Anda di halaman 1dari 15

PERAN ORANG TUA DALAM MEMILIHKAN SEKOLAH BERBASIS AGAMA

ISLAM DI MI DARUL FALAH DESA GLINGGANG KECAMATAN SAMPUNG

KABUPATEN PONOROGO

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:

Yusuf Arsad Wahid Tajudun

NIM. 201180467

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2022
I. JUDUL PENELITIAN

“Peran Orang Tua Dalam Memilih Sekolah Berbasis Agama Islam Di MI

Darul Falah Desa Glinggang Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo”

II. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu eksprimen yang tidak pernah selesai
1
sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia didunia ini pendidikan

merupakan bagian dari kebudayaan dan peradapan manusia yang harus berkembang.

Pada zaman sekarang, di tengah majunya teknologi dan informasi pendidikan menjadi

salah satu elemen paling penting bagi manusia, tuntutan hidup masyarakat menjadi

semakin kompleks, yang berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Sebagai orang tua,

mereka mempunyai tanggung jawab yang besar dalam memberikan pendidikan yang

baik bagi keluarga. Kesibukan orang tua sangat berdampak pada kurangnya perhatian

dan bimbingan terhadap anak dalam proses belajar. Seiring majunya zaman dan

teknologi tentunya semakin berat tantangan orang tua dalam mempersiapkan dan

memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya, dalam hal ini pendidikan

agama.

Pendidikan agama Islam dapat dikatakan sebagai sistem pendidikan yang

dimaksudkan untuk membentuk siswa siswi sesuai dengan cita-cita pandangan Islam.

Sebagai suatu sistem pendidikan, pendidikan agama Islam tentu memiliki komponen-

komponen atau faktor-faktor pendidikan yang secara keseluruhan mendukung

terwujudnya pembentukan karakter seorang muslim yang dapat diandalkan. Oleh

karena itu, dalam Pendidikan agama Islam kepribadian seorang muslim merupakan

esensi sosok manusia yang hendak dicapai, sedangkan bagi lulusan sekolah yang

berbasis pendidikan agama islam diharapkan memberikan warna pada pribadi muslim

tersebut.2

1
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 7.
2
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali, 2011), 5.
Orang tua lebih hati-hati utamanya saat memilih sekolah untuk buah hati mereka.

Tentunya hal ini sangatlah wajar mengingat demi kesuksesan anak mereka kelak. Di

Indonesia tentunya banyak berdiri sekolah, mulai dari sekolah umum yang

menawarkan beberapa keunggulan mulai dari fasilitas sekolah, program unggulan,

ekstrakulikuler dan masih banyak lainnya. Di samping sekolah umum, di Indonesia

juga banyak berdiri sekolah yang berbasis keagamaan mulai dari RA, MI, MA,

sampai perguruan tinggi islam negeri, sekolah-sekolah tersebut tentu memiliki

keunggulan dalam hal pembelajarannya yaitu adanya muatan-muatan pendidikan

agama islam yang lebih banyak dibandingkan sekolah pada umumnya. Berdasarkan

hasil pengamatan, penulis menemukan besarnya harapan dan keinginan para orangtua

akan kecerdasan anaknya tidak hanya dalam pelajaran umum namun juga pelajaran-

pelajaran yang berbasis agama islam, yang kemudian melahirkan antusiasme dan

kepedulian terhadap setiap proses belajar mengajar di sekolah berbasis Agama Islam

atau dalam hal ini Madrasah Ibtidaiyah di setiap harinya.

Salah satu sekolah berbasis agama islam di kabupaten Ponorogo adalah MI Darul

Falah Desa Glinggang Kecamatan Sampung. Sekolah Alam MI Darul Falah

Glinggang merupakan institusi pendidikan dibawah naungan Pondok Pesantren Darul

Falah Glinggang Sampung Ponorogo. MI Darul Falah merupakan Sekolah dengan

terobosan baru yang mengusung branding sekolah alam. Dalam sistem

pembelajarannya, MI Darul Falah mengutamakan ilmu agama pondok pesantren dan

dipadukan dengan pengetahuan umum. Siswa-siswi MI Darul Falah juga ditanamkan

sikap kepedulian, ketangkasan, kerjasama dan cinta alam yang dikemas dalam

kegiatan sekolah berbasis alam. Sejak didirikan pada tgl 02 Juli 2017 Sekolah Alam

MI Darul Falah Glinggang terus mengalami perkembangan. Baik dalam bidang

infrastruktur, jumlah santri serta inovasi-inovasi dalam pendidikanya. Sistem

pendidikan dan pengajaran di MI Darul Falah Glinggang menerapkan Full Day


School, dimana siswa-siswi akan mendapatkan bimbingan, pendampingan dan

pembelajaran yang menyenangkan selama sehari penuh. Dengan diterapkannya Full

Day School, karakter siswa-siswi akan terbentuk. Selain full day school, MI Darul

Falah Glinggang juga memiliki 1 hari dimana para santri akan diasah minat dan bakat

mereka sesuai dengan kemampuan masingmasing dan yang merupakan terobosan

baru adalah dalam satu minggu parasiswa-siswi akan mendapatkan satu hari dengan

kurikulum sekolah alam. MI Darul Falah Glinggang mempunyai fasilitas yang

lengkap diantaranya, ruang kelas, gazebo, TV android, Green Lab, jaringan internet,

Cctv, sarana transportasi, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul

“Peran Orang Tua Dalam Memilihkan Sekolah Berbasis Agama Islam Di MI

Darul Falah Desa Glinggang Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo”

III. FOKUS PENELITIAN

Fokus pada penelitian ini mengarah kepada peran orangtua lebih memilih sekolah

berbasis agama dari pada sekolah umum.

IV. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana peran orang tua orangtua sebagai pendidik dalam memilihkan sekolah

berbasis Islam?

2. Bagaimana peran orang tua sebagai pengasuh?

3. Bagaimana peran orang tua sebagai pelindung?

V. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti menentukan tujuan masalah

sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran orang tua orangtua sebagai pendidik dalam memilihkan

sekolah berbasis Islam.

2. Untuk mengetahui peran orang tua sebagai pengasuh

3. Untuk mengetahui peran orang tua sebagai pelindung

VI. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat secara teoritis

a. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang

peran orang tua dalam memilihkan sekolah berbasis agama islam di MI Darul

Falah Desa Glinggang Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo.

b. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan tentang peran orang tua dalam

memilihkan sekolah berbasis agama islam di MI Darul Falah Desa Glinggang

Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo.

2. Manfaat secara praktis

a. Manfaat bagi orang tua, penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan

dalam memilihkan sekolah yang terbaik untuk anak-anaknya.

VII. KAJIAN TEORI DAN TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU

1. KAJIAN TEORI

a. Peran

Istilah peranan yaitu bagian atau tugas yang memegang kekuasaan utama

yang harus dilaksanakan. Peranan memiliki arti sebagai fungsi maupun

kedudukan (status). Peranan dapat dikatakan sebagai perilaku atau lembaga

yang mempunyai arti penting sebagai struktur sosial, yang dalam hal ini lebih

mengacu pada penyesuaian daripada suatu proses yang terjadi.3

3
Departemen Penididikan & Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta,:Balai Pustaka, 2008), 667.
Berdasarkan pemaparan di atas, yang di maksud dengan peranan oleh penulis

adalah suatu fungsi atau bagian dari tugas utama yang dipegang kekuasaan

oleh orang tua untuk dilaksanakan dalam mendidik anaknya. Pada

kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang terpenting

terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah yang selalu di

sampingnya. Ibulah yang memberi makan dan minum, memelihara, dan selalu

bercampur gaul dengan anak-anak. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebih

cinta kepada ibunya daripada anggota keluarga lainnya.

b. Orang tua

orang dewasa merupakan orang yang berkewajiban menuntun,

membimbing, dan mengarahkan anaknya menjadi seseorang yang berguna

bagi kehidupannya kelak. Orang tua memegang peranan yang sangat penting

terhadap tumbuh kembang anaknya, terutama dalam hal pendidikan. Melalui

orang tua inilah anak dapat belajar tentang nilai, norma, ilmu pengetahuan dan

keterampilan untuk bekal hidupnya.4

c. Sekolah

Sekolah sebagai suatu sistem sosial dibatasi oleh sekumpulan elemen

kegiatan yang berinteraksi dan membentuk suatu kesatuan sosial sekolah yang

demikian bersifat aktif kreatif artinya sekolah dapat menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat bagi masyarakat dalam hal ini adalah orang-orang yang

terdidik. Dari definisi tersebut bahwa sekolah adalah suatu lembaga atau

organisasi yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan

pembelajaran. 5

d. Sekolah berbasis agama islam

Rizka Nur Laila Dewi, “Skripsi: ‘Motivasi Orang Tua Memilih Sekolah BerbasisAgama di MI Tahassus
4

Prapagkidul Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo’” (Yogyakarta, UNY, 2015), 14.


Nurkholis, “Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi” Vol. 1, No. 1 (2013), 23.
5
Sekolah berbasis agama islam dapat dikatakan sebagai tempat untuk

mempengaruhi orang lain agar dapat hidup lebih baik sesuai ajaran Islam dan

mentaati semua yang diperintahkan Allah dan menjahui semua yang dilarang

dengan kesadaran insani yang tertanam kuat dengan aspek keilmuan.6

e. Peran Orangtua

Orang tua memiliki peran sebagai motivasi untuk pendiikan anak sebagai

berikut:

1) Peran orangtua sebagai motivator.

2) Peran orangtua sebagai pendidik.

3) Peran orangtua sebagai pengasuh.7

2. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian pertama dilakukan oleh Sulastri Wahyu dengan judul “Peran

Orang Tua dalam Pembinaan Pendidikan Agama Islam di Kalangan Remaja

Kampung Badak Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues”. Tujuan dari

penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran Peran Orang Tua dalam

Pembinaan Pendidikan Agama Islam di Kalangan Remaja Kampung Badak

Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues, dan upaya apa yang dilakukan

Orang Tua dalam Pembinaan Pendidikan Agama Islam di Kalangan Remaja

Kampung Badak Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues. Sedangkan

tujuan dalam penelian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam

pembinaan pendidikan agama islam di kalangan remaja dan upaya orang tua

untuk menanamkan pendidikan agama islam di kalangan remaja kampung badak

kecamatan dabun gelang kabupaten gayo lues. Sedangkan untuk mencapai tujuan

tersebut penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian

lapangan dimana pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara dan

Jamila, “Pendidikan Berbasis Islam yang Memandirikan dan Mendewasakan,” Jurnal EduTech Vol. 2 (2016),
6

35.
7
Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: PT Bulan Bintang, 2010), 35.
observasi.hasil penetian: (1). Orang Tua di sana memiliki tingkat perhatian

terhadap remaja sangatlah baik walaupun dengan cara mereka masing-masing

dalam mengajarkan dan menanamkan ajaran Agama Islam. (2) upaya yang

dilakukan Orang Tua dalam Pembinaan Pendidikan Agama Islam di Kalangan

Remaja yaitu: dengan mendukung program dari aparatur desa terkait dengan

pengembangan ajaran Agama Islam untuk anak-anak dan remaja kampung badak,

selain itu, orang tua juga melakukan dukungan moral kepada anak mereka untuk

terus semangat dalam menuntut ilmu, terutama ilmu Agama Islam. Kesimpulan

dalam penelitian ini bahwa Apabila orang tua berperan dengan baik dalam

pembinaan pemendidikan Agama Islam maka anak anak mereka akan menjadi

orang yang unggul dalam kehidupannya.8

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Novi Suprihatin dengan judul “Peran

Serta Orang Tua Dalam Pendidikan Agama Islam Di Era Pembelajaran Daring

Di Desa Rejo Mulyo Kec. Tanjung Bintang Kab. Lampung Selatan Tahun 2022”.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran orang tua dalam pendidikan agama

islam di era pembelajaran daring. Penelitian dalam skripsi ini termasuk jenis

penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan

(observasi), wawancara dan dokumetasi. Adapun analisis data yang dilakukan

ialah analisis data deskriptif, dengan subjek penelitian yaitu orang tua dari siswa

sekolah menengah pertama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran serta orang tua dalam pendidikan

agama Islam di era pembelajaran daring di Desa Rejo Mulyo Kec. Tanjung

Bintang Kab. Lampung Selatan yaitu Peran orang tua sebagai pembimbing dan

mendampingi anak dalam proses belajar secara daring, sehingga anak dapat

bertanya kepada orang tuanya tentang meteri yang belum dipahami, dan peran

8
Sulastri Wahyu, Peran Orang Tua dalam Pembinaan Pendidikan Agama Islam di Kalangan Remaja Kampung
Badak Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2020)
orang tua sebagai penyedia fasilitas yang dibutuhkan anak dalam pembelajaran

daring yang dilakukan saat ini. Serta peran orang tua sebagai motivator agar anak

senantiasa bersemangat dan tidak merasa bosan ketika pembelajaran secara

daring. Orang tua memiliki harapan agar pembelajaran kedepannya dapat

dilakukan secara tatap muka.9

Penelitian ketiga dilakukan oleh Ari Akbar, dengan judul “Peran Orang Tua

Terhadap Pendidikan Anak (Studi Empiris Pada Komunitas Pedagang Kaki Lima

Di Alun-Alun Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal)”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai (1) Peran orang tua dari

pedagang kaki lima di Alun-Alun Kaliwungu Kabupaten Kendal terhadap

pendidikan anak. (2) Dampak peran orang tua pedagang kaki lima terhadap

pendidikan anak. Penelitan ini dilaksanakan di Alun-Alun Kaliwungu Kabupaten

Kendal dengan mengambil subjek penelitian yakni 10 orang tua yang bekerja

sebagai pedagang kaki lima. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa

metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan

teknik triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil

penelitian menunjukan bahwa (1) Peran pada orang tua yang bekerja sebagai

pedagang kaki lima di Alun-Alun Kaliwungu Kendal ditunjukan dari keterlibatan

orang tua dalam memberikan dukungan terhadap pendidikan anaknya yakni

berupa pemberian perhatian belajar, pemenuhan fasilitas belajar anak dan peran

dalam menentukan jenis pendidikan anak. Namun rata-rata pedagang kaki lima

tersebut memiliki peran yang kurang aktif terhadap pendidikan anaknya. (2)

Dampak dari peran orang tua sebagai pedagang kaki lima yang kurang aktif

terhadap pendidikan anak ditunjukkan dari tingkat keberhasilan pendidikan anak

9
Novi Suprihatin, Peran Serta Orang Tua Dalam Pendidikan Agama Islam Di Era Pembelajaran Daring Di Desa
Rejo Mulyo Kec. Tanjung Bintang Kab. Lampung Selatan Tahun 2022, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung, 2021)
yakni berupa prestasi belajar anak yang cukup rendah. Anak kurang berprestasi di

sekolahnya, bahkan ada pula yang tidak tamat sekolah.10

VIII. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.11 Dilihat

dari segi data, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

melalui prosedur logika induktif dan deduktif, yaitu berangkat dari fakta-fakta

khusus menjadi kepada kesimpulan umum, sebaliknya deduktif berangkat dari

fakta-fakta umum menuju kesimpulan khusus. Jenis penelitian ini adalah

penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian mendalam mencakup

keseluruhan yang terjadi dilapangan dengan tujuan untuk mempelajari secara

mendalam tentang latar belakang keadaan sekarang. Dalam penelitian ini penulis

memilih jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif

kualitatif.12

B. Kehadiran Peneliti

Peneliti sebagai orang yang melakukan observasi mengamati dengan cermat

terhadap obyek penelitian. Untuk memperoleh data tentang penelitian ini, maka

peneliti terjun langsung kelapangan. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini

berperan sebagai instrumen kunci yang berperan sebagai pengamat non

partisipan, di mana peneliti turun kelapangan tidak melibatkan diri secara

langsung dalam kehidupan obyek penelitian. Sesuai dengan ciri pendekatan

kualitatif salah satunya sebagai instrumen kunci.13

10
Ari Akbar, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak (Studi Empiris Pada Komunitas Pedagang Kaki Lima Di
Alun-Alun Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal), (Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2015)
11
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 3.
12
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif , (Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian
Kontemporer), (Jakarta: Rajawali pers, 2010), h. 210.
13
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2006), hal 306.
Dengan itu peneliti di lapangan harus terjun langsung dalam melakukan

penelitian. Berkenaan dengan hal tersebut, dalam mengumpulkan data peneliti

berusaha menciptakan hubungan yang baik dengan informan yang menjadi

sumber data agar data-data yang diperoleh betul-betul valid. Dalam pelaksanaan

penelitian ini peneliti akan hadir di lapangan sejak diizinkannya melakukan

penelitian, yaitu dengan cara mendatangi lokasi penelitian pada waktu-waktu

tertentu, baik terjadwal maupun tidak terjadwal.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Darul Falah Desa Glinggang Kecamatan

Sampung Kabupaten Ponorogo.

D. Data dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer bersumber langsung dari orang tua siswa, siswa dan kepala

sekolah serta beberapa pegawai di MI Darul Falah Desa Glinggang

Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui dokumen kegiatan-kegiatan belajar

siswa di MI Darul Falah Desa Glinggang Kecamatan Sampung Kabupaten

Ponorogo. Selain itu data sekunder diperoleh dari buku-buku yang berkaitan

dengan penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan secara aktif dan penuh perhatian untuk

menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi
yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan

gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.14

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan

suatu teknik pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti yang dilakukan

melalui pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian untuk melihat

dari dekat kegiatan yang dilakukan. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti

akan melakukan pengamatan terhadap kondisi, kegiatan atau aktifitas orang

tua siswa MI Darul Falah Desa Glinggang Kecamatan Sampung Kabupaten

Ponorogo dengan tujuan untuk mengetahui peran orang tua siswa dalam

memilihkan sekolah berbasis agama islam.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan dari narasumber melalui

bercakapcakap dan berhadapan muka dengan peneliti. 15

Pada teknik wawancara ini peneliti melakukan wawancara terhadap orang

tua siswa MI Darul Falah Desa Glinggang Kecamatan Sampung Kabupaten

Ponorogo dengan tujuan untuk melengkapi data dari hasil observasi yang

dilakukan secara langsung. Dalam kegiatan wawancara ini, peneliti membuat

daftar pertanyaan (pedoman wawancara) terlebih dahulu, yang tidak bersifat

ketat dan dapat berubah (wawancara terbuka). Daftar pertanyaan digunakan

dengan tujuan supaya pertanyaan yang diajukan pleh peneliti tidak keluar dari

konteks penelitian. Peneliti tidak hanya mewawancarai orang tua siswa namun

juga guru MI Darul Falah.

14
Mardalis, metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 67.
15
Mardalis, 63.
3. Dokumentasi

Dokumentesi merupakan salah satu data yang diperoleh dari sumber

bukan manusia (nun-human resources), dokumen terdiri atas buku harian,

surat-surat serta dokumen-dokumen resmi yang berkaitan dengan objek yang

diteliti.16

Dalam penelitian ini, dokumentasi merupakan catatancatatan dan tulisan-

tulisan yang berkaitan dengan hal-hal yang ada kaitannya dengan MI Darul

Falah Desa Glinggang Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo. peneliti

ingin mengatahui sarana dan perasarana serta perangkat pendukung lainnya.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif menggunakan analisis data yang induktif. Adapun

langkah-langkah menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Tahap Reduksi Data

Proses reduksi data dapat dilakukan dengan mendiskusikan pada teman

atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi, wawasan peneliti

diharapkan dapat berkembang, data hasil reduksi lebih bermakna dalam

menjawab rumusan permasalahan.

2. Tahap Penyajian Data/ Analisis Data

Setelah Pengumpulan Data Pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam

kegiatan penyajian data yang dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya,

mengingat bahwa peneliti kualitatif banyak menyusun teks naratif. Penyajian

16
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 2010), 71.
data adalah format yang menyajikan informasi secara tematik kepada

pembaca.

3. Tahap Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan

temuan dan melakukan verifikasi data. kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti buat

yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk

mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti

yang kuat yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan

yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel

DAFTAR PUSTAKA

Ari, Akbar. “Skripsi: ‘Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak (Studi Empiris Pada Komunitas
Pedagang Kaki Lima Di Alun-Alun Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.”’
Universitas Negeri Semarang, 2015.

Aqodiah. “Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (Min)
Karang Baru Mataram.” Ibtida’iy Jurnal PGMI Fakultas Agama Islam UMMAT Vol. 3,
no. No. 1 (April 2018): 01–135.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif , (Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian
Kontemporer). Jakarta: Rajawali pers. 2010.

Cholis, Dodi Nur. “Motivasi Orang Tua Dalam Menyekolahkan Anaknya Di Sdit
Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura Tahun 2012-2013.” Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/24615.

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara, 2009.

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali, 2011.


Jamila. “Pendidikan Berbasis Islam yang Memandirikan dan Mendewasakan.” Jurnal EduTech
Vol. 2 (2016).

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2010.

Mardalis. metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Askar, Nabila. “Harapan Ora Ng Tua Dalam Menyekolahkan Anak Di Pendidikan Al-Irsyad Al-
Islamiyyah Pemalang (Studi Deskriptif Kualitatif pada SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Pemalang Tahun Pelajaran 2015/2016)”. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/57032.

Nurkholis. “Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi” Vol. 1, No. 1 (2013).

Novi, Suprihatin. "Skripsi: 'Peran Serta Orang Tua Dalam Pendidikan Agama Islam Di Era Pembelajaran
Daring Di Desa Rejo Mulyo Kec. Tanjung Bintang Kab. Lampung Selatan Tahun 2022."'
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021.

Dewi, Rizka Nur Laila. “Skripsi: ‘Motivasi Orang Tua Memilih Sekolah BerbasisAgama di MI
Tahassus Prapagkidul Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.’” UNY, 2015.

Sulastri, Wahyu. "Skripsi: 'Peran Orang Tua dalam Pembinaan Pendidikan Agama Islam di Kalangan
Remaja Kampung Badak Kecamatan Dabun Gelang Kabupaten Gayo Lues."'Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry, 2020.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
2010

Djamarah, Syaiful B. Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Saputra, Wahyu dan Rijal Sabri. “Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya di MIS An-Nur
Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang TP. 2018/2019” Vol. III No. 01
(Juni 2018): 79–87.

Drajat, Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT Bulan Bintang, 2010.

Anda mungkin juga menyukai