Periode
51
Seorang anak perempuan usia 16 tahun diantar oleh ibunya ke dokter dengan keluhan
belum pernah menstruasi. Kakak perempuannya menstruasi pada usia 12 tahun. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan BB 42 kg, TB 127 cm. Pasien mengaku tidak sedang stress
atau diet. Pertumbuhan payudara dan rambut pubis sesuai dengan Tanner 1.
Pemeriksaan lain dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk
kasus ini adalah...
A. Kadar estrogen
B. Kadar progesteron
C. FSH
D. Prolaktin
E. GH
Jawaban
C. FSH
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang?
– Anak perempuan 16 tahun
• Belum pernah menstruasi
• Kakak perempuannya menstruasi pada usia 12 tahun
• Pasien mengaku tidak sedang stress atau diet
– BB 42 kg,TB 127 cm
– Payudara dan rambut pubis sesuai dengan Tanner 1
– Pemeriksaan lain dalam batas normal
• Amenorrhea primer tanpa perkembangan seks sekunder
A. Kadar estrogen
B. Kadar progesteron
C. FSH
D. Prolaktin
E. GH
52
Laki-laki 54 tahun, seorang perokok dengan badan obesitas, datang untuk
kontrol kolesterol. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan LDL 165 mg/dL,
TG 516 mg/dL, HDL 34 mg/dL, dan kolesterol >200 mg/dL. Skor Framingham
16%. Target terapi farmakologis yang tepat untuk pasien ini adalah...
A. Statin dengan target penurunan LDL <30
B. Statin dengan target penurunan LDL <70
C. Statin dengan target penurunan LDL <100
D. Statin dengan target penurunan LDL <130
E. Statin dengan target penurunan LDL <160
Jawaban
<160 mg/dL
Faktor risiko 0–1
A. Statin dengan target penurunan LDL <30
B. Vitamin B12
Pembahasan
Defisiensi?
• Perempuan 50 tahun
– Pasca ekstraksi gigi dengan pembiusan lokal
menggunakan Nitrous Oxide
– Pusing berputar
– Sering kesemutan
– Kebas pada kedua ekstremitas gejala neurologis
Akibat Defisiensi Vitamin
Jenis Vitamin Akibat Defisiensi
Vitamin A Rabun senja, xeroftalmia, dan keratomalasia
Vitamin B1 (thiamine) Beriberi dan sindrom Wernicke-Korsakoff
Vitamin B2 (riboflavin) Ariboflavinosis
Vitamin B3 (niacin) Pellagra
Vitamin B5 (asam pantothenic) Parestesia kronis
Vitamin B7 (biotin) Gangguan fertilitas dan gangguan
pertumbuhan rambut/kulit
Vitamin B9 (folate) Neural tube defect
Vitamin B12 (cobalamin) Anemia pernicious, anemia
megaloblastik, gabungan degenerasi
korda spinalis subakut, dan asidemia
metilmalonik
Akibat Defisiensi Vitamin
Jenis Vitamin Akibat Defisiensi
Vitamin C (asam askorbat) Lemah, berat badan turun, pegal dan
nyeri seluruh tubuh. Jangka panjang
scurvy
Vitamin D (cholecalciferol) Rickets (rakhitis)
Vitamin E Gangguan saraf
Vitamin K (phylloquinone atau Gangguan koagulasi
menaquinone)
Nitrous Oxide (N2O)
B. Ibuprofen
Pembahasan
Tatalaksana ?
• Benjolan di ibu jari kaki
– Predileksi gout
• Hiperurisemia
– Kondisi tingginya kadar asam urat di dalam darah
(>7 mg/dL) (Permenkes No. 5)
• Gout/Pirai
– Suatu radang sendi yang disebabkan oleh
penumpukan kristal asam urat
Manifestasi Klinis Hiperurisemia
• Monoarthritis
– Nyeri hebat + tanda inflamasi lainnya
– Pada keadaan kronis ditemukan tophus
pada heliks/antiheliks telinga, permukaan ulnar
lengan bawah, atau bursa olekranon
• Urolithiasis deposit kristal asam urat di
saluran kemih
– Gejala tergantung posisi deposit batu
Tatalaksana
• Hiperurisemia
– Non-farmakologis perubahan pola diet, mengurangi
alkohol, olahraga rutin
– Farmakologis (pada pasien simtomatik)
• Urikosurik probenecid 2 x 250 mg
• Inhibitor xanthin-oksidase allopurinol 1 x 100-300 mg
• Arthritis gout
– Analgesik indomethacin dan OAINS lainnya
Pilihan Lain
• Allopurinol bila diberikan saat serangan dapat
menyebabkan rebound, kecuali jika pasien sudah
mengkonsumsi allopurinol rutin sebelumnya, maka
allopurinol dapat dilanjutkan
• Deksametason baru digunakan jika tidak responsif
terhadap OAINS
• Parasetamol efek analgesik di bawah Ibuprofen
• Simvastatin untuk hiperkolesterolemia
A. Allopurinol
B. Ibuprofen
C. Deksametason
D. Parasetamol
E. Simvastatin
55
Perempuan usia 53 tahun mengeluh sudah tidak menstruasi sejak 5
bulan yang lalu. Pasien mudah marah, muka terasa panas dan merah.
Dokter mendiagnosisnya dengan sindroma menopause. Apa tata
laksana yang dapat diberikan untuk pasien ini?
A. Terapi testosteron
B. Terapi growth hormone
C. Terapi GNRH
D. Estrogen replacement therapy
E. Progesteron replacement therapy
Jawaban
D. Estrogen replacement
therapy
Pembahasan
Tata laksana?
• Perempuan 53 tahun
– Tidak menstruasi sejak 5 bulan yang lalu
https://www.gfmer.ch/Books/bookmp/33.htm
Efek Menopaus terhadap Organ Lain
C. Terapi GNRH
B. NaCl 0,9% IV
Pembahasan
Tata laksana?
• Laki-laki 35 tahun
– Penurunan kesadaran 1 jam yang lalu
– Mual muntah
– Riwayat gangguan perkembangan seksual sejak remaja
• Tekanan darah 80/50 mmHg, frekuensi nadi 130 kali/menit, frekuensi
napas 32 kali/menit, dan suhu 37 C syok, tangani
kedaruratan!
• Hiponatremia, hiperkalemia, dan penurunan AM kortisol
Insufisiensi Adrenal
Krisis Adrenal Akut
• Hipotensi (Syok)
• Dehidrasi
• Demam
• Takikardia
• Takipneu
• Mual, muntah
• Monitor TTV
PATOFISIOLOGI:
Pigmentasi kulit
❖ ACTH berlebihan di melanosit
melanin ↑
Perempuan: tidak ada rambut
aksila/pubis
❖ androstenedione↓
A. Infus albumin
B. NaCl 0,9% IV
C. D10% IV
D. Dextran IV
E. Natrium bikarbonat IV
57
Laki-laki usia 44 tahun datang ke dokter dengan keluhan sering kesemutan di
ujung-ujung jari tangan dan kaki. Pasien didiagnosis diabetes melitus sejak 10
tahun. Pasien merasa tidak nyaman dan ingin keluhannya diatasi. Tatalaksana
yang paling tepat untuk pasien ini adalah...
A. Ibuprofen 3x400mg PO dosis dinaikkan bertahap
B. Ibuprofen 3x800mg PO dosis dinaikkan bertahap
C. Amitriptilin 1x25mg PO dosis dinaikkan bertahap
D. Amitriptilin 1x150mg PO dosis dinaikkan bertahap
E. Lithium 3x30mg PO dosis dinaikkan bertahap
Jawaban
C. Amitriptilin 1x25mg PO
dosis dinaikkan bertahap
Pembagian Neuropati DM
• Autonomic neuropathy
Peripheral Symmetric Distal
Polyneuropathy
• Gejala sensorik akan lebih dominan dibandingkan
motorik
• Paling sering dialami oleh pasien diabetes dan disebut
sebagai polineuropati.
• Gejala yang paling sering adalah nyeri, numbness, tingling,
paresthesia. Biasanya pada soal akan terbahas bahwa pasien
seperti menggunakan kaus kaki atau kaus tangan (Stocking-
glove phenomenon)
Asymmetric Mononeuropathy
B. Celecoxib PO
Pembahasan
Tata laksana yang tepat?
• Laki-laki 43 tahun
– Kaku pada leher, bahu, dan pergelangan tangan pada pagi hari
selama 1 jam
– Ada riwayat maag
• Pemeriksaan fisik ROM terbatas karena nyeri, edema (+),
dan kemerahan (+) pada sendi PIP dan MCP bilateral
• Anti CCP (+) RA
Pendekatan Kelainan Sendi
Akut <6 Kronik >6
minggu minggu
Tidak ada tanda
Gout,
inflamasi
Pseudogout
• Osteoarthritis
• Penyakit autoimun
• Gejala
• NSAID
– Non-selektif ibuprofen, Na-diklofenak
– Selektif: meloksikam
• Tramadol PO opioid
B. Celecoxib PO
C. Morfin PO
D. Tramadol PO
E. Parasetamol PO
59
Perempuan usia 32 tahun datang dengan keluhanbenjolan di leher sejak 2
bulan disertai dada berebar-debar dan Berkeringat. Nafsu makan baik tetapi BB
turun 5 kg. Pemeriksaan fisik didapatkan tonsil T1, nodul soliter berbatas tegas,
dan bruit (-). Apa hasil laboratorium hormon tiroid yang didapatkan?
A. T4 meningkat dan TSH meningkat
B. T4 meningkat dan TSH menurun
C. T3 dan T4 meningkat
D. T3 turun dan T4 meningkat
E. T3, FT3, dan T4 turun, TSH meningkat
Jawaban
• Perempuan 32 tahun
– Benjolan di leher sejak 2 bulan
• Tanda hipertiroidisme
• Pemeriksaan fisik
– Nodul soliter berbatas tegas tanpa bruit
• Diagnosis
– Goiter toksik difus paling sering Grave’s Disease (perempuan>laki-laki)
– Merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peningkatan sekresi hormon tiroid dari kelenjar
tiroid
B. T4 meningkat,TSH turun
C. T3 dan T4 meningkat
D. T3 turun,T4 meningkat
C. Tambahkan metrformin
D. Tambahkan acarbose
B. Abrupsio plasenta
Pembahasan
Diagnosis?
B. Abrupsio plasenta
C. Vasa previa
D. Abortus iminens
E. Sisa plasenta
62
Perempuan usia 55 tahun datang dengan keluhan keluar lendir dari kemaluan
berwarna putih kekuningan sejak 7 hari. Pasien memiliki riwayat servisitis.
Tanda vital dalam batas normal, pada pemeriksaan inspekulo di temukan massa
berbenjol-benjol di serviks. Pemeriksaan penunjang yang tepat untuk
kasus ini adalah...
A. USG
B. MRI
C. CT-scan
D. PAP smear
E. Kolposkopi
Jawaban
E. Kolposkopi
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang?
• Perempuan 55 tahun
– Keluar lendir dari kemaluan putih kekuningan sejak 7
hari
– Riwayat servisitis
– Tanda vital dalam batas normal
B. Sarcoma
Tumor Maligna Serviks Uteri
• Etiologi infeksi HPV tipe 16 ; 18 ; 45 ; 56
• Faktor resiko
– Pernikahan dini, aktifitas seksual usia dini ( <18 th)
– Promiskuitas
– Riwayat infeksi pada genitalia
– Multiparitas
– Perokok
– Status sosial/ekonomi
Squamo-Columnar Junction
• Zona transformasi antara epitel vagina (squamous) dan dinding
serviks (columnar)
• Tempat tersering terjadi dysplasia epitel
• Rentan terhadap infeksi virus, perubahan pH vagina dan fluktuasi
level estrogen
– Estrogen ⬆ ---- epitel kolumnar makin ‘bergerak’ keluar serviks
– Estrogen ⬇ ---- epitel kolumnar makin ‘bergerak’ masuk kembali ke
kanalis endoserviks
Tanda Klinis :
• Nodul, ulkus, erosi serviks (thp lanjut
crater-shaped ulcer yg rapuh)
• Pendarahan
• Mobilitas serviks tergantung keparahan
(lunak keras)
Screening
IVA
Pap Smear
Rekomendasi Screening
- - IVA
+ - Pap Smear
+ + Biopsi
Terapi
Cryotheraphy
Histerektomi
LEEP
A. USG
B. MRI
C. CT-scan
D. PAP smear
E. Kolposkopi
63
Seorang perempuan usia 19 tahun mengeluh terlambat haid.
Saat diperiksa, fundus uteri teraba setinggi pusat. Berapa
perkiraan usia kehamilannya?
A. 14 minggu
B. 16 minggu
C. 20 minggu
D. 22 minggu
E. 24 minggu
Jawaban
D. 22 minggu
Pembahasan
Usia kehamilan?
• Perempuan 19 tahun
– Terlambat haid
B. 16 minggu
C. 20 minggu
D. 22 minggu
E. 24 minggu
64
Perempuan usia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada payudara kiri.
Pasien mengaku puting lecet dan nyeri sejak 3 hari. Sebelumnya demam dan menggigil.
Saat ini sedang menyusui anaknya yang berusia 3 minggu.TD 120/80 mmHg, HR 80
kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 39 C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan payudara
bengkak dan kemerahan. Penyebab kondisi pasien ini adalah...
A. Staphylococcus aureus
C. Lactobacillus sp.
D. Mycobacterium tuberculosis
E. Pseudomonas sp.
Jawaban
A. Staphylococcus aureus
Pembahasan
Etiologi?
• Perempuan 30 tahun
– Nyeri dan bengkak payudara kiri
– Puting lecet dan nyeri sejak 3 hari
– Sebelumnya demam dan menggigil
– Menyusui anaknya usia 3 minggu
• TD 120/80 mmHg, HR 80 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 39 C.
• Payudara bengkak dan kemerahan abses payudara
Abses Payudara
• Klasifikasi:
• Gejala
• Tatalaksana: drainase
Permasalahan Dalam Masa Laktasi
Mastalgia
• Nyeri pada payudara Teruskan ASI
Mastitis
• Ada tanda inflamasi: edema, eritema, hangat, nyeri. Kadang
ditemukan luka. Jika tidak ditatalaksana, dapat menjadi abses
• Teruskan ASI, antibiotik Kloksasilin 4x500 ATAU
Eritromisin 2x250 (10-14 hari), antinyeri Parasetamol 3x500
mg
Abses Payudara
• Muncul benjolan dengan pus, eritema, nyeri
• Teruskan ASI, Rujuk untuk insisi dan drainase
A. Staphylococcus aureus
C. Lactobacillus sp.
D. Mycobacterium tuberculosis
E. Pseudomonas sp.
65
Perempuan usia 27 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan terasa
kencang-kencang seperti ingin melahirkan. Pada pemeriksaan dalam
didapatkan pembukaan serviks 9cm, teraba orbita, hidung, mulut, dan
dagu posterior. Tatalaksana pada pasien ini adalah...
A. SC
B. Persalinan pervaginam
C. Ekstraksi vakum
D. Ekstraksi forceps
E. Perasat McRobert
Jawaban
A. SC
Pembahasan
Tata laksana?
• Perempuan 27 tahun
– Terasa kencang-kencang seperti ingin melahirkan
Bokong
• Murni Majemuk (>1
• Sempurna
• Tidak sempurna
posisi)
(bokong-kaki)
Bahu/lintang
Tatalaksana Malpresentasi
Bahu/
Dahi Wajah Bokong Majemuk
lintang
SC Dagu posterior SC SC Coba versi
SC luar
Dagu anterior Pervaginam • Pervaginam SC
• Bukaan lengkap diperbolehkan jika: diperbolehka jika versi luar
pervaginam • Bokong sempurna n jika bayi tidak berhasil
atau murni tanpa
• Kalau penurunan diperkirakan
penyulit
kepala belum kecil atau
• Bayi diperkirakan
lancar bantu kecil atau tidak mati
forceps mungkin selamat • Coba untuk
• Kepala fleksi reposisi
B. Persalinan pervaginam
C. Ekstraksi vakum
D. Ekstraksi forceps
E. Perasat McRobert
66
Perempuan pasca melahirkan, ditemukan robekan jalan lahir yang
mengenai mukosa vagina, diafragma urogenital, tanpa mengenai
m.sphincter ani interna. Diagnosis pasien ini adalah...
A. Ruptur perineum grade I
B. Ruptur perineum grade II
C. Ruptur perineum grade IIIA
D. Ruptur perineum grade IIIB
E. Ruptur perineum grade IV
Jawaban
Diagnosis?
A. Kista Nabothi
B. Kita Gardner
C. Polip servikal
D. Kista Bartholin
E. Mioma Geburt
Jawaban
C. Polip servikal
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan 31 tahun
– Tidak nyaman area kemaluan
B. Kita Gardner
C. Polip servikal
D. Kista Bartholin
E. Mioma Geburt
68
Perempuan usia 23 tahun G2A0 datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan.
Pasien menyatakan sudah tidak menstruasi sejak 3 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien
mengatakan pernah keluar perdarahan dengan terdapat gumpalan. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pada inspekulo ditemukan portio
tertutup dan perdarahan mulai berkurang. Diagnosis pasien ini adalah...
A. Abortus komplit
B. Abortus iminens
C. Abortus insipiens
D. Abortus inkomplit
E. Blighted ovum
Jawaban
A. Abortus komplit
Pembahasan
Diagnosis?
• Wanita 23 tahun G2A0
– Keluar darah dari kemaluan
– Menstruasi terakhir 3 bulan yang lalu
– Riwayat gumpalan (+)
• PF
– Portio tertutup dan perdarahan mulai berkurang
• Perdarahan antepartum muda ada gumpalan abortus
Abortus
Jenis Perdarahan Nyeri Serviks Jaringan/janin Uterus
perut
Abortus Sedikit Sedang Tertutup Tidak ada Sesuai usia
iminens/an ekspulsi kehamilan
caman jaringan
Abortus Banyak Hebat Terbuka Tidak ada Sesuai usia
insipiens ekspulsi kehamilan
jaringan
Abortus Banyak Hebat Terbuka Ekspulsi Sesuai usia
inkomplit sebagian kehamilan
jaringan
Abortus Sedikit Sedikit Terbuka/tertu Ekspulsi Lebih kecil dari
komplit tup seluruh jaringan usia kehamilan
Missed Tidak ada Tidak ada Tertutup Janin mati tapi Lebih kecil dari
abortion tidak dieksklusi usia kehamilan
Tatalaksana
Jenis Tatalaksana
Iminens/ Pertahankan kehamilan: tirah baring
Ancaman
Insipiens Mengeluarkan hasil konsepsi: ergometrin atau oksitosin
Inkomplit <16 minggu: forsep cincin atau jari
<16 minggu + perdarahan hebat: AVM
>16 minggu: oksitosin
Komplit Konseling
Missed <12 minggu: AVM atau kuret
12-16 minggu: kuret
>16 minggu: oksitosin
A. Abortus komplit
B. Abortus iminens
C. Abortus insipiens
D. Abortus inkomplit
E. Blighted ovum
69
Perempuan usia 70 tahun datang dengan keluhan keluar benjolan dari jalan
lahir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Tampak
massa di depan portio, 2 cm dari orifisium uretra eksternum, teraba halus, dan
berwarna kemerahan. Apa diagnosis yang paling tepat?
• PF
– Tampak massa di depan portio, 2 cm dari orifisium uretra
eksternum, teraba halus, dan berwarna kemerahan
• Uterus
Prolaps Uteri
• Definisi:
– Terjadinya penurunan uterus dari tempat normalnya
melalui dasar panggul yang disebabkan oleh kelemahan otot
atau fascia yang dalam keadaan normal menyokongnya.
• Diagnosis:
– Tanda dan gejala: nyeri punggung, rasa mengganjal di daerah
pelvis, nyeri pada coitus
– Pelvic examination: pergerakan bowel, kekuatan otot pelvik
Grading
Prolapse Uteri
A. Prolaps uteri grade II
A. Korioamnionitis
Pembahasan
Diagnosis?
• G2P1A0 usia 32 tahun hamil 36 minggu preterm
– Keluar air-air sejak 3 hari yang lalu, berwarna hijau dan berbau
• Keluar amnion belum waktunya, kemungkinan infeksi
berikut ini:
• Leukositosis >15.000 sel/mm3
• Denyut jantung janin >160 kali/menit
• Frekuensi nadi ibu >100 kali/menit
• Nyeri tekan fundus saat tidak berkontraksi
• Cairan amnion berbau
• Terapi
– Ampisilin IV 2 gram/6 jam + gentamisin IV
5 mg/kgBB/24 jam
– Terminasi kehamilan
– Rujuk ke RS sekunder
Pilihan Lain
• Endometritis infeksi pada saat nifas karena
kontaminasi pada saat proses melahirkan
• Salpingitis penyakit radang panggul, ada nyeri goyang
adneksa
• Infeksi saluran kemih (ISK) hanya ada keluhan BAK,
bisa menjadi sumber penyebaran korioamnionitis
• Ketuban pecah dini (KPD) efek dar korioamnionitis
A. Korioamnionitis
B. Endometritis
C. Salpingitis
A. Tes Plano
B. Tes IVA
C. Pap’s smear
D. USG intravaginal
E. CT–scan
Jawaban
B. Tes IVA
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang?
• Perempuan 36 tahun
– Nyeri + plak-plak berwarna putih dari liang vagina
• Leukorrhea abnormal
B. Tes IVA
C. Pap’s smear
D. USG intravaginal
E. CT–scan
72
Seorang ibu mendatangi klinik untuk berkonsultasi. Pasien saat ini sedang menyusui
anaknya yang berusia 3 bulan. Pasien akan melakukan perjalanan ke luar kota, namun
dalam perjalanan tidak ada lemari es yang dapat menampung ASI yang sudah diperah.
Ibu tersebut ingin tetap menyusui ASI pada anaknya. Apa yang anda sarankan?
B. Ibu tetap bisa memerah ASI dan menyimpan ASI di cooler selama 24 jam
C. ASI tidak bisa bertahan lama di suhu ruang, namun sebaiknya ASI tetap diperah
Saran?
• Seorang ibu
– Sedang dalam program ASI eksklusif
* ASI yang dibekukan atau didinginkan akan kehilangan kadar vitamin C dan imunoglobulin, namun tetap lebih baik dibandingkan
susu formula
Pertimbangan Khusus
• Bayi dengan galaktosemia
– Berikan bayi susu formula bebas galaktosa
• Ibu HIV (+)
– Diberi ASI ekslusif jika:
• Bayi juga positif terinfeksi HIV,ATAU
• Ibu sudah minum antiretroviral selama minimal 4 minggu,ATAU
• Status HIV bayi negatif atau belum diketahui namun susu formula atau fasilitas untuk
pemberiannya (air bersih dan sanitasi) tidak tersedia
D. Kateter Word
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan 28 tahun
– Benjolan bibir kemaluan yang nyeri simtomatik
– Riwayat keputihan
– Riwayat menstruasi teratur dan tidak ada keluhan nyeri
perut
• Benjolan 2x3 cm unilokuler di labia minora, fluktuatif,
tidak hiperemis
Kelenjar Bartholin
• Kelenjar Bartholin
– Terletak di arah jam
5 dan 7 posterior
vagina
– Skene / paraueretra
anterior vagina
Kelainan Kelenjar Bartholin
Kista Abses
• Abses
– Dilakukan drainase,
marsupilasi, kateter Word
(abses rekuren)
Marsupialisasi
• Insisi kista dan
kemudian menjahit
bagian sisinya
• Dilakukan pada kista
rekuren, atau tidak
membaik dengan cara
lain
Kateter Word
• Tujuan drainase kista/abses pada pasien
simtomatik
C. Marsupialisasi
D. Kateter Word
E. Kortikosteroid topikal
74
Seorang perempuan datang dengan keluhan menstruasi yang terlambat.
Menstruasi sudah terlambat setidaknya selama 2 minggu. Pada pemeriksaan
urin didapatkan positif hamil. Dokter mengusulkan pemeriksaan USG. Apa
tujuan dokter melakukan pemeriksaan USG saat ini?
A. Untuk menentukan kelainan kongenital janin
B. Untuk menentukan kehamilan intrauterin
C. Untuk mengevaluasi cairan amnion
D. Untuk memperbanyak penghasilan rumah sakit
E. Untuk menentukan rencana persalinan
Jawaban
B. Untuk menentukan
kehamilan intrauterin
Pembahasan
Tujuan USG?
• Perempuan
– Menstruasi yang terlambat
– Sudah terlambat setidaknya selama 2 minggu
RUMP/BOKONG
D. Atonia uteri
Pembahasan
Penyebab/ diagnosis ?
• P4A0 usia 32 tahun pasca melahirkan spontan 1 jam yang lalu dengan berat
bayi 3200 gram
– Perdarahan post-partum
• TD: 90/60 mmHg, N: 98 kali/menit, P: 20 kali/menit hemodinamik stabil
• Kontraksi uterus teraba lemah dan lembek kontraksi uterus abnormal
• Riwayat keluar plasenta lengkap (+) bukan sisa plasenta
• Luka pada jalan lahir sudah dijahit bukan ruptur
– Disimpulkan atonia uterus
Perdarahan Post-Partum
• Klasifikasi:
– HPP primer: <24 jam
B. Faktor koagulasi
C. Ruptur uteri
D. Atonia uteri
A. Priapismus
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 40 tahun
– Penis ereksi sudah selama 3 jam
– Tidak merasakan nyeri
– Tanda vital dalam batas normal
– Pengobatan leukimia sudah 5 tahun, rutin meminum sildenafil
faktor risiko priapismus
– Sebelum terjadi ereksi, pasien sedang akan berhubungan dengan istri
pasien
Priaprismus
• Merupakan ereksi berkepanjangan (>4 jam) yang
involunter, yang tidak berhubungan dengan stimulasi
seksual dan tidak menghilang dengan ejakulasi.
• Merupakan emergensi urologi!
• Klasifikasi
– Low-flow (iskemik)
– High-flow (non-iskemik)
Priapismus
Low-flow (iskemik) High-flow (non-iskemik)
B. Erektogenik medikamentosa
C. Insufisiensi vena
E. Parafimosis
77
Laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan
menjalar sampai buah zakar pada sisi yang sama. Pasien juga mengeluh mual
tapi tidak muntah. Pasien juga mengeluh ada riwayat BAK berdarah. Tanda vital
dalam batas normal. Nyeri ketok CVA (+). Diagnosis pasien ini adalah...
D. Sirkumsisi
Pembahasan
Tata laksana?
• Anak 5 tahun
– Nyeri saat BAK
– Ujung penis menggelembung pada saat BAK
– Tanda vital dalam batas normal tidak sedag infeksi
– Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan preputium tidak
dapat ditarik ke posterior fimosis
Fimosis Parafimosis
• Kulit prepusium dapat ditarik, namun
• Kulit prepusium tidak
tidak dapat dikembalikan kulit
bisa ditarik ke belakang prepusium menjepit sulkus korona
nyeri, iskemik (gawat darurat)
pancaran urin lemah,
saat BAK bulging atau nyeri • Tatalaksana (CITO)
– Dorsumsisi atau sirkumsisi
• Sulit membersihkan genital – Analgesik atau anestesia lokal untuk
nyeri
ISK – Reduksi manual
– Kompres es
• Tatalaksana
sirkumsisi
Fimosis Parafimosis
Dorsumsisi!
KECIL KEJEPIT
A. Pemberian anti-inflamasi
B. Sterilisasi
C. Pemberian antibiotik
D. Sirkumsisi
E. Pemberian antihistamin
79
Laki-laki usia 70 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sulit BAK, kadang
kencing terasa tidak lampias, pasien harus mengedan saat akan memulai
kencing. Keluhan dirasakan sejak 6 bulan terakhir. Dari pemeriksaan colok
dubur didapatkan prostat teraba membesar dengan konsistensi keras dan
berdungkul. Kadar PSAmeningkat. Diagnosis pasien ini adalah...
A. BPH
B. Keganasan prostat
C. Ureterolithiasis
D. Vesikolithiasis
E. Prostatitis
Jawaban
B. Keganasan prostat
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 70 tahun
– Sulit BAK
– Kadang kencing terasa tidak lampias
– Harus mengedan saat akan memulai kencing
– Sejak 6 bulan terakhir
• Colok dubur prostat membesar dengan konsistensi keras dan
berdungkul tanda keganasan
• Kadar PSA meningkat hiperplasia ec keganasan
Kelainan Prostat
Penyakit Demam RT Hematuria
BPH Tidak ada Prostat teraba Tidak ada
lunak, Pool atas
tidak teraba, nyeri
tekan (-)
Prostatitis Ada Prostat teraba Tidak ada
kenyal, pool atas
teraba, nyeri tekan
(+)
Ca prostat Tidak ada Prostat teraba Ada
keras, dapat
berbenjol-benjol,
pool atas bisa
teraba atau tidak,
nyeri tekan (+/-)
Karsinoma Prostat
• Gejala umum
– Retensi urin, tanda-tanda obstruksi mirip BPH
– Hematuria
– Sering disertai nyeri saat berkemih membedakan dengan ca buli
– Nafsu makan dan berat badan turun
• RT prostat keras, berbenjol, bisa disertai nyeri
• Pemeriksaan lab PSA (prostate specific antigen), normal = 4 ng/mL
A. BPH
B. Keganasan prostat
C. Ureterolithiasis
D. Vesikolithiasis
E. Prostatitis
80
Laki-laki usia 32 tahun datang dengan keluhan tidak bisa kencing. Tampak ada darah
menetes dari uretra. Dua jam lalu pasien terjatuh dari motor. Dari pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 120 kali/menit, dan suhu 37,5C. Dari
pemeriksaan penunjang didapatkan kontras keluar ke regio periuretra dan perivesika.
Didapatkan juga fraktur pelvis. Apa tindakan yang pertama kali harus dilakukan?
A. Sistostomi
B. Repair buli-buli
C. Pasang screw
D. Repair uretra
A. Sistostomi
Pembahasan
Tindakan awal?
• Laki-laki 32 tahun
– Tidak bisa kencing
– Darah menetes dari uretra
– Dua jam lalu pasien terjatuh dari motor
• Tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 120 kali/menit, dan suhu 37,5C
tidak ada tanda peritonitis
• Kontras keluar ke regio periuretra dan perivesika
• Didapatkan juga fraktur pelvis ruptur vesika ekstraperitoneal
Ruptur Buli-Buli
• Tanda dan gejala • Pemeriksaan radiologis
– Hematuria – Cystography
– Kesulitan berkemih
Ruptur Buli
Intraperitoneal
Ruptur Buli
Ekstraperitoneal
Ruptur Buli Intraperitoneal
B. Repair buli-buli
C. Pasang screw
D. Repair uretra
A. Hidrokel
B. Varikokel
C. Torsio testis
D. Epididimitis
C. Torsio testis
Pembahasan
Diagnosis ?
• Pria 20 tahun
– Buah zakarnya nyeri setelah bermain bola
• Riwayat trauma
• PF
– Tanda vital dalam batas normal
– Testis kanan lebih tinggi daripada kiri dan nyeri(+)
• Tanda terpuntir
B. Varikokel
C. Torsio testis
D. Epididimitis
C. Escherichia coli
Pembahasan
Etiologi tersering?
• Perempuan 45 tahun
– Nyeri saat kencing sejak 2 minggu yang lalu disertai menggigil
dan nyeri pada pinggang
• Pemeriksaan fisik tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88
kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 38 C
• Urin didapatkan silinder leukosit, dan pada kultur urin porsi
tengah ditemukan bakteri 100.000/lpb ISK
Infeksi Saluran Kemih
• Etilogi terbanyak : bakteri gram (-)
– E. coli terbanyak 80-90%
– Klebsiella sp.
– Enterobacteriaceae
– Staphylococcus saprophyticus
– Enterococci
– Proteus mirabilis
A. Staphylococcus aureus
B. Streptococcus pyogenes
C. Escherichia coli
D. H. influenza
E. Pseudomonas aeruginosa
83
Laki-laki usia 34 tahun datang dengan keluhan nyeri saat ejakulasi sejak 1
minggu yang lalu. Keluhan disertai dengan demam. Pemeriksaan fisik: suhu
subfebris dan dari rectal touche didapatkan nyeri tekan prostat bilateral. Hasil
urinalisis: leukosit 10-12/lpb, eritrosit 0-2/lpb, dan nitrat +. Diagnosis pasien
ini adalah...
A. Epididimitis
B. Prostatitis
C. Orkitis
D. Uretritis
E. Vesikolithiasis
Jawaban
B. Prostatitis
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 34 tahun
– Nyeri saat ejakulasi sejak 1 minggu
– Disertai dengan demam
• Pemeriksaan fisik suhu subfebris dan dari rectal touche
didapatkan nyeri tekan prostat bilateral
• Hasil urinalisis leukosit 10-12/lpb, eritrosit 0-2/lpb, dan nitrat +
– Prostatitis
Kelainan Prostat
B. Prostatitis
C. Orkitis
D. Uretritis
E. Vesikolithiasis
84
Perempuan usia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri saat berkemih. Pasien
mengeluh menjadi sering kencing dan mengalami rasa tidak tuntas setelah
berkemih. Pemeriksaan fisik: tanda vital dalam batas normal, tidak didapatkan
nyeri ketok CVA, namun nyeri tekan suprapubik (+). Urinalisis: leukosit
esterase (+) nitrit (+) bakteri (+). Apakah tatalaksana yang tepat?
A. Banyak minum dan jaga kebersihan
B. Bila biakan bakteri >10, berikan antibiotik beta lactam
C. Beri kotrimoxazole PO
D. Pastikan tidak hamil, bila hamil, tidak usah diobati
E. Berikan antijamur, karena etiologi tersering adalah jamur pada wanita
Jawaban
C. Beri kotrimoxazole PO
Pembahasan
Tata laksana?
• Perempuan 20 tahun
– Nyeri berkemih
– Sering kencing dan mengalami rasa tidak tuntas setelah berkemih
• Tanda vital dalam batas normal, tidak didapatkan nyeri ketok CVA
• Nyeri tekan suprapubik (+) lokasi di vesica urinaria
• Urinalisis: leukosit esterase (+) nitrit (+) bakteri (+) ISK non-
komplikata
Pielonefritis
Demam, nyeri punggung, nyeri ketok CVA (+),
mual, muntah, keluhan kencing tidak dominan,
diare
Sistitis
Disuria, frekuensi, urgensi, nyeri tekan suprapubik,
hematuria, demam (-)
Uretritis
Disuria, frekuensi, nyeri tekan (-), suprapubik, demam (-)
PATOGENESIS
• Non komplikata:
– Wanita dewasa, tidak hamil, tanpa kelainan penyerta
• Komplikata
– Laki-laki
– Wanita hamil
Bakteriuria
Hematuria
Urinalisis
Nitrit (+)
Leukosit >5/LPB
Kultur
Jumlah koloni urin
≥105/mL pancaran
tengah
Tata Laksana
• Terapi paling tepat: berdasarkan uji resistensi dari kultur urin
pancar tengah
• Antibiotik empirik
– Siprofloksasin 2 x 500 mg (3 hari untuk ISK non-komplikata
dan 14 hari untuk ISK komplikata)
– Ko-trimoksazol 2 x 160/800 mg
– Nitrofurantoin monohidrat 2 x 100 mg
– Ceftriakson (IV) 2x1 gr untuk pielonefritis tanpa komplikasi
• Ibu hamil Amoksisilin 3x500 mg
Pilihan Lain
• Banyak minum dan jaga kebersihan butuh antibiotik
C. Beri kotrimoxazole PO
Anterior Posterior
Butterfly Floating
hematoma prostate
Ruptur Uretra Posterior
• Gambaran khas
– Perdarahan per uretra
– Retensi urin
– Colok dubur: Floating prostate
– Uretrografi: ekstravasi kontras pada uretra pars membranasea
• Tindakan
– Akut: Sitostomi
– Stabil
• Primary endoscopic realignment, 1mgg pasca ruptur
• Urteroplasti, 3 bulan pasca ruptur
• Rail roding catheter
• Komplikasi
– Striktur uretra
– Disfungsi ereksi
– Inkontinensia urin
Ruptur Uretra Anterior
• Gambaran khas
– Perdarahan per uretra
– Butterfly hematom
– Kadang retensi urin
– Uretrografi:
• Kontusio: tidak ada ekstravasasi kontras
• Ruptur: ekstravasasi kontras pada pars bulbosa
• Tindakan
– Kontusio : observasi 4-6 bln, uretrografi ulang
– Ruptur :
• Sistostomi 1 bln
• Uroflometri, setelah 3 bln, uretrogram
• Striktura, lakukan sachse
• Komplikasi
– Striktur uretra
Tatalaksana Ruptur Uretra
• Simptomatik
B. Ruptur buli
E. Ruptur ureter
86
Seorang bayi lahir menangis spontan, APGAR 9/10, namun status HBsAg ibu
belum diketahui. Bagaimana seharusnya pemberian imunisasi hepatitis
B untuk bayi ini?
C. Tunda, cek HBsAg bayi jk negatif suntik hbig dan hep b aktif
E. Suntik hepatitis B aktif, kemudian cek HBsAg ibu, jika positif suntik HBIg
dalam 7 hari
Jawaban
dalam 7 hari
Pembahasan
• Seorang bayi
– Lahir menangis spontan,APGAR 9/10
D. Hernia femoralis
E. Hernia diafragmatika
Jawaban
Diagnosis?
• Laki-laki 46 tahun
– Keluar benjolan dari selangkangan
DIREK = MEDIAL
INDIREK = LATERAL
(SELALU DI DEWASA
Hernia Inguinalis
Direk Indirek
Usus masuk melalui titik lemah di Usus masuk melalui cincin inguinal
fasia dinding abdomen (segitiga sebagai akibat gagal menutupnya
Hesselbach) prosesus vaginalis saat embrio
Medial dari pembuluh epigastrik Lateral dari pembuluh epigastrik
inferior inferior
Tidak ditutupi fasia spermatik Ditutupi fasia spermatik internal
internal
Terjadi saat dewasa Terjadi secara kongenital hingga
dewasa
Tidak bisa menembus hingga ke Bisa menembus hingga ke skrotum
skrotum
Tatalaksana Hernia
Hernia apapun yang bukan strangulata
• Reduksi manual
Hernia reponiblis atau ireponiblis
• Operasi elektif
Hernia inkarserata atau strangulata
• Operasi CITO
A. Hernia inguinal reponibel
D. Hernia femoralis
E. Hernia diafragmatika
88
Perempuan usia 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri ulu hati seperti
terbakar sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan adanya keluhan mual tapi tidak
sampai muntah. Akhir-akhir ini pasien mengaku sering merasa asam dan pahit pada
tenggorokan. TD 120/70 mmHg, HR 80 kali/menit, RR 18 kali/menit, dan suhu 36,8 C.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan pada epigastrium. Bagaimana edukasi
pasien yang tepat?
A. Makan makanan besar dalam interval yang panjang
B. Tidur 2-3 jam setelah makan
C. Tidur tanpa bantal
D. Rokok tidak mempengaruhi keluhan pasien
E. Makan makanan berlemak
Jawaban
Barrett
Columnar
mucosa
Penunjang
• Umumnya tidak memerlukan pemeriksaan penunjang
• Endoskopi diperlukan jika:
– Gejala bertahan >4 minggu
– Muntah terus-menerus
– Perdarahan gastrointestinal
– Teraba massa
– Usia >55 tahun
– Disfagia
– Gejala tidak membaik dengan pengobatan
– Berat badan turun
Edukasi
• Posisi kepala harus lebih tinggi ketika tidur
• Menurunkan berat badan
• Menghentikan merokok
• Makan dalam porsi kecil dan teratur
• Menghindari: minuman panas, alkohol, buah asam, tomat,
bawang, makanan pedas, kopi, coklat, teh, dan makan <3 jam
sebelum tidur
• Hindari obat yang merelaksasi sfingter esofagus bawah (nitrat,
antikolinergik, CCB) DAN obat yang merusak mukosa lambung (NSAID,
garam kalium, dan bifosfonat)
A. Makan makanan besar dalam interval yang
panjang
B. Tidur 2-3 jam setelah makan
C. Tidur tanpa bantal
D. Rokok tidak mempengaruhi keluhan pasien
E. Makan makanan berlemak
89
Laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan BAB berdarah sejak 3 bulan
disertai dengan mual dan penurunan berat badan. Pasien juga mengeluhkan
adanya nyeri perut dan demam. Pada pemeriksaan kolonoskopi ditemukan
gambaran cobblestone dan skip lesion yang tersebar di kolon asenden dan
desenden. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Kolitis ulseratif
B. Kolitis pseudomembran
C. Crohn’s disease
D. Karsinoma kolorektal
E. Diare kronis ec HIV
Jawaban
C. Crohn’s disease
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 50 tahun
– BAB berdarah sejak 3 bulan
– Mual dan penurunan berat badan
– Nyeri perut dan demam
GC
Ada dua yang paling sering:
1. Kolitis ulseratif
2. Penyakit Crohn
B. Kolitis pseudomembran
C. Crohn’s disease
D. Karsinoma kolorektal
B.GERD
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 37 tahun
– Rasa terbakar pada daerah dada, disertai dengan
keluhan mual muntah refluks
Barrett
Columnar
mucosa
Penunjang
• Umumnya tidak memerlukan pemeriksaan penunjang
• Endoskopi diperlukan jika:
– Gejala bertahan >4 minggu
– Muntah terus-menerus
– Perdarahan gastrointestinal
– Teraba massa
– Usia >55 tahun
– Disfagia
– Gejala tidak membaik dengan pengobatan
– Berat badan turun
Edukasi
• Posisi kepala harus lebih tinggi ketika tidur
• Menurunkan berat badan
• Menghentikan merokok
• Makan dalam porsi kecil dan teratur
• Menghindari: minuman panas, alkohol, buah asam, tomat, bawang,
makanan pedas, kopi, coklat, teh, dan makan <3 jam sebelum tidur
• Hindari obat yang merelaksasi sfingter esofagus bawah (nitrat,
antikolinergik, CCB) DAN obat yang merusak mukosa lambung
(NSAID, garam kalium, dan bifosfonat)
A. Dispepsia fungsional
B. GERD
C. Ulkus peptikum
D. Ulkus duodenum
E. Infeksi H.pylori
91
Anak perempuan usia 4 tahun datang dengan keluhan BAB encer sejak 3 hari terakhir.
Orang tua pasien mengeluhkan anaknya BAB encer 3 kali/hari, konsistensi lembek,
warna coklat kekuningan, dan tidak ada darah. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak
sadar, mata cekung (-), turgor kulit kembali cepat, dan CRT 2 detik. Berapa
kebutuhan cairan yang diperlukan pasien tersebut?
• Edukasi
Strategi Tatalaksana Diare
• Rencana terapi A diare akut tanpa dehidrasi
1. Rehidrasi
• 50-100 mL setiap diare (anak <1 tahun)
B. Abses Apendiks
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan, 34 tahun
– Nyeri perut dari ulu hati ke kanan bawah migratory
pain
– Demam, mual, muntah
Total skor = 8
Abses appendiks
• 2-7% pasien dengan appendisitis memiliki fitur lebih
kompleks salah satunya abses periapendiks
– Didapatkan massa pada kuadran kanan bawah
B. Abses Appendiks
D. Divertikulitis
E. Kolelitiasis
93
Laki-laki 30 tahun mengeluhkan nyeri ulu hati, mual dan muntah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital normal. Tidak ada gejala organik, pasien mengeluhkan stress
karena banyak pekerjaan kantor. Obat yang tepat untuk diberikan adalah...
A. Antagonis reseptor H2
B. Antiemetik
C. Analgetik
D. Antispasmodic
E. Antasida
Jawaban
A. Antagonis reseptor H2
Pembahasan
Terapi?
• Laki-laki, 30 tahun
– nyeri ulu hati, mual dan muntah
– tidak ada gejala organik
– stress karena banyak pekerjaan kantor
B. Antiemetik
C. Analgetik
D. Antispasmodic
E. Antasida
94
Pasien laki-laki 60 tahun datang dengan tidak sadar dan pernah didiagnosis sirosis hepar
oleh dokter. Pada pemeriksaan fisik didapatkan eritema palmar (+), spider nevi (+), dan
terdapat benjolan di umbilikus. Apa pemeriksaan yang tepat untuk
mendiagnosis benjolan tersebut?
A. USG Abdomen
B. CT scan abdomen
D. MRI abdomen
E. PET-Scan
Jawaban
B. CT Scan Abdomen
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang?
• Laki-laki, 60 tahun
– Tidak sadar, pernah didiagnosis sirosis hepar
B. CT scan abdomen
D. MRI abdomen
E. PET-Scan
95
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAB bercampur
darah. Terjadi penurunan BB dalam 10 bulan terakhir. Pada pemeriksaan rectal touché
didapatkan mukosa berbenjol-benjol, teraba keras, batas tidak jelas, handscoen terdapat
darah. Pada pemeriksaan foto polos abdomen didapatkan gambaran sebagai berikut.
A. Ca colorektal
B. Tumor sigmoid
C. Crohn Disease
D. Colitis ulserative
E. Polipoid
Jawaban
A. Ca kolorektal
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan, 45 tahun
– BAB campur darah
– Penurunan BB dalam 10 bulan terakhir
B. Tumor sigmoid
C. Crohn Disease
D. Colitis ulserative
E. Polipoid
96
Bayi usia 7 hari dibawa ibunya ke praktik Anda karena muntah dan tidak bisa
minum ASI sejak lahir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemas,
lain-lain dalam batas normal. Saat dipasangkan NGT, NGT tertahan seperti
terlihat pada rontgen. Apa diagnosis pasien?
A. Atresia esofagus
B. Achalasia
C. Esofagitis
D. Tumor esofagus
A. Atresia esofagus
Pembahasan
Diagnosis?
• Bayi 7 hari
– Muntah dan tidak bisa
minum ASI sejak lahir
Stenosis Pylorus
• Muntah menyemprot berisi bercak kopi, teraba massa di epigastrium
seperti buah zaitun/olive
• BOF : String sign
Atresia Esofagus
• Hipersalivasi, tersedak pada usia neonatus, dapat ditemukan riwayat
polihidramnion pada ibu
• BOF : single bubble sign, gambaran coiling NGT
Kelainan Kongenital Pada Sistem
Gastrointestinal Anak
Atresia Duodenum
• Muntah hijau (bilier) di usia awal kelahiran
• BOF : Double bubble sign
Hernia Diafragmatika
• Sesak, bising usus pada auskultasi paru
• Thorax :gambaran usus di paru
Intususepsi
• Kolik perut, diare red currant jelly
• BOF : target sign, pemeriksaan colok dubur : portio like sign
Volvulus
• Distensi abdomen, kembung, muntah, bising usus meningkat
• BOF : coffe bean appearance
Atresia Esofagus
NGT terpuntir
A. Atresia esofagus
B. Achalasia
C. Esofagitis
D. Tumor esofagus
A. Omeprazole
B. Domperidone
C. Sukralfat
D. Antasida
E. Misoprostol
Jawaban
A. Omeprazole
Pembahasan
Tata laksana?
• Perempuan 62 tahun
– Nyeri lutut akan diberikan NSAID
• Bikarbonat mukosa
• Sekresi prostaglandin
Korman, M. G.; Bolin, T. D.; Szabo, S.; Hunt, R. H.; Marks, I. N.; Glise, H. (1994-08-01). "Sucralfate: the Bangkok review". Journal of
Gastroenterology and Hepatology. 9 (4): 412–415.
A. Omeprazole
B. Domperidone
C. Sukralfat
D. Antasida
E. Misoprostol
98
Anak laki-laki usia 7 tahun datang dengan keluhan diare berlendir dan
bercampur darah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan muntah disangkal. Menurut
ibunya terdapat benjolan seperti daging yang keluar dari duburnya. Anak ini
suka bermain di tanah lapang sekolahnya dan jarang mencuci tangan.
Diagnosis kasus di atas adalah...
A. Ascariasis
B. Trikuriasis
C. Trikinelosis
D. Necatoriasis
E. Schistosomiasis
Jawaban
B. Trikuriasis
Pembahasan
Pembahasan?
• Anak laki-laki 7 tahun
– Diare berlendir dan bercampur darah sejak 2 hari
– Benjolan seperti daging yang keluar dari dubur
prolaps rektum khas trikuriasis
– Suka bermain di tanah lapang sekolahnya dan jarang
mencuci tangan
Trichuris trichiura
- Cacing Cambuk -
Trichuriasis
• Gejala klinis :
– Infeksi ringan : asimptomatik
– Infeksi berat :
• Nyeri perut, diare
• Jika infeksi >200 cacing akan menimbulkan disentri
• Prolaps rektum
• Gagal tumbuh, anemia
Trichuriasis
• Diagnosis :
– Menemukan telur dalam faeces
– Infeksi ringan sulit ditemukan cacing perlu
dilakukan pemeriksaan secara konsentrasi
– Beratnya infeksi pemeriksaan kwantitatif Trichuris trichiura
(Kato-Katz tehnik)
B. Trikuriasis
C. Trikinelosis
D. Necatoriasis
E. Schistosomiasis
99
Bayi laki-laki usia 5 hari dibawa ke RS karena kulitnya tampak kuning. Pada hari pertama
tidak diketahui kuning atau tidak, orang tua pasien baru sadar pada hari ke-3. Pasien
diberi ASI, laahir dari kehamilan aterm dengan proses partus normal. BAB dikatakan
berwarna seperti dempul. Pada pemeriksaan fisik: bayi tampak kuning dan sklera
kuning-kehijauan. Pemeriksaan feses: feses akolik. Apakah diagnosis pasien ini?
A. Atresia bilier
B. Hepatitis
C. Prematur
D. Inkompatibilitas Hb
E. Erythroblastosis fetalis
Jawaban
A. Atresia bilier
Pembahasan
Diagnosis ?
• Anamnesis
– Bayi usia 5 hari, tampak kuning, baru sadar pada usia 2 hari, diberi ASI
eksklusif, BAB dempul (+)
– Riwayat kelahiran aterm, partus normal
• Pemeriksaan fisik
– Tampak ikterik, sklera ikterik
• Hiperbilirubinemia ec ?
• Atresia biliar
• Sepsis
• Breast feeding jaundice (BFJ)
• Breast milk jaundice (BMJ)
• Hemolisis defisiensi G6PD, hemoglobinopati,
inkompatibilitas Rh/ABO
Pendekatan Klinis
• Hiperbilirubinemia neonatus >5 mg/dL
• Ikterik fisiologis baru akan muncul dengan onset >24 jam, plasenta
masih bisa bekerja pada hari pertama untuk klirens bilirubin
• Kramer (sefalo-kaudal)
– Kepala leher 4-8 mg/dL
– Tubuh atas 5-12 mg/dL
– Tubuh bawah + paha 11-18 mg/dL
– Telapak tangan + telapak kaki >15 mg/dL
– >15 mg/dL seluruh tubuh
Hiperbilirubinemia Neonatus
• Etiologi
– Peningkatan produksi (utamanya indirek)
• Inkompatibilitas Rh
• Inkompatibiltas ABO
• Perdarahan ekstravaskular
• Polisitemia
• Hemoglobinopati
• Defisiensi G6PD
Hiperbilirubinemia Neonatus
• Etiologi
– Penurunan eksresi
• Atresia biliar
• BFJ/BMJ
• Sepsis
• Mobus Hirschsprung, ileus mekonium
• Sindrom Crigler-Najjar
• Sindrom Gilbert
• Hipotiroidisme
• DM pada ibu defisiensi glukoronidase ec hipoglikemia
Pendekatan Klinis
• Anamnesis
– Onset kuning
– Usia kehamilan bayi prematur lebih tinggi risikonya untuk mengalami sepsis dan waktu
ikterik fisiologis yang lebih lama
– Aktivitas pemberian ASI BFJ
– Warna urin pekat tanda hiperbilirubinemia direk
– Warna feses tanda hiperbilirubinemia direk
• Pemeriksaan fisik
– Tanda vital sepsis
– Pucat hemolisis
– Hepatosplenomegali hiperbilirubinemia indirek
Atresia Biliar
B. Hepatitis
C. Prematur
D. Inkompatibilitas Hb
E. Erythroblastosis fetalis
100
Seorang anak laki-laki usia 1 tahun 10 bulan dibawa oleh ibunya ke IGD RS karena BAB
cair sejak 2 hari yang lalu, sehari bisa mencapai 7 kalli diare. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, keadaan umum lemas, mata cekung,
turgor kulit melambat, dan mukosa oral kering. Bagaimana pemberian terapi
cairan pada anak tersebut?
E. 100ml/kgBB dalam 4 jam, sambil diberi minum bila pasien dapat minum
Jawaban
C. 30 ml/kgBB dalam 30
menit dan 70 ml/kgBB dalam
2,5 jam
Pembahasan
Tatalaksana?
• Anak 1 tahun 10 bulan
– BAB cair sejak 2 hari lalu, frekuensi 7 kali/hari
• Diare akut
• Pemeriksaan fisik
– Tanda vital dalam batas normal, keadaan umum lemas
– Mata cekung, turgor kulit melambat, mukosa kering
• Diare akut dehidrasi berat
Strategi Tatalaksana Diare
• Rencana terapi C diare akut dehidrasi berat
1. Rehidrasi dengan cairan intravena 100 mL/kgBB
• < 1 tahun 30 mL/kgBB (1 jam), 70 mL/kgBB (5jam)
• > 1 tahun 30 mL/kgBB (30 menit), 70 mL/kgBB (2,5
jam)
• Edukasi
Strategi Tatalaksana Diare
• Rencana terapi A diare akut tanpa dehidrasi
1. Rehidrasi
• 50-100 mL setiap diare (anak <1 tahun)
• 100-200 mL setiap diare (anak 1-5 tahun)