikut serta
setidaknya dapat memberi dukungan.

32
LAMPIRAN

33
34

Anda mungkin juga menyukai