Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 11

1. PUTRI KHARISMA (1810111250)


2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

ABSTRAK
A. Pengertian Abstrak
Standarisasi abstrak telah dilakukan sejak tahun 1977 oleh badan
standarisasi Amerika (Standards institute America) disingkat ANSI, yang
mendefinisikan bahwa abstrak adalah representasi singkat dan akurat dari isi
dokumen. Sebelum itu, di tahun 1976 Organisasi Standar Antara Bangsa
(International Standard Organization) disingkat ISO telah terlebih dahulu
menjelaskan definisi tentang abstrak berdasarkan sandi 214-1976 seperti berikut
”An abbreviated, accurate representation of the content of a document without
any annotation or comments, no matter who is the author”. Isi sebenarnya suatu
abstrak agar menarik pembaca akan diungkapkan berdasarkan suatu
metodologi.
Beberapa penulis yang telah menulis tentang karya ilmiah mengungkapkan
pemahaman tentang abstrak dokumen: Presentasi singkat dengan melibatkan
(sejauh mungkin) bahasa penulis sendiri, yang mengandung hal apa saja yang
telah dikerjakan atau dituliskan, dalam urutan yang sama seperti pada karya
keseluruhan secara terdokumentasi. Hal ini lebih jauh berkaitan dengan, juga,
untuk, apa yang dimaksudkan agar secara tersendiri sebagai butir yang dapat
dibaca atau mengungkapkan apa dokumen itu sendiri. Oleh karena itu,
merupakan pekerjaan yang kadangkala terpisah dari hal dapat sepenuhnya
diindeks dan dimanfaatkan untuk kepentingan penulisan dan penelitian. Abstrak,
suatu kesadaran yang memberi penegasan tentang tulisan itu. Abstrak, sebagai
hasil penekanan terkonsentrasi dan tidak henti-hentinya terproses pada
pemikiran yang jernih, kesadaran yang tidak landaskan kesan pada pikiran tulis
dan dipertahankan untuk analisis ke masa depan. Singkatnya karya ilmiah
adalah untuk abstrak itu sendiri, abstrak sebagai sketsa pendek tentang makalah
ilmiah. Sedangkan dari titik penggunaan, abstrak adalah penting untuk
memahami seluruh dokumen, di mana ia menyajikan gambaran kepada audien
yang pakar.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

B. Sintesa Abstrak
Secara akademis, abstrak dinyatakan sebagai ringkasan singkat dari makalah
akademis dengan penulis mengekspresikan sudut pandangnya secara singkat.
Dengan cara yang berbeda, ringkasan atau summari menjadi bentuk penyajian
ulang isi dokumen (biasanya di akhir) temuan dan mengandung kesimpulan yang
menonjol, dan dimaksudkan untuk melengkapi orientasi pembaca yang telah
memahami bagian ilmu yang lebih dahulu. Jadi secara prinsip, suatu abstrak
dokumen ilmiah sangat penting jika abstrak ditulis dengan bahasa yang mudah
dipahami dan mudah dimengerti, abstrak menjadi satuan yang lengkap dan
mandiri, abstrak dibuat sesingkat mungkin tanpa melanggar ketepatan dalam
dalam menghilangkan informasi penting (dalam sekitar 200 kata).
Berdasarkan pertimbangan efektivitas, abstrak mengandung informasi
spesifik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan penelitian dari peneliti
yang mencari sumber informasi terkait dan administrator yang mencari kemajuan
atau definisi tentang sesuatu status. Abstrak harus lengkap, dalam kesatuan
bersifat mandiri. Abstrak sekali lagi dibuat sesingkat mungkin tanpa melanggar
ketepatan dalam menghilangkan informasi penting: konsep, pernyataan masalah,
metode, dan hasil. Abstrak mencerminkan konsistensi dalam nada dan
penekanan laporan baik secara keseluruhan maupun bagianbagian.
Penambahan interpretasi atau kritik akan menyebabkan abstrak kehilangan arti,
walaupun dimungkinkan untuk menggunakan angka dan pembakuan (dalam
bentuk singkatan umum).
Secara singkat suatu konsep selalu mengisi abstrak sebagai pembuka kata.
Konsep kadangkala diungkapkan sebagai definisi atau pemaknaan suatu istilah.
Konsep ini harus mampu mengantar persoalan yang akan diselesaikan atau
diteliti dalam bentuk pernyataan masalah bukan pertanyaan. Pendekatan atau
solusi yang diusulkan, menjadi rangkaian logis dari suatu abstrak, yaitu metode
yang digunakan untuk menjawab tantangan dalam pernyataan masalah. Jadi,
abstrak yang disiapkan dengan baik sering digunakan untuk membantu pembaca
dengan cepat memahami isi dokumen atau makalah ilmiah. Oleh karena itu,
dengan tujuan itu, abstrak itu terletak di awal tulisan, dan selalu muncul di bagian
awal dari manuskrip untuk mengabarkan adanya sesuatu yang baru di dalamnya.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

Jadi, abstrak harus ditulis dalam bentuk lampau dengan menggunakan


nomenklatur baku, namun harus menghindari singkatan. Sebuah konstruksi
abstrak mengandung empat konten utama: konsep, pernyataan masalah,
pendekatan, dan kesimpulan dalam satu aline yang terdiri dari 100 sampai 200
kata. cara terbaik untuk menulis abstrak kertas ilmiah dan dengan cara
melakukannya paling mudah setelah makalah selesai selesai ditulis secara utuh.
Abstrak kemudian ditulis dan makalah ilmiah sempurna.

C. Kaidah Abstrak
1) Latar Belakang
Kaidah pertama yang harus dipenuhi saat akan membuat abstrak adalah
dengan memasukkan latar belakang dari permasalahan serta latar belakang
yang dihadapi oleh peneliti. Dengan adanya latar belakang peneliti akan
mencari solusi untuk menyelesaikan permasalah yang menjadi latar belakang
penelitian yang dilakukan.
2. Metode Atau Pendekatan Masalah
Menjabarkan secara ringkas dan padat jenis metoode penelitan yang
dilakukan dalam melakukan penelitian. Dengan demikian, peneliti akan
mengetahui bagaimana cara dan langkah yang sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi.
3. Hasil Penelitan
Menjabarkan hasil penelitian yang dilakukan pun menjadi kaidah yang harus
dijabarkan terkait dengan penelitian yang dilakukan. Hal ini akan menjadi
salah satu rujukan yang akan diperhatikan oleh pembaca terkait penelitian
yang dilakukan terkait latar belakang yang dihadapi dengan menggunakan
metode yang dupakai apakah dapat menyelesaikan permasalahan yang
diteliti.
4. Kesimpulan
Kesimpulan mejadi penutup didalam kaidah cara membuat abstrak yang baik.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

Dengan melampirkan kesimpulan akan dapat diketahui bahwasanya


penelitian yang telah dilakukan apakah dapat menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi.

D. Syarat abstrak
1. Jumlah Kata
Cara penulisan abstrak yang pertama adalah jumlah kata maksimal adalah
250 kata. jumlah demikian merupakan aturan umum yang perlu dipahami
oleh setiap peneliti. 250 kata bukan mejadi jumlah yang mutlak terpenuhi.
Namun, aturan yang berlaku di Indonesia saat ini adalah jumlah kata yang
digunakan dalam penulisan abstrak adalah berkisar antara 150 samapi
150 suku kata.
2. Jarak Antar Baris
Setelah mengetahui jumlah kata yang diperlukan selanjutnya mengetahui
bahwa spasi penulisan antar baris dalam cara membuat abstrak adalah
spasi 1 (single spacing). Hal ini bertujuan untuk memadatkan abstrak yang
dibuat serta dapat mencakup abstra bahasa indonesia dan abstrak bahasa
Inggris dalam satu halaman.
3. Penulisan Bahasa Asing
Penggunaan bahasa asing dalam abstrak yang dibuat harus dicetak miring
dalam penulisannya. Dengan penulisan bahasa asing tidak hanya
mencakup bahasa Inggris tetapi juga bahasa ilmiah yang akan ditulis
dengan dalam penulisan abstrak.
4. Jumlah Paragaraf
Contoh abstrak karya tulis ilmiah yang ada terdiri dari tiga paragraf. Hal ini
merupakan ketentuan umum yang dibuat dalam cara penulisan abstrak
yang baik. Setiap cara membuat abstrak yang dibuat terdiri dari :
Paragraf pertama memuat : judul penelitian, rumusan masalah, latar
belakang dan tujuan penelitian.
Paragraf kedua memuat : metode penelitian, teknik analisa data, landasan
teori.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

Paragraf ketiga memuat : hasil atau kesimpulan yang diperoleh dari


penelitian yang sudah dilakukan.
5. Bahasa
Dalam Penulisan Abstrak Bahasa yang digunakan adalah bahasa induk
dan bahasa global. Dalam hal ini bahasa induk adalaha bahasa Indonesia
dan bahasa global alaha bahasa Inggris yang digunakan sebagai bahasa
penulas abstrak.
6. Kata kunci
Pada akhir cara membuat abstrak diberikan kata kunci yang terkait dengan
penelitian yang dilakukan. Jumlah kata kunci yang diberikan sekitar 3
sampai 5 kata yang dipisahkan dengan tanda koma (,).
7. Penulisan Singkat, Padat, dan Jelas
Didalam penulisan abstrak yang akan dibuat perlu memnulis abstrak yang
singkat, padat, dan jelas. Sehingga, jumlah kata yang digunakan tidak
boros. Serta, poin yang ingin dibahas didalam setiap paragraf yang dibuat
tidak keluar dari penulisan abstrak yang baik dan benar.

Untuk itu Abstrak yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Merupakan uraian ringkas, cermat dan menyeluruh sehingga mencerminkan


keseluruhan isi judul. Abstrak dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan yang
utuh sehingga dapat dimuat dalam satu majalah yang khusus memuat abstrak,
seperti Dental Abstract.
2.Tanpa komentar dari pembuatnya di luar apa yang dikemukakan dalam
karangan ilmiah. Maksud dari tanpa komentar disini adalah bawah tanpa ada
unsur subjektif dari penulis karena semua didasarkan atas hasil penelitian.
3.Dapat dikerjakan orang lain, tetapi sebaiknya dibuat sendiri oleh penulisnya
karena ia lebih memahami apa yang disajikannya dalam karangan ilmiah
tersebut.
4.Terdapat pada permulaan karangan ilmiah sehingga pembaca segera dapat
mengetahui informasi yang disajikan sesuai dengan keperluan atau minatnya.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

5.Isi suatu abstrak sebaiknya jangan melebihi 250 kata atau sekitar 25 baris jika
setiap baris terdiri atas 10 kata.
6.Dalam abstrak tak ada pergantian paragraf (tanpa alinea). Artinya adalah
dalam abstarks tidak ada paragrapf
7.Huruf yang digunakan dalam abstrak sebaiknya berbeda besarnya dengan
huruf isi karangan ilmiah.
8.Sedapat mungkin dihindari pemakaian, kalimat aktif, sebaiknya kalimat pasif.
9.Kepustakaan, singkatan, ilustrasi, grafik dan tabel tak boleh dicantumkan.
10. Di bawah abstrak sebaiknya dicantumkan kata-kata kunci (key words)
sebanyak 3 hingga 10 kata yang kira-kira dapat dipakai untuk mengindeks
karangan ilmiah kita dalam suatu deretan karangan ilmiah sejenis. Kata kunci
(key word) adalah kata-kata yang penting dan paling menonjol dalam karangan
ilmiah itu. Contoh: Kalau suatu karangan ilmiah membahas mengenai hubungan
antara terapi phenytoin, siklosporin dan nifedipin dengan hiperplasia gingiva,
maka kata-kata kuncinya adalah phenytoin, siklosporin, nifedipin dan
hiperplasia gingiva.

E. Jenis-jenis Abstrak
1) Abstrak Deskriptif atau Abstract
Sebagai abstrak deskriptif, Abstrak hanya menyajikan uraian yang
sangat singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam
aspek-aspek yang tercakup pada tulisan itu sendiri. Dengan kata lain, untuk
menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup
disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian
yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif. Pandangan
penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak dalam Abstrak. Pendek kata,
pada Abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian dengan topik
atau menyajikan semata-mata tentang problematika yang terdapat dalam
tulisannya.
2) Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise)
Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan
memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

Dalam bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan
disajikan secara proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan
dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut upaya
pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang
ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan.
3) Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)
Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para
penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam
menyimpulkan suatu uraian. Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga
merupakan penyajian singkat tentang isi 4 tulisan namun tidak
mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan.
Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam
tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan
mengenai isi dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang
juga diperlukan dalam sebuah ikhtisar.
Dari uraian mengenai Abstrak, Ringkasan, dan Ikhtisar, maka dapat
diketahui bahwa uraian yang disajikan baik dalam bentuk ringkasan maupun
ikhtisar sifatnya tidak sesingkat abstrak. Selain gagasan utama yang
dikandung dalam tulisan, pada ringkasan maupun ikhtisar disertakan ilustrasi
untuk menjelaskan aspek-aspek yang dibahas dalam tulisan. Pada ringkasan
sekalipun penyajiannya menurut bab-bab yang ada, namun adakalanya
mengabaikan bab yang kurang penting seperti halnya pada penyusunan
ikhtisar.

F. Kesimpulan
Abstrak merupakan ringkasan keseluruhan dari isi dokumen karya ilmiah.
Abstrak mengandung konsep, pernyataan masalah, pendekatan, dan kesimpulan
yang dirangkai sedemikian rupa saling berkaitan dan memiliki makna utuh
sehingga menggambarkan keseluruhan isi tulisan. Abstrak walaupun sulit untuk
ditulis di awal, tetapi dengan memahami keseluruhan isi tulisan, akan mudah
dituliskan di akhir penulisan, walaupun penempatannya selalu di awal secara
manuskrip.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

DAFTAR PUSTAKA
American National Standards Institute, American National Standard for writing
abstracts. IEEE Transactions on Professional Communication, Vol. PC-20,
No. 4: 252-254, 1977.
American National Standards Institute Inc, American National Standard for
Writing Abstracts. ANSI Z39.14-1979, New York: ANSI, 1979.
H. Weil, ”Standards for writing abstracts”, Journal of the American Society for
Information Sciences 21(5): 351-357, 2007.
R. Collison, ”Abstracts and abstracting service”, Santa Barbara, CA: ABC Clio.
M. F. Orth, ”Abstracting for the writer”, IEEE Transactions of Professional
Communications, Vol. PC-15 No. 2: 43-44, 1972.
Al-Othmany, D. & Solaiman Ali, M, ”How to be an effeftive technical writer?”,
IEEE Global Engineering Education Conference (EDUCON): 1-8, 2012.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

ARTIKEL
A. Pengertian artikel
Rillan E. Wolseley, artikel adalah karangan tertulis yang panjangnya
tidak dapat ditentukan, dimana tujuannya untuk menyampaikan gagasan
maupun fakta dengan maksud meyakinkan, mendidik, ataupun menghibur.
Artikel adalah suatu karangan berupa esai yang isinya menyampaikan
ide-ide atau fakta-fakta secara objektif, dimana tujuannya untuk meyakinkan,
membujuk, dan menghibur pembacanya.

B. Ciri-ciri artikel
1. Pada umumnya artikel dibuat secara ringkas, padat, jelas, dan tuntas.
2. Isi yang disampaikan dalam sebuah artikel didasari oleh fakta, bukan fiksi
atau mitos yang kebenarannya masih diragukan.
3. Artikel bersifat informatif dan faktual, mengungkapkan informasi
berdasarkan suatu penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Sebuah artikel dapat mengandung opini dan analisis, namun harus
berdasarkan teori dan data yang valid.
5. Penulisan artikel menggunakan bahasa baku atau resmi, serta kalimat
yang lugas, logis, denotatif, dan efektif.
6. Metode penulisan artikel dibuat secara sistematis sehingga pembaca
dapat mengerti isinya dengan mudah.

C. Tujuan dan manfaat artikel


1. Sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan penulis kepada
masyarakat.
2. Sebagai sarana publikasi hasil pemikiran secara ilmiah melalui jurnal
ilmiah.
3. Membantu penulis untuk berpikir secara sistematis dan melatih
penggunaan bahasa secara baik dan teratur.
4. Membantu penulis untuk memahami tujuan menulis sehingga diharapkan
memiliki komptensi dalam menulis artikel.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

5. Cara untuk menjelaskan atau membahas suatu masalah sesuai dengan


bidang ilmu tertentu.
6. Memberikan dampak akademis kepada penulis artikel.

D. Jenis-jenis artikel
1. Artikel Narasi
Artikel narasi adalah jenis artikel yang isinya menjelaskan tentang
suatu rangkaian peristiwa secara sisitematis/sederhana, yaitu awal,
tengah dan akhir. Di dalam artikel narasi, terdapat tokoh yang menghadapi
sebuah masalah dan konflik.
Isi dari artikel narasi ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu berupa fakta
dan fiksi. kalimat narasi yang berupa fakta biasanya membahas: contoh,
tentang biografi, autobiografi dan juga kisah pengalaman yang benar-
benar terjadi. Sedangkan untuk kalimat narasi yang berupa fiksi yaitu
membahas: contoh, tentang novel, cerpen, cergum dan juga cergam.
a. Contoh narasi bersifat fakta
Ir. Soekarno. Ia adalah presiden pertama Indonesia yang juga
seorang nasionalis. Ia juga pemimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno
menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena
keberaniannya melawan penjajah.
Soekarno Bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsai
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tangga
17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu
pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan
kedudukannya sebagai presiden RI pada tahun 1949
b. Contoh narasi bersifat fiksi
Aku tersenyum mengayunkan langkah. Angin dingin yang
menempa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak.
Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba
memerangi rasa dingin yang berasa begitu menyiksa.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

2. Artikel deskripsi
Artikel deskripsi adalah jenis artikel yang berupa karangan yang
menggambarkan tentang suatu hal/keadaan kepada para pembacanya.
Sehingga pembaca seolah-olah dapat merasakan, melihat mendengar isi
dari artikel deskripsi tersebut.
a. Contoh deskripsi bersifat fakta
Hampir semua pelosok di kepulauan Mentawai indah. Di empat
kecamatan pulau ini, masih terdapat hutan yang masih perawan
(terjaga keasliannya). Hutan ini pun masih menyimpan ratusan jenis
flora dan fauna.
Dan di dalam hutan Mentawai, terdapat aneka jenis anggrek
dan fauna yang hanya terdapat di kepulauan tersebut. Contoh fauna
asli kepulauan Mentawai ialah siamang kecil, beruk simakobu dan
juga lutung Mentawai yang merupakan primata dan menjadi tempat
untuk bahan penelitian dan objek wisata.
b. Contoh deskripsi bersifat fiksi
Salju tipis melapisi rumput, Putih berkilau diseling warna jingga,
bayangan matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin
bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur,
dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang
sedang meloncat dari satu ranting ke ranting yang lain.

3. Artikel eksposisi
Artikel eksposisi adalah jenis artikel yang menjelaskan atau
memberikan informasi mengenai suatu topik dengan tujuan memberi
pengetahuan tambahan untuk si pembaca. Artikel eksposisi biasanya
dilengkapi dengan gambar, grafik, statistik dan informasi pendukung
lainnya. Dan artikel jenis ini pun tidak jarang memberikan pembahasan
tentang cara, langkah-langkah dan juga proses kerja. Pembahasan
tersebut sering dikenal juga dengan sebutan paparan proses.
a. Contoh eksposisi bersifat umum
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

Pada dasarnya pekerjaan akuntan dibagi menjadi dua bidang


pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntansi,
pekerjaan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan
informasi keuangan. Selain itu, pekerjaan ini juga dilakukan untuk
sistem perencanaan informasi akuntansi.
Sedangkan dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa
pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai
kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
b. Contoh eksposisi bersifat paparan proses
Contoh: cara mencangkok tanaman.
1) siapkan pisau, tali rafia, sabut secukupnya dan tanah yang subur.
2) Pilihlah ranting yang sehat, tegak dan kekar dengan diameter
sekitar 1,5 – 2 cm.
3) Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai
bersih, kira-kira sepanjang 10 cm.

4. Artikel persuasi
Artikel persuasi adalah jenis artikel yang isinya bertujuan untuk
mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca pun mau atau bersedia
untuk melakukan sesuatu yang dianjurkan oleh si penulis dalam
karangannya.
Dalam artikel persuasi juga, pengarang mengharapkan adanya sikap
motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan
anjuran yang telah ditulis oleh penulis tersebut.
a. Contoh artikel persuasi
Masalah lingkungan bukan hanya menjadi masalah pemerintah
saja, melainkan semua orang wajib untuk menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan. Banyak sekali akibat buruk yang yang
ditimbulkan oleh kerusakan lingkungan, contohnya seperti tanah
longsor, banjir bandang, kebakaran hutan, kabut asap dan lain
sebagainya. Untuk itu jagalah kelestarian alam dan lingkungan yang
ada di sekitar kita.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

5. Artikel argumentasi
Artikel argumentasi adalah jenis artikel yang tujuannya ialah untuk
membuktikan kebenaran sebuah pendapat dengan menyajikan data/fakta
sebagai alasan/bukti. Di dalam artikel argumentasi, biasanya terdapat
unsur opini, data serta fakta sebagai pendukung atau penyokong pada
opini tersebut.
a. Contoh argumentasi
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan
dikembangkan. Karena dengan jiwa kepahlawanan pembangunan di
negara kita dapat berjalan dengan sukses.
Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan
sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, berdedikasi, bertanggung
jawab, tangguh, loyal dan cinta terhadap sesama rakyat Indonesia.
Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di
berbagai bidang.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

JURNAL
A. Pengertian jurnal
Jurnal penelitian merupakan sebuah laporan peneliti mengenai hasil
penelitian yang telah dilakukan secara ilmiah. Pada dasarnya, sebagian besar
jurnal penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya dan tergantung
juga dari metode yang dipakai dalam pembuatan dan penyusunan laporan jurnal
penelitian tersebut.

B. Manfaat jurnal
1. Membantu peneliti merumuskan hipotesis yang dibuat, dengan membaca
berbagai penelitian-peneliitan terdahulu akan menjadi patokan bagi penelitia
untuk menentukan hipotesis atau dugaan sementara dari penelitian yang
akan dilaksanakan
2. Kegunaan lain dari jurnal penelitian adalah untuk menghindari plagiatisme
atau penjiplakan, langkah ini dilakukan dengan menuliskan dan merumuskan
persamaan, perbedaan serta kelebihan penelitan yang akan dilaksanakan
oleh peneliti

C. Sistematika penulisan jurnal


1. Judul
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca
judul, akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus
membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Misalnya, judul "Laporan Lab
Biologi". Dengan judul seperti ini, maka tidak ada pembaca yang mau
membacanya karena tidak menggambarkan isi jurnal. Contoh judul yang
jelas, misalnya "Pengaruh Cahaya dan Suhu terhadap Pertumbuhan Populasi
Bakteri Escherichia Coli". Judul ini sudah sedikit banyak melaporkan isi dari
jurnal.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

2. Abstrak
Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah
berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini
dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal. Bagian
abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan, metode,
hasil, dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam
abstrak. Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak
ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk menulis abstrak adalah
mengutip poin yang paling penting di setiap bagian jurnal. Kemudian
menggunakan poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat tentang
studi Anda.

3. Pendahuluan
Pendahuluan adalah pernyataan dari kasus yang Anda diselidiki, yang
memberikan informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan spesifik
Anda dalam kerangka teoritis yang lebih besar. Bagian ini juga dapat
mencakup informasi tentang latar belakang masalah, seperti ringkasan dari
setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana sebuah percobaan
akan membantu untuk menjelaskan atau memperluas pengetahuan dalam
bidang umum. Semua informasi latar belakang yang dikumpulkan dari sumber
lain harus menjadi kutipan. Catatan: Jangan membuat pendahuluan terlalu
luas. Ingat saja bahwa Anda menulis jurnal untuk rekan yang juga memiliki
pengetahuan yang sama dengan Anda.

4. Bahan dan Metode


Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti
menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan
jenis pengendalian. Jika percobaan dilakukan di alam, maka penulis
menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaaan
yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian ini harus
memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki pengetahuan
dan teknik dasar agar bisa diduplikasikan.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

5. Hasil
Di sini peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan
menggunakan teks naratif, tabel, atau gambar. Ingat hanya hasil yang
disajikan, tidak ada interpretasi data atau kesimpulan dari data dalam bagian
ini. Data yang dikumpulkan dalam tabel/gambar harus dilengkapi teks naratif
dan disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti. Jangan ulangi secara
panjang lebar data yang telah disajikan dalam tabel dan gambar.

6. Pembahasan
Pada bagian ini, peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati.
Setiap hubungan antar variabel percobaan yang penting dan setiap korelasi
antara variabel dapat dilihat jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan
yang berbeda dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa dengan
setiap percobaan terkait dilakukan oleh peneliti lain. Ingat bahwa setiap
percobaan tidak selalu harus menunjukkan perbedaan besar atau
kecenderungan untuk menjadi penting. Hasil yang negatif juga perlu
dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu yang penting untuk diubah dalam
penelitian Anda.

7. Kesimpulan
Bagian ini hanya menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap
data yang disajikan berhubungan kembali pada pertanyaan yang dinyatakan
dalam pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian pendahuluan dan
kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari penelitian ini,
meski pun hanya rincian spesifik.

8. Daftar Pustaka
Semua informasi (kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai
abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin
merujuk pada literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-
benar disebutkan pada jurnal Anda.
KELOMPOK 11
1. PUTRI KHARISMA (1810111250)
2. FIORENTINA THALIA SAHARA (1810111254)
BAHASA INDONESIA KELAS G

D. Contoh jurnal

Anda mungkin juga menyukai