Anda di halaman 1dari 24

KARYA TULIS ILMIAH

STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH :

KELAS B/VII

KELOMPOK C

1. MUASILATURRAHMI
2. NURUL HUSNI (E1S017066)
3. SISILIA ADINDA
4. ZAKY NUR FATONI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM
2020

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Struktur Karya Tulis Ilmiah“. Di
dalam makalah ini, terdapat materi-materi pembahasan yaitu judul, penulis/Email, abstrak,
pendahuluan, metode, pembahasan, simpulan, daftar pustaka rujukan.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan
tenggang waktu yang diberikan kurang lebih dua minggu untuk mengumpulkan bahan
materi yang dibutuhkan untuk menulis makalah ini.
Penyusunan karya tulis ini tidak mungkin diselesaikan tanpa dukungan dan
partisipasi dari teman-teman yang bersedia untuk meluangkan waktunya berdiskusi
mengenai makalah ini.Untuk itu perkenankan kami menyampaikan terimakasih kepada
Bapak Dr. Hamid syukrie ZM, M.Hum yang telah memberikan kami tugas makalah ini,
sehingga kami menjadi lebih tahu dan mendalami mengenai struktur Karya tulis Ilmiah.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini

Nusa Tenggara Barat, 10 September 2020

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II

PEMBAHASAN

1. Judul
2. Penulis/ email
3. Abstrak
a. Pengertian abstrak
Yang dimaksud dengan abstrak adalah suatu ringkasan atau rangkuman isi
karya tulis ilmiah, bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami
maksud penulisan karya ilmiah tersebut. Di dalam dunia pendidikan tulisan
abstrak selalu digunakan oleh lembaga sebagai informasi pada halaman awal
saat penulisan karya ilmiah mengenai suatu penelitian, seperti pada skripsi, tesis,
jurnal, dsb. Struktur penulisan abstrak saat ini berbeda-beda, misalnya setiap
lembaga universitas memiliki standar penulisan abstrak masing-masing. Dalam
skripsi dan tesis abstark di tulis dengan bahasa Indonesia, dan dalam bahasa
Inggris.
b. Jenis Abstrak pada Karya Tulis Ilmiah
Secara garis besar, abstrak dalam karya tulis ilmiah bisa diklasifikasikan
dalam dua jenis saja, yaitu:
1. Abstrak informative
Abstrak informatif bersifat umum dan menyajikan informasi
kuantitafif serta kualitatif. Pada abstrak ini, tujuan dan metode, hasil, serta
kesimpulan dalam sebuah penelitian disajikan secara jelas dan rinci, namun
tetap mempertimbangkan keterbatasan ruang dalam penulisan abstrak. Jadi,
pembaca tidak perlu membaca keseluruhan dokumen untuk benar-benar
memahami apa yang ditulis dalam sebuah karya tulis ilmiah. Sebagai
konsekuensinya, jumlah kata di abstrak jenis ini lebih banyak.
2. Abstrak indikatif
Absrak indikatif menyanpaikan informasi yang bersifat umum saja
dari sebuah karya tulis ilmiah, tanpa informasi terperinci layaknya abstrak
informatif. Selain kedua jenis abstrak di atas, ada beberapa jenis abstrak
yang digunakan di luar teks akademik, dengan tujuan berbeda, bahkan
dengan bahasa yang tidak terlalu formal dan ketentuan penulisan yang lebih
fleksibel.
c. Bahasa dalam Penulisan Abstrak
Abstrak sendiri diwajibkan untuk ditulis dalam dua bahasa, yakni bahasa ibu
dan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional pada umumnya. Pengertian
bahasa ibu di sini adalah bahasa dimana penelitian dilakukan atau karya ilmiah
tersebut ditulis (dalam kasus ini, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional).
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional di sini digunakan untuk
menjembatani perbedaan bahasa bagi pembaca asing yang ingin mencari
referensi.
Bahasa Inggris yang lazimnya digunakan untuk penulisan abstrak adalah
British English dan American English. Kedua versi bahasa Inggris ini
mempunyai perbedaan yang cukup signifikan terutama dalam penulisan kata.
Jika peneliti ingin menggunakan British English, dia harus konsisten
menggunakannya di seluruh kalimat dalam abstrak yang ditulisnya, tidak
mencampurnya dengan American English. Dalam penulisan abstrak,
penggunaan tenses dalam bahasa Inggris juga perlu diperhatikan. Pada dasarnya,
jenis tenses yang lumrah digunakan adalah simpe present tense untuk
menggambarkan informasi umum atau fakta. Namun, untuk bagian abstrak yang
menjelaskan metode maupun hasil penelitian, past tense sebaiknya digunakan
karena berkaitan dengan hal/perisitiwa yang terjadi di masa lampau, terutama
jika penelitian sudah dilakukan sebelumnya.
Karena merupakan salah satu komponen utama dari karya tulis ilmiah
dengan bahasa yang formal, grammar adalah faktor penting yang tidak boleh
diabaikan dalam penulisan abstrak. Grammar sendiri memang tidak terlalu
penting dalam bahasa lisan selama informasi yang disampaikan bisa diterima
secara utuh dan lawan bicara bisa memahami maknanya. Karya tulis ilmiah
menuntut penulisan grammar yang sempurna layaknya bahasa akademik pada
umumnya. Kesalahan yang umumnya dilakukan adalah menggunakan fasilitas
alat penerjemah otomatis seperti Google Translate untuk menerjemahkan abstrak
dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Padahal, tejemahan yang dihasilkan
mesin masih bersifat ‘mentah’ dan perlu dipoles lagi untuk mengindari
kesalahan dalam penyamapian makna atau tata bahasa (grammar) itu sendiri.
Meskipun terasa lebih mahal, mempercayakan penerjemahan abstrak kepada jasa
penerjemah profesional adalah pilihan bijak. Selain hasil terjemahannya lebih
terjamin, peneliti tidak perlu direpotkan dengan revisi berulang kali hanya
karena penulisan abtraknya kurang sesuai.
d. Fungsi Abstrak
Penulisan abstrak tentunya memiliki tujuan yang jelas karena merupakan
salah satu komponen wajib dalam setiap karya tulis ilmiah. Pada dasarnya,
abstrak memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menyajikan informasi singkat yang menggambarkan keseluruhan isi karya
tulis
Penulisan abstrak sebagai ringkasan di bagian awal akan
memudahkan pembaca untuk mengetahui gambaran besar mengenai karya
tulis tersebut. Pembaca bisa mengetahui gambaran besar penelitian yang
telah dilakukan tanpa harus membaca keseluruhan tulisan yang tebalnya
berlembar-lembar.
2. Memudahkan pembaca dalam mencari referensi
Jika mencari referensi yang berkaitan dengan suatu topik atau
permasalahan tertentu, pembaca cukup membaca abstraknya saja yang
biasanya hanya satu halaman, tanpa harus repot-repot mencari informasi
dengan membuka lembar demi lembar halamannya. Pembaca tidak perlu
melanjutkan untuk membaca keseluruhan karya tulis jika apa yang dicarinya
tidak tertulis di abstrak. Dengan kata lain, pembaca bisa menghemat waktu
dalam memilah dan mengumpulkan suatu informasi. Jika tidak menemukan
informasi yang dicarinya, pembaca bisa langsung mencari referensi dari
karya tulis lainnya dengan membaca dari halaman abstraknya saja.
3. Syarat wajib diterimanya karya tulis ilmiah
Institusi pendidikan lazimnya mewajibkan akademisinya untuk
menulis abstrak dalam dua bahasa jika ingin jurnal, makalah, skripsi, tesis,
atau disertasinya diterima dan layak dipublikasikan. Abstrak sendiri nantinya
juga dibuat untuk mempermudah indeks atau review. Sehingga, tindakan
plagiat yang meresahkan kalangan akademisi bisa dicegah dengan penulisan
abstrak ini.

e. Ketentuan Penulisan Abstrak


Sebagai salah satu komponen penting dalam setiap karya tulis ilmiah, abstrak
memiliki aturan tersendiri dalam penulisannya yang bersifat formal dan kaku.
Format penulisan abstrak sendiri mungkin bisa berbeda di setiap institusi
pendidikan. Abstrak untuk skripsi, tesis, atau jurnal internasional bisa saja
berbeda tergantung persyaratan dari institusinya, tetapi ketentuan penulisan
abstrak pada dasarnya sama untuk setiap karya tulis ilmiah, yaitu sebagai
berikut:
1. Abstrak ditulis singkat, kurang lebih setengah-satu halaman, sekitar 250 kata
Fungsi abstrak sendiri adalah sebagai ringkasan dari keseluruhan
karya tulis ilmiah yang menyertainya. Jadi, penulisannya pun harus ringkas
dan menggunakan kalimat padat serta informatif yang mampu
menggambarkan keseluruhan karya tulis.
2. Penulisan abstrak harus urut
Abstrak biasanya ditulis dengan urutan sebagai berikut: pendahuluan,
tujuan penelitian, metode, hasil/pembahasan, serta kesimpulan. Penulisannya
pun harus urut dengan alur yang jelas, tidak boleh asal atau acak Dalam
bagian pendahuluan, peneliti bisa menjelaskan rincian masalah yang dibahas
dalam karya tulis ilmiah. Jenis metodologi yang digunakan, cara
pengumpulan data, pemilihan sampel penelitian, serta data-data kuantitatif
lain bisa dijabarkan di metode penelitian. Hasil penelitian menjelaskan apa
yang telah dicapai setelah penelitian dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
Untuk bagian terakhir, peneliti bisa menarik kesimpulan atau saran terkait
permasalahan yang diangkat dalam penelitian.
3. Isi abstrak harus menggambarkan keseluruhan tulisan
Abstrak sendiri ditulis sebagai ringkasan dari keseluruhan karya tulis
ilmiah. Oleh karena itu, informasi yang tertulis tidak boleh bertentangan
dengan tulisan sebenarnya. Abstrak juga seharusnya tidak memuat informasi
baru atau opini tambahan yang tidak perlu.
f. Struktur Penulisan Abstrak
Abstrak untuk karya tulis limiah memiliki peraturan penulisan baku yang
harus dipatuhi setiap akademisi. Pada dasarnya, struktur penulisan abstrak bisa
dijabarkan sebagai berikut:
1. Latar belakang
Hal pertama yang mengawali sebuah abstrak adalah latar belakang
atau pokok permasalahan yang menjadi bahasan utama untuk diteliti. Dengan
menjabarkan pokk permasalahan di awal, pembaca bisa mengetahui arah
penelitiannya.
2. Metode penelitian
Setelah menjelaskan pokok permasalahan secara singkat, metode
penelitian yang digunakan juga perlu dijelaskan secara garis besarnya saja.
Peneliti bisa menjelaskan jenis metodologi yang digunakan, pengumpulan
data, pemilihan sampel, dan hal lainnya terkait penelitian. Jadi, pembaca bisa
mengetahui cara dan langkah yang sesuai untuk menjawab permasalahan
yang dihadapi dalam sebuah penelitian ilmiah.
3. Hasil penelitian
Hasil penelitian yang didapat setelah melakukan penelitian perlu
dijelaskan secara umum, bisa berupa data kuantitatif atau kualitatif sesuai
dengan jenis metodologi yang dipilih. Hasil penelitian tidak perlu dijelaskan
secara detail dalam abstrak karena terlalu panjang untuk ditulis satu per satu.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, pembaca bisa membaca teks
aslinya.
4. Kesimpulan
Dalam kesimpulan, peneliti bisa menawarkan solusi serta saran atau
menyatakan bahwa penelitian yang dilakukannya menyelesaikan
permasalahan.
g. Format Penulisan Abstrak
Berikut ini adalah contoh struktur penulisan abstrak yang lazim digunakan.
Format penulisan abstrak di setiap institusi pendidikan bisa berbeda sesuai
dengan syarat yang diminta.
1. Judul
Penulisan judul menggunakan huruf kapital dengan font Times New
Roman, ukuran 14, center text, dan bold (cetak tebal)
2. Sub judul
Sub judul penelitian (jika ada) ditulis dengan font Times New
Roman, ukuran 12, center text, dan bold (cetak tebal)
3. Nama peneliti/penulis
Nama peneliti yang terlibat dalam penulisan karya tulis ilmiah ditulis
dengan font Times New Roman, ukuran 12, center text, dan bold (cetak
tebal). Jika penulisnya lebih dari satu, penulisan nomor urut bisa
menggunakn superscript. Dalam penulisan skripsi, tesis, atau disertasi, nama
dosen pembimbing biasanya juga disertakan dengan penelitinya.
4. Nama institusi pendidikan
Nama institusi pendidikan ditulis lengkap sampai tingkat jurusan dan
fakultasnya, ditulis dengan font Times New Roman, ukuran 12, center text,
dan bold (cetak tebal)
5. Konten
Penulisan konten abstrak sendiri biasanya menggunakan font Times
New Roman, ukuran 12, dengan rata kanan kiri (justify). Format ini juga
berlaku untuk penulisan kata kunci (keyword) di bagian akhir abstrak.
Konten abstrak sendiri idealnya ditulis kurang lebih 250 kata.
4. Pendahuluan
a. Pengertian pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagain pertama dalam artikel jurnal
internasional, disertasi, atau penelitian akademis. Pendahuluan inilah yang
menentukan tahap-tahap selanjutnya dalam penelitian. Pendahuluan
menjelaskan suatu isu atau concern yang dapat menuntun penelitian. Oleh
karena pendahuluan merupakan bagian awal dalam proposal atau penelitian,
maka diperlukan perhatian khusus dalam proses penulisannya.
Adapun definisi pendahuluan menurut ahli dan kamus besar bahasa
indonesia, antara lan:
1) Wilkinson (1991:96)
Pendahuluan merupakan bagian tulisan yang memberikan
informasi awala kepada pembaca tentang penelitian yang ditulis.
Tujuannya untuk membangun kerangka penelitian sehingga pembaca
dapat memahami bagaimana penelitian tersebut berhubungan dengan
penelitian-penelitian yang lain.
2) Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendahuluan memiliki beberapa makna: Sesuatu yang mula-
mula dilakukan; permulaan dan Pembukaan atau kata pengantar dari
sebuah pidato (buku, karangan dan sebagainya).
b. Bagian-bangian pendahuluan antara lain : latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat, dan batasan.
1) Latar Belakang Masalah
Telah disampaikan bahwa latar belakang merupakan bagian
pertama dari bagian inti karya tulis ilmiah. Bagian ini harus mampu
mengantarkan pembaca untuk melihat sejauh mana permasalahan yang
ada dan menuntut adanya sebuah solusi yang nantinya yang ditawarkan
oleh penelitian tersebut. Solusi di sini bukan berarti keseluruhan
permasalahan yang ada dalam latar belakang, namun umumnya peneliti
akan memilih beberapa permasalahan dalam rumusan masalah.
Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis
berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik
untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan idela akan sesuatu hal tidak
sama dengan realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah
fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menajdi
perhatian banyak orang dan di bicirakan di berbagai kalangan di
masyarakat. Latar belakang ditulis dimaksudkan untuk menjelaskan
alasan mengapa masalah dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya
permasalahan dan pendekatan yang digunakan untukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.
2) Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan bagian dari bab pendahuluan.
Umumnya rumusan masalah ditempatkan setelah latar belakang
masalah. Namun pada berbedaan sistematika penelitian kuantitatif dan
kualitatif terkadang memiliki perbedaan tentang keberadaan
identifikasi masalah. Identifikasi masalah ini sesungguhnya adalah
memetakan keseluruhan permasalahan yang ada dalam latar belakang
masalah. Selanjutnya berdasarkan identifikasi masalah tersebut baru
dilakukan perumusan masalah. Apabila dilihat dari pengertian tersebut
maka dapat dipahami bahwa rumusan masalah sebenarnya adalah
usaha peneliti untuk memfokuskan diri dalam membahas permasalahan
tertentu berdasarkan latar belakang yang ada.
Rumusan Masalah pada Karya tugas akhir umumnya berbentuk
kalimat tanya. Pemilihan kata tanya yang digunakan dimungkinkan
akan mempengaruhi keluasan atau keadaan hasil penelitian. Pada
beberapa bentuk publikasi ilmiah seperti prosiding maupun jurnal
umumnya keberadaan rumusan masalah berupa kalimat tanya jarang
dijumpai. Hal ini bukan berarti dalam karya publikasi tersebut tidak
terdapat rumusan masalah. Ketiadaan kalimat tanya dalam prosiding
maupun jurnal tersebut tidaklah bermasalah sebab keberadaanya telah
terwakili oleh keberadaan tujuan penelitian.
Masih mengulas tentang rumusan masalah, Suatu rumusan
masalah itu ditandai dengan pertanyaan penelitian, yang umumnya
disusun dalam bentuk kalimat tanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut
akan menjadi arah kemana sebenarnya penelitian akan dibawa, dan apa
saja sebenarnya yang ingin dikaji/dicari tahu oleh si peneliti.
3) Tujuan penelitian
Secara teori mengenai tujuan penelitian dibedakan atas tujuan
umum dan tujuan khusus. Selain ada tujuan umum dan khusus, tujuan
penelitian juga dibedakan atas tujuan ekploratif, verifikasi, dan
development. Mengingat penggunaan modul ini adalah sebagai bahan
ajjar perkuliahan, maka mengenai tujuan penelitian yang dimaksud
disesuaikan dengan tugas akhir atau TA mahasiswa PPNS. Secara
sederhana dalam penulisan tujuan penelitian dapat dilakukan dengan
berpedoman pada rumusan masalah. Tujuan yang keluar dari rumusan
masalah dapat menyesatkan dalam membuat penelitian. Karena
rumusan masalah dapat berbentuk deskriptif, komparatif dan asosiatif,
maka tujuan umum dan khusus penelitian harus berbentuk dan sesuai
dengan rumusan masalah tadi. Meskipun seperti itu dalam sebuah
penelitian atau penulisan karya tulis ilmiah tidak harus ada tujuan
umum dan tujuan khusus. Jika tujuan umum yang dibuat sudah spesifik
maka tidak perlu membuat tujuan khususnya. Begitu pun sebaliknya
jika kita sudah membuat tujuan yang spesifik maka tidak perlu
membuat tujuan umum. Cukup menuliskan dengan tujuan penelitian
saja. Singkatnya, dalam membuat tujuan penelitian cukup dilakukan
dengan menggunakan kata operasional yang sesuai untuk menjawab
rumusan masalah.
4) Manfaat
Manfaat penelitian berisikan uraian manfaat yang dihasilkan dari
di laksanakannya penelitian itu. Jadi tinggal dipikirkan, kira-kira
manfaat apa yang dapat diperoleh jika melakukan penelitian tersebut.
Kemudian yang perlu diketahu bahwa manfaat penelitian itu dapat
dibagi menjadi dua yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara
praktis. Manfat teoritis ini berlatar dari tujuan penelitian varifikatif,
untuk mengecek teori yang sudah ada. Apakah akan memperkuat atau
menggugurkan teori tersebut. Manfaat teoritis ini muncul berlatarkan
ketidak puasaan atau keraguan terhadap teori yang sudah ada sehingga
dilakukan penyelidikan kembali secara empiris. Sementara manfaat
praktis adalah manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah
praktis. Jadi misalnnya ada masalah nilai siswa yang rendah maka
manfaat praktisnya dalah meningkatkan nilai siswa
c. Cara Membuat Pendahuluan dalam BAB 1 Penelitian
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menyusun Bab
1 atau pendahuluan tulisan karya ilmiah, antara lain:
1) Perkenalkan Topik Makalah
Dalam memperkenalkan topik penelitian untuk karya tulis ilmiah
maka langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut;
a) Ungkapkan topik penelitian
Anda dapat memulai pendahuluan Anda dengan beberapa
kalimat yang mengungkapkan topik makalah Anda dan
memberikan indikasi jenis pertanyaan penelitian yang akan Anda
tanyakan. Ini adalah cara yang baik untuk memperkenalkan
pembaca Anda pada topik Anda dan menyinggung minat mereka.
Beberapa kalimat pertama harus bertindak sebagai indikasi
masalah yang lebih luas yang kemudian akan Anda fokuskan
lebih dekat pada bagian pendahuluan Anda, yang mengarah ke
pertanyaan penelitian spesifik Anda. Memperkenalkan sebuah
topik, tetapi masih secara luas. Ini memberikan pembaca dengan
indikasi isi tulisan dan mendorong mereka untuk melanjutkan
membaca tulisan Anda.
b) Pertimbangkan merujuk kata-kata kunci
Ketika Anda menulis makalah penelitian untuk publikasi,
Anda akan diminta untuk menyerahkannya bersama dengan
serangkaian kata-kata kunci yang memberikan indikasi cepat dari
bidang penelitian yang Anda tangani. Anda mungkin juga
memiliki kata-kata kunci tertentu dalam judul Anda yang ingin
Anda sampaikan, untuk membangun dan menekankan dalam
pendahuluan Anda.
c) Definisikan istilah atau konsep kunci apa saja
Mungkin perlu bagi Anda untuk mengklarifikasi istilah-istilah
atau konsep-konsep kunci di awal pendahuluan Anda. Anda perlu
mengekspresikan diri Anda dengan jelas di seluruh makalah
Anda sehingga jika Anda meninggalkan istilah atau konsep yang
tidak dikenal dan tidak Anda jelaskan maka berisiko bagi
pembaca Anda tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang
argumen Anda.
d) Perkenalkan topik melalui anekdot atau kutipan
Jika Anda menulis esai humaniora atau ilmu sosial, Anda
dapat menemukan lebih banyak cara sastra untuk memulai
pengantar dan mengemukakan topik makalah Anda. Jika Anda
menggunakan anekdot, pastikan itu pendek dan sangat relevan
untuk penelitian Anda. Itu harus berfungsi dengan cara yang
sama sebagai pembukaan alternatif, yaitu untuk mengemukakan
topik makalah penelitian Anda kepada pembaca Anda.
2) Membangun Konteks untuk Makalah
Sedangkan dalam membentuk konteks untuk penulisan makalah
yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut;
a) Sertakan tinjauan pustaka singkat
Bergantung pada keseluruhan makalah Anda, perlu untuk
menyertakan tinjauan literatur. Ini adalah elemen penting dari
makalah Anda yang menunjukkan bahwa Anda memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang kuat tentang topic penelitian
Anda. Penting untuk menulis pengantar yang ringkas, jadi
berikan ikhtisar tentang perkembangan terbaru dalam penelitian
utama daripada diskusi panjang.
Anda dapat mengikuti prinsip “segitiga terbalik” untuk fokus
dari tema-tema yang lebih luas hingga tema-tema yang membuat
Anda berkontribusi langsung dengan makalah Anda. Tinjauan
literatur yang kuat menyajikan informasi latar belakang penting
untuk penelitian Anda dan menunjukkan pentingnya bidang
tersebut.
b) Gunakan literatur untuk fokus pada kontribusi Anda
Tinjauan pustaka yang ringkas namun komprehensif bisa
menjadi cara yang sangat efektif untuk membingkai makalah
penelitian Anda. Ketika Anda mengembangkan pendahuluan,
Anda dapat beralih dari literatur untuk fokus pada penelitian
Anda dan posisinya yang relevan dengan bidang yang lebih luas.
Dengan membuat referensi yang jelas tentang penelitian Anda,
Anda dapat menunjukkan secara eksplisit kontribusi spesifik
yang Anda buat untuk memajukan bidang tersebut.
c) Rumuskan dasar pemikiran makalah Anda
Setelah Anda membingkai penelitian Anda dalam konteks
yang lebih luas, Anda dapat menguraikan lebih lengkap tentang
alasan penelitian Anda dan kekuatan serta pentingnya penelitian
secara khusus. Alasannya harus dengan jelas dan ringkas
menunjukkan nilai makalah Anda dan kontribusinya pada bidang
tersebut.
Misalnya, jika Anda menulis makalah ilmiah, Anda bisa
menekankan manfaat pendekatan eksperimental atau model yang
telah Anda gunakan. Tekankan apa yang baru dalam penelitian
Anda dan pentingnya pendekatan baru Anda, tetapi jangan terlalu
banyak memberikan detail dalam pendahuluan.
3) Menentukan Pertanyaan dan Hipotesis Penelitian Anda
Tahapan dalam penulisan daftar pertanyaan yang akan diajukan
serta hipotesis dalam penelitian yang bisa dilakukan adalah sebagai
berikut;
a) Nyatakan pertanyaan penelitian Anda
Setelah Anda menunjukkan posisi penelitian Anda
dibandingkan bidang yang lebih luas dan alasan umum untuk
makalah Anda, Anda dapat menentukan pertanyaan penelitian
Anda. Tinjauan pustaka dan alasan membingkai penelitian Anda
dan memperkenalkan pertanyaan penelitian Anda.
Pertanyaan tersebut harus dikembangkan dari bagian awal
pendahuluan. Pertanyaan penelitian mungkin mengandung
beberapa kata kunci yang ditetapkan dalam beberapa kalimat
pertama dan judul makalah Anda.
b) Tunjukkan hipotesis Anda
Setelah Anda menentukan pertanyaan penelitian, Anda perlu
memberikan artikulasi hipotesis Anda yang jelas dan ringkas. Ini
adalah pernyataan yang menunjukkan bahwa tulisan Anda akan
memberikan kontribusi spesifik dan memiliki hasil yang jelas
daripada hanya membahas topik yang lebih luas.
Anda harus menjelaskan secara singkat bagaimana Anda
sampai pada hipotesis tersebut dengan cara yang merujuk diskusi
Anda tentang literatur yang ada. Jika mungkin, cobalah untuk
tidak menggunakan kata “hipotesis” dan buat ini tersirat dalam
tulisan Anda. Dalam sebuah makalah ilmiah, memberikan
ikhtisar satu kalimat yang jelas tentang hasil Anda dan
hubungannya dengan hipotesis Anda membuat informasi menjadi
jelas.
c) Buat garis besar struktur makalah Anda
Dalam beberapa kasus, bagian akhir dari pendahuluan
makalah penelitian adalah beberapa baris yang memberikan
gambaran umum tentang struktur tubuh makalah tersebut. Ini bisa
memberikan garis besar tentang bagaimana Anda mengatur
makalah dan bagaimana makalah tersebut dipecah menjadi
beberapa bagian.
Ini tidak selalu diperlukan dan Anda harus memperhatikan
konvensi penulisan dalam disiplin Anda. Dalam makalah ilmu
alam, misalnya, ada struktur yang cukup kaku yang harus Anda
ikuti. Sedangkan makalah humaniora atau ilmu sosial
kemungkinan besar akan menghadirkan lebih banyak peluang
untuk menyimpang dalam cara Anda menyusun makalah Anda.
5. METODE
Metode penelitian menjadi hal yang sangat mendasar dari karya tulisi lmiah.
Metode atau prosedur penelitian menjadi petunjuk penulis untuk meneliti dengan
langkah-langkah yang benar sebab jika metodenya salah, pembahasannya pasti juga
akan salah.
Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang
umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian
yang dimaksud, antara lain:
a. Metodede skriptif, ialah metode penelitian yang bertujuan hanya
menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apa pun.
Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika)
ataupun fakta kualitatif.
b. Metode eksperimen, ialah metode penelitian bertujuan untuk memperoleh
gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.
c. Metode penelitian kelas, ialah metode penelitian dengan tujuan untuk
memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya
tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar
tertentu.
6. PEMBAHASAN
Bagian ini harus mendapatkan porsi tulisan yang paling banyak
dibandingkan dengan bagian lainnya. Apa yang tertulis pada bagian kerangka
teoretis akan digunakan semaksimalnya pada bagian ini. Penulis akan menggunakan
daya analisisnya secara objektif bergantung pada metode yang dipilih. Jika metode
kuantitatif yang dipilih, data akan dijabarkan dengan bantuan beberapa fitur, seperti
grafik, diagram, ataukah tabel. Sementara itu, jika metode kualitatif yang dipilih,
data akan diuraikan secara verbal.

Bagian ini mengandung paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait
dengan rumusan masalah atau tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab
pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan
sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori
yang telah dikemukakan sebelumnya. Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat
dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti table dan grafik. Sarana-sarana
pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan atau pun data. Tabel
dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data
dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan
table dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami,
serta lebih menarik dari pada penyajian secara verbal.

7. Simpulan
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada
umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan.
Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan.
Dengan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan
dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak
mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang
mendasarinya. 
Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang
merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika
penulis bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya
dikonsentrasikan pada bab-baburaian dan bukannya pada kesimpulan.
Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan
semata. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka
pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan
memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari
hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang
terdapat pada babanalisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang
tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban
penulis atas pertanyaan yang diajukan pada babpendahuluan.

a. Kesimpulan
Berisi jawaban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisardari
permasalahan. Kesimpulan-kesimpulan dalam penelitan ini dibuat berdasarkan
rumusan rumusan masalah dan hipotesis yang telahdibuat pada Bab 1.
Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir
pembicaraan. Dengan kata lain, kesimpulan adalah hasil dari suatu pembicaraan.

b. Cara membuatkesimpulan

 Apabila anda menulis tentang suatu persoalan, maka kesimpulannya ialah


jawaban.
 Apabila anda menulis tentang suatu masalah, (misalnya pembicaraan), maka
kesimpulan yang harus anda mencapai ialah suatu rancangan tindakan.
 Apabila anda menulis tentang suatu pemerihalan, yakni perbincangan tentang
suatu pengwujudan, maka kesimpulannya ialah suatu generalisasi tehadap
apa yang telah diperihalkan.

c. Langkah-langkahMenyusun Kesimpulan dan Saran

Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besarpermasalahan dan


kemudian memberi ringkasan tentang segala sesuatu yang telahdiuraikan pada
bab-bab sebelumnya. Pada langkah berikutnya, penulis harus menghubungkan
setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan
tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan
mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara
teoritik maupun praktis.

8. Referensi / Daftar PustakaRujukan


Referensi disajikan pada halaman baru, dengan judul referensi diketik
dengan huruf kapital tebal. Standar penulisan referensi disajikan dengan urutan:
a. Nama pengarang diakhiri dengan tandakoma,
b. Tahun publikasi diakhiri dengan tandakoma,
c. Judul artikel atau judul buku yang diakhiri dengan tanda koma,dan
d. Penerbit diakhiri dengan tandatitik.
Daftar pustaka disusun berdasarkan urut abjad. Format penulisan
daftar pustaka bila lebih dari 1 baris, maka barus kedua dan selanjutnya harus masuk
kedalam sejauh 5 ketukan dan berspasi 1. Jarak spasi antar pustaka adalah 2 spasi.
Pencantuman huruf italics pada pustaka disesuaikan dengan sumbernya sebagaimana
yang tercantum dibawah ini.
Aturan tentang penulisan nama keluarga diatur sebagai berikut:
a. Nama orang Indonesia, jika lebih dari satu nama, maka nama terakhir yang
ditulis atau nama yang biasa dikenal dalam publikasiilmiah.
Contoh: Ivonne Murhadi ditulis Murhadi, I.; atau Putu A. Mahadwartha
ditulis Mahadwartha, P.A.
b. Nama orang Barat, ditulis dari nama keluarga yang terletakdibelakang.
Contoh : Philip Kotler maka ditulis Kotler,P.
c. Nama orang Tionghoa bila terdiri dari 3 nama terpisah, maka nama pertama
adalah menunjukkan namakeluarga.
Contoh : Tjoa Siu Mee maka ditulis Tjoa, S.M.
d. Jika nama orang Tionghoa terdiri dari 3 nama dengan 2 nama memakai garis
penghubung, maka kedua nama yang dihubungkan adalah nama diri, bukan
namakeluarga.
Contoh : Hwa-wee Lee maka ditulis Lee, H.
e. Apabila ragu-ragu nama penulis boleh ditulislengkap.
Pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka seharusnya
merupakan sumber penulisan yang diacu oleh penulis yang ditunjukkan sitasi
yang dicantumkan dalam teks. Variasi dalam penulisan karena ada perbedaan
dalam sumber pustaka yang dipakai, yaitu: buku teks, artikel jurnal ilmiah,
kumpulan beberapa tulisan (prosiding), skripsi/tesis/disertasi, pustaka berupa
working paper, pustaka berupa buletin dimana nama penulis adalah instansi,
pustaka berupa surat kabar dan pustaka yang diambil dari internet selain
jurnal.

a. Referensi Berupa BukuTeks


Contoh:
Brealey, R.A., dan S.C. Myers, 2003, Principles of Corporate Finance, 7th
edition, Mc Graw Hill.

b. Referensi Berupa Artikel JurnalIlmiah


Contoh:
Dong, M., C. Robinson dan C. Veld, 2005, Why Individual Investors want
Dividends, Journal of Corporate Finance, Vol. 12: 121-158.

Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., dan J.E. Raymond, 1999,
Agency Problems and The Simultaneity Decision Making The Role of
Institusional Ownership, International Review Of Financial Analysis,
Vol 8: 2.
c. Referensi BerupaProsiding
Contoh:
Murhadi, W.R., 2007, Analisis Faktor-faktor Stress di Tempat Kerja Pada
Organisasi Jasa, Proc. The First National Conference: Toward a new
Indonesia Business Architecture, UWM, p. 12-22.

d. Referensi BerupaSkripsi/Thesis/Disertasi
Contoh:
Murhadi, W.R., 2007, Studi Kebijakan Deviden: Anteseden dan Dampaknya
terhadap Harga Saham, Disertasi, Universitas Brawijaya
e. Referensi Berupa WorkingPaper
Contoh:
Skinner, D.J., 2006, The Evolving Relation between Earning, Dividend and
Stock Repurchase, Working Paper, University of Chicago Graduate
School of Business.
f. Referensi Berupa Buletin dengan PenulisInstansi
Contoh:
Biro Pusat Statitisk, 2006, Indonesia Dalam Angka, BPS, p.20-25

UNEP, 2003, United National Environment Program: Environmental Data


Report: 2002-2003, Blackwell Publisher Oxford.

g. Referensi Berupa SuratKabar


Contoh:
Prasetyo, A.A., 2008, Satu Bedug Banyak Penabuh, Harian Kontan, 23
Fenruari 2008, p.1 (Catatan: nama penulis di koran jelas)
Prs, 2008, Satu Bedug Banyak Penabuh, Harian Kontan, 23 Fenruari 2008,
p.1 (Catatan: nama penulis di koran berupa inisial)

h. Referensi yang diambil dari Internet selainJurnal


Contoh:
www.ncsu.edu/wrri/reports/report187.htmldiunduh pada tanggal 28 May
2007
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tranzpal.com/2018/07/abstrak-dalam-karya-tulis-ilmiah.html?m=1

http://www.pengertianku.net/2018/12/pengertian-abstrak-dalam-penelitian-karya-ilmiah-dan-
contohnya.html

http://lecturer.ppns.ac.id/dennyoktavina/2019/11/28/pendahuluan-karya-ilmiah/

https://fbe.ubaya.ac.id/files/download/33_20100805125037.pdf

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf

https://www.studiobelajar.com/karya-tulis-ilmiah/
https://pendidikanmu.com/2020/07/pengertian-karya-ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai