Anda di halaman 1dari 22

SEMINAR PROPOSAL

POLA PENDIDIKAN ANAK PADA KELUAGA SAUDAGAR IKAN


(Studi Kasus Di Desa Apitaik Gubuk Tembora Kecamatan
Pringgabaya Lombok Timur)

By : MUASILATURRAHMI
(E1S017050)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan mutlak bagi setiap manusia, yang dilakukan secara
sadar untuk mengembangkan potensi diri. Sejatinya pendidikan kerap kali kita dapatkan
dilingkungan keluarga, karena keluarga merupakan termasuk pendidikan informal. Di zaman
sekarang ini pola pendidikan yang diterapkan dalam keluarga menjadi berubah. Tingginya
tingkat kebutuhan ekonomi keluarga mengakibatkan semakin banyak orang tua baik yang laki-
laki ataupun perempuan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, sehingga
banyak waktu yang mereka habiskan diluar rumah. Hal ini tentu mengakibatkan berkurangnya
waktu bersama kelurga terutama anak dan tentu hal ini juga menyebabkan berkurangnya
kualitas pola penidikan yang seharusnya diberikan pada anak, sehingga perhatian terhadap
pendidikan anak mengalami perubahan.

B. Fokus Penelitian Dalam


penelitian ini yang menjadi fokus penelitiannya adalah : pola pendidikan anak. Subfokus penelitiannya
adalah : a. pola pendidikan yang digunakan. b. Permasalahan yang dihadapi orang tuanya

2
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan maslah dalam penelitian ini


adalah :

1. Bagaimana pola pendidikan yang diterapkan pada anak dari keluarga saudagar
ikan?

2. Bagaimana permasalahan yang dihadapi oleh orang tua dalam memberikan


pendidikan terhadap anaknya ?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari peelitian ini adalah sebagai berikut :
■ Untuk mengetahui pola pendidikan yang diterapkan pada anak dari keluarga
saudagar ikan.
■ Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh orang tua dalam
memberikan pendidikan terhadap anaknya.

3
E. Manfaat

1. Manfaat Teoritis , Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
khasanah ilmu, khususnya bagi jurusan Filsafat dan Sosiologi .
2. Manfaat Praktis, Bagi keluarga dijadikan sebagai masukan dalam mendidik
anaknya. Bagi masyarakat dapat memberikan ioformasi terkait pola pendidikan
yang harus diterapkan. Bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan terkait dengan pendidikan dan keluarga. Dan bagi peneliti
bisa menambah wawasan mengenai pola pendidikan yang diterapkan pada keluarga
KAJIAN TEORITIK
A. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Purwanto
“Kajian latar belakang orang tua dan nilai belajar siswa kelas VII pada
mata pelajaran IPS Geografi SMPN 29 Semarang tahun pelajaran 2006/2007”.
Gambaran latar belakang orang tua siswa kelas VII mata pelajaran IPS Geografi
SMPN 29 Semarang sebesar 57.61%, criteria sedang dan siswa yang memiliki
nilai belajar baik sebesar 63,33%.
2. Ika Andriyani
“Peran serta orang tua terhadap kelangsungan pendidikan anak (Studi
kasus di Pasar Tersono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang) tahun 2010”.
Karkteristik orang tua yang bekerja sebagai pedagang di Pasar Tersonno
Kecamatan Tersono Kabupaten Batang berkriteria tinggi (baik) dengan
presentase 78,75%. Peran serta orang tua secara langsung tinggi, dan peran
serta orang tua yang tidak langsung sangat tinggi dengan presentase 95,00%

5
NEXT….

3. Purnawati

“Aspirasi dan partisipasi orang tua terhadap pendidikan


anak (kasus pada pedagang kakilima di Kecamatan Wonopringgo
Kbupaten Pekalongan”. Aspirasi orang tua terhadap pendidikan
anak yaitu pada pemilihan pendidikan sekolah, harapan orang tua
setelah anaknya lulus sekolah, sita-cita dan tujuan orang tua
terhadap pendidikan. Partisipasi orang tua terhadap pendidikan
anak yatu keterlibatan orang tua dengan pemenuhan kebutuhan,
biaya pendidikan, peranan orang tua dalam keluarga.

6
Ketiga penelitian di atas menitikberatkan
pada peran orangtua dalam pendidikan anak.
Ketiga penelitian di atas menjadi acuan
peneliti untuk melakukan penelitian lebih
lanjut lagi, dan yang membedakan penelitian
ini dengan penelitian di atas yaitu peneliti
ingin mengetahui dan mendeskripsikan
bagaimana pola pendidikan yang diberikan
oleh orangtua terhadap anaknya dan
permasalahan apa saja yang dihadapi oleh
orang tua dalam memberikan pendidikan.

7
B. Deskripsi Konseptual
1. Deskripsi Pola pendidikan
Pola adalah suatu bentuk pendidikan atau arah yang dipakai
dan diterapkan orang tua dalam keluarga untuk membimbing,
membina, dan mengarahkan anak-anak agar menjadi pribadi-peribadi
yang matang dan dapat berdiri sendiri. Pola pendidikan anak dalam
keluarga adalah suatu bentuk pendidikan yang diterapkan orang tua
dalam membina dan mengarahkan anak dalam keluarga.
Menurut salah seorang ahli yaitu Sabirin mengemukakan bahwa
“pola pendidikan keluarga adalah sebuah desain pendidikan yang
menjadi patokan dasar orang tua mendidik dan membimbing anak-
anaknya ke arah perkembangan yang lebih baik.
2. Bentuk Pola Pendidikan Keluarga

a. Pola didik otoriter


Pola didik otoriter c. Pola Didik Permisif
diberikan karena disini Pola pendidikan permisif
adanya orang tua yang dicirikan oleh adanya kebebasan
lebih banyak yang diberikan orang tua pada
menghukum, b. Pola didik Demokrats anak tanpa pengekangan
membatasi kebebasan kehendak. Keterlibatan orang tua
Pola pendidikan demokratis
anak baik tingkah terhadap penetapan aturan,
memberikan peluang dan
laku maupun verbal bimbingan dan arahan sangat
kebebasan pada anak
dan control yang terbatas dan apabila
mengemukakan pendapat dan
berlebihan. Apapun anakmendapat kesulitan dan
bertingkah laku namun tetap
yang dikaukan harus problema dalam perilaku.Tidak
mendapat control dari orang
dikomunikasikan ada hukuman yang diberikan
tua. Pola didik yang demokratis
terlebih dahulu pada anak dan kalaupun ada
didasarkan pada hubungan yang
hangat antara orang tua dan hukuman itu tidak mendidik.
anak.

9
3. Prilaku Orang Tua dalam Pendidikan
Anak

c. Prilaku Laisse-faire
b. Prilaku Demokratis
a. Prilaku Otoriter

e. Teladan
d. Pengawasan f. Pembiasaan

10
4. Fungsi Keluarga dalam
Pendidikan

a. Fungsi keagamaan b. Fungsi sosial budaya


c. Fungsi cinta kasih
Karena Dalam Keluarga merupakan tempat
Kasih sayang pertama
keluarga sangat membina dan
diperoleh anak di dalam
perlu menanamkan menyemaikan nilai luhur
keluarga.
nilai agama budaya bangsa,

f. Fungsi sosialisasi
d. Fungsi perlindungan
e. Fungsi reproduksi
Fungsi ini menunjukkan kepada
Keluarga harus
Fungsi ini didasarkan peranan keluarga dalam
memberikan rasa aman,
kelangsungan hidup membentuk kepribadian anak,
nyaman, adil, dan
masyarakat, sikap, tanggapan emosional
sejahtera bagi anggota
serta cita-cita
keluarga.

11
NEXT……..

g. Fungsi ekonomi.
Setiap keluarga
memerlukan
pemenuhan kebutuhan
hidup fisik material
yang layak untuk h.Fungsi pembinaan
memenuhi lingkungan
kesejahteraan keluarga Dari keluarga dapat
dibiasakan hidup sadar
baik sosial maupun
alam

12
Deskripsi Keluarga Saudagar Ikan

Menurut Muhammad Hatta saudagar artinya orang yang memperdagangkan


sesuatu dalam jumlah yang sangat besar atau perdagangan besar. Dalam
hal ini saudagar ikan maksudnya adalah orang yang memperdagangkan ikan
dalam jumlah besar. Berdasrkan dari pengertian tersebut dapat diketahui
bahwa kehidupan sehari-hari saudagar ikan ini tentu disibukkan oleh
aktivitasnya dalam hal mengelola ikan yang datng baik dari dalm daerah
maupun luar daerah seperti Sumbawa misalnya.
Selama ini kita lihat datangnya ikan itu tidak kenal waktu karena seringkali
kita lihat di rumah-rumah orang yang menjadi saudagar ikan tersebut banyak
mobil-mobil besar yang kadang sedang menurunkan ikan entah dari jam dini
hari atau siang harinya, oleh karena itulah kesibukan mereka tidak bisa
ditentukan mulai dari jam berapa sampai jam berapa.

13
NEXT….

Dari kebiasaan para saudagar ini yang sibuk


mengurus atau mengelola ikan ketika baru diturunkan
disnalah kita bisa lihat bagaimana terbengkalainya
pendidikan anak-anaknya yang masih berusia dini
atau masih menduduki bangku SD yang bahasanya
masih membutuhkan bimbingan arahan serta
pengawasan dari orang tua daam hal pendidikannya.

14
KERANGKA BERFIKIR

Kerangka pikir penelitian adalah kerangka yang


mendasari operasional penelitian yang menetapkan
sejumlah asumsi, konsep, proposisi yang telah diyakini
kebenarannya sehingga dapat mengarahkan alur pikir
dalam pelaksanaan penelitian. Sama halnya dengan
kerangka konseptual yang memiliki peranan besar
sebagai theoretical perspective, penetapan batasan-
batasan penelitian, dan berfungsi sebagai tehoritical leads
dalam menemukan hipotesis dan proposisi baru berdasarkan
pengalaman empirik.

15
METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang tidak
berkenaan dengan angka angka, melainkan prosedur
penelitian yang menggunakan data deskriptif yaitu kata
tertulis, tulisan dari orang atau perilaku yang dapat
diamati yang bertujuan untuk menggambarkan hal-hal
yang berhubungan dengan kaidah atau status
fenomena. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode studi kasus yaitu metode menghimpun dan
menganalisis data yang berkenaan dengan kasus.

16
2. Latar Penelitian
Latar penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Tempatnya
berlokasi di Desa Apitaik Gubuk Tembora Kecamatan Pringgabaya Kabupaten
Lombok Timur. Peneliti memilih lokasi ini, didasarkan pada pertimbangan bahwa :
lokasinya dekat dengan tempat tinggal peneliti, peneliti juga kenal baik dengan
masyarakat disana dan mudah dijangkau dalam pencarian data dan observasi.

3. Data dan Sumber Data


Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder.
- Data Primer
Data primer dalam penelitian ini yaitu informan (orang tua). Yang mengetahui secara
jelas dan rinci mengenai masalah yang sedang diteliti. Informan adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi dalam
penelitian yang bersumber dari orangtua (ibu) dan anak di desa Apitaik Tembora.

17
- Data Sekunder
Selain informan yang dijadikan sebagai sumber data, dalam penelitian dan analisis
penelitian, peneliti menggunakan literatur yang relevan, yakni buku-buku atau artikel
yang berkaitan dengan pemanfaatan pekerja anak .

-Sumber Data
Sumber data penelitian ini yaitu subyek penelitian itu sendiri. Subjek penelitian
merupakan sumber yang dapat memberikan informasi mengenai permasalahan yang
akan penulis teliti. Metode yang digunakan untuk memilih subyek yang digunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011: 53)
4. Tehnik Pengumpulan Data

a. Observasi
Dalam penelitian ini penulis menggunakan obervasi partisipatif, peneliti terlibat dengan
kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai data
penelitian. Peneliti melakukan observasi ini dengan melihat sendiri pemahaman yang tidak
terucapkan dari subyek dan informan yang mungkin tidak diperoleh melalui wawancara.

b. Wawancara
Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam atau deep
interview. Peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dan mendalam kepada
subyek dan informan guna memperoleh data yang valid dalam penelitian. Kegiatan
wawancara ini dilakukan pada saat penelitian yaitu dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan yang menyangkut fokus penelitian.

c. Dokumentasi
Peneliti memperoleh dokumentasi dengan cara mengumpulkan data data yang
ada di lokasi penelitian dan data yang tercatat di Desa Apitaik yang dapat
digunakan untuk membantu menganalisis penelitian.
Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui peninggalan tulisan berupa arsip-
arsip, buku-buku, surat kabar, majalah, agenda, laporan penelitian dan dokumen
resmi. Dokumentasi data yang lain berupa dokumen (foto).
19
5. Teknik Analisis Data

Singarimbun dan Efendi (1989: 263)


menyebutkan bahwa “analisis data yaitu: proses
penyederhanaan data ke bentuk yang lebih
mudah dibaca dan
diinterpretasikan”. Data-data yang berhasil
dihimpun selama penelitian lapangan dianalisis
dengan menggunakan pedoman tiga tahap
analisis data model Miles dan Hubermen.

20
1. Reduksi data (Data
Reduction), dimaksudkan
sebagai langkah atau proses
menyederhanakan,
memfokuskan, menyeleksi atau
menajamkan
data yang telah diperoleh

2. Penyajian Data (Data Display), 3. Penarikan Kesimpulan dan


yaitu menyajikan data untuk melihat Verifikasi (Conclusion Drawing/
gambaran keseluruhan atau bagian- Verification). Langkah selanjutnya
bagian tertentu dari penelitian adalah tahap penarikan kesimpulan
tersebut. Pada langkah ini, peneliti berdasarkan temuan dan melakukan
menginterpretasikan hasil analisis verifikasi data. Proses untuk
dari wawancara melalui penyajian d mendapatkan bukti-bukti yang
ata secara utuh. mendukung tahap pengumpulan
data inilah yang dikenal dengan
verifikasi data.

21
Thanks!
Any questions?
You can find me at @shiiyll-rhm
and
shiiyllrahmi04@gmail.com

22

Anda mungkin juga menyukai