Pada bulan September 2010 Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 0,92 persen dengan indeks harga
konsumen (IHK) sebesar 145,74. Dari 66 kota, 57 kota mengalami inflasi dan 9 kota mengalami deflasi. Inflasi
tertinggi terjadi di Tarakan 1,80 persen dan inflasi terendah terjadi di Batam 0,03 persen. Deflasi tertinggi terjadi
di Lhokseumawe 1,28 persen dan deflasi terendah terjadi di Medan 0,20 persen.Kota Sorong menempati
peringkat ke 53 (Lima Puluh Tiga) inflasi di Indonesia.
Inflasi di kota Sorong terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada
kelompok-kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan 2,50 persen; kelompok
makanan jadi, minuman, rokok & tembakau -0,48 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar
-0,05 persen; kelompok sandang 0,04 persen; kelompok kesehatan 0,03 persen; kelompok pendidikan, rekreasi
dan olahraga 0,02 persen, adapun kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan tidak terjadi perubahan
indeks.
Laju inflasi tahun kalender (September 2010 terhadap Desember 2009) 2010 di kota sorong sebesar 8,88
persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (September 2010 terhadap September 2009) di Kota Sorong
Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan September 2010 secara umum menunjukkan adanya
kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS dengan menggunakan penghitungan dari tahun dasar baru (2007 = 100) di
Kota Sorong (hasil SBH 2007) pada bulan September 2010 terjadi inflasi sebesar 0,92 persen, atau terjadi kenaikan Indeks
Harga Konsumen (IHK) dari 144,41 pada bulan Agustus 2010 menjadi 145,74 pada bulan September 2010. Laju inflasi
tahun kalender 2010 di Kota Sorong yaitu 8,88 persen, sedangkan inflasi “year on year” (September 2010 terhadap
September 2009) adalah 9,83 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok-kelompok barang
dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan 2,50 persen; kelompok sandang 0,04 persen; kelompok kesehatan
0,03 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah,raga 0,02 persen; sedangkan kelompok transpor, komunikasi & jasa
keuangan sebesar 0,00 persen atau tidak mengalami perubahan; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar
-0,05 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau -0,48. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan
harga selama bulan September 2010 antara lain Cabe Rawit, Ikan Kembung, Minyak Goreng, Daging Ayam Ras, Bayam,
Tabel 1
Laju Inflasi Kota Sorong September 2010, Tahun Kalender 2010 dan
September 2010 Terhadap September 2009 menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100)
*) Persentase perubahan IHK bulan September 2010 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK bulan September 2010 terhadap IHK bulan Desember 2009
***) Persentase perubahan IHK bulan September 2010 terhadap IHK bulan September 2009
Andil Inflasi
Kelompok Pengeluaran
(%)
[1] [2]
UMUM 1.608
1. Bahan Makanan 1.008
CABE RAWIT 1.246
KEMBUNG/GEMBUNG 0.159
MINYAK GORENG 0.135
DAGING AYAM RAS 0.133
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau -0.078
ROKOK KRETEK 0.014
MARTABAK 0.004
SIRIH 0.001
KEMBANG GULA -0.001
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar -0.009
PEMBASMI NYAMUK CAIR 0.002
SABUN CREAM DETERGEN 0.002
4. Sandang 0.001
EMAS PERHIASAN 0.002
5. Kesehatan 0.001
PARFUM 0.001
6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0.001
BUKU PELAJARAN SD 0.001
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0.000
Pada bulan September 2010 kelompok-kelompok komoditi memberikan andil/sumbangan inflasi adalah sebagai
berikut: kelompok bahan makanan 1,008 persen; kelompok sandang 0.001 persen; kelompok kesehatan 0,001 persen;
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,001 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar -0.009
persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar -0.078 persen; sedangkan kelompok transpor,
komunikasi & jasa keuangan tidak mengalami perubahan.
1. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan September 2010 mengalami inflasi 2,50 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 169,55 pada Agustus 2010 menjadi 173,79 pada September 2010.
Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan 7 sub kelompok mengalami inflasi dan 4 sub
kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan 12,96 persen dan inflasi
terendah terjadi pada sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,25 persen. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok
Kacang-kacangan sebesar 10,49 persen dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok telur, susu dan hasil-
hasilnya sebesar 0,10 persen.
Kelompok ini pada September 2010 secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,008 persen.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain adalah cabe rawit 1,246 persen dan ikan
kembung 0,159 persen.
Kelompok ini pada September 2010 mengalami deflasi 0,48 persen atau terjadi penurunan indeks dari
173,10 pada Agustus 2010 menjadi 172,27 pada September 2010.
Dari 3 sub kelompok di kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau ini, 1 sub kelompok
mengalami inflasi dan 2 sub kelompok mengalami deflasi. Sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol
mengalami inflasi sebesar 0,41 persen, sedangkan sub kelompok makan jadi mengalami deflasi sebesar 0,13
persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 1,85 persen.
Kelompok ini pada September 2010 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,078
persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah rokok kretek filter 0,071 persen dan sirop
0,007 persen.
Kelompok ini pada September 2010 mengalami deflasi 0,05 persen atau terjadi penurunan indeks 127,52
pada Agustus 2010 menjadi 127,46 pada September 2010.
Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami deflasi, yaitu sub kelompok
penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,62, sedangkan 3 sub kelompok yang lain tidak mengalami perubahan
yaitu sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air, sub kelompok biaya tempat tinggal, dan sub kelompok
perlengkapan rumah tangga.
Pada September 2010 kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,009 persen. Komoditas yang
dominan memberikan sumbangan deflasi adalah pembasmi nyamuk bakar sebesar 0,007 persen dan sabun
detergen bubuk sebesar 0,006 persen.
Kelompok sandang pada September 2010 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen, atau terjadi kenaikan
indeks dari 113,15 pada Agustus 2010 menjadi 113,19 pada September 2010.
Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini , 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan yaitu sub kelompok
sandang laki-laki dan sub kelompok sandang anak-anak sedangkan 2 sub kelompok lainnya mengalami perubahan,
dimana sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,24
persen, serta 1 sub kelompok mengalami deflasi yaitu sub kelompok sandang wanita sebesar 0,07 persen.
Kelompok ini pada September 2010 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,001
persen. Komoditas dominan yang memberikan sumbangan inflasi yaitu emas sebesar 0,002 persen.
5. K e s e h a t a n
Kelompok kesehatan pada September 2010 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, atau terjadi kenaikan
indeks dari 129,27 pada Agustus 2010 menjadi 129,31 pada September 2010.
Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan, yaitu sub kelompok
jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani. Sedangkan sub kelompok perawatan jasmani dan
kosmetika serta sub kelompok obat-obatan mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,04 persen dan 0,05persen.
Kelompok ini pada September 2010 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,001 persen.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah parfum sebesar 0,001 persen.
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada September 2010 mengalami inflasi sebesar 0,02 persen
atau terjadi penurunan indeks dari 121,07 pada bulan Agustus 2010 menjadi 121,09 pada bulan September 2010.
Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok
perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,15 perse, sedangkan 4 sub kelompok laiinya cenderung tidak
mengalami perubahan, yaitu sub kelompok rekreasi, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan, sub kelompok olahraga
dan sub kelompok pendidikan.
Kelompok ini pada September 2010 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,001
persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah buku pelajaran SD sebesar 0,001 persen.
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada September 2010 tidak mengalami perubahan, atau
tidak ada perubahan pada indeks pada Agustus 2010 dan September 2010, masih tetap berkisar pada angka 110,26.
Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok tidak mengalami perubahan, yaitu sub
kelompok jasa keuangan, sub kelompok komunikasi dan pengiriman, sub kelompok sarana dan penunjang
transportasi dan sub kelompok transport.
Inflasi
Inflasi
IHK IHK IHK Inflasi Tahun
Tahunan
Kelompok/Sub Kelompok September Agustus September September Kalender
September
2009 2010 2010 2010 September
2010
2010
II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 153.66 173.10 172.27 -0.48 11.24 12.11
Makanan Jadi 171.66 195.06 194.80 -0.13 13.04 13.48
Minuman yang Tidak Beralkohol 138.81 144.66 141.99 -1.85 0.67 2.29
Tembakau dan Minuman Beralkohol 140.21 171.80 172.51 0.41 22.36 23.04
III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 122.03 127.52 127.46 -0.05 4.27 4.45
Biaya Tempat Tinggal 124.86 130.70 130.70 0.00 4.64 4.68
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 115.78 124.47 124.47 0.00 6.80 7.51
Perlengkapan Rumahtangga 107.89 110.20 110.20 0.00 2.14 2.14
Penyelenggaraan Rumahtangga 130.66 125.85 125.07 -0.62 -4.29 -4.28
VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 108.64 121.07 121.09 0.02 11.73 11.46
Pendidikan 105.77 132.23 132.23 0.00 25.02 25.02
Kursus-kursus / Pelatihan 127.41 129.35 129.35 0.00 1.52 1.52
Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 116.52 106.02 106.18 0.15 -7.36 -8.87
Rekreasi 107.97 108.14 108.14 0.00 0.08 0.16
Olahraga 119.61 119.53 119.53 0.00 -0.07 -0.07
VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 107.19 110.26 110.26 0.00 2.85 2.86
Transpor 110.87 113.30 113.30 0.00 1.61 2.19
Komunikasi Dan Pengiriman 95.66 97.75 97.75 0.00 4.02 2.18
Sarana dan Penunjang Transpor 118.42 140.92 140.92 0.00 19.00 19.00
Jasa Keuangan 105.57 105.57 105.57 0.00 0.00 0.00
Catatan :
a. Inflasi September 2010 adalah persentase perubahan IHK bulan September 2010 terhadap IHK bulan September 2010.
b. Inflasi Tahun Kalender September 2010 adalah persentase perubahan IHK bulan September 2010 terhadap IHK bulan Desember 2009.
c. Inflasi Tahunan September 2010 adalah persentase perubahan IHK bulan September 2010 terhadap IHK bulan September 2009.
Publikasi ini bisa diunduh (download) dan didapatkan update-nya setiap awal bulan di
http://sorongkota.bps.go.id