VI E
A. Latar Belakang
Karya tulis ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, atau
naskah ilmiah untuk dimuat di jurnal mengharuskan penulisan abstrak. Dalam
makalah atau naskah ilmiah abstrak biasanya ditempatkan sesudah judul naskah
dengan maksud untuk memberikan gambaran secara ringkas tentang isi naskah.
Oleh karena itu, abstrak sering juga disebut ringkasan singkat (short summary).
Informasi di dalam abstrak diharapkan dapat memotivasi pembaca untuk
membaca isi naskah secara utuh. Dengan perkatan lain abstrak diharapakn dapat
menggoda dan meyakinkan pembaca bahwa isi naskah itu menarik dan penting
dibaca. Isi abstrak memberikan informasi yang menjadi bahan pertimbanngan
bagi pembaca untuk melanjutkan atau tidak membaca keseluruhan isi naskah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Dilihat dari isinya, abstrak dapat dikategorikan ke dalama dua jenis: (a)
abstrak bersifat deskripti dan (b) abstrak bersifat informatif. Abstrak deskriptif
menggambarkan hanya tujuan dan ruang lingkup isi tulisan tetapi tidak
menyebutkan hasil dan kesimpulan isi tulisan. Sedangan abstrak yang bersifat
informatif memberikan penjelasan tentang latar belakang masalah, masalah,
pendekatan/metode, hasil, dan kesimpulan isi tulisan. Oleh karena unsur-unsurnya
lebih banyak, maka abstrak informative lebih panjang dari abstrak deskriptif.
Tulisan-tulisan dalam jurnal ilmiah biasanya menggunakan abstrak informatif.
Walaupun abstrak informatif terdiri atas satu paragraph dengan jumlah sekitar 200
kata, informasi dalam abstrak diharapkan mencakup (a) latar belakang masalah,
(b) rumusan masalah, (c) pendekatan atau metode, (d) hasil, dan (e) kesimpulan
pembahan. Masing-masing unsur-unsur itu disebutkan secara ringkas tetapi
mudah dipahami.
Abstrak tidak memuat informasi yang yang tidak terdapat dalam tulisan
yang utuh dan ditulis setelah tulisan selesai dsusun. Oleh karena itu sebelum
menulis abstrak sebaiknya naskah lengkapnya dibaca beberapa kali sehingga
abstrak yang ditulis dapat memberikan informasi yang utuh.
Abstrak:
Abstract
Pengertian Penerjemahan
Pengertian terjemahan menurut Munday adalah peralihan bahasa sumber ke dalam
bahasa sasaran dalam bentuk teks tulis.
Terkait dengan perihal makna, Larson mendefinisikan penerjemahan sebagai
pengalihan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran melalui tiga
langkah
pendekatan, yakni:
1) mempelajari leksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi,
dan konteks budaya dari teks bahasa sumber;
2) menganalisis teks bahasa sumber
untuk menemukan maknanya; dan
3) mengungkapkan kembali makna yang sama
dengan menggunakan leksikon dan struktur gramatikal yang sesuai dalam bahasa
sasaran (Larson, 1984: 3).
Jenis-jenis Terjemahan
Pada dasarnya terjemahan dapat dibedakan ke dalam tiga jenis:
(1) terjemahan intralingual atau rewording, yakni interpretasi tanda verbal dengan
menggunakan tanda lain dalam bahasa yang sama;
(2) terjemahan interlingual atau translation proper, merupakan interpretasi tanda
verbal dengan menggunakan bahasa (bahasa bahasa) lain; dan
Kesimpulan