Hasil dan pembahasan pada komoditas benih karet, benih kelapa sawit, benih tabebuia, benih jati, benih sengon dan benih buah kelapa.
1. Benih Karet (Hevea brasiliensis)
- Penanaman atau persemaian biji Benih karet akan disemai di kantong polybag dengan ukuran yang disesuaikan dengan kedalaman tanah 5-7cm. Satu kantong polybag isi tanah dan pupuk kandang. Buatlah 1 lubang tanam untuk 1 polybag dan masukan benih karet tersebut. Lalu disimpan di dalam naungan paranet. - Perkecambahan Benih karet yang sudah berkecambah dipindahkan ke area persemaian bibit yang sudah dicangkul dengan jarak tanam 5x10 dan kerapatan 70%. - Pertumbuhan Benih karet tumbuh dengan baik bila pada saat persemaian dilakukan pada musin penghujan sehingga intesitas penyiraman bisa dikurangi. Langkah perawatan awal yang harus dilakukan pada tanaman karet adalah dengan membuang tunas palsu dan tunas cabang sebelum tunas berkayu. - Pemupukan Agar pertumbuhan tanaman karet semakin cepat maka pemberian pemupukan perlu dilakukan. Pergantian musim penghuan ke musim kemarau merupakan saat yang paling tepat untuk memberikan pupuk berupa pupuk urea, SP-36, dan KCL dengan perbandingan dan frekuensi yang sesuai dengan umur pohon karet. - Pengendalian gulma Pengendalian gulma pada tanaman karet dilakukan pada pembibitan, tanaman karet belum menghasilkan dan tanaman karet menghasilkan. Pengendalian gulma manual Dilakukan dengan cangkul atau kored setiap dua minggu sekali sampai tajuk saling bersinggungan. Selanjutya, pengendalian dilakukan setiap sebulan sekali di area piringan tanaman dengan jari-jari 0,5-1,0 m agar selalu bersih dari gulma atau penutupan tanah oleh gulma maksimum 30 %. Pengendalian secara kimia dilakukan dengan herbisida setelah bibit berumur 4-5 bulan, batangnya berwarna coklat. Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar percikan herbisida tidak mengenai bagian bibit yang masih hijau. Herbisida yang digunakan adalah Gramoxone 1,5/1,0 liter dan Paracol 1,5/1 liter dengan volume semprotan 60 liter/ ha disemprotkan dua kali berselang dua minggu. Hasil Kelompok 5 memiliki benih karet 26 biji dengan tiap masing-masing polybag berisi 1 lubang tanam dan 1 biji karet.
2. Benih Sengon (Albazia chinensis)
- Penanaman atau persemaian biji Persemaian biji pada komoditas sengon berkualitas, maka sebaiknya rendam benih didalam air hangat selama 30 menit. Lalu siapkan 2 bedengan dengan luas 6x1 di tempat naungan dan tanpa naungan paranet. Campuran tanah dengan arang sekam dan pupuk kompos atau pupuk kandang. Setelah itu atur jarak tanam dengan jarak tanam 10x20 dan jumlah benih perlubang 1 benih sengon saja. Tujuan benih sengon direndam selama 30 menggunakan air hangat untuk menghilangkan kulit biji sengon yang keras dan liat agar benih lebih cepat berkecambah atau untuk mematahkan dormansi. Hasil penanaman atau persemaian biji sengon yaitu 52 benih sengon dengan tiap bendengan terdapat 26 lubang tanam sehingga dapat dihasilkan 26 x 2 = 52 - Perkecambahan Hasil dari persemaian benih sengon yang ditanam di media tanah membuktikan bahwa setiap media tanam yang akan menanam benih sengon memiliki perlakuan yang berbeda terhadap dormansi benih sengon. Pada benih kelompok 5 menunjukan bahwa proses perkecambahan pada benih sengon memiliki faktor lain yang menghambat perkecambahan benih sengon yaitu masa dormansi (benih yang sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah karena suatu keadaan lingkungan yang tidak mendukung (Kamil, 2003). - Pertumbuhan Pertumbuhan benih sengon memiliki pertumbuhan benih yang cepat. Pertumbuhan benih tersebut merupakan pertumbuhan yang tergantung pada media tanam seperti tanah dan pasir. Hasil pertumbuhan benih sengon pada kelompok 5 terdapat penghambatan perkecambahan benih sengon, sehingga tanaman yang tumbuh yaitu 0. - Pemupukan Penambahan pupuk kompos, arang sekam, dan NPK bagus untuk pertumbuhan benih sengon. Pemberian pupuk NPK dengan dosis 4-8 gram/polybag mampu meningkatkan tinggi, jumlah daun, panjang akar, dan diameter pada tanaman sengon. - Pengendalian gulma Pengendalian gulma terbagi menjadi 2 yaitu: Pengendalian gulma manual di sekitar piringan tanaman menggunakan kored dan cangkul. Pengendalian gulma secara kimia dengan Herbisida Monoamonium Glifosat untuk gulma yang berada di sekitar piringan tanaman. 3. Benih Jati (Tectona grandis) - Penanaman atau persemaian biji Siapkan benih jati sebanyak 40 biji yang sudah direndam asam sulfat selama 1 jam. Lalu buatlah 2 bedengan dengan tempat bedengan tersebut terdapat naungan dan tidak terdapat naungan. Masing-masing bedengan memiliki 20 lubang tanam yang setiap lubang tanam diisi oleh 1 benih jati saja. Dengan jarak tanam 10 x 20cm sehingga dapat mengahasilkan 20 x 2= 40 benih jati. Setelah ditanam bedengan di berikan pupuk kompos dan arang sekam sebanyak 1 kg. - Perkecambahan Lama perendaman benih jati pada larutan asam sulfat dapat mempenggaruhi proses perkecambahan benih jati. Larutan asam sulfat seing digunakan untuk melakukan pematahan dormansi pada benih jati. Proses pelunakan kulit biji jati yang keras diawali pada perusakan di dinding sel. - Pertumbuhan Pertumbuhan benih jati ditempatkan dibawah naungan dengan diberi jarak tanam 10x 20cm. - Pemupukan Pemupukan dilakukan pada umur 1,2, dan 3 tahun dengan pupuk NPK. - Pengendalian gulma Membersihkan gulma yang ada disekitar tanaman jati. Pada tanaman jati muda, gulma perlu dibersihkan secara rutin. Pembersihan gulma akan lebih efektif jika tanaman jati ditumpangsarikan dengan tanaman pertanian. - Hasil Hasil yang diperoleh kelompok 5 pada benih jati adalah 0 karena benih jati memerlukan pertumbuhan yang cukup lama jika larutan asam sulfatnya rendah. 4. Benih Tabeuia - Penanaman atau persemaian biji Siapkan benih Tabeuia sebanyak 30 biji. Siapkan 1 bedengan dengan luas 6 x 1 cm. dengan lubang tanam untuk kelompok 5 yaitu 30 biji lubang tanam dengan jarak tanam 10 x 20cm. setelah itu diberi arang sekam diatas bedengan - Perkecambahan Benih tabebuia memiliki masa dormansi yang lama. Benih tabebuia 3-6 bulan bahkan 1 tahun untuk berkecambah. - Pertumbuhan Benih tabebuia merupakan benih tanaman kehutanan dan bahkan untuk menunggu berkecambah pun sangat lama sehingga pertumbuhan benih tabebuia dapat bertahun tahun lamanya untuk tumbuh besar. - Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk NPK. - Pengendalian gulma Sama seperti tanaman pada umumnya untuk pengendalian gulma dilakukan dengan cara manual yaitu cangkul dan kored sedangkan secara kimiawi menggunakan herbisida. - Hasil Hasil dari kelompok 5 menunjukan bahwa tidak terdapat benih yang tumbuh.
5. Bibit Kelapa sawit
- Penanaman atau persemaian biji Bibit kelapa sawit yang akan disemai di kantong polybag dengan ukuran yang disesuaikan dengan kedalaman tanah 5-7cm. Satu kantong polybag isi tanah dan pupuk kandang. Buatlah 1 lubang tanam untuk 1 polybag dan masukan benih karet tersebut. Lalu disimpan di dalam naungan paranet.