Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH :

KELAS B/VII

KELOMPOK C

1. MUASILATURRAHMI
2. NURUL HUSNI (E1S017066)
3. SISILIA ADINDA
4. ZAKY NUR FATONI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Struktur Karya Tulis Ilmiah“. Di
dalam makalah ini, terdapat materi-materi pembahasan yaitu judul, penulis/Email, abstrak,
pendahuluan, metode, pembahasan, simpulan, daftar pustaka rujukan.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan
tenggang waktu yang diberikan kurang lebih dua minggu untuk mengumpulkan bahan
materi yang dibutuhkan untuk menulis makalah ini.
Penyusunan karya tulis ini tidak mungkin diselesaikan tanpa dukungan dan
partisipasi dari teman-teman yang bersedia untuk meluangkan waktunya berdiskusi
mengenai makalah ini.Untuk itu perkenankan kami menyampaikan terimakasih kepada
Bapak Dr. Hamid syukrie ZM, M.Hum yang telah memberikan kami tugas makalah ini,
sehingga kami menjadi lebih tahu dan mendalami mengenai struktur Karya tulis Ilmiah.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini

Nusa Tenggara Barat, 10 September 2020

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II
PEMBAHASAN

1. Judul
2. Penulis/ email
3. Abstrak
a. Pengertian abstrak
Yang dimaksud dengan abstrak adalah suatu ringkasan atau rangkuman isi
karya tulis ilmiah, bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami
maksud penulisan karya ilmiah tersebut. Di dalam dunia pendidikan tulisan
abstrak selalu digunakan oleh lembaga sebagai informasi pada halaman awal
saat penulisan karya ilmiah mengenai suatu penelitian, seperti pada skripsi,
tesis, jurnal, dsb. Struktur penulisan abstrak saat ini berbeda-beda, misalnya
setiap lembaga universitas memiliki standar penulisan abstrak masing-masing.
Dalam skripsi dan tesis abstark di tulis dengan bahasa Indonesia, dan dalam
bahasa Inggris.
b. Jenis Abstrak pada Karya Tulis Ilmiah
Secara garis besar, abstrak dalam karya tulis ilmiah bisa diklasifikasikan
dalam dua jenis saja, yaitu:
1. Abstrak informative
Abstrak informatif bersifat umum dan menyajikan informasi
kuantitafif serta kualitatif. Pada abstrak ini, tujuan dan metode, hasil, serta
kesimpulan dalam sebuah penelitian disajikan secara jelas dan rinci, namun
tetap mempertimbangkan keterbatasan ruang dalam penulisan abstrak. Jadi,
pembaca tidak perlu membaca keseluruhan dokumen untuk benar-benar
memahami apa yang ditulis dalam sebuah karya tulis ilmiah. Sebagai
konsekuensinya, jumlah kata di abstrak jenis ini lebih banyak.
2. Abstrak indikatif
Absrak indikatif menyanpaikan informasi yang bersifat umum saja
dari sebuah karya tulis ilmiah, tanpa informasi terperinci layaknya abstrak
informatif. Selain kedua jenis abstrak di atas, ada beberapa jenis abstrak
yang digunakan di luar teks akademik, dengan tujuan berbeda, bahkan
dengan bahasa yang tidak terlalu formal dan ketentuan penulisan yang lebih
fleksibel.
c. Bahasa dalam Penulisan Abstrak
Abstrak sendiri diwajibkan untuk ditulis dalam dua bahasa, yakni bahasa ibu
dan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional pada umumnya. Pengertian
bahasa ibu di sini adalah bahasa dimana penelitian dilakukan atau karya ilmiah
tersebut ditulis (dalam kasus ini, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional).
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional di sini digunakan untuk
menjembatani perbedaan bahasa bagi pembaca asing yang ingin mencari
referensi.
Bahasa Inggris yang lazimnya digunakan untuk penulisan abstrak adalah
British English dan American English. Kedua versi bahasa Inggris ini
mempunyai perbedaan yang cukup signifikan terutama dalam penulisan kata.
Jika peneliti ingin menggunakan British English, dia harus konsisten
menggunakannya di seluruh kalimat dalam abstrak yang ditulisnya, tidak
mencampurnya dengan American English. Dalam penulisan abstrak,
penggunaan tenses dalam bahasa Inggris juga perlu diperhatikan. Pada dasarnya,
jenis tenses yang lumrah digunakan adalah simpe present tense untuk
menggambarkan informasi umum atau fakta. Namun, untuk bagian abstrak yang
menjelaskan metode maupun hasil penelitian, past tense sebaiknya digunakan
karena berkaitan dengan hal/perisitiwa yang terjadi di masa lampau, terutama
jika penelitian sudah dilakukan sebelumnya.
Karena merupakan salah satu komponen utama dari karya tulis ilmiah
dengan bahasa yang formal, grammar adalah faktor penting yang tidak boleh
diabaikan dalam penulisan abstrak. Grammar sendiri memang tidak terlalu
penting dalam bahasa lisan selama informasi yang disampaikan bisa diterima
secara utuh dan lawan bicara bisa memahami maknanya. Karya tulis ilmiah
menuntut penulisan grammar yang sempurna layaknya bahasa akademik pada
umumnya. Kesalahan yang umumnya dilakukan adalah menggunakan fasilitas
alat penerjemah otomatis seperti Google Translate untuk menerjemahkan
abstrak dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Padahal, tejemahan yang
dihasilkan mesin masih bersifat ‘mentah’ dan perlu dipoles lagi untuk
mengindari kesalahan dalam penyamapian makna atau tata bahasa (grammar)
itu sendiri. Meskipun terasa lebih mahal, mempercayakan penerjemahan abstrak
kepada jasa penerjemah profesional adalah pilihan bijak. Selain hasil
terjemahannya lebih terjamin, peneliti tidak perlu direpotkan dengan revisi
berulang kali hanya karena penulisan abtraknya kurang sesuai.
d. Fungsi Abstrak
Penulisan abstrak tentunya memiliki tujuan yang jelas karena merupakan
salah satu komponen wajib dalam setiap karya tulis ilmiah. Pada dasarnya,
abstrak memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menyajikan informasi singkat yang menggambarkan keseluruhan isi karya
tulis
Penulisan abstrak sebagai ringkasan di bagian awal akan
memudahkan pembaca untuk mengetahui gambaran besar mengenai karya
tulis tersebut. Pembaca bisa mengetahui gambaran besar penelitian yang
telah dilakukan tanpa harus membaca keseluruhan tulisan yang tebalnya
berlembar-lembar.
2. Memudahkan pembaca dalam mencari referensi
Jika mencari referensi yang berkaitan dengan suatu topik atau
permasalahan tertentu, pembaca cukup membaca abstraknya saja yang
biasanya hanya satu halaman, tanpa harus repot-repot mencari informasi
dengan membuka lembar demi lembar halamannya. Pembaca tidak perlu
melanjutkan untuk membaca keseluruhan karya tulis jika apa yang dicarinya
tidak tertulis di abstrak. Dengan kata lain, pembaca bisa menghemat waktu
dalam memilah dan mengumpulkan suatu informasi. Jika tidak menemukan
informasi yang dicarinya, pembaca bisa langsung mencari referensi dari
karya tulis lainnya dengan membaca dari halaman abstraknya saja.
3. Syarat wajib diterimanya karya tulis ilmiah
Institusi pendidikan lazimnya mewajibkan akademisinya untuk
menulis abstrak dalam dua bahasa jika ingin jurnal, makalah, skripsi, tesis,
atau disertasinya diterima dan layak dipublikasikan. Abstrak sendiri
nantinya juga dibuat untuk mempermudah indeks atau review. Sehingga,
tindakan plagiat yang meresahkan kalangan akademisi bisa dicegah dengan
penulisan abstrak ini.

e. Ketentuan Penulisan Abstrak


Sebagai salah satu komponen penting dalam setiap karya tulis ilmiah,
abstrak memiliki aturan tersendiri dalam penulisannya yang bersifat formal dan
kaku. Format penulisan abstrak sendiri mungkin bisa berbeda di setiap institusi
pendidikan. Abstrak untuk skripsi, tesis, atau jurnal internasional bisa saja
berbeda tergantung persyaratan dari institusinya, tetapi ketentuan penulisan
abstrak pada dasarnya sama untuk setiap karya tulis ilmiah, yaitu sebagai
berikut:
1. Abstrak ditulis singkat, kurang lebih setengah-satu halaman, sekitar 250 kata
Fungsi abstrak sendiri adalah sebagai ringkasan dari keseluruhan
karya tulis ilmiah yang menyertainya. Jadi, penulisannya pun harus ringkas
dan menggunakan kalimat padat serta informatif yang mampu
menggambarkan keseluruhan karya tulis.
2. Penulisan abstrak harus urut
Abstrak biasanya ditulis dengan urutan sebagai berikut: pendahuluan,
tujuan penelitian, metode, hasil/pembahasan, serta kesimpulan. Penulisannya
pun harus urut dengan alur yang jelas, tidak boleh asal atau acak Dalam
bagian pendahuluan, peneliti bisa menjelaskan rincian masalah yang dibahas
dalam karya tulis ilmiah. Jenis metodologi yang digunakan, cara
pengumpulan data, pemilihan sampel penelitian, serta data-data kuantitatif
lain bisa dijabarkan di metode penelitian. Hasil penelitian menjelaskan apa
yang telah dicapai setelah penelitian dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
Untuk bagian terakhir, peneliti bisa menarik kesimpulan atau saran terkait
permasalahan yang diangkat dalam penelitian.
3. Isi abstrak harus menggambarkan keseluruhan tulisan
Abstrak sendiri ditulis sebagai ringkasan dari keseluruhan karya tulis
ilmiah. Oleh karena itu, informasi yang tertulis tidak boleh bertentangan
dengan tulisan sebenarnya. Abstrak juga seharusnya tidak memuat informasi
baru atau opini tambahan yang tidak perlu.
f. Struktur Penulisan Abstrak
Abstrak untuk karya tulis limiah memiliki peraturan penulisan baku yang
harus dipatuhi setiap akademisi. Pada dasarnya, struktur penulisan abstrak
bisa dijabarkan sebagai berikut:
1. Latar belakang
Hal pertama yang mengawali sebuah abstrak adalah latar belakang
atau pokok permasalahan yang menjadi bahasan utama untuk diteliti.
Dengan menjabarkan pokk permasalahan di awal, pembaca bisa mengetahui
arah penelitiannya.
2. Metode penelitian
Setelah menjelaskan pokok permasalahan secara singkat, metode
penelitian yang digunakan juga perlu dijelaskan secara garis besarnya saja.
Peneliti bisa menjelaskan jenis metodologi yang digunakan, pengumpulan
data, pemilihan sampel, dan hal lainnya terkait penelitian. Jadi, pembaca
bisa mengetahui cara dan langkah yang sesuai untuk menjawab
permasalahan yang dihadapi dalam sebuah penelitian ilmiah.
3. Hasil penelitian
Hasil penelitian yang didapat setelah melakukan penelitian perlu
dijelaskan secara umum, bisa berupa data kuantitatif atau kualitatif sesuai
dengan jenis metodologi yang dipilih. Hasil penelitian tidak perlu dijelaskan
secara detail dalam abstrak karena terlalu panjang untuk ditulis satu per satu.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, pembaca bisa membaca teks
aslinya.
4. Kesimpulan
Dalam kesimpulan, peneliti bisa menawarkan solusi serta saran atau
menyatakan bahwa penelitian yang dilakukannya menyelesaikan
permasalahan.
g. Format Penulisan Abstrak
Berikut ini adalah contoh struktur penulisan abstrak yang lazim digunakan.
Format penulisan abstrak di setiap institusi pendidikan bisa berbeda sesuai
dengan syarat yang diminta.
1. Judul
Penulisan judul menggunakan huruf kapital dengan font Times New
Roman, ukuran 14, center text, dan bold (cetak tebal)
2. Sub judul
Sub judul penelitian (jika ada) ditulis dengan font Times New
Roman, ukuran 12, center text, dan bold (cetak tebal)
3. Nama peneliti/penulis
Nama peneliti yang terlibat dalam penulisan karya tulis ilmiah ditulis
dengan font Times New Roman, ukuran 12, center text, dan bold (cetak
tebal). Jika penulisnya lebih dari satu, penulisan nomor urut bisa
menggunakn superscript. Dalam penulisan skripsi, tesis, atau disertasi, nama
dosen pembimbing biasanya juga disertakan dengan penelitinya.
4. Nama institusi pendidikan
Nama institusi pendidikan ditulis lengkap sampai tingkat jurusan dan
fakultasnya, ditulis dengan font Times New Roman, ukuran 12, center text,
dan bold (cetak tebal)
5. Konten
Penulisan konten abstrak sendiri biasanya menggunakan font Times
New Roman, ukuran 12, dengan rata kanan kiri (justify). Format ini juga
berlaku untuk penulisan kata kunci (keyword) di bagian akhir abstrak.
Konten abstrak sendiri idealnya ditulis kurang lebih 250 kata.
4. Pendahuluan
a. Pengertian pendahuluan
Pendahuluan merupakanbagain pertama dalam artikel jurnal
internasional, disertasi, atau penelitian akademis. Pendahuluan inilah
yang menentukan tahap-tahap selanjutnya dalam penelitian.
Pendahuluan menjelaskan suatu isu atau concern yang dapat menuntun
penelitian. Oleh karena pendahuluan merupakan bagian awal dalam
proposal atau penelitian, maka diperlukan perhatian khusus dalam proses
penulisannya.
Adapun definisi pendahuluan menurut para ahli, antara lan:
1. Wilkinson (1991:96)
Pendahuluan merupakan bagian tulisan yang memberikan
informasi awala kepada pembaca tentang penelitian yang ditulis.
Tujuannya untuk membangun kerangka penelitian sehingga pembaca
dapat memahami bagaimana penelitian tersebut berhubungan dengan
penelitian-penelitian yang lain.

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia


Pendahuluan memiliki beberapa makna: Sesuatu yang mula-
mula dilakukan; permulaan dan Pembukaan atau kata pengantar dari
sebuah pidato (buku, karangan dan sebagainya).
b. Bagian Pendahuluan Dalam Penulisan Ilmiah
Pendahuluan dalam suatu karya ilmiah terdiri atas beberapa bagian,
yaitu:
1. Latar belakang masalah
Yaitu serangkaian informasi yang berkaitan dengan
timbulnya masalah yang diteliti. Permasalahan yang menarik atau
sedang ramai dibicarakan bisa mempunyai daya tarik tersendiri jika
dibandingkan dengan pengangkatan permasalahan yang sudah tidak
hangat dibicarakan.
Dalam latar belakang bisa ditambahkan kalimat-kalimat
retoris untuk mengantar pembaca ke pokok permasalahan yang
diangkat, bisa pula dicantumkan slogan, ungkapan atau kutipan yang
selanjutnya akan dihubungkan dengan tema yang diangkat.
2. Rumusan masalah
Prumusan masalah yaitu pernyataan tersurat tentang hal-hal
yang akan dicari jawabannya dengan adanya penelitian tersebut.
3. Tujuan diadakannya penelitian
Yaitu bagian pendahuluan yang mengungkapkan tujuan yang
akan dicapai dengan dilakukannya penelitian tersebut.
c. Cara Membuat Pendahuluan dalam BAB 1 Penelitian
Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan dalam
menyusun Bab 1 atau pendahuluan tulisan karya ilmiah, antara lain:
1. Perkenalkan Topik Makalah
Dalam memperkenalkan topik penelitian untuk karya tulis ilmiah
maka langkah-langkah yang bisa dilakukan adalahs ebagai berikut;
a) Ungkapkan topik penelitian Anda
Anda dapat memulai pendahuluan Anda dengan beberapa
kalimat yang mengungkapkan topik makalah Anda dan
memberikan indikasi jenis pertanyaan penelitian yang akan Anda
tanyakan. Ini adalah cara yang baik untuk memperkenalkan
pembaca Anda pada topik Anda dan menyinggung minat mereka.
Beberapa kalimat pertama harus bertindak sebagai indikasi
masalah yang lebih luas yang kemudian akan Anda fokuskan
lebih dekat pada bagian pendahuluan Anda, yang mengarah ke
pertanyaan penelitian spesifik Anda. Memperkenalkan sebuah
topik, tetapi masih secara luas. Ini memberikan pembaca dengan
indikasi isi tulisan dan mendorong mereka untuk melanjutkan
membaca tulisan Anda.
b) Pertimbangkan merujuk kata-kata kunci
Ketika Anda menulis makalah penelitian untuk publikasi,
Anda akan diminta untuk menyerahkannya bersama dengan
serangkaian kata-kata kunci yang memberikan indikasi cepat dari
bidang penelitian yang Anda tangani. Anda mungkin juga
memiliki kata-kata kunci tertentu dalam judul Anda yang ingin
Anda sampaikan, untuk membangun dan menekankan dalam
pendahuluan Anda.
c) Definisikan istilah atau konsep kunci apa saja
Mungkin perlu bagi Anda untuk mengklarifikasi istilah-
istilah atau konsep-konsep kunci di awal pendahuluan Anda.
Anda perlu mengekspresikan diri Anda dengan jelas di seluruh
makalah Anda sehingga jika Anda meninggalkan istilah atau
konsep yang tidak dikenal dan tidak Anda jelaskan maka berisiko
bagi pembaca Anda tidak memiliki pemahaman yang jelas
tentang argumen Anda.
d) Perkenalkan topik melalui anekdot atau kutipan
Jika Anda menulis esai humaniora atau ilmu sosial, Anda
dapat menemukan lebih banyak cara sastra untuk memulai
pengantar dan mengemukakan topik makalah Anda. Jika Anda
menggunakan anekdot, pastikan itu pendek dan sangat relevan
untuk penelitian Anda. Itu harus berfungsi dengan cara yang
sama sebagai pembukaan alternatif, yaitu untuk mengemukakan
topik makalah penelitian Anda kepada pembaca Anda.
2. Membangun Konteks untuk Makalah Anda
Sedangkan dalam membentuk konteks untuk penulisan
makalah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut;
a) Sertakan tinjauan pustaka singkat
Bergantung pada keseluruhan makalah Anda, perlu untuk
menyertakan tinjauan literatur. Ini adalah elemen penting dari
makalah Anda yang menunjukkan bahwa Anda memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang kuat tentang topic penelitian
Anda. Penting untuk menulis pengantar yang ringkas, jadi
berikan ikhtisar tentang perkembangan terbaru dalam penelitian
utama daripada diskusi panjang.
Anda dapat mengikuti prinsip “segitiga terbalik” untuk fokus
dari tema-tema yang lebih luas hingga tema-tema yang membuat
Anda berkontribusi langsung dengan makalah Anda. Tinjauan
literatur yang kuat menyajikan informasi latar belakang penting
untuk penelitian Anda dan menunjukkan pentingnya bidang
tersebut.
b) Gunakan literatur untuk fokus pada kontribusi Anda
Tinjauan pustaka yang ringkas namun komprehensif bisa
menjadi cara yang sangat efektif untuk membingkai makalah
penelitian Anda. Ketika Anda mengembangkan pendahuluan,
Anda dapat beralih dari literatur untuk fokus pada penelitian
Anda dan posisinya yang relevan dengan bidang yang lebih luas.
Dengan membuat referensi yang jelas tentang penelitian Anda,
Anda dapat menunjukkan secara eksplisit kontribusi spesifik
yang Anda buat untuk memajukan bidang tersebut.
c) Rumuskan dasar pemikiran makalah Anda
Setelah Anda membingkai penelitian Anda dalam konteks
yang lebih luas, Anda dapat menguraikan lebih lengkap tentang
alasan penelitian Anda dan kekuatan serta pentingnya penelitian
secara khusus. Alasannya harus dengan jelas dan ringkas
menunjukkan nilai makalah Anda dan kontribusinya pada bidang
tersebut.
Misalnya, jika Anda menulis makalah ilmiah, Anda bisa
menekankan manfaat pendekatan eksperimental atau model yang
telah Anda gunakan. Tekankan apa yang baru dalam penelitian
Anda dan pentingnya pendekatan baru Anda, tetapi jangan terlalu
banyak memberikan detail dalam pendahuluan.
3. Menentukan Pertanyaan dan Hipotesis Penelitian Anda
Tahapan dalam penulisan daftar pertanyaan yang akan
diajukan serta hipotesis dalam penelitian yang bisa dilakukan adalah
sebagai berikut;
a) Nyatakan pertanyaan penelitian Anda
Setelah Anda menunjukkan posisi penelitian Anda
dibandingkan bidang yang lebih luas dan alasan umum untuk
makalah Anda, Anda dapat menentukan pertanyaan penelitian
Anda. Tinjauan pustaka dan alasan membingkai penelitian Anda
dan memperkenalkan pertanyaan penelitian Anda.
Pertanyaan tersebut harus dikembangkan dari bagian awal
pendahuluan. Pertanyaan penelitian mungkin mengandung
beberapa kata kunci yang ditetapkan dalam beberapa kalimat
pertama dan judul makalah Anda.
b) Tunjukkan hipotesis Anda
Setelah Anda menentukan pertanyaan penelitian, Anda perlu
memberikan artikulasi hipotesis Anda yang jelas dan ringkas. Ini
adalah pernyataan yang menunjukkan bahwa tulisan Anda akan
memberikan kontribusi spesifik dan memiliki hasil yang jelas
daripada hanya membahas topik yang lebih luas.
Anda harus menjelaskan secara singkat bagaimana Anda
sampai pada hipotesis tersebut dengan cara yang merujuk diskusi
Anda tentang literatur yang ada. Jika mungkin, cobalah untuk
tidak menggunakan kata “hipotesis” dan buat ini tersirat dalam
tulisan Anda. Dalam sebuah makalah ilmiah, memberikan
ikhtisar satu kalimat yang jelas tentang hasil Anda dan
hubungannya dengan hipotesis Anda membuat informasi menjadi
jelas.
c) Buat garis besar struktur makalah Anda
Dalam beberapa kasus, bagian akhir dari pendahuluan
makalah penelitian adalah beberapa baris yang memberikan
gambaran umum tentang struktur tubuh makalah tersebut. Ini
bisa memberikan garis besar tentang bagaimana Anda mengatur
makalah dan bagaimana makalah tersebut dipecah menjadi
beberapa bagian.
Ini tidak selalu diperlukan dan Anda harus memperhatikan
konvensi penulisan dalam disiplin Anda. Dalam makalah ilmu
alam, misalnya, ada struktur yang cukup kaku yang harus Anda
ikuti. Sedangkan makalah humaniora atau ilmu sosial
kemungkinan besar akan menghadirkan lebih banyak peluang
untuk menyimpang dalam cara Anda menyusun makalah Anda.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tranzpal.com/2018/07/abstrak-dalam-karya-tulis-ilmiah.html?m=1

http://www.pengertianku.net/2018/12/pengertian-abstrak-dalam-penelitian-karya-ilmiah-dan-
contohnya.html

Anda mungkin juga menyukai