Anda di halaman 1dari 18

MP PRAKTIKUM PENULISAN AKADEMIK

Materi-5
Praktik Menulis Abstrak dan
Pendahuluan

Oleh:
Dr. Eko Budi Santoso, MT

2023
Apa Yang Akan Dipelajari?

1. Kontrak Belajar dan Pendahuluan


2. Praktik Penggunaan EYD versi V
3. Praktik Membuat Kalimat Baku dan efektif
4. Praktik Menulis Paragraf dalam Karya Ilmiah
5. Praktik Menulis Abstrak dan Pendahuluan
6. Praktik Penyusunan Kajian Literatur dan Normatif
7. Praktik Penulisan Metode Penelitian / Penulisan
8. Praktik Penulisan Hasil Penelitian dan Analisis
9. Praktik Penulisan Diskusi Hasil Analisis
10. Praktik Penulisan Kesimpulan dan Saran
11. Praktik Penyusunan Referensi dan Reference Manager Tools
12. Pemeriksaan Plagiarisme karya Ilmiah
13. Praktik Penyusunan Proposal Penelitian
14. Praktik Pembuatan Poster Hasil Penelitian
Pengantar
Apakah Abstrak itu?

Apa itu Pendahuluan?


Apa Yang Akan Dibahas?
A. Pengertian Abstrak dan Pendahuluan
B. Tujuan Penulisan Abstrak
C. Unsur-Unsur Abstrak dan Pendahuluan
D. Cara Penulisan Abstrak dan Pendahuluan
E. Tips Menuliskan Abstrak Yang Baik
F. Penugasan
A. Pengertian Abstrak
❑ merupakan tulisan sederhana yang tidak terlalu panjang
penyajian kembali secara cepat, singkat, padat, dan mudah
dipahami oleh pembaca merupakan salah satu bagian penting
dalam menyusun karya tulis ilmiah.
❑ ringkasan isi dari suatu karya tulis ilmiah yang berfungsi
sebagai alat bantu seorang pembaca agar bisa mengerti inti
dari tujuan seorang penulis
❑ ringkasan dari isi jurnal atau skripsi dengan penulisan yang
singkat agar pembaca dapat mengetahui hal-hal penting yang
terdapat pada jurnal atau skripsi tersebut
B. Tujuan Penulisan Abstrak
1. Memudahkan pembaca untuk
mengidentifikasi isi karya ilmiah tersebut
dengan cepat dan akurat
2.Memudahkan pembaca untuk mengetahui
relevansi atau hubungan dari penelitian yang
dicari dengan abstract terkait
3.Mampu dijadikan sebagai rujukan
atau review untuk pembaca
4.Penulisan abstract sebagai syarat dan
komponen utama dalam melakukan penulisan
ilmiah
C1. Unsur-Unsur Abstrak
1) Latar Belakang
Mendeskripsikan latar belakang masalah dari karya ilmiah atau tulisan sebagai dasar dari
pembuatan tulisan. Ditulis singkat, namun tetap menjelaskan makna atau pembahasan
utamanya. Dapat juga langsung pada Tujuan penulisan karya ilmiahnya

2) Metode
Menggambarkan secara ringkas metode yang dipakai dalam penelitian atau penulisan karya
ilmiah yang dituliskan abstraknya.

3) Hasil Penilitian
Menggambarkan hasil dari penelitian atau yang dituliskan dalam karya ilmiah yang dituliskan
abstraknya, secara umum dan ringkas.

4) Kesimpulan
Menggambarkan inti kesimpulan yang dinyatakan dalam kesimpulan dari karya tulis versi
lengkapnya. Kesimpulan pada asbtrak ditulis sangat padat dalam beberapa kalimat saja, yang
menggambarkan inti dari kesimpulan tersebut.

5) Kata kunci
Dituliskan kata kunci dari keseluruhan penelitian maupun karya tulis hasil penelitian yang
dilakukan dalam beberapa kata / frasa. Jumlah kata kunci sekitar tiga sampai lima kata yang
dipisahkan dengan tanda koma (,). Kata kunci ini juga biasa digunakan dalam indeksasi untuk
memudahkan pencarian karya ilmiah
C2. Unsur-Unsur Pendahuluan
1) Latar Belakang
Berisi berbagai uraian dan data yang menggambarkan adanya indikasi masalah yang menjadi
dasar pentingnya dilakukan penelitian atau penulisan karya akademik

2) Rumusan Masalah
Menegaskan Kembali secara lebih padat mengenai masalah utama yang hendak diteliti atau
yang hendak diamati atau dianalisis untuk diketahui lebih lanjut dalam penelitian atau karya
akademik yang dilakukan

3) Tujuan Penilitian
Menunukkan tujuan dilakukannya penelitian yang terkait dengan masalah penelitian yang
dijadikan fokus.

4) Kegunaan atau Manfaat Penelitian


Berisi kegunaan atau manfaat dari dilakukannya penelitian atau penulisan karya akademik

5) Sistematika
Dalam karya akademik berupa Laporan Akhir, Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, maupun disertasi,
sistematika dalam penulisan keseluruhan karya akademik dituliskan pada bagian Sistematika ini
yang merupakan bagian akhir dari BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan pada artikel jurnal,
sistematika ini tidak dituliskan tersendiri
D1. Cara Penulisan Abstrak
1) judul penelitian atau judul naskah akademik diketik dengan
menggunakan capital font dan size 14, position center text dan dibuat
dengan Bold
2) Jika ada sub judul maka sama dengan judul hanya saja size diubah
menjadi 12
3) Nama Peneliti ditulis tanpa menggunakan gelar hanya saja di beri
nomor urut dengan superscript posisi center dengan font size 12 dan
cetak Bold
4) Nama jurusan/ program studi peneliti dan alamat institusi posisi center
dengan font size 12 dan cetak Bold
5) Email ketua peneliti saja yang dicantumkan posisi center dengan font
size 12
6) judul bagian “ABSTRAK” ditulis dengan huruf besar posisi center
dengan cetak tebal atau bold
7) isi abstrak ditulis dengan posisi rata kanan kiri dengan jumlah kata
maksimal 250 kata dengan menggunakan font size 12
8) kata kunci dibuat dengan rata kanan-kiri.
D2. Cara Penulisan Pendahuluan
1) Pendahuluan sebagai bab, ditulis di tengah paling atas dengan
huruf besar semua setelah tulisan BAB I (atau di bawah BAB I)
2) Pendahuluan dalam artikel jurnal ilmiah ditulis Rata kiri (tergantung
gaya selingkung jurnal, tapi biasanya rata kiri), dengan huruf besar
semua
3) Isi Pendahuluan dalam karya akademik LA, TA, Skripsi, Tesis, dan
disertasi sebagaimana pada unsur-unsur Pendahuluan. Setiap unsur
dinyatakan dalam subbab yang masing-masing berisi minimal 1
paragraf
4) Isi pendahuluan dalam artikel jurnal isi pendahuluan hanya
menunjukkan latar belakang pentingnya penellitian baik dalam
khasanah praktikal maupun teoretik, permasalahan yang jadi focus
dan tujuan penelitian atau pembahasan dalam karya akademik
5) Akhir pendahuluan dapat menegaskan Kembali pentingnya
penelitian atau penulisan karya akademik yang dilakukan
E. Tips Menuliskan Abstrak Yang Baik
1. Jumlah Kata
Pada asbtrak artikel jurnal, jumlah kata sekitar 100 sampai dengan 200
kata. Ada juga yg menyatakan maksimum 150 kata. Namun pada
asbtrak skripsi, tesis, dan disertasi boleh lebih, tapi diusahakan tetap
dalam satu halaman
2. Penulisan Bahasa Asing
Pada abstract penulisan bahasa asing maupun bahasa ilmiah harus
ditulis bercetak miring atau italic.
3. Jumlah Paragraf
Abstrak dalam Karya akademik non artikel jurnal, sering dibuat dalam
4 paragraph sesuai unsur-unsur dalam abstrak. Namun dalam artikel
jurnal, abstrak dibuat dalam satu paragraph.
4. Kata Kunci
Kata kunci ditulis pada bagian bawah yang terpisah dengan paragraf.
Kata kunci dipisah dengan tanda koma (,) dan memiliki jumlah sekitar
3 sampai 5 kata / frasa
5. Penulisan Abstrak secara Singkat, Padat dan Jelas
Karena jumlah kata dan paragraf yang terbatas, sehingga dalam
menulis abstract harus secara singkat, jelas namun tetap mencakup
hal-hal yang terdapat pada tulisan tersebut.
E. Penugasan #1
1. Tentukan Kata Kunci yang sebaiknya dari
beberapa Abstrak L1a, L1b, dan L1c di bawah ini

2. Dari abstrak Laporan Akhir pada L2a dan L2b,


rubah menjadi abstrak dalam artikel jurnal yang
jumlah katanya maksimum 150 kata

3. Tugas mandiri tambahan: Cari 10 Abstrak dari


Laporan Akhir yang terdiri dari beberapa
paragraph, kemudian rubah menjadi abstrak
artikel jurnal dalam 1 paragraf dengan jumlah
kata maksimum 150 kata
L1a
Tentukan Kata Kunci Yang Sebaiknya digunakan
Salah satu pelayanan perizinan yang diberikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu pintu (DPMPTSP) Kota Bogor adalah melalui layanan Online Single
Submission (OSS). Namun, sejak tahun 2018 diluncurkan hingga kini, pemerintah belum
pernah mengadakan pendidikan dan pelatihan terkait OSS dalam rangka peningkatan
kompetensi aparatur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kompetensi
aparatur dalam memberikan pelayanan perizinan Online Single Submission pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bogor. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan teknik terencana-tidak terstruktur kepada 12
orang informan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan Dengan menggunakan dasar
teoretis tentang kompetensi menurut Spencer dan Spencer (1993 dalam Sutrisno, 2019) yang
mencakup 5 dimensi yaitu motives, traits, self concept, knowledge, dan skills, secara agregat
kompetensi aparatur DPMPTSP Kota Bogor dapat dinyatakan telah cukup baik. Namun
pada beberapa indikator kompetensi pada dimensi skills menunjukkan beberapa kelemahan,
terutama pada indikator ketrampilan administratif dan manajerial yang terkait dengan SOP
penanganan pengaduan. Begitu juga pada dimensi knowledge, relatif masih perlu
ditingkatkan lagi. Hal ini terjadi karena masih belum pernahnya aparatur mengikuti diklat
khusus mengenai penyelenggaraan layanan OSS.
L1b
Tentukan Kata Kunci Yang Sebaiknya digunakan
Artikel ini mengulas hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan smart
government dalam mendukung terwujudnya smart city di Kota Bandung, khususnya pada
penerapan smart government. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif
deskriptif berdasarkan konsep smart government menurut Cohen (2014), yang mencakup 3
dimensi yaitu online services, infrastructure, serta open government. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Smart government dalam rangka mewujudkan smart city di Kota
Bandung yang dilihat dari 3 dimensi tersebut, secara umum menunjukkan karakteristik yang
mendukung terwujudnya smart city di Kota Bandung. Dari ketiga aspek tersebut, terdapat 1
(satu) dimensi yang karakteristiknya kurang mendukung, yaitu aspek infrastructure. Pada
dimensi infrastruktur ini terdapat permasalahan dari sisi kekurangan fiber optik, kepemilikan
server dan data centre. Juga belum ada pemetaan infrastruktur sesuai kebutuhan Pemerintah
Kota Bandung dalam menerapkan smart government. Oleh karena disarankan agar
Pemerintah Kota Bandung dapat menyusun peta rencana kebutuhan dan pengembangan
infrastruktur pada penerapan smart government dalam rangka mewujudkan smart city di
Kota Bandung
L1c
Tentukan Kata Kunci Yang Sebaiknya digunakan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik di Kota Samarinda belum memenuhi target
sebesar 20% dari ketentuan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu tujuan penelitian
ini adalah untuk memperoleh gambaran umum terkait pencapaian penyediaan
ruang terbuka hijau di Kota Samarinda, permasalahan yang dihadapi oleh
Pemerintah Kota Samarinda dalam pelaksanaan standar RTH serta upaya yang
dapat dilakukan oleh oleh Pemerintah Kota Samarinda dalam pencapaian standar
RTH. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pencapaian RTH public belum sesuai ketentuan,
baru sekitar 6,07 atau 17,08% tergantung data yang dipergunakan. Beberapa
permasalahan masih ada dalam penyediaan RTH publik, utamanya minimnya
ketersediaan lahan untuk RTH, disamping permasalahan SDM, anggaran, sebaran
ekologi RTH, dan masalah sosial terkait RTH. Beberapa upaya telah dilakukan,
namun masih direkomendasikan untuk menyiapkan bank tanah, pengalokasian
ulang RTH sesuai fungsi ekologisnya, peningkatan SDM dan anggaran serta
peningkatan leadership yang dapat memobilisasi pelibatan pelaksana dan
kontribusi serta partisipasi masyarakat.
L2a Buat Abstrak Skripsi ini menjadi Abstrak
Artikel Jurnal (yang maks 150 kata)
Laporan Akhir ini berjudul ”UPAYA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
DALAM PEMBERDAYAAN BURUH BATIK DI KABUPATEN PATI PROVINSI JAWA TENGAH”
dengan tujuan untuk mengetahui upaya dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam
pemberdayaan buruh batik di Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisan Laporan Akhir ini adalah metode
eksploratif dengan pendekatan induktif. Untuk mendapatkan data dan fakta, penulis mengumpulkan
data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi.
Berdasarkan pengamatan dan pengolahan data, penulis dapat menyimpulkan bahwa
upaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam pemberdayaan buruh batik di Kabupaten Pati
adalah memberikan bantuan peralatan, pelatihan membatik, promosi di dalam dan di luar Provinsi,
pendirian rumah batik dan mengembangkan sentra usaha batik. Hambatan yang dihadapi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan dalam pemberdayaan buruh batik adalah budaya yang terjadi di
Masyarakat sering jenuh saat bekerja , kurangnya motivasi pada diri buruh batik, kurangnya modal
dan anggaran yang dimiliki Dinas Perindustrian dan Perdagangan, belum optimalnya koordinasi
dengan lembaga lain, kurangnya saran dan prasarana yang dimiliki Dinas Perindustrian dan
Perdagangan di Kabupaten Pati.
Saran terbaik yang penulis dapat sampaikan adalah pembinaan dan pelatihan buruh
batik diberikan terus-menerus dan berkesinambungan agar dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi buruh batik, menjalin hubungan kemitraan dengan daerah lain untuk melakukan lebih
banyak kegiatan-kegiatan dengan tema batik bakaran di seluruh Indonesia dan di Luar Negeri,
pemerintah Kabupaten Pati harus lebih memperhatikan kesejahteraan buruh batik dengan sering
meninjau rumah produksi.
L2b Buat Abstrak Skripsi ini menjadi Abstrak
Artikel Jurnal (yang maks 150 kata)
Kesehatan masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan, dan keturunan. Tiga faktor pertama adalah lebih mudah untuk ditemukan solusinya daripada
faktor keturunan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dari tiga faktor pertama di Kabupaten
Lombok Timur telah dilaksanakan program klinik sanitasi. Program klinik sanitasi untuk pertama kalinya
diadakan di Indonesia oleh Kabupaten Lombok Timur pada tahun 1995 yang kemudian telah diikuti oleh
beberapa Provinsi lain, yaitu Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan
Selatan serta provinsi lain di Indonesia. Meskipun sebagai pelopor program klinik sanitasi, tetapi indikator
kesehatan lingkungan di Lombok Timur belum cukup baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan pelaksanaan program klinik
sanitasi di Kabupaten Lombok Timur, khususnya di Kabupaten Terara yang merupakan salah satu
kabupaten yang paling padat penduduknya di Kabupaten Lombok Timur, dan kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaannya. Metode yang digunakan adalah penelitian eksploratif dan deskriptif kualitatif, dengan
lokus penelitian di Kecamatan Terara di Kabupaten Lombok Timur. pengumpulan data dengan wawancara,
observasi dan dokumentasi.

Disimpulkan bahwa pelaksanaan program klinik sanitasi di Kecamatan Terara, salah satu
kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, belum dilaksanakan dengan baik dan masih banyak kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaannya. Beberapa kendala termasuk anggaran untuk program klinik sanitasi yang
masih terbatas dan tidak memadai dari petugas yang ahli di bidang sanitasi. Hal ini direkomendasikan
untuk melakukan pelatihan dan pengawasan tenaga Puskesmas sehingga program klinik sanitasi melalui
upaya terpadu dari sanitasi lingkungan dan pemberantasan penyakit berbasis lingkungan, dapat berjalan
dengan baik. Dan menambahkan anggaran yang cukup untuk melaksanakan program sesuai dengan
jumlah kasus yang ada

Anda mungkin juga menyukai