Anda di halaman 1dari 33

Pert 4.

ASUHAN PADA BBL USIA 2-6 HARI


Renni F Permatasari, SST., M.Kes
TUJUAN PEMBELAJARAN
• PENGUMPULAN DATA
– PENGKAJIAN FISIK BBL
– PENAMPILAN & PERILAKU BBL
• PRAKTIKUM PEMFIS
PENGKAJIAN FISIK BBL
• Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah
metode yang sangat penting untuk dilakukan
oleh setiap dokter atau bidan.
• Tujuan untuk mengidentifikasi fisik bayi,
apakah normal atau ada tanda-tanda cacat
serta gangguan kesehatan lainnya
Pemeriksaan fisik BBL dilakukan
sebanyak 3 kali, yakni:
• Pemeriksaan awal: segera setelah bayi
dilahirkan
• Pemeriksaan fisik lengkap: dilakukan saat
kondisi bayi sudah stabil, sekitar 7-24 jam
ketika bayi berada dalam kamar perawatan
• Pemeriksaan tahap akhir: dilakukan sebelum
bayi pulang ke rumah
1. Pemeriksaan tahap awal
• Pemeriksaan score APGAR adalah metode
akurat untuk menentukan kondisi bayi baru
lahir secara cepat.
• Pemeriksaan ini meliputi warna kulit, denyut
jantung, kepekaan reflek bayi, tonus otot dan
sistem pernafasannya
• Penilaian APGAR ini dilakukan secara
berulang-ulang:
– 5 menit pertama bayi dilahirkan, 10 menit, 15
menit, 20 menit dan 24 menit.
• Apabila bayi memperoleh total keseluruhan
nilai APGAR 10, maka bayi dinyatakan sehat.
Sebaliknya jika nilai APGAR dibawah 5 berarti
bayi membutuhkan perawatan
Pemeriksaan Anamnesa
• Pengumpulan data-data yang berkaitan dengan
kondisi bayi --- dijadihan bahan dasar untuk
penentuanya adanya kelainan kongenital/tidak
• Poin penting di pemeriksaan ini, yakni:
– Riwayat kehamilan : Penyakit yang diidap, kondisi
psikis dan fisik ibu, obat-obatan yang pernah
dikonsumsi, dan sebagainya
– Riwayat persalinan : proses persalinan, adakah trauma
dan gangguan selama persalinan, tanggal lahir dan
jam persalinan, dsb.
– Faktor genetik : riwayat penyakit pada keluarga
Pemeriksan Cairan Ketuban (Amniom)
• Selain dilakukan pada saat kehamilan,
pemeriksaan cairan ketuban juga masuk
prosedur pemeriksaan setelah melahirkan.
• Pemeriksaan ini meliputi vomule dan warna
ketuban.
• Tujuannya untuk mengetahui adanya kelainan
kromosom atau ganggulan lain pada si bayi,
misalnya gangguan ginjal, paru-paru dan
sendi.
Pemeriksaan Plasenta
• Pengukuran berat plasenta
• Pengurkuran ketebalan plasenta
• Mengukur diameter dan melihat ukuran plasenta
• Menghitung jumlah kotiledon
• Pemeriksaan bagian martenal, fetal, selaput
untuk memastikan keutuhannya ataukah ada
yang robek
• Pemeriksaan jumlah korion untuk bayi kembar
• Pemeriksaan trauma, kerusakan sel, perkapuran
dan sebagainya pada plasenta
• Melakukan rangsangan taktil untuk memantau
kontraksi
2. Pemeriksaan Fisik Secara Lengkap

Pemeriksaan fisik secara lengkap dilakukan saat kondisi bayi


sudah stabil dan berada di ruang perawatan yang terang,
hangat dan bersih.

• Pemfis:
– Antropometri
– Head to toe
atropometrik
• Berat badan normal: 2,5 – 4 kg
• Tinggi badan normal: 48- 52 cm
• Lingkar dada normal: 32 – 35 cm
• Lingkar kepala normal: 32 – 37 cm
• Suhu sekitar 36,5 0C– 37 0C
• Nadi berkisar 140 kali per menit.
Pemfis Kepala
• Saat dilahirkan, terkadang bayi mengalami
cedera ringan di bagian kepalanya akibat
tekanan-tekanan tertentu.
• Misalnya kondisi wajah yang sedikit tidak rata
(asimetris), caput suksedaneum
(pembengkakan pada kulit kepala yang berisi
getah bening) atau cephal hematoma
(pendarahan dari lapisan subperiosteum)
Sistem Indera
• Indera pengelihatan (mata) – visual
• Indera pengecap (lidah) – gustatory
• Indera pendengaran (telinga) -auditori
• Indera penciuman (hidung) – okfaktori
• Indera peraba (kulit) – taktil
Pada Bagian Perut (Abdomen)
• untuk memastikan fungsi kerjanya normal dan
tidak ada kelainan.
• Organ-organ tersebut meliputi ginjal, hati,
limpa, lambung, dan usus.
• Salah satu cara untuk memastikan kondisi
organ pencernaan bayi sehat, yakni bayi
mengeluarkan air kencing dan mekonium
(feses yang bewarna hijau kehitaman) dalam
24 jam pertama setelah dilahirkan.
Pemeriksaan Leher

• Struktur dan bentuk leher juga perlu diperiksa


untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan
kongetinal.
• Bagaimana refleks leher, apakah ada
pembengkakan kelenjar getah bening atau
kelenjar tiroid.
Pemeriksaan Tulang Belakang

• Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat


apakah ada gangguan tulang, seperti skoliosis,
kifosis dan lordosis.
• Memperhatikan adanya pembangkakan,
kemerahan atau keabnormalan
Pemeriksaan Panggul, Paha dan Betis
• Selain tulang belakang, bagian tubuh lain
seperti panggul, paha dan betis juga dilakukan
pemeriksaan.
• Melakukan gerakan-gerakan tertentu pada
bayi untuk menguji fungsi kerja bagian-bagian
tubuh tersebut.
Pemeriksaan Genetalia
• Pemeriksaan genetelia dilakukan dengan cara
melihat kelengkapan dan struktur kelamin
bayi.
• Apabila dia berkelamin laki-laki, maka
normalnya memliki dua skrotum (pembungkus
testis atau buah zakar) diantara anus dan
penis.
• Perempuan terdapat labia minora (di bagian
dalam) dan labia mayora (di bagian luar).
Pemeriksaan Anus

• Pada bayi normal, posisi anus berada di


belakang kemaluan.
• Perlu mematiskan apakah ada masalah anus
buntu atau tidak.
• Seorang bayi yang mengalami gangguan anus
buntu biasanya tidak bisa mengeluarkan
mekonium.
Pemeriksaan Syaraf
• Refleks menghisap
• Refleks moro
• Refleks swalowing
• Refleks menggenggam
Pemeriksaan Ekstremitas
• Pemeriksaan ini meliputi tulang gerak bagian
atas (ekstremitas atas-lengan tangan):
– sendi bahu, siku, tangan, dan jari, dilihat
strukturnya, reflek genggam tangan, jumlah jari,
panjang kuku.
• Ekstermitas bagian bawah (ekstremitas
bawah):
– mulai dari paha, lutut, tungkai, pergelangan kaki,
tumit hingga jari-jari kaki, reflek, kelainan pada
tulang atau sendi
3. Pemeriksaan Tahap Akhir
• Tujuannya untuk mengetahui apakah ada
perubahan dari hasil pemeriksaan sebelumnya
dan melihat ada tidaknya kelainan pada bayi,
meliputi:
– Pemeriksaan tali pusat
– Pemeriksaan denyut jantung
– Pemeriksaan sistem pernafasan
– Pemeriksaan abdomen
– Pemeriksaan kulit
– Pemeriksaan syaraf pusat
Penampilan bayi baru lahir

• Bayi baru lahir mempunyai variasi penampilan


yang normal.
• Beberapa variasi penampilan yang normal
kadang bersifat sementara dimana akan
menghilang sesuai dengan pertumbuhan fisik
dan juga bersifat menetap yang disebut tanda
lahir.
1. kulit
• Saat bayi lahir, warna kulit berwarna
keunguan lalu berubah menjadi kemerahan
setelah bayi menangis keras dan dapat
bernapas.
• Pada bayi postterm kulit bayi keriput dan
sedikit terkelups, karena telah kehilangan
verniks caesosa yang melindungi kulit bayi.
2. kepala

• Bentuk kepala di hari-hari pertama tidak


benar-benar bulat akibat posisi dalam rahim
ataupun proses persalinan yang dialami, tapi
akan kembali ke bentuk normal dalam
seminggu pertama.
3. Mata & 4. Telinga
• Mata:
– Bintik darah pada area putih mata dan bengkak yang
umumnya di wajah akibat tekanan selama persalinan.
– Keadaan akan hilang dalam beberapa hari. Tetapi untuk
bayi sectio caesarea tidak terdapat hal demikian.
• Telinga
– Bentuknya bisa tidak sama antara kanan dan kiri, kadang
terlipat dan berbulu.
– Tapi hal ini tidak akan menetap melainkan akan menuju
ke bentuk sempurna.
5. Bibir & 6. Payudara
• Bibir
– Bibir bayi akan kering untuk sementara waktu, yang
disebut sucking blister.
– Akibat gesekan antara bibir bayi dengan puting dan areola.
– Kulit bibir yang kering akan segera digantikan dengan lapisan
baru.
• Payudara
– Pembesaran dada dapat terjadi pada bayi laki-laki maupun
perempuan dalam 3 hari pertama setelah lahir.
– Disebut newborn breast swelling, yang dihubungkan dengan
hormon ibu dan menghilang dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu.
Genitalia
• Perempuan:
– BBL cukup bulan, labia semakin ke sisi luar.
– Bayi perempuan dapat mengeluarkan cairan atau mukus
kemerahan dari vagina dalam minggu pertama yang
disebabkan hormon dari ibu
• Laki-laki:
– Bayi prematur laki-laki mempunyai skrotum yang rata
dan halus dengan testis yang belum turun
– BBL cukup bulan – testis & skrotum sudah turun
PERILAKU BBL
• Yaitu perilaku yang dapat diamati oleh
orangtua / pemeriksa yang mempunyai dua
tujuan yaitu untuk menilai fungsi integritas
bayi dan untuk mengetahui (sebagai klinisi)
kontribusi BBL terhadap sistem bayi-orang tua.
• Karakteristik bayi adalah mempunyai pipi
kemerahan dan montok, serta mata yang
mungkin masih terpejam atau sedikit terbuka.
• Dalam waktu seminggu penampilan bayi akan
banyak berubah.
• Penampilan dan perilaku bayi baru lahir
meliputi :
– Tersedak
– Bersin
– Nafas
– Refleks
– Menangis
– Tidur
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai