Anda di halaman 1dari 3

NAMA: BERTARIA M.

F MOI PALO
NIM:1813020032

Terumbu karang adalah endapan masif yang terdiri dari batu kapur/kalsium yang dihasilkan oleh
organisme karang yang disebut dengan polip. Batu kapur ini berfungsi untuk menyangga dan melindungi
tubuh polip. Polip merupakan anggota dari filum Cnidaria, class Anthozoa, ordo
Madreporaria=Sclerectinia. Polip memiliki diamter sebsar 1-3 mm. Tubuh polip terdiri atas 3 bagian
utama, yaitu

1. Mulut. Mulut polip memiliki peran yang sama dengan anus. Mulut dikelilingi oleh tentakel yang
berfungsi menangkap makanan dari air, namun kebanyakan makanan polip berasal dari alga
yang tinggal pada jaringan mereka. Jenis alga yang tinggal pada terumbu karang adalah
zooxanthellae. Zooxanthellae akan melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan kalsium
karbonat, Ca(HCO3), air, karbon dioksida, dan H2CO3. Kalsium yang dihasilkan akan
menghubungakn antar organisme polip sehingga menghasilkan satu koloni yang terlihat seperti
satu organisme. Bentuk dari koloni dapat bermacam-macam, misalnya bentuk spiral, meja, otak,
bercabang, dan tonggak. Semakin lama umur koloni, koloni tersebut akan bergabung dengan
koloni-koloni lainnya sehingga menjadi terumbu yang dapat memanjang hingga 100 miles.
Karang hermatipic adalah karang yang dapat menghasilkan terumbu, sedangkan ahermatipic
adalah karang yang tidak menghasilkan terumbu.
2. Rongga tubuh/gastrodermis. Merupakan saluran pencernaan. Simbiotik zooxanthellae
(dinoflagelata) ditemukan pada lapisan gastrodermis. Di lapisan ini, zooxanthellae sangat
berperan membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi dan oksigen bagi hewan karang melalui
proses fotosintesis
3. Lapisan tubuh yaitu ektodermis, endodermis dan mesoglea. Ektodermis merupakan bagian
terluar dari polip karang. Mesoglea merupakan jaringan penghubung antara bagian luar dan
dalam pada polip karang. Jaringan ini terdiri atas sel- sel, serta kolagen dan mukopolisakarida.

Berdasarkan arah anginterumbu karang dibedakan menjadi dua jenis yaitu terumbu
menghadap angin (windward reef) dan terumbu membelakangi angin (leeward reef). Terumbu karang
dibedakan menjadi 4 tipe, yaitu terumbu karang tepi (fringing reefs) , terumbu karang cincin (attols),
terumbu karang datar (patch reefs), dan terumbu karang penghalang (barrier reefs ). Atol berbentuk
cincin, jauh dari daratan, melingkari gobah. Terumbu Penghalang berdekata dengan daratan dan
dibatasi jarak yang lebih jauh, dan laut lebih dalam. Contoh Great Barrier Reef. Terumbu Tepi
berdekatan dengan daratan dan dibatasi jarak yg lebih pendek dan laut lebih dangkal.

Faktor permbatas dan distribusi terumbu karang

1. Suhu
Terumbu karang hidup di daerah 23-25 oC (dibatasi suhu 20oC). Terumbu karang dapat
mentoleransi suhu sampai 36-40oC. kenaikan suhu sebesar 1-2 oC dapat menyebabkan
bleaaching karang. Bleaching terjadi karena habitat terumbu karang berubah (karena polusi,
bencana alam, kenaikan suhu, predasi, coral mining, dan faktor-faktor lain), sehingga karang
menjadi stres kemudian meuntahkan alga yang tinggal, sehingga karang kehilangan alga yang
menjadi sumber makanan utama karang.
2. Pengendapan (sedimentasi)
Mempunyai efek negatif terhadap pertumbuhan terumbu karang, dapat mengurangi cahaya,
menutupi dan menyumbat struktur pemberian makanan. Tingginya polusi pada habitat perairan
dapat menghambat proses fotosintesis dari zooxanthellae, hingga dapat mematikan
zooxanthellae. Jika zooxanthellae mati, maka karang akan kehilangan makanannya dan akhirnya
mati. Bencana alam juga dapat menyebabkan sedimentasi sehingga perairan menjadi keruh dan
menyebabkan coral bleaching.
3. Perairan pasang surut
Terumbu karang dibatasi oleh tinggi muka air laut.
4. Salinitas
Terumbu karang hanya dapat hidup di perairan laut dengan salinitas normal 32¬35 ‰.
Umumnya terumbu karang tidak berkembang di perairan laut yang mendapat limpasan air
tawar teratur dari sungai besar, karena hal itu berarti penurunan salinitas. Contohnya di delta
sungai Brantas (Jawa Timur). Di sisi lain, terumbu karang dapat berkembang di wilayah
bersalinitas tinggi seperti Teluk Persia yang salinitasnya 42 %.
5. Cahaya dan kedalaman
Kedua faktor tersebut berperan penting untuk kelangsungan proses fotosintesis oleh
zooxantellae yang terdapat di jaringan karang. Terumbu yang dibangun karang hermatipik dapat
hidup di perairan dengan kedalaman maksimal 50-70 meter, dan umumnya berkembang di
kedalaman 25 meter atau kurang. Titik kompensasi untuk karang hermatipik berkembang
menjadi terumbu adalah pada kedalaman dengan intensitas cahaya 15-20% dari intensitas di
permukaan
6. Gelombang
Gelombang merupakan faktor pembatas karena gelombang yang terlalu besar dapat merusak
struktur terumbu karang, contohnya gelombang tsunami. Namun demikian, umumnya terumbu
karang lebih berkembang di daerah yang memiliki gelombang besar. Aksi gelombang juga dapat
memberikan pasokan air segar, oksigen, plankton, dan membantu menghalangi terjadinya
pengendapan pada koloni atau polip karang.

Jumlah spesies dan genera terumbu karang yg terbesar berada di Indo-Pasifik (Filipina,
Indonesia, Papua Nugini, utara Australia). Crossland (1952) dan Well (1954) mencatat 50 genera dan 700
spesies Di Atlantik ditemukan 36 genera dan 62 spesies. Genus terbanyak Acropora, Pocillopora, Pavona,
Geniopora

Manfaat terumbu karang

Terumbu karang memiliki manfaat baik secara ekologis maupun ekonomis. Secara ekolgis,
terumbu karang merupakan ekosistem dengan keaneka ragaman tertinggi. Terumbu karang
menyediakan rumah bagi kurang lebih 2 juta spesies organisme laut. Terumbu karang menyediakan
tempat bagi ikan-ikan kecil untuk tumbuh dan melindungi mereka dari serangan predator. Terumbu
karang secara alami, merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan,
peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding & foraging), terutama bagi sejumlah
spesies yang memiliki nilai ekonomis penting.Secara ekonomis terumbu karang dapat berfungsi sebagai
tempat wisata dan tempat penangkapan ikan bagi nelayan

Ekosistem terumbu karang hidup berdampingan dengan ekosistem mangrove dan lamun. Ketiga
ekosistem ini saling berkaitan dan mempengaruhi. Terumbu karang merupakan ekosistem yang
berhadapan langsung dengan laut lepas, berfungsi sebagai pemecah gelombang sehingga ekosistem
lamun dan mangrove aman dari ancaman gelombang dan keutuhan pantai terjaga. Lamun dan
mangrove merupakan penyedia unsur hara dan penyarin sedimen bagi terumbu karang.

Anda mungkin juga menyukai