Anda di halaman 1dari 6

KESEHATAN

MENJAGA KESEHATAN PADA LANSIA

Disusun oleh:
Naila Eldafira Fatihah
Hipoglosus

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Tiada yang lebih mahal didunia ini dibandingkan dengan kesehatan. Karna dengan
berkembangnya zaman, seseorang dituntut untuk bekerja dengan waktu yang panjang,
aktivitas yang padat, dan memerlukan konsentrasi yang tinggi. Semua hal itu
dilakukan sangat membutuhkan yang namanya kesehatan. Di era sekarang yang
semakin membaik teknologi serta sosial ekonominya membuat derajat kesehatan
masyarakat pun ikut naik, sehingga populasi pada lansia pun ikut meningkat.

Adapun beberapa dampak yang terkait dari banyaknya peningkatan jumlah


penduduk lansia, Diantaranya peningkatan ketergantungan lansia. Ketergantungan
ini biasanya disebabkan oleh adanya kemunduran fisik, psikis dan sosial lansia.
Proses kemunduran seperti kelemahan, keterbatasan fungsional, ketidakamampuan
dan keterhambatan ini biasanya terjadi karna adanya proses seseorang yang semakin
menua. Proses menua ini adalah hukum alam karna ini adalah sesuatu yang begitu
wajar yang dialami oleh setiap manusia sehingga tidak bisa dihindari oleh siapapun.

Banyak orang menikmati masa tuanya dengan berbeda-beda namun tak jarang
juga yang mengalami sakit hingga akhir hayatnya. Namun kini kita pun sering
melihat banyak sekali lansia yang masih harus membanting tulang walapun sakit-
sakitan, banyak pula keluarga yang tidak mau mengurusnya padahal masa masa
lansia adalah masa masa dimana mereka menikmati rasa keharmonisan keluarga, ada
juga yang mengalami depresi hingga stress.

Lansia perlu tahu ,bahwasannya olahraga itu lebih murah dibandingkan


dengan biaya pengobatan penyakit. Walaupun di usia yang sudah tidak lagi muda ini
membuat tubuh tidak lagi bisa kuat seperti dulu, setidaknya olahraga yang ringan
ringan saja agar tubuh pun tidak rentan terkena gangguan kesehatan. Banyak sekali
lansia yang masih kurang pengetahuan tentang manfaat aktivitas fisik yang harus
dilakukan, terkadang pun bagi mereka yang masih bekerja hanya memiliki waktu
luang yang sempit sehingga tidak mempunyai waktu untuk berolahraga, serta
kurangnya dukungan dari sosial contohnya seperti keluarga.

2
Jika lansia ingin selalu bugar maka hal yang paling mudah dilakukan adalah
berolahraga. Untuk menjaga kebugaran tersebut ada beberapa disiplin ilmu yang
harus diterapkan, Salah satunya adalah fisiologi olahraga. Fisiologi olahraga adalah
fisiologi yang mempelajari perubahan fisiologi di tubuh pada saat seseorang sedang
berolahraga, entah itu perubahan pada fungsi organ baik yang bersifat sementara
maupun yang bersifat menetap karna melakukan olahraga.

Penurunan anatomik dan fungsional akan semakin besar dengan mengikuti


lanjutnya usia. Pada usia 30 tahun keatas, fungsi organ-organ pada tubuh akan
semakin menurun sebanyak satu persen, hal ini diungkapkan oleh para peneliti.
Sehingga untuk menjaga tubuh agar tetap bugar dan stabil maka harus melakukan
olahraga yang teratur dan melakukan pola hidup sehat, serta menhindari sekali yang
namanya merokok. Karna rokok begitu banyak menimbulkan penyakit terutama pada
penyakit pernapasan yang sering dialami oleh para lansia.

Salah satu dari penyakit pernapasan yang sering dialami adalah Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Penyakit ini menimbulkan ke khawatiran pada
kesehatan masyarakat internasional. Orang-orang yang sudah memiliki penyakit
saluran pernafasan lainnya seperti asma, alergi dan penyakit paru kronik ini lebih
memiliki potensi lebih besar menimbulkan masalah kesehatan yang genting. ISPA
ini juga sangat mengganggu dan menurunkan produktivitas bagi orang-orang yang
sudah terkena penyakit ini, contohnya seperti membuat orang tidak masuk kerja atau
kuliah, pernafasan pun menjadi sulit yang tentunya menjadi penghalang seseorang
beraktivitas dengan maksimal. Terutama pada usia yang sudah rentan seperti
lansia,hal ini pasti sangat menyiksa bagi kesehatan pernapasannya.

Pada tahun 2004-2006 penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut mendudukin


daftar paling besar pertama di provinsi lampung, tahun 2004 sebesar 27,24%, tahun
2005 sebesar 29,88%, tahun 2006 sebesar 46,29%. Di rumah sakit dan dilayanan
umum pun ISPA selalu masuk ke golongan 10 terbesar penyakit terbanyak yang di
alami oleh pasien. salah satunya adalah Klinik Terpadu Poltekkes Kemenkes
Tanjungkarang. Yang tercatat tiga tahun terakhir ISPA menjadi keluhan tertinggi

3
sebesar 21,69% kasus dibulan januari hingga desember 2011, yang terdapat di klinik
terpadu.

Beberapa penelitian mengunkapkan adanya keterhubungan antara merokok


dengan kejadian ISPA, diyakini bahwa seseorang yang merokok memiliki tingkat
risiko 2,334 lebih besar menderita ISPA dibanding seseorang yang tidak merokok.
Penelitian suhandayani pada tahun 2007 pun mengungkapkan bahwa orang yang
merokok memiliki risiko 4,6 kali untuk menderita ISPA dibanding dengan orang
yang tidak merokok. Karna rokok digunakan dengan cara dihisap sehingga membuat
bahan kimia yang ada didalam rokok akan terhisap dan membuat permukaan sel
saluran pernafasan terangsang lalu menyebabkan terjadinya keluar lendir atau dahak.
Asap rokok pun bisa menjadi penyebab bronchitis kronis karna bulu getar yang ada
didalam hidung sebagian besar dilumpuhkan oleh asap rokok yang menyebabkan
lendir disaluran pernafasan tidak keluar sepenuhnya sehingga menjadi berkembang
biak nya bakteri.

Menurunya kemampuan dalam melakukan apapun adalah hal yang begitu


wajar saat memasuki usia lanjut usia. WHO menyatakan bahwa ada 3 golongan
lansia, diantaranya: Umur lanjut sekitar usia 60 sampai 75 tahun, umur tua sekitar
usia 76 sampai 90 tahun dan umur sangat tua hingga 90 tahun lebih. Penuaan ini bisa
dikatakan sebagai definisi dari perubahan waktu, rata dirasakan oleh semua orang,
intrinsic, progresif dan detrimental.

Menurut hardianto wibowo, ada beberapa hal yang terjadi pada tubuh ketika
mengalami proses penuaan ini,diantaranya seperti kulit tubuh yang lebih tipis,kering
dan tidak elastis, perubahan warna rambut yang menjadi putih, jumlah otot berkurang
dan mengecil, otot jantung mengalami perubahan dan kekuatan memompa darah pun
berkurang, terkadang mengalami Arteriosklerosis, tulang pun mengalami
pengeroposan.

Untuk olahraga, lansia di rekomendasikan agar berolahraga yang ringan-


ringan saja seperti bersepeda, berkebun dan jalan kaki ringan. Perlu di perhatikan

4
pula intensitasnya kisaran 30 menit perhari, tidak harus setiap hari minimal seminggu
2-3 kali. Olahraga ini berfungsi juga untuk tetap menjaga mood agar tidak mudah
berantakan, nafsu makan yang stabil, dan waktu tidur yang teratur.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ahyanti, Mei. 2013. Hubunga Merokok Pada Dengan Kejadian ISPA Pada
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Tanjungkarang . Jurnal Kesehatan
Masyarakat (JKM). 7(2). Hal.47-53 (Diakses pada September, 13)

Duwi, kurnianto. 2015. Menajaga Kesehatan Pada Usia Lanjut. Jurnal Olahraga
Prestasi (JOP). 11(2). Hal.19-30 (Diakses pada September, 13)

Anda mungkin juga menyukai