Anda di halaman 1dari 4

Dampak Implementasi Diet Terhadap Menurunnya Tekanan Darah Pada Penderita

Diabetes Mellitus Tipe 2: Literature Review

a. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan kumpulan penyakit metabolik yang ditandai
dengan hiperglikemi akibat kerusakan sekresi insulin, kinerja insulin, atau keduanya.
Sedangkan Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan salah satu bentuk penyakit metabolic
yang ditandai dengan berkurangnya keefektifan tubuh dalam mengatur keseimbangan
glukosa dalam darah yang dapat mengarah pada beberapa penyakit komplikasi yang
berbahaya seperti hiperglikemia, obesitas, neuropati, retinopati, osteoporosis, stroke, dan
penyakit jantung coroner yang dapat berakhir pada kematian.
Menurut Tanto dan Hustrini (2014) diabetes melitus yang ditandai dengan adanya
hiperglikemia merupakan salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi. Berdasarkan
ADA (2017) dua orang dari 3 orang penderita diabetes melitus memiliki tekanan darah
tinggi. Cheung et al (2012) menyebutkan bahwa hiperglikemia sering disertai dengan
timbulnya sindrom metabolik yaitu hipertensi, dislipidemia, obesitas, disfungsi endotel
dan faktor protrombotik yang kesemuanya itu akan memicu dan memperberat komplikasi
kardiovaskuler.
Penyakit diabetes mellitus tipe 2 telah mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun, baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk Indonesia (Gustina,
2014). Laporan dari National Diabetes Statistics menunjukkan bahwa prevalensi diabetes
mellitus di dunia tahun 2015 adalah 30,3 miliar (National Diabetes Statistics Report,
2017). Laporan dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2015, prevalensi
diabetes mellitus di dunia sebesar 415 juta penderita (8,8%) dan pada tahun 2040
diperkirakan akan meningkat sebesar 10,4% menjadi 642 juta penderita (Aditya
Primahuda US., 2016). Adapun prevalensi diabetes mellitus di Indonesia berdasarkan
Riskesdas, prevalensi diabetes mellitus pada usia >15 tahun di Indonesia sebesar 6,3%
pada tahun 2013 dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 8,5% (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia,2018).
Widodo menegaskan bahwa penerapan diet merupakan salah satu komponen
penting dalam keberhasilan penatalaksanaan diabetes mellitus (Agus Widodo, 2012).
Memilih pangan karbohidrat berupa karbohidrat kompleks seperti ubi kayu, jagung
maupun makanan olahan yang mengandung karbohidrat seperti biskuit dan roti
merupakan salah satu upaya untuk menjaga kadar gula darah pada taraf normal(Bertalina,
2016). Diabetes mellitus tipe 2 tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan
banyak penderita Dibetes mellitus yang mengalami kegagalan dalam pengobatan karena
tidak menjalani diet dengan baik (Astuti R. Mona E, Bintanah S, 2012).
Diabetes tipe 2 dihubungkan dengan meningkatnya resiko penyakit
makrovaskular, seperti infark miokard dan stroke. Dan dari data penelitian yang ada,
Tekanan darah pada pasien diabetes mellitus rata-rata berada pada tingkat yang lebih
tinggi daripada tekanan darah rata-rata orang dewasa biasa, yang mana hal tersebut yang
menjadi factor utama timbulnya penyakit kardiovaskuler/penyakit jantung coroner pada
pasien diabetes mellitus tipe 2 ini. Selain itu, penyakit kardiovaskuler juga berperan
penting dalam meningkatkan tingkat morbiditas dan mortalitas dari pasien diabetes
mellitus tipe 2.
Beberapa studi klinis juga sudah mendemonstrasikan bahwa dengan menurunnya
tekanan darah tinggi dapat juga mengurangi adanya kejadian serangan jantung iskemik,
stroke, dan nefropati pada pasien-pasien yang memiliki diabetes mellitus tipe 2. Hal ini
juga sudah tercatat pada suatu studi yang mengtakan bahwa system adrenergic dituding
berperan pada pathogenesis dari hipertensi pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Dilihat
dari tingginya prevalensi hipertensi pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 dan
perannya sebagai factor resiko utama dari diabetes, studi besar juga sudah dilaksanakan
untuk menyelidiki managemen klinis dan pengobatan dari hipertensi yang terjadi pada
pasien diabetes mellitus tipe 2.
Beberapa studi sudah memiliki beberapa evidence base yang menunjukkan adanya
peran dari modifikasi diet dalam mencegah dan mengatur tekanan darah tinggi pada
pasien hipertensi. Berdasarkan guidelines menurut AHA (American heart association)
para pasien hipertensi dan pre-hipertensi seharusnya dapat mengikuti rekomendasi diet
yang ada, yaitu dengan adanya modifikasi pada menu diet seperti mengurangi konsumsi
sodium, dan meningkatkan konsumsi sayur dan buah segar. Namun, walaupun dengan
adanya beberapa rekomendasi diet tersebut, belum dapat dikatakan sudah dapat
menyeluruh dalam hal untuk mencegah dan mengatur tekanan darah tinggi.
Dari sebuah studi sistematic review dan meta-analisis terbaru mengatakan bahwa
DASH diet mungkin menjadi implementasi diet yang paling efektif dalam menurunkan
tekanan darah tinggi pada penderita penyakit hipertensi dan pre-hipertensi. Melihat dari
banyaknya prevalensi tekanan darah tinggi yang diderita oleh penderita diabetes mellitus
tipe 2 dan adanya keefektifan untuk menurunkan tekanan darah tinggi melalui
implementasi diet memunculkan sebuah pertanyaan baru yang masih belum terjawab,
apakah implementasi diet juga dapat efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi jika
diterapkan pada pasien diabetes tipe 2. Oleh karena itu, maka saya tertarik ingin
mengetahui hal tersebut melalui studi literatur review ini yang akan diteliti dari beberapa
studi-studi intervensi selama 10 tahun terakhir dengan populasi studi pada orang dewasa
dengan rentang umur antara 18 sampai 65 tahun yang menderita penyakit diabetes
mellitus tipe 2 dan memiliki tekanan darah systole diatas 140 mmhg dan tekanan drah
distol diatas 90 mmhg, dengan mengambil beberapa artikel yang berbahasa Indonesia dan
berbahasa inggris.
b. Rumusan Masalah
- Bagaimana efektivitas implementasi diet untuk menurunkan tekanan darah sistol dan
diastole pada penderita DM tipe 2
- Apa implementasi diet yang paling efektif dalam menurunkan tekanan darah pada
pasien DM tipe 2

c. Tujuan
- Tujuan Umum: Mengetahui efektivitas implementasi diet untuk menurunkan tekanan
darah sistol dan diastole pada penderita DM tipe 2
- Tujuan Khusus:
- Mereview literature implementasi diet untuk menurunkan tekanan darah sistol
dan diastole pada penderita DM tipe 2
- Mengetahui implementasi diet yang paling efektif untuk menurunkan tekanan
darah sistol dan diastole pada penderita DM tipe 2
1. Keywords/search terms:
- Dietary approaches
- High blood pressure
- Tipe II diabetes
2. Database:
- ScienceDirect
- Pubmed
- Google Schoolar
3. Strategi pencarian literature:
- Focus pada research metode yang digunakan yaitu berupa penelitian-penelitian
berbasis intervensi
- Lalu membaca bertahap dari asbtrak dan judul yang sesuai, lalu membaca full text
dari artikel yang memenuhi syarat tersebut, lalu tetapkan pilihan artikel yang mana
saja yang akan dijadikan sample. Download semua full text article tersebut, lalu
dibaca menyeluruh dengan memperhatikankriteria-kriteria inklusi yang ada
- Dari artikel yang terpilih, bisa dilihat kembali referensi-referensi yang ada pada
artikel tersebut yang mungkin bisa relevan untuk dijadikan sample dengan membaca
keseluruhan text dengan memperhatikan apakah kriteria-kriteria inklusi sudah
terpenuhi atau belum
4. Hasil pencarian dengan search term/keyword:
ScienceDirect dengan keyword: (5.538 artikel)
- Dietary approaches
- High blood pressure
- Tipe II diabetes
Pubmed dengan keyword: (117 artikel)
- Dietary approaches
- High blood pressure
- Tipe II diabetes
Google Scholar dengan keyword: (18.200 artikel)
- Dietary approaches
- High blood pressure
- Tipe II diabetes

Anda mungkin juga menyukai