Anda di halaman 1dari 10

E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol.

3(2)

PENGARUH TEKNIK DISTRAKSI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS


NYERI PADA PASIEN POST OPERASI APPENDIKSITIS
DI RS PANCARAN KASIH MANADO

EFFECTS OF DISTRACTION TECHNIQUES TO DECREASE PAIN INTENSITY


IN PATIENT POST OPERATION APPENDICITIS HOSPITAL
PANCARAN KASIH MANADO

Christylia Liliane Lasander*, Rooije R.H Rumende**, Joksan Huragana***

*Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon


**Dosen Universitas Sam Ratulangi Manado
***Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon

ABSTRAK
Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai
suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang, pembedahan appendiktomi itu memberikan efek
nyeri.teknik distraksi akan mengalihkan perasaan pasien terhadap nyeri yg di rasakan, atau
dengan cara memfokuskan pasien dengan mendengarkan music yg di sukai. Tujuan penelitian ini
adalah mengidentifikasi intensitas nyeri sebelum dan sesudah teknik distraksi, Serta adanya
pengaruh teknik distraksi sebelum dan sesudah pada pasien post operasi appendiksitis terhadap
penurunan intensitas nyeri. Desain penelitian ini one group pretest-postest,Jumlah sampel
sebanyak 30 respondenpengambilan sampel dengan teknik total sampel. Penelitiaan ini di lakukan
di Ruang OK Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado. Penelitian ini di lakukan bulan februari-maret
2016. Hasil analisa bivariat pada pengaruh teknik distraksi pada penurunan intensitas nyeri pasien
post operasi appendiksitis menunjukan tingkat pengaruh dengan koefisien korelasi dengan nilai
signifikasi dari uji wilcoxon tersebut adalah sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05
(α<0.05) Hasil analisa Pengaruh Teknik Distraksi Pada Pasien Post Operasi Appendiksitis Di RS
Pancaran Kasih Manado dengan uji statistic dengan taraf yang di gunakan 0,05. Dengan demikian
Ho di tolak Ha di terima atau ada PengaruhTeknik Distraksi Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Pada Pasien Post Operasi Appendiksitis Di RS Pancaran Kasih Manado
Kata Kunci: Intensitas Nyeri, Teknik Distraksi

ABSTRACT
Pain is an uncomfortable feeling, whether mild or severe. Pain is defined as a condition that affects
a person, pain surgery appendicitis is the effect of pain. Distraction is to shift attention to another
client so it can reduce awareness of pain, and even increases tolerance to pain distraction
techniques will transfer to the patient feeling pain in the mouth feel. The purpose of this study is to
identify the intensity of pain before and after the distraction techniques, as well as the effect of
techniques and distraction techniques before and after the post-op patient appendectomy toward
reduction in pain intensity. The study design was one group pretest-posttest, Total sample of 30
respondents sampling technique total sample. Penelitiaan is done at room OK Beam Hospital
Kasih Manado. The research was conducted in February-March 2016. The results of the bivariate
analysis on the effects of techniques distraction techniques to the reduction in pain intensity post
operasi patient appendecitis shows the degree of influence the correlation coefficient with a
significance value of the Wilcoxon test was 0.000 which is smaller than 0.05 (α> 0.05) Results of
analysis of distraction techniques to patients in the hospital post-operasion appendecitis Beam of
Love Manado with statistical test with a level that is in use 0.05. Thus rejected Ho Ha received or
There Effect Of Mechanical Distraction Techniques To Decrease Pain Intensity In Patient Post
Operation Appendicitis Hospital Pancaran Kasih Manado
Keywords : Intensity pain, Technique Distraction

PENDAHULUAN

Appendiksitis adalah peradangan akibat infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa
infeksi pada usus buntu atau umbai cacing. pecah. Dalam mengatasi masalah ini, perlu
Infeksi ini bisa mengakibatkan pernanahan. Bila dilakukan pembedahan (Jitowiyono, 2010).

1
E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol.
3(2)

Pembedahan atau operasi adalah semua Respon nyeri yang dirasakan oleh pasien
tindakan pengobatan yang menggunakan cara merupakan efek samping yang timbul setelah
invasif dengan membuka atau menampilkan menjalani suatu operasi.
bagian tubuh yang akan ditangani dan pada Nyeri yang disebabkan oleh operasi biasanya
umumnya dilakukan dengan membuat sayatan membuat para pasien merasa kesakitan.
serta diakhiri dengan penutupan dan penjahitan Ketidaknyamanan atau nyeri bagaimanapun
luka.Sayatan atau luka yang dihasilkan keadaanya harus diatasi dengan managemen
merupakan suatu trauma bagi penderita dan ini nyeri, karena kenyamanan merupakan
bisa menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. kebutuhan dasar manusia (Patasik, 2013).
Bedah atau operasi merupakan tindakan Beberapa penelitian telah menunjukkan
pembedahan cara dokter untuk mengobati bahwa Teknik distrsksi dengan cara
kondisi yang sulit atau tidak mungkin mendengarkan music sangat efektif dalam
disembuhkan hanya dengan obat-obatan Menurunkan nyeri pasca operasi (Brunner dan
sederhana. Apendiktomi merupakan Suddart,2012). Penelitian Tunner dan
pembedahan mengangkat apendiks yang Jansen(2005),Almatsierdkk(2005) dalam
dilakukan untuk menurunkan resiko perforasi Brunner dan Suddarth,(2002), Pascaoperasi,
(Jitowiyono, 2010). Pembedahan itu pasien ditempatkan pada posisi senyaman
memberikan efek nyeri pada pasien sehingga mungkin, posisi ini mengurangi ketegangan
memerlukan penanganan khusus. pada insisi organ abdomenyang mengurangi
Kondisi yang menyebabkan ketidak nyeri, Penelitian Lorenzi(2005) Miller dan
nyamanan klien salah satunya adalah nyeri. Perry,(2015) dalam Brunner dan
Nyeri merupakan sensasi ketidak nyamanan Suddarth,(2005). Telah menunjukkan bahwa
yang bersifat individual. Klien merespons teknik distraksi dapat menurunkan nyeri pasca
terhadap nyeri yang dialaminya dengan cara, operasi dengan efektif,hal ini terjadi karena
misalnya berteriak, meringis dan lain-lain relative kecilnya peran otot-otot skeletal dalam
(Patasik dan Chandra, 2013).). ResponNyeri nyeri pasca operasi atau Kebutuhan pasien
sebagai suatu sensori subjektif dan untuk melakukan teknik distraksi agar efektif.
pengalaman emosional yang tidak (Brunner,2012). Teknik Distraksi
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan adalah mengalihkan perhatian klien ke
jaringan yang aktual atau potensial atau yang hal yang lainsehingga dapat menurunkan
dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan
terjadi kerusakan. (Perry & Potter, 2013). meningkatkan toleransi. Teknik pereda nyeri
WHO memperkirakan insidens appendiksitis di non farmakologis biasanya mempunyai resiko
dunia tahun 2007 mencapai 7% dari yang sangat rendah. Meskipun
keseluruhan jumlah penduduk dunia. Di tindakan tersebut bukan merupakan pengganti
Amerika, kejadian appendiksitis dikatakan 7% untuk obat–obatan, tindakan tesebut mugkin
dari seluruh populasi dengan insiden 1,1 kasus diperlukan atau sesuai untuk
per 1000 penduduk pertahun. Usia 20-30 tahun mempersingkat episode nyeri yang
adalah usia yang paling sering mengalami berlangsung hanya beberapa detik atau menit.
appendiksitis. Sementara untuk Indonesia Berdasarkan uraian diatas maka
sendiri appendiksitis merupakan penyakit peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana
dengan urutan keempat terbanyak pada tahun Pengaruh TeknikDistraksi Terhadap Penurunan
2006. Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Appendiksitis di RS Pancaran Kasih Manado.

METODE PENELITIAN

Desain atau rancangan penelitian adalah penelitian one group pretest-postest,


merupakan kerangka acuan bagi peneliti untuk rancangan penelitian ini tidak ada kelompok
mengkaji pengaruh antar variabel dalam suatu perbandingan (control) teteapi paling tidak
penelitian. Desain penelitian dapat menjadi sudah dilakukan observasi pertama (pretest)
petunjuk bagi peneliti untuk mencapai tujuan yang memungkinkan peneliti dapat menguji
penelitian dan juga sebagai penuntun bagi perubahan yang terjadi setelah adanya
peneliti dalam seluruh proses penelitian eksperimen (Setiadi, 2007). Rancangan pretest
(Riyanto, 2011). dan postest bertujuan untuk mengetahui
Desain penelitian adalah rencana teknikdistraksi terhadap penurunan intensitas
penelitian yang disusun sedemikian rupa nyeri pada pasien post operasi appendiksitis.
sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban Populasi dalam penelitian ini adalah 30
terhadap pertanyaan penelitian (Setiadi, 2007). responden pasien post operasi Appendiksitis dii
Desain yang digunaan dalam penelitian ini
2
E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol.
3(2)

Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado.

3
HASIL PENELITIAN

1. Analisa Univariat

Gambar 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan gambar 1 di atas pada bulan 20 responden (66,7%) sedangkan responden


Februari – Maret 2016 di ruang OK di RS dengan jenis kelamin perempuan ada 10 orang
GMIM Pancaran Kasih Manado 2016 pasien atau responden(33,3%).
post operasi appendiksitisjenis kelamin laki-laki

Gambar 2. Karaktersitik responden berdasarkan umur

Berdasarkan gambar 2 di atas pada bulan 31-40 tahun dengan jumlah 12 responden
Februari - Maret 2016 ada 30 respondenpasien (40%) dan paling sedikit berumur ≥ 40 tahun
operasi appendiksitis di ruang OK di RS GMIM dengan jumlah2 responden (7%).
Pancaran Kasih Manadopaling banyak berumur

Gambar 3 :Karaktersitik responden berdasarkan pekerjaan

Berdasarkan gambar 3 di atas pada bulan berdasarkan pekerjaan menunjukan paling


Februari – maret 2016 di ruang OK di RS banyak bekerja Swasta 12 orang ( 40,0%) dan
GMIM Pancaran Kasih Manado menunjukan yang paling kurang Pelajar 5 orang (17%).
bahwa mayoritas responden ada 30 responden
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Teknik Distraksi Sebelum Dan Sesudah
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Appendiksitis Di
RS Pancaran Kasih Manado
Pre Post
Skala Nyeri Distraksi Distraksi
n % n %
Nyeri Ringan 0 0 19 63,3%
Nyeri Sedang 17 56,7% 11 36,7%
Nyeri Berat 13 43,3% 0 0
Total 30 100% 30 100%
signifikan (p-value) 0.000
Z -5.324

Berdasarkan tabel 1 di atas pada bulan februari menunjukan paling banyak nyeri sedang 17
– maret 2016 di ruang OK di RS GMIM orang ( 56,7%) setelah di lakukan teknik
Pancaran Kasih Manado menunjukan dari 30 distraksi terjadi penurunan intensitas nyeri
responden berdasarkan Pre Teknik Distraksi
turun ke nyeri ringan menjadi 19 orang (63,3%)

2. Analisa Bivariat

Tabulasi Silang Pengaruh Teknik Distraksi Sebelum dan Sesudah


Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Appendiksitis
Di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado

Tabel 1: Hasil UjiPengaruh Teknik Distraksi Sebelum Dan Sesudah Terhadap


Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Appendiksitis

TEKNIK DISTRAKSI
Pre Post
Skala Nyeri Distraksi Distraksi
n % n %
Nyeri Ringan 0 0 19 63,3%
Nyeri Sedang 17 56,7% 11 36,7%
Nyeri Berat 13 43,3% 0 0
Total 30 100% 30 100%
signifikan (pvalue) 0.000
Z -5.324

Dari hasil tabel 1 tabulasi silang pengaruh sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05
teknik sebelum di lakukan teknik distraksi nyeri (α<0.05). Dengan demikian Ho di tolak dan Ha
sedang ada 17 responden (56,7%), Setelah di di terima atau ada Pengaruh Teknik Distraksi
lakukan teknik distraksi nyeri responden turun Terhadap Penurunan Intensitas NyeriPada
ke nyeri ringan menjadi 19 responden (63,3%). Pasien Post Operasi Appendiksitis DiRumah
Nilai signifikasi dari uji wilcoxon tersebut adalah Sakit GMIM Pancaran Kasih Manado.

PEMBAHASAN

Pengaruh Teknik Distraksi Terhadap PenurunanIntensitas


Nyeri Pada Pasien Post Operasi Appendiksitis DiRumah
Sakit
Pancaran Kasih Manado

Dari hasil analisa pengaruh kedua variable di signifikansi dari kedua variable tersebut adalah
atas dengan menggunakan uji statistic (p-value) = 0.000 dan (Z) = -5.324 Menunjukan
Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan
Bahwa Teknik Distraksi Memberikan Di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado nilai
Pengaruh Terhadap Penurunan Intensitas signifikansi yang menunjukan adalah (p)
Nyeri Pada Pasien Post Operasi Appendiksitis =0,000 lebih kecil
dari α = 0,05 (α<0.05) sehingga membuktikan rileks. Langgam jawa yang masih
Ha (Hipotesis alternatif)diterima. termasuk genre music keroncong dan saat ini
Asumsi peneliti mengenai pengaruh teknik
distraksi:
Sarana Dan Prasarana
Peneliti mengasumsikan sesuai hasil penelitian,
bahwa dengan sarana dan prasarana yang
lengkap akan mendukung kelancaran proses
distraksi. Contohnya HP.
Tujuan sarana dan prasarana teknik
distraksi memperlancar jalannya teknik
distraksi. Hal ini mengandung arti bahwa
dengan adanya sarana dan prasarana akan
lebih mudah dalam mengalihkan pasien tentang
teknik distraksi secara umum melakukan
gerakan tanpa alat akan lebih mudah jika di
bandingkan dengan menggunakan alat
contohnya music klasik. (Agung Suryobroto,
2013).
Dalam kedokteran, terapi musik disebut
sebagai terapi pelengkap (Complementary
Medicine), Potter juga mendefinisikan terapi
musik sebagai teknik yang digunakan untuk
penyembuhan suatu penyakit dengan
menggunakan bunyi atau irama tertentu. Jenis
musik yang digunakan dalam terapi musik
dapat di sesuaikan dengan keinginan, seperti
musik klasik, instrumentalia, dan slow musik
(Young dan Koopsen, 2007). Beberapa studi
kasus praktek dokter gigi di Eropa terapi
mendengarkan musik telah terbukti bisa
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh
seseorang (Potter & Perry, 2014). Di antaranya
mendengarkan musik yang di sukai atau suara
burung serta gemercik air, individu di anjurkan
untuk memilih musik yang di sukai dan musik
tenang seperti musik klasik, dan di minta untuk
berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien
juga di perbolehkan untuk menggerakkan tubuh
mengikuti irama lagu seperti bergoyang,
mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2012).
Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan
frekuensi yang tinggi pada karya-karya Mozart
mampu merangsang dan memberdayakan
daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak
kalah penting adalah kemurnian dan
kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun,
tidak berarti karya komposer klasik lainnya tidak
dapat digunakan (Andreana, 2006). Pada
dewasa ini banyak jenis musik yang dapat di
perdengarkan namun musik yang
menempatkan kelasnya sebagai musik
bermakna medis adalah musik klasik, karena
musik ini memiliki magnitude yang luar biasa
dalam perkembangan ilmu kesehatan,
diantaranya memiliki nada yang lembut,
nadanya memberikan stimulasi gelombang alfa,
ketenangan, dan membuat pendengarnya lebih
Beradasarkan hasilanalisa univariat memiliki tempo 60x/menit sesuai dengan
yang di lakukan, pada karakteristik responden pernyataan para pakar dan peneliti, bahwa
berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak music yang paling dianjurkan untuk terapi
adalah laki-laki (67%) di bandingkan adalah music atau lagu dengan
perempuan (33%). Karakteristik responden
beradasarkan umur yang paling banyak
adalah umur 31-40 tahun. Karakteristik
responden berdasarkan pekerjaan yang paling
banyak adalah swasta (40%).
banyak dinyanyikan dalam bentuk campursari,
umumnya hanya dinikmati sebagai hiburan.
Namun, siapa menyangka bahwa ternyata
langgam jawa ini dapat menjadi penawar rasa
nyeri dan cemas bagi ibu yang akan
melahirkan. Dalam penelitian yang dilakukan
oleh (Alfia & Safitri, 2013)
Langgam Jawa yang termasuk genre
musik keroncong dapat menjadi penawar rasa
nyeri dan cemas bagi ibu yang akan
melahirkan, hasil penelitian yang kami lakukan
menunjukkan langgam Jawa dapat
menurunkan tingkat nyeri dan kecemasan
yang dirasakan oleh ibu bersalin. (Alfa, 2013)
Musik dapat menjadi suatu sarana untuk
penyembuhan dan meredakan nyeri.
Termasuk juga langgam jawa dan simphony
Mozart.
Berdasarkan pada artikel
hasil penelitian yang kami dapatkan,
menyatakan bahwa dari kedua jenis musik
tersebut telah di lakukan perbandingan dan di
dapat data dari beberapa responden.
Musik klasik salah satunya
adalah musik Mozart. Dari sekian banyak
karya musik klasik, sebetulnya ciptaan milik
Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang
paling dianjurkan. Beberapa
penelitian sudah membuktikan, Mengurangi
tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik.
Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr.
Alfred Tomatis dan Don Campbell. Mereka
mengistilahkan sebagai “Efek
Mozart”. Dibanding musik klasik
lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada
karya-karya Mozart mampu merangsang
dan memberdayakan daerah
kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah
penting adalah kemurnian
dan kesederhaan musik Mozart itu
sendiri. Namun, tidak berarti karya komposer
klasik lainnya tidak dapat digunakan
(Andreana, 2006) Diantaranya mendengarkan
musik yang disukai atau suara burung serta
gemercik air, individu dianjurkan untuk
memilih musik yang disukai dan musik tenang
seperti musik klasik, dan diminta untuk
berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien
juga diperbolehkan untuk menggerakkan
tubuh mengikuti irama lagu seperti
bergoyang, mengetukkan jari atau
kaki. (Tamsuri, 2014). Langgam Jawa yang
E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol.
3(2)

tempo 60 ketukan permenit yang memberikan telah terbukti bisa mengurangi nyeri yang
efek rileks,”Beberapa studi kasus praktek dirasakan oleh seseorang (Potter & Perry,
dokter gigi di Eropa terapi mendengarkan musik 2005).

1. Intensitas nyeri teknik distraksi


sebelum di lakukan pada pasien post
E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol.
3(2)

operasi Kasih Manado Nyeri Pada


appendiksitis di menunjukan Morison. 2014. Pasien Post
ruang OK RS responen dalam Manajemen Operasi
Pancaran Kasih kategori nyeri Luka. Alih Sectio
Manado ringan Bahasa Caesare di
menunjukan 3. Ada pengaruh Tyasmono Irina D BLU
responden dalam teknik distraksi AF. Jakarta: RSUP Prof.
kategori nyeri pada pasien post EGC. Dr. R. D.
berat operasi
Kandau
2. Intensitas nyeri appendiksitis di Nursalam, 2008, Manado.
sesudah di ruang OK RS Konsep & Universitas
lakukan teknik Pancaran Kasih Penerapan Sam
distraksi pada Manado sebelum Metodelogi Ratulangi
pasien post dan sesudah di
Program
operasi lakukan teknik Ilmu Studi Ilmu
appendiksitis di distraksi terhadap Keperawatan
ruang OK RS Keperawata
respon nyeri , Salemba
Pancaran n Fakultas
pasien Medika, Kedokteran
Jakarta. Manado.
SARAN
Patasik,chandra Penelitian
1. Dapat menjelaskan pasca operasi. Kristanto. Keperawata
adanya pengaruh 2013.
3. mberikan n
teknik distraksi Efektifitas
perubahan pada Jitowiyono,
pada pasien Teknik
praktik S.dkk. 2010.
terhadap Relaksasi
keperawatan Asuhan
penurunan Nafas Dalam
tentang Keperawata
intensitas nyeri dan Guided
post operasi pentingnya teknik n Post
Imagery
appendiksitis. distraksi pada Operasi.
Terhadap
2. Dapat bermanfaat pasien post Penurunan Yogyakarta :
bagi pasien operasi dan Nuha
dengan post diharapkan Medika.
Tamsuri, 2014
operasi bermanfaat bagi Pengaruh
appendiksitis perawat agar di Potter and Perry,
Teknik
melalui partisipasi jadikan pedoman 2011, Buku
Distraksi
dan keterlibatan dalam melakukan Ajar
Terhadap
pasien dalam tindakan mandiri Fundamenta
Penurunan
mengikuti panduan keperawatan l
Intensitas
teknik distraksi berupa teknik Keperawata
Nyeri
yang diberikan, distraksi pada n : Konsep,
sehingga pasien pasien post Proses
akan merasakan operasi danPraktek,
perubahan dan appendiksitis di Volume 2,
penurunan nyeri RS Pancaran Edisi 4,
kasih Manado EGC,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Price

Agung, Suryobroto. Operasi Qittun, 2008. Teknik


2013 Sarana Apendictomy Distraksi,
Dan di Ruang Terdapat
Prasarana Rawat Inap pada :
Teknik RSUD http://qittun.
Distraksi. Raden blogspot.h
Jakarta : Mattaher tml. Diambil
Nuha Jambi. 25
Medika Desember
Mansjoer, Arief. 2010. 2009
Dewi, Rita. 2011. Kapita
Pengaruh Selekta Sodikin, 2011.
Teknik Kedokteran. Asuhan
Hipnoterapi Jakarta : Keperawata
Terhadap Media n Gangguan
Nyeri Klien Euculapcius Sistem
Post UI. Gastrointesti
E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol.
3(2)

nal. Jakarta kan Music


: Salemba Klasik,
Medika. Yogyakarta
: Nuha
Dengan Medika
Mendengar

Anda mungkin juga menyukai