Anda di halaman 1dari 6

ABSTRAK

A. Pengertian Abstrak

Dalam dunia penelitian, pengertian abstrak adalah tulisan singkat yang berisi gambaran
secara menyeluruh mengenai aktivitas / kegiatan penelitian yang dilakukan. Abstrak biasanya
diletakkan di bagian awal sebuah karya ilmiah atau pun laporan hasil penelitian sebagai
informasi awalan bagi para pembaca.

Abstrak biasanya dibuat dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris (bahasa general) dan bahasa
induk tempat laporan penelitian atau pun karya ilmiah tersebut dibuat. Penggunaan dua bahasa
ini dimaksudkan agar karya ilmiah atau pun laporan penelitian dapat digunakan baik oleh orang-
orang yang berasal dari negara tempat laporan penelitian tersebut dibuat, maupun oleh orang-
orang yang berasal dari negara di luar tempat laporan penelitian tersebut dibuat.

B. Jenis – Jenis Abstrak


1. Abstrak Indikatif

Abstrak indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah
yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar
pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya
memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakan
tulisan asli perlu dibaca atau tidak.

2. Abstrak Informatif

Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan
informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali
untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk
mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan
simpulan.

C. Fungsi Abstrak

1. Komponen Utama Laporan Hasil Penelitian


Dalam setiap laporan hasil penelitian, abstrak berfungsi sebagai salah satu komponen yang
harus ada di bagian awal laporan hasil penelitian. Tanpa keberadaan abstrak, sebuah laporan
hasil penelitian menjadi tidak lengkap sehingga sulit lebih sulit untuk dipelajari.

2. Gambaran Umum Mengenai Isi Laporan Penelitian

Fungsi abstrak dalam penelitian yang kedua adalah sebagai gambaran umum mengenai isi
laporan penelitian. Seperti yang telah dijelaskan di atas, abstrak merupakan tulisan singkat yang
isinya adalah gambaran umum mengenai isi laporan penelitian. Tanpa abstrak, sebuah laporan
penelitian menjadi lebih sulit untuk dipelajari (untuk mempelajarinya harus melihat seluruh
bagian isi laporan penelitian terlebih dahulu).

3. Bahan Pertimbangan bagi Pembaca

Fungsi abstrak yang ketiga adalah sebagai bahan pertimbangan bagi para pembaca laporan
penelitian. Sebelum membaca keseluruhan isi, pembaca laporan penelitian dapat membaca
abstrak terlebih dahulu untuk mengetahui apakan isi atau pun bahasan laporan penelitian sesuai
atau tidak dengan apa yang dicari oleh pembaca.

D. Ciri – Ciri Abstrak

Berikut ini ciri-ciri abstrak yang baik dari suatu karya ilmiah, diantaranya:

1. Terdapat beberapa paragraf yang merupakan satu kesatuan, yang dapat berdiri sendiri.
2. Mengikuti kronologis dari tulisan pembahasan.
3. Adanya transisi secara logika, antara informasi yang di sampaikan.
4. Hanya meringkas laporan penelitian yang dilakukan, tidak menambah-nambahkan
informasi baru.
5. Mudah di mengerti atau dipahami oleh para pembaca

E. Kaidah Penulisan Abstrak

Beberapa kaidah dalam penulisan abstrak yang perlu dipahami saat akan membuat
abstrak antara lain :
1. Latar Belakang

Kaidah pertama yang harus dipenuhi saat akan membuat abstrak adalah dengan
memasukkan latar belakang dari permasalahan serta latar belakang yang dihadapi oleh peneliti.
Dengan adanya latar belakang peneliti akan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalah
yang menjadi latar belakang penelitian yang dilakukan.

2. Metode Atau Pendekatan Masalah

Menjabarkan secara ringkas dan padat jenis metoode penelitan yang dilakukan dalam
melakukan penelitian. Dengan demikian, peneliti akan mengetahui bagaimana cara dan langkah
yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

3. Hasil Penelitan

Menjabarkan hasil penelitian yang dilakukan pun menjadi kaidah yang harus dijabarkan
terkait dengan penelitian yang dilakukan. Hal ini akan menjadi salah satu rujukan yang akan
diperhatikan oleh pembaca terkait penelitian yang dilakukan terkait latar belakang yang dihadapi
dengan menggunakan metode yang dupakai apakah dapat menyelesaikan permasalahan yang
diteliti.

4. Kesimpulan

Kesimpulan mejadi penutup didalam kaidah cara membuat abstrak yang baik. Dengan
melampirkan kesimpulan akan dapat diketahui bahwasanya penelitian yang telah dilakukan
apakah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

F. Cara Menulis Abstrak

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan abstrak adalah :

1. Jumlah Kata

Cara penulisan abstrak yang pertama adalah jumlah kata maksimal adalah 150 kata.
jumlah demikian merupakan aturan umum yang perlu dipahami oleh setiap peneliti. 150 kata
bukan mejadi jumlah yang mutlak terpenuhi. Namun, aturan yang berlaku di Indonesia saat ini
adalah jumlah kata yang digunakan dalam penulisan abstrak adalah berkisar antara 100 sampai
150 suku kata.

2. Jarak Antar Baris

Setelah mengetahui jumlah kata yang diperlukan selanjutnya mengetahui bahwa spasi
penulisan antar baris dalam cara membuat abstrak adalah spasi 1 (single spacing). Hal ini
bertujuan untuk memadatkan abstrak yang dibuat serta dapat mencakup abstra bahasa indonesia
dan abstrak bahasa Inggris dalam satu halaman.

3. Penulisan Bahasa Asing

Penggunaan bahasa asing dalam abstrak yang dibuat harus dicetak miring dalam
penulisannya. Dengan penulisan bahasa asing tidak hanya mencakup bahasa Inggris tetapi juga
bahasa ilmiah yang akan ditulis dengan dalam penulisan abstrak.

4. Jumlah Paragaraf

Contoh abstrak karya tulis ilmiah yang ada terdiri dari tiga paragraf. Hal ini merupakan
ketentuan umum yang dibuat dalam cara penulisan abstrak yang baik. Setiap cara membuat
abstrak yang dibuat terdiri dari tiga paragraf :

Pertama memuat : judul penelitian, rumusan masalah, latar belakang dan tujuan
penelitian.

Kedua memuat : metode penelitian, teknik analisa data, landasan teori.

Ketiga memuat :  hasil atau kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang sudah
dilakukan.

Namun, Dalam literasi lain didapatkan bahwasanya jumlah paragraf dalam penulisan
abstrak hanya terdiri dari satu paragraf yang mencakup tiga pargraf diatas.

5. Bahasa

Dalam Penulisan Abstrak Bahasa yang digunakan adalah bahasa induk dan bahasa global.
Dalam hal ini bahasa induk adalaha bahasa Indonesia dan bahasa global alaha bahasa Inggris
yang digunakan sebagai bahasa penulas abstrak.
6. Kata kunci

Pada akhir cara membuat abstrak diberikan kata kunci yang terkait dengan penelitian
yang dilakukan. Jumlah kata kunci yang diberikan sekitar 3 sampai 5 kata yang dipisahkan
dengan tanda koma (,).

7. Penulisan Singkat, Padat, dan Jelas

Didalam penulisan abstrak yang akan dibuat perlu memnulis abstrak yang singkat, padat,
dan jelas. Sehingga, jumlah kata yang digunakan tidak boros. Serta, poin yang ingin dibahas
didalam setiap paragraf yang dibuat tidak keluar dari penulisan abstrak yang baik dan benar.

G. Contoh Abstrak
Berikut adalah contoh abstrak penelitian dalam bentuk bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris :

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh pengalaman audit,
keahlian audit, tekanan ketaatan, dan locus of control terhadap audit judgment yang diambil oleh
auditor. Analisis ini menggunakan variabel independen yaitu pengalaman audit, keahlian audit,
tekanan ketaatan, dan locus of control. Variabel dependennya adalah auditjudgment.
Sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI
Perwakilan Provinsi DIY.
Sampel dilakukan dengan metode purposivesampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan kuesioner disebarkan langsung ke auditor sebanyak 35 kuesioner. Metode statistik
menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda, dengan pengujian hipotesis uji statistik t.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman audit, keahlian audit, dan locus of
control secara signifikan positif mempengaruhi audit judgment yang diambil auditor, tekanan
ketaatan secara signifikan negatif mempengaruhi auditjudgment yang diambil oleh auditor, tapi
kompleksitas tugas tidak secara signifikan mempengaruhi auditjudgment yang diambil
oleh auditor.
ABSTRACT

This research was aimed to examine empirically the effect of audit experience, audit
expertise, pressure obedience, the complexity of the task, and locus of control on the audit
judgment taken by the auditor. The analysis used an independent variable of audit experience,
audit expertise, pressure obedience, the complexity of the task, and locus of control. The
dependent variable is audit judgment. The sample of this research are auditors who worked
on Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Representative of DIY Province.
The sample was conducted by purposive sampling method. Collecting data was
conducted by a questionnaire distributed directly to auditors as much 35 questionnaires. The
statistical method used was multiplied analysis linear regression, with hypotheses testing of
statistic t-tests.
The result of this research showed that audit experience, audit expertise, and locus of
control significantly positive affect audit judgment taken by the auditor. Pressure obedience
significantly negative affect audit judgment was taken by the auditor, but the complexity of the
task didn’t significantly affect audit judgment taken by the auditor.

Anda mungkin juga menyukai