Anda di halaman 1dari 53

iTAH PROVINSI JAWA TEN

DIDIKAN DAN KEBUDA


TAHUN 2020
PRAKATA

Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) telah berdampak


terhadap penyelenggaraan dan layanan pendidikan utamanya
pembelajaran pada satuan pendidikan. Memastikan keberlangsungan
pendidikan bagi setiap pesera didik adalah penting namun keselamatan dan
kesehatan pesela didik, pendidik dan seluruh warga satuan pendidikan
merupakan hal utama yang perlu dilaksanakan termasuk untuk memutus
mata rantai penyebaran Covid- 19 di Jawa Tengah.
Sebagai tindaklanjut atas Instruksi Gubernur Jawa Tengah nomor 2
Tahun 2020 tentang tentang Pedoman Bagi Masyarakat dalam rangka
Persiapan Menuju Pemulihan Bencana Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah dan
Surat Edaran Bersama Mendikbud, Nenkes, Menag dan Mendagri Nomor
01/KB/2000, 516/2020, HK 03.01/Menkes/363/2020 dan 440.882 Tahun 2020
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran
2020/2021 dan Tahun akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus
Disease (Covid-19), maka untuk memberikan pedoman bagi satuan
pendidikan dalam memulai tahun pelajaran 2020/2021 pada masa pendemi
perlu disusun Petunjuk Teknis.
Petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai acuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kebiasaan baru dan
bagi masyarakat dalam ikut serta mengawasi pelaksanaan di lapangan.
Mudah- mudahan Petunjuk Teknis ini dapat memberikan informasi yang
memadai dan dapat digunakan secara efektif dalam memandu pelaksanaan
pembelajaran tahun pelajaran 2020/2021 dalam masa pandemi Covid-19
yang belum tahu kapan berakhirnya dengan tetap memiliki semangat
belajar yang tinggi.
Semarang,
03 Juli 2020
KEPALADIN SPENDIDIKAN DAN
KEB VINSI AWATENGAH

S.TP
embi .Utama Muda
0 198503 1 019
DAFTAR ISI

HALAMAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................1

B. Dasar................................................................................2

C. Prinsip...............................................................................5

D. Maksud dan Tujuan............................................................5

E. Ruang Lingkup...................................................................6

BAB II PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENYELENGGARAAN


PEMBELAJARAN SESUAI KEBIASAAN BARU...............................7

A. Persyaratan Satuan Pendidikan Menyelenggarakan Pembelajaran Tatap


Muka.................................................................................7

B. Prosedur Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka di Satuan


Pendidikan...........................................................................8

C. Tahapan Penyelenggaraan Pendidikan Sesuai Kebiasaan


Baru................................................................................10

D. Pola Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai Kebiasaan


Baru di Satuan Pendidikan................................................11

BAB III PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN DI SATUAN PENDIDIKAN


SESUAI KEBIASAAN BARU......................................................13

A. Kesiapan Satuan Pendidikan.............................................13

B. Kesiapan Satuan Pendidikan Berasrama.............................17

C. Kesiapan Pendidikan Khusus atau Sekolah Luar Biasa.........18


BAB IV TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SESUAI KEBIASAAN BARU..................................20

A. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. . .20

B. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah.....................................23

C. Satuan Pendidikan............................................................25

D. Tugas Tim Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran


Sesuai Kebiasaan Baru Tingkat Satuan Pendidikan.............27

E. Kebiasaan Baru Sebagai Kebiasaan Baru di Satuan Pendidikan. 32

F. Pelaksanaan Pembelajaran di Satuan Pendidikan Sesuai


Kebiasaan Baru................................................................39

BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN


SESUAI KEBIASAAN BARU......................................................41

A. Kelembagaan...................................................................41

B. Sarana dan Prasarana Pendidikan.....................................41

C. Pendidik dan Tenaga Kependidikan...................................42

D. Peserta Didik....................................................................42

E. Pembelajaran...................................................................43

BAB VI PENGENDALIAN, PELAPORAN DAN SANKSI.............................44

A. Pengendalian...................................................................44

B. Pelaporan........................................................................45

C. Sanksi.............................................................................45

BAB VII PENUTUP..............................................................................46


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berdampak


terhadap penyelenggaraan dan layanan pendidikan di Jawa Tengah.
Menyadari sepenuhnya bahwa kesehatan dan keselamatan peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan dan semua warga satuan
pendidikan merupakan prioritas utama yang wajib dipertimbangkan
dalam pembelajaran pada masa pandemi Covid-19, maka Gubernur
Jawa Tengah menerbitkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor
360/3 Tahun 2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Provinsi Jawa Tengah dan
Edaran Gubernur Jawa Tengah nomor 420/0005956 tanggal 15 Maret
2020 tentang Pencegahan dan Penyebaran Covid-19 pada Satuan
Pendidikan di Jawa Tengah.

Kebijakan, strategi dan langkah teknis telah dilakukan untuk


mencegah penularan Covid 19 di satuan pendidikan yang bertujuan
memutus rantai penularan serta menjamin keselamatan warga satuan
pendidikan. Dalam rangka menjaga keberlangsungan proses
pendidikan, telah ditempuh pembelajaran jarak jauh dengan tetap
memperhatikan aspek capaian kurikulum, psikologis peserta didik,
aksesibilitas layanan pendidikan dengan menerapkan protokol
kesehatan.

Prakarsa pemerintah untuk menerapkan kebiasaan baru


kehidupan bermasyarakat perlu disikapi secara positif. Satuan
pendidikan diharapkan mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan

|1
pembelajaran secara selektif dan bertahap sesuai protokol kesehatan
untuk melindungi peserta didik dan semua warga satuan pendidikan.
Kesiapan satuan pendidikan tersebut perlu dipandu dengan petunjuk
teknis penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan baru. Petunjuk
teknis ini merupakan acuan bagi satuan pendidikan dalam menyiapkan
lingkungan sekolah serta aspek lain yang diperlukan memasuki tahun
pelajaran 2020/2021.

B. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara
Tahun 1950 hal. 8692);

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4960) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5670);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan


Dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan


Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6487);

8. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan


Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019
(Covid-19);
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 106);

10. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun 2018 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2018 Nomor 48);

11. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2018 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2018 Nomor 49);

12. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 360/3 Tahun 2020


tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) Di Provinsi Jawa Tengah;

13. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun


2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);

14. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun


2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease-19 (Covid-19);

15. Edaran Gubernur Jawa Tengah nomor 420/0005956 tanggal 15


Maret 2020 tentang Pencegahan dan Penyebaran Covid-19 pada
Satuan Pendidikan di Jawa Tengah;

16. Instruksi Gubernur Jawa Tengah nomor 2 tahun 2020 tentang


tentang Pedoman Bagi Masyarakat dalam rangka Persiapan Menuju
Pemulihan Bencana Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah;
17. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri Nomor 01/KB/2000, 516/2020,
HK 03.01/Menkes/363/2020 dan 440.882 Tahun 2020 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran
2020/2021 dan Tahun akademik 2020/2021 di Masa Pandemi
Corona Virus Disease (Covid-19).

C. PRINSIP
Prinsip penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan baru adalah:

1. Menempatkan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik,


tenaga kependidikan dan warga satuan pendidikan sebagai hal yang
utama.

2. Menjamin keberlangsungan pendidikan bagi peserta didik dengan


memulai tahun pelajaran sesuai kalender akademik;

3. Melindungi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga


sekolah dari potensi penularan Covid-19 dengan tetap melanjutkan
Belajar dari Rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh secara efektif.

D. MAKSUD DAN TUJUAN


Petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi satuan
pendidikan dalam penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan
baru, dengan tujuan :

1. Memberikan acuan bagi penyelenggara satuan pendidikan dalam


mempersiapkan penyelenggaraan pembelajaran sesuai protokol
kesehatan;
2. Memberikan dukungan instrumen evaluasi bagi para pemangku
kepentingan terhadap penyelenggaraan pembelajaran di satuan
pendidikan.
E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup petunjuk teknis ini adalah:


1. Persyaratan dan Prosedur Penyelenggaraan Pembelajaran di Satuan
Pendidikan sesuai Kebiasaan Baru

a. Persyaratan Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka

b. Prosedur Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka

c. Tahapan Persiapan Pembelajaran Sesuai Kebiasaan Baru

d. Pola Pembelajaran Sesuai Kebiasaan Baru

2. Penyelenggaraan Pembelajaran pada Satuan Pendidikan sesuai


Kebiasaan Baru

a. Kesiapan Satuan Pendidikan

b. Kesiapan Sarana dan Prasarana

c. Kesiapan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

d. Kesiapan Peserta Didik

e. Kesiapan Pembelajaran

f. Kesiapan Satuan Pendidikan Berasrama

g. Kesiapan Satuan Pendidikan Khusus

3. Tugas dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan Pembelajaran di


Satuan Pendidikan Sesuai Kebiasaan Baru

4. Indikator Keberhasilan Penyelenggaraan Pembelajaran di Satuan


Pendidikan Sesuai Kebiasaan Baru

5. Pengendalian, Pelaporan dan Sanksi Penyelenggaraan Pembelajaran


di Satuan Pendidikan Sesuai Kebiasaan Baru
BAB II

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENYELENGGARAAN


PEMBELAJARAN SESUAI KEBIASAAN BARU

A. Persyaratan Satuan Pendidikan Menyelenggarakan


Pembelajaran Tatap Muka.

a. Persyaratan Utama

1). Merupakan satuan pendidikan di wilayah zona hijau sesuai


penetapan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota dengan kriteria
dalam dua minggu terakhir di wilayah tersebut tidak terdapat
Pasien Dalam Pemantauan (PDP), orang yang positif terinfeksi
Covid-19 dan orang dari luar area yang terjangkit Covid-19.

2). Memperoleh ijin menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di


satuan pendidikan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;

3). Memenuhi protokol kesehatan sesuai Daftar Periksa Kesiapan


Satuan Pendidikan;

4). Memperoleh persetujuan orang tua/wali melalui Komite Sekolah;

b. Persyaratan Tambahan

1). Telah melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)


Pencegahan Covid-19 secara intensif kepada warga satuan
pendidikan;

2). Telah membentuk Tim Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran


Sesuai Kebiasaan Baru Tingkat Satuan Pendidikan;

3). Memiliki Standar Operasi Prosedur (SOP) Penyelenggaraan


Pembelajaran di Satuan Pendidikan sesuai Kebiasaan Baru;
4). Bersedia melakukan penutupan kembali penyelenggaraan satuan
pendidikan, apabila terjadi kasus penularan Covid-19 di
wilayahnya.

5). Bersedia melaksanakan evaluasi dan melaporkan secara berkala;

B. Prosedur Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka di Satuan


Pendidikan

Prosedur penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di satuan


pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Membentuk Tim Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai


Kebiasaan Baru Tingkat Satuan Pendidikan diketuai oleh Kepala
Satuan Pendidikan beranggotakan unsur antara lain Komite Sekolah,
Rumah Sakit atau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),
psikolog, dosen, tenaga pendidik, tenaga kesehatan, tenaga
keamanan dan kebersihan, tenaga kehumasan dan pelatih SDM.

b. Menyusun Standar Operasi Prosedur (SOP) Penyelenggaraan


Pembelajaran Sesuai Kebiasaan baru di Satuan Pendidikan yang
memuat:

1). Protokol kesehatan di lingkungan satuan pendidikan sejak peserta


didik, pendidik dan tenaga kependidikan dan semua warga satuan
pendidikan datang, di lingkungan satuan pendidikan sampai
dengan pulang.

2). Pengaturan pembelajaran tatap muka sesuai kebiasaan baru

c. Menyiapkan penyelenggaran pendidikan di satuan sesuai Standar


Operasi Prosedur (SOP) meliputi:

1). Fasilitas tempat cuci tangan pakai sabun;

2). Penyediaan masker;

3). Pengaturan jaga jarak;


4). Pembersihan menggunakan disinfectan pada fasilitas

publik. 5). Pengaturan kelas, jadwal dan pembelajaran

d. Berkoordinasi Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota melalui


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah setempat;

e. Mengisi ceklist Daftar Periksa Kesiapan Satuan Pendidikan dalam


penyelenggaraan satuan pendidikan pada laman Dapodik dan/atau
mengisi ceklist Daftar Periksa Kesiapan Satuan Pendidikan secara
tertulis. Daftar periksa antara lain mencakup:

1. Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, sekurang-kurangnya


memiliki:

a). Toilet bersih;


b). Sarana cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun
atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan;
c). Disinfectan
2. Mampu mengakses fasilitas layanan kesehatan (puskesmas, klinik,
rumah sakit dan lain-lain);

3. Kesiapan menerapkan area wajib masker;

4. Memiliki alat pengukur suhu tembah atau thermo gun.

5. Memetakan warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan


kegiatan di satuan pendidikan:

a. Memiliki kondisi medis comorbid yang tidak terkontrol;

b. Tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan


penerapan jaga jarak;

c. Memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 dan


belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 hari;

d. Memiliki riwayat kontak dengan orang terkontiminasi positif


Covid-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14
hari.
6. Melaksanakan pemeriksaan daftar periksa oleh Tim Persiapan
Penyelenggaraan Satuan Pendidikan di Tingkat Cabang Dinas
Pendidikan setempat;

7. Memperoleh ijin penyelenggaraan pembelajaran satuan pendidikan


sesuai kebiasaan baru dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;

8. Membuat kesepakatan bersama komite sekolah satuan pendidikan


untuk memperoleh persetujuan dari orang tua/wali terkait
kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan;

9. Melaksanakan penyelenggaran pembelajaran tatap muka sesuai


kebiasaan baru secara selektif dan bertahap sesuai kebiasaan
baru.

C. Tahapan Penyelenggaraan Pendidikan Sesuai Kebiasaan Baru

1. Tahapan Belajar dari Rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh

Pada prinsipnya dalam masa pandemi Covid-19 semua satuan


pendidikan menyelenggarakan Belajar dari Rumah atau Pembelajaran
Jarak Jauh sebagai upaya memberikan perlindungan keamanan dan
keselamatan warga satuan pendidikan dengan tetap memastikan
keberlangsungan pendidikan peserta didik.

2. Tahapan Pembuatan Model Penyelenggaraan Satuan Pendidikan


sesuai Protokol Kesehatan

Persiapan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka diawali dengan


pembuatan model penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di
satuan pendidikan sesuai protokol kesehatan melalui video sebagai
rujukan bagi satuan pendidikan dalam mempersiapkan kondisi
lingkungan satuan pendidikan.
3. Tahapan Simulasi Penyelenggaraan Pendidikan Sesuai Kebiasaan Baru

Persiapan awal dilakukan simulasi secara ketat dan terbatas pada


satuan pendidikan di kabupaten/kota di wilayah zona hijau yang telah
melaksanakan pemeriksaan daftar periksa dan memperoleh ijin
Kepala Daerah secara yang selektif dan bertahap.

4. Tahapan Perluasan Penyelenggaraan Pendidikan Sesuai Kebiasaan


Baru

Penyelenggaraan pembelajaran yang akan melaksanakan


pembelajaran sesuai kebiasaan baru tetap bersifat selektif dan
bertahap sesuai dengan rekomendasi dan ijin dari Gugus Tugas
Covid-19 kabupaten/kota dan persetujuan Gugus Tugas Covid-19
Provinsi.

5. Tahapan Pembiasaan Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai


Kebiasaan Baru

Penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan baru di satuan


pendidikan merupakan kebiasaan baru bagi semua warga satuan
pendidikan dengan menerapkan protokol kesehatan.

D. Pola Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai Kebiasaan Baru di


Satuan Pendidikan

1. Pola Belajar dari Rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh

Pada dasarnya dalam masa pandemi Covid-19 semua satuan


pendidikan menyelenggarakan pola Belajar dari Rumah atau
Pembelajaran Jarak Jauh dalam rangka menjamin keberlangsungan
belajar peserta didik dengan tetap menjaga kesehatan dan
keselamatannya.
2. Pola Belajar secara Bergantian/Shift;

Penyelenggaraan pembelajaran pada satuan pendidikan pada masa


persiapan kebiasaan baru, dapat dilaksanakan melalui pengaturan
pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan secara selektif,
terbatas dan bertahap dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan dan prosedur yang ketat.

3. Pola Belajar Kombinasi antara Belajar dari Rumah dan Shift

Perluasan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka secara selektif,


terbatas dan bertahap dilaksanakan mengacu prosedur
penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan baru, dengan
menerapkan pengaturan pembelajaran kombinasi antara
pembelajaran jarak jauh dan tatap muka secara lebih fleksibel dengan
tetap mematuhi protokol kesehatan.

4. Pola Belajar dengan Kebiasaan Baru

Penyelenggaraan pembelajaran tatap muka dengan standar


kebiasaan baru bagi semua satuan pendidikan dilaksanakan dengan
protokol kesehatan yang terstandar, melalui pemantauan
pembelajaran yang intensif dan evaluasi berkala.
BAB III

PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN DI SATUAN PENDIDIKAN

SESUAI KEBIASAAN BARU

Bagi satuan pendidikan SMA, SMK dan SLB di wilayah zona hijau yang
telah memperoleh ijin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan telah
melaksanakan pemeriksaaan daftar periksa serta memperoleh ijin komite
sekolah, maka penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan baru
memperhatikan kesiapan sebagai berikut:

A. Kesiapan Satuan Pendidikan

1. Kesiapan Sarana dan Prasarana

Dalam rangka penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan baru,


satuan pendidikan berkewajiban :

a. Menyediakan alat pengukur suhu tubuh (thermo gun) untuk


pengecekan kesehatan seluruh warga sekolah yang memasuki
lingkungan satuan pendidikan;

b. Menyediakan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun atau


hand sanitizer di pintu gerbang, di depan kelas serta tempat
strategis lainnya;

c. Menyediakan masker cadangan bagi warga sekolah yang


memerlukan penggantian;

d. Mengoptimalkan ruang UKS beserta kelengkapannya dan


penyiapan koordinasi dengan tenaga kesehatan/fasilitas
kesehatan terdekat;

e. Menyediakan ruangan untuk isolasi bagi warga sekolah yang


mengalami masalah kesehatan sebagai antisipasi tindakan
penanganan sementara.
f. Melakukan pengaturan jarak tempat duduk minimal 1,5 meter
antar siswa;

g. Mewajibkan agar peserta didik dan pendidik/tenaga kependidikan


membawa peralatan ibadah masing-masing;

h. Mengatur penggunaan fasilitas peribadatan dengan tetap


mengedepankan protokol kesehatan, bilamana diperlukan dengan
menerapkan pola bergiliran pelaksanaan ibadah;

i. Melakukan pembersihan dengan disinfectan secara rutin pada


fasilitas pendidikan yang digunakan secara bersama-sama.

j. Memasang informasi pencegahan dan penularan Covid 19 di


tempat-tempat strategis pada lingkungan pendidikan.

2. Kesiapan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan Tenaga Pendidik berkewajiban

a. Melaksanakan aturan protokol kesehatan di lingkungan satuan


pendidikan baik dalam di dalam maupun di luar proses
pembelajaran (mengenakan masker, jaga jarak, cuci tangan pakai
sabun, tidak bersentuhan dan menjaga etika batuk);

b. Mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan


kebiasaan baru baik jadwal, jam pelajaran, metode pelaksanaan
pembelajaran maupun evaluasinya.

c. Menjaga kesehatan pribadi dan melaporkan kepada kepala


sekolah apabila kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk
hadir tatap muka di satuan pendidikan;
3. Kesiapan Peserta Didik;
a. Berangkat dan Pulang

1. Mematuhi protokol kesehatan sejak dari rumah, selama


perjalanan dan kembali ke rumah;

2. Menggunakan sarana transportasi dengan mematuhi protokol


kesehatan;

a. Di Satuan Pendidikan

1. Mengecek suhu tubuh pada saat datang ke satuan


pendidikan:

2. Mengenakan masker yang bersih dan diganti apabila telah


kotor/basah;

3. Melakukan cuci tangan menggunakan sabun sebelum dan


setelah beraktivitas dan membiasakan cuci tangan setelah
memegang sesuatu;

4. Menjaga jarak, tidak berkerumun dan tidak saling


bersentuhan;

5. Melaporkan kepada Guru dan Tendik apabila mengalami


kondisi kesehatan yang kurang baik;

4. Kesiapan Pembelajaran:

a. Satuan pendidikan melakukan penyesuaian kurikulum sesuai


kondisi peserta didik

b. Mengatur jadwal pembelajaran :

1. Pengaturan jumlah siswa dalam satu kelas maksimal 18


(delapan belas) orang

2. Pengaturan jam pelajaran maksimal 4 jam per hari;


3. Pengaturan jam pelajaran praktik bagi SMK dengan sistem
blok, adapun pembelajaran teori dapat dilaksanakan dengan
pembelajaran jarak jauh (PJJ);

c. Tahapan Pembelajaran Tatap Muka Pada Satuan Pendidikan;

Tahap I Tahap II Tahap III

Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari

Pembelajaran Pembelajaran Tatap Pembelajaran Tatap


Tatap Muka pada Muka pada Satuan Muka pada Satuan
Satuan Pendidikan SMA dan Pendidikan SMA dan
Pendidikan SMA SMK paling cepat SMK paling cepat
dan SMK paling dilaksanakan pada dilaksanakan pada bulan
cepat bulan September November 2020 sampai
dilaksanakan 2020 sampai dengan dengan Desember 2020.
pada bulan Juli Oktober 2020.
2020 sampai
dengan Agustus
2020.

Tahap I Tahap II Tahap III

Pembelajaran Tatap Pembelajaran Tatap Pembelajaran


Muka pada Satuan Muka pada Satuan Tatap Muka pada
Pendidikan SLB paling Pendidikan SLB paling Satuan Pendidikan
cepat dilaksanakan cepat dilaksanakan pada SLB paling cepat
pada bulan bulan November 2020 dilaksanakan pada
September 2020 sampai dengan bulan Januari 2021
sampai dengan Desember 2020.
Oktober 2020.
B. Kesiapan Satuan Pendidikan Berasrama

1. Satuan pendidikan berasrama yang berada pada zona hijau, dilarang


membuka asrama dan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan pada masa transisi. Pembukaan satuan pendidikan
berasrama dilakukan secara bertahap pada masa kebiasaan baru.

2. Pengaturan pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan


berasrama diatur sebagai berikut:

Kapasitas Asrama Masa Transisi Masa Kebiasaan Baru


< 100 peserta didik Bulan I : 50%
Tidak diperbolehkan Bulan II : 50%
> 100 peserta didik Bulan I : 25%
Bulan II : 50%
Bulan III : 75%
Bulan IV : 100%

3. Satuan pendidikan berasrama di Zona Hijau yang akan melaksanakan


pembelajaran tatap muka wajib memperoleh ijin dari Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah dan persetujuan orang tua/wali serta wajib
menerapkan protokol kesehatan bagi peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan meliputi:

a. Pengecekan kesehatan menggunakan rapid test pada saat masuk


asrama;

b. Pemeriksaan suhu tubuh secara rutin/setiap hari

c. Menerapkan protokol kesehatan baik di asrama, di ruang kelas


dan di lingkungan satuan pendidikan (mengenakan masker, cuci
tangan pakai sabun, jaga jarak dan menjaga etika batuk);
4. Mengatur pola hidup di asrama :

a. Jarak tempat tidur 1,5 meter

b. Jumlah penghuni tiap kamar maksimal 4 orang

c. Tempat cuci tangan pakai sabun di depan asrama

d. Menjaga kebersihan kamar dan sirkulasi udara

5. Mengatur pola hidup sehat di lingkungan satuan pendidikan:

a. Penggunaan toilet bersih dengan rasio laki-laki 1:40 dan


perempuan 1:30

b. Tempat duduk saat makan sesuai jarak minimal 1,5 meter dan
dilakukan sistim bergilir;

c. Ibadah di masjid secara bergantian dan menggunakan peralatan


pribadi;

d. Pembersihan fasilitasi umum dengan disinfectan secara rutin.

6. Melaksanakan pembelajaran secara efektif:

a. Pengaturan jumlah siswa dalam satu kelas 50 %

b. Pengaturan jam pelajaran teori dan praktik sebagian teori dan


sebagian praktik;

C. Kesiapan Pendidikan Khusus /Sekolah Luar Biasa

1. Satuan pendidikan khusus yang berada pada Zona Hijau yang akan
melaksanakan pembelajaran tatap muka harus mendapatkan ijin
dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, melaksanakan pemeriksaaan
daftar periksa kesiapan sekolah serta memperoleh ijin dari orang
tua/wali atau Komite Sekolah.
2. Satuan pendidikan khusus yang telah memenuhi hal-hal tersebut,
wajib menerapkan protokol kesehatan bagi peserta didik, pendidik,
dan tenaga kependidikan meliputi:

a. Pengecekan suhu tubuh saat datang ke satuan pendidikan;

b. Menerapkan protokol kesehatan baik di lingkungan satuan


pendidikan (mengenakan masker, cuci tangan pakai sabun, jaga
jarak dan menjaga etika batuk);

c. Mengatur area belajar dan tempat bermain dalam keadaan


bersih;

d. Mengurangi aktivitas fisik di luar kelas;

3. Melaksanakan pembelajaran efektif melalui:

a. Pengaturan jarak tempat duduk minimal 1,5 meter

b. Jumlah peserta didik dalam satu kelas maksimal 5 orang

c. Jadwal dan jam belajar disesuaikan dengan kemampuan,


kebutuhan dan ketunaan peserta didik

d. Menyederhanakan kurikulum yang diterapkan di satuan


pendidikan ;

4. Mengingat kompleksitas layanan satuan pendidikan khusus, maka


penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan paling akhir setelah
kondisi normal dan memungkinkan berjalannya kehidupan yang
sehat.
BAB IV

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN


SESUAI KEBIASAAN BARU

A. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

1. Tugas

Bertugas merencanakan, mengkoordinasikan, memantau dan


melaporkan pelaksanaan penyelenggaraan pembelajaran pada
satuan pendidikan sesuai kebiasaan baru meliputi:
a. Menyusun petunjuk teknis penyelenggaran pembelajaran sesuai
kebiasaan baru pada satuan pendidikan SMA, SMK dan SLB
mengacu Edaran Bersama Mendikbud, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Mendagri serta Instruksi Gubernur Jawa Tengah
sebagai pedoman bagi satuan pendidikan.
b. Berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, dinas, instansi,
lembaga terkat tingkat provinsi dalam rangka pemberian ijin
bagi satuan pendidikan yang akan menyelenggarakan
pembelajaran tatap muka sesuai kebiasaan baru.
c. Membentuk Tim Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran
Sesuai Kebiasaan Baru SMA/SMK/SLB Tingkat Provinsi Jawa
Tengah. Tugas Tim ialah melakukan koordinasi dengan badan,
dinas, lembaga terkait pencegahan penularan Covid 19 tingkat
provinsi dan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Susunan Tim terdiri dari:
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Anggota
Unsur yang tergabung dalam Tim Persiapan Pembukaan
Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai Kebiasaan Baru dapat
berasal dari unsur antara lain:
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
2. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah atau Rumah Sakit
3. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Jawa Tengah
5. Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
6. Kanwil Kemenag
7. LPMP Provinsi Jawa Tengah
8. Perguruan Tinggi/Pakar/Praktisi
9. Organisasi Kemasyarakatan Pendidikan seperti PD PGRI
Jawa Tengah, PW Maarif, PW Muhammadiyah, Yayasan
Pendidikan Kristen/Katolik;
10. Unsur lain yang relevan/terkait.

d. Berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid 19 Tingkat Provinsi


dan/atau Dinas Kesehatan setempat terkait:
1. Pendataan kondisi warga satuan pendidikan yang terdampak
Covid-19 (orang tanpa gejala, orang dalam pemantauan,
pasien dalam pengawasan atau terkonfirmasi positif);
2. Informasi tingkat risiko Covid-19 di daerahnya;
3. Informasi status pembukaan kembali satuan pendidikan;

e. Memastikan kesiapan satuan pendidikan dalam penyelenggaraan


pembelajaran tatap muka sesuai kebiasaan baru termasuk
melakukan evaluasi terhadap pengisian daftar periksa kesiapan
sekolah di DAPODIK serta memantau pelaksanaan pemeriksaan
daftar periksa di satuan pendidikan.
f. Menentukan pembukaan penyelenggaraan pembelajaran tatap
muka di satuan pendidikan berdasarkan hasil evaluasi daftar
periksa kesiapan satuan pendidikan sebagai dasar pemberian
ijin.

g. Menugaskan pendidik dari satu satuan pendidikan ke satuan


pendidikan lain apabila diperlukan.

h. Memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan


penguatan kapasitas bagi Pengawas, Kepala Satuan Pendidikan
dan pendidik/tenaga kependidikan untuk penerapan protokol
kesehatan;
i. Bersama Gugus Tugas Covid-19 memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan sesuai kebiasaan baru
pada satuan pendidikan;
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur.

11. Tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa


Tengah pada penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan baru
adalah :
a. Melaporkan perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan
pembelajaran sesuai kebiasaan baru di satuan pendidikan
kepada Gubernur;
b. Melakukan evaluasi penyelenggaraan pembelajaran satuan
pendidikan sesuai kebiasaan baru secara berkala;
c. Melakukan penutupan kembali penyelenggaraan pembelajaran
di satuan pendidikan apabila ditemukan indikasi kondisi tidak
aman.
B. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

1) Bertugas mengkoordinasikan persiapan penyelenggaraan


pembelajaran pada satuan pendidikan, memantau dan melaporkan
pelaksanaannya di wilayah kerjanya, meliputi:
a. Berkoordinasi dengan Bupati/Walikota, Gugus Tugas Covid-19
kabupaten/kota dan dinas, instansi terkait di kabupaten/kota di
wilayah kerjanya;

b. Membentuk Tim Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai


Kebiasaan Baru Tingkat Cabang Dinas yang bertugas melakukan
koordinasi pelaksanaan pemeriksaan Daftar Periksa Kesiapan
Satuan Pendidikan kepada Gugus Tugas Covid-19 serta melaporkan
pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas Pendidikan wilayah
setempat.

Susunan Tim terdiri dari :


1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Anggota
Unsur yang tergabung dalam Tim Persiapan Pembukaan
Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai Kebiasaan Baru tingkat
cabang dinas dapat terdiri dari unsur antara lain:
1. Cabang Dinas Pendidikan
2. Dinas Kesehatan kabupaten/kota atau Rumah Sakit/Puskesmas;
3. Dinas Perhubungan kabupaten/kota;
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
kabupaten/kota;
5. Dewan Pendidikan kabupaten/kota;
6. Kantor Kemenag Kab/kota;
7. Perguruan Tinggi/Pakar/Praktisi
8. Organisasi Kemasyarakatan Pendidikan seperti PC PGRI
kabupaten/kota, PD Maarif, PD Muhammadiyah, Yayasan
Pendidikan Kristen/Katolik
9. Pengawas satuan pendidikan;
10. Unsur lain yang relevan/terkait.

c. Memastikan kesiapan satuan pendidikan dalam persiapan


penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan baru termasuk
melakukan evaluasi terhadap pengisian daftar periksa di DAPODIK.

d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan penyelenggaraan


pembukaan pembelajaran pada satuan pendidikan di wilayah
kerjanya;

e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas


Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;

2. Tanggungjawab Cabang Dinas Pendidikan dalam penyelenggaraan


pembelajaran sesuai kebiasaan baru adalah:
a. Melaporkan perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan
pembelajaran di satuan pendidikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Melakukan evaluasi penyelenggaraan pembelajaran satuan
pendidikan sesuai kebiasaan baru secara berkala;
c. Mengusulkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah untuk penutupan kembali
penyelenggaraan pembelajaran di satuan pendidikan apabila
ditemukan indikasi kondisi tidak aman.
C. Satuan Pendidikan

1) Bertugas menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebiasaan baru


pada satuan pendidikan, meliputi:
a. Membentuk Tim Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran
Sesuai Kebiasaan Baru Tingkat Satuan pendidikan. Tugas Tim
melakukan penyiapan lingkungan satuan pendidikan sesuai
protokol kesehatan dan mempersiapkan pemeriksaan Daftar
Periksa Kesiapan Satuan Pendidikan, serta melakukan
pengendalian pencegahan penularan Covid 19 di satuan
pendidikan masing-masing:
Susunan Tim:
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Anggota
Unsur yang tergabung dalam Tim Persiapan Penyelenggaraan
Pembelajaran Sesuai Kebiasaan Baru tingkat satuan dapat terdiri
dari unsur antara lain:
1. Satuan Pendidikan;
2. Rumah Sakit/Puskesmas/Fasilitas Kesehatan;
3. Komite Sekolah/Perwakilan Orang Tua/Masyarakat sekitar
4. Perguruan Tinggi
5. Pakar/Praktisi (Psikolog, Konselor, Dokter, ahli tata ruang,
keamanan dsb)
6. Pengawas Satuan Pendidikan;
7. Unsur lain yang relevan/terkait.
Tim yang dibentuk oleh Kepala Satuan Pendidikan tersebut
dapat ditugaskan untuk membidangi:
1. Pembelajaran, psikososial dan tataruang
2. Kesehatan, kebersihan dan keamanan dan
3. Pelatihan dan kehumasan

b. Menyusun SOP Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai


Kebiasaan Baru Tingkat Satuan Pendidikan dan menyusun
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) terkait
pendanaan kegiatan sosialisasi, peningkatan kapasitas dan
pengadaan sarana prasarana sanitasi, kebersihan dan kesehatan
satuan pendidikan;
c. Mengisi daftar periksa kesiapan pembelajaran tatap muka
satuan pendidikan melalui laman DAPODIK.
d. Melaksanakan penyiapan kondisi lingkungan, sarana prasarana
pembelajaran di satuan pendidikan sesuai SOP yang telah
disusun.
e. Memantau pelaksanaan pembelajaran dan layanan pendidikan
pada satuan pendidikan;
f. Menginformasikan kepada Cabang Dinas Pendidikan jika
terdapat warga satuan pendidikan yang terkonfirmasi positif
Covid-19 dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada
Kepala Cabang Dinas Pendidikan setempat;
2. Tanggungjawab Kepala Satuan Pendidikan pada saat pembukaan
penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan baru adalah
a. Melaporkan perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan
pembelajaran di satuan pendidikan kepada Kepala Cabang Dinas
Pendidikan wilayah setempat secara berkala;
b. Membuat rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan
(RKAS) terkait pendanaan pengadaan sarana dan prasarana
sanitasi, kebersihan dan kesehatan di lingkungan satuan
pendidikan;Melakukan evaluasi penyelenggaraan pembelajaran
satuan pendidikan sesuai kebiasaan baru secara berkala;

c. Mengusulkan kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah


setempat untuk penutupan kembali penyelenggaraan
pembelajaran di satuan pendidikan apabila ditemukan indikasi
kondisi tidak aman.

D. Tugas Tim Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai


Kebiasaan Baru Tingkat Satuan Pendidikan
Tim yang dibentuk di tingkat satuan pendidikan dapat terdiri
dari Bidang Pembelajaran, Psikososial dan Tataruang, Bidang
Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan dan Bidang Pelatihan dan
Kehumasan dengan tugas sebagai berikut:
1. Bidang Pembelajaran, Psikososial dan Tata ruang
a. Melakukan pembagian kelompok belajar dalam rombongan
belajar yang sama dan pengaturan jadwal pelajaran untuk
setiap kelompok dalam rombongan belajar sesuai ketentuan
protokol kesehatan.

b. Melakukan pengaturan tata letak ruangan dengan


memperhatikan:
- Jarak antar orang duduk dan berdiri/mengantri minimal 1.5
meter dan memberikan tanda jaga jarak mencakup antara
lain area ruang kelas, kantin, tempat ibadah, lokasi
antar/jemput peserta didik, ruang pendidik, kantor dan tata
usaha, perpustakaan, koperasi;
- Kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk
memastikan sirkulasi yang baik;

c. Melakukan pengaturan lalulintas satu arah di lorong/koridor dan


tangga. Jika tidak memungkinkan, memberikan batas pemisah
dan penanda arah jalur di lorong/koridor tangga;

d. Menerapkan mekanisme pencegahan perundungan bagi warga


satuan pendidikan yang terstigma Covid-19 sesuai dengan
Permendikbud nomor 82 tahun 2019 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan;

e. Mempersiapkan layanan bantuan kesehatan jiwa dan psikososial


bagi seluruh warga satuan pendidikan dengan tata cara:
- Menugaskan pendidik Bimbingan Konseling (BK) atau
walikelas atau pendidik lainnya sebagai penanggungjawab
dukungan psikososial di satuan pendidikan;
- Menghubungi kontak bantuan layanan psikologi sosial satuan
pendidikan.

2. Bidang Kesehatan, kebersihan dan keamanan


a. Membuat prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga
satuan pendidikan
1). Pemantauan kesehatan berfokus kepada gejala umum
seperti:
- Suhu badan > 37,3oC
- Batuk
- Sesak napas
- Sakit tenggorokan
- Pilek
2). Pelaksanaan waktu pemantauan setiap hari sebelum
memasuki gerbang satuan pendidik oleh tim pendidik;

3). Apabila warga satuan pendidikan memiliki suhi tubuh 37,5


derajat C atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan,
sesak nafas, wajib diminta kembali ke rumah untuk
melakukan karantina mandiri selama 14 (empat belas) hari
dan apabila gejala memburuk dibawa ke fasilitas kesehatan
terdekat.

4). Apabila warga satuan pendidikan teridentifikasi ada


riwayat kontak dengan positif Covid-19, maka tim
kesehatan satuan pendidikan:
a. Menghubungi orang tua/wali/narahubung darurat dari
warga satuan pendidikan agar membawa ke fasilitas
kesehatan terdekat;
b. Berkoordinasi dengan tenaga kesehatan atau fasilitas
kesehatan terdekat;
c. Melaporkan kepada kepala satuan pendidikan terkait
pelaksanaan tugasnya.

5). Apabila terdapat orang yang serumah dengan warga


satuan pendidikan teridentifikasi gejala Covid 19, maka tim
kesehatan satuan pendidikan:
a). Melaporkan kepada kepala satuan pendidikan dan
cabang dinas pendidikan wilayah setempat:
b). Meminta warga tersebut untuk melakukan karaktina
mandiri selama 14 (empat belas) hari;

6). Apabila terdapat warga satuan pendidikan yang tidak hadir


karena sakit dan memiliki suhu di atas 37,3oC atau keluhan
batuk, pilek, sakit tenggorokan dan sesak napas, maka tim
bertugas :
a). Melaporkan kepada kepala satuan pendidikan dan
cabang dinas pendidikan wilayah setempat:
b). Meminta warga tersebut untuk melakukan karantina
mandiri selama 14 hari

7). Memantau periode karantina mandiri untuk semua warga


satuan pendidikan yang diminta melakukan karantina
mandiri;

8). Merekapitulasi hasil pemantauan kesehatan dan


ketidakhadiran warga satuan pendidikan dan dilaporkan
setiap hari kepada kepala satuan pendidikan.
9). Memberikan informasi kepada kepala satuan pendidikan
terkait kebutuhan penyediaan fasilitas dan alat kesehatan
dan kebersihan sesuai daftar periksa;
10). Melakukan pembersihan dan disinfeksi lingkungan satuan
pendidikan setiap hari selama 1 )satu) minggu sebelum dan
dilanjutkan setiap hari selama satuan pendidikan
menyelenggarakan pendidikan tatap muka meliputi antara
lain, lantai, pegangan tangga, meja kursi, pegangan pintu
toilet, fasilitasi cuci tangan, alat peraga/edukasi, komputer,
dan papan tik, alat pendukung pembelajaran, tombol lift,
ventilasi buatan atau AC dan fasilitas lainnya.
11) Membuat prosedur pengaturan pedagang kaki lima dan
warung makanan di sekitar satuan pendidikan:
1) Pada masa transisi, pedagang kaki lima di sekitar
satuan pendidikan dilarang beroperasi di sekitar satuan
pendidikan;
2) Pada masa kebiasaan baru para pedagang dapat
beroperasi di sekitar satuan pendidikan dengan
pengaturan dan protokol kesehatan, menjaga jarak dan
menjaga kebersihan makanan;

3) Berkoordinasi dengan aparatur daerah setempat untuk


mendapatkan bantuan pengawasan dan penertiban
pedagang kaki lima dan warung makanan.

3. Bidang Pelatihan dan kehumasan


a. Melakukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan di
lingkungan satuan pendidikan, khususnya orangtua/wali
peserta didik terkait:
1). Tanggal dimulainya tatap mka di satuan pendidikan beserta
tahapannya, pembagian kelompok kelas dan jadwal
pembelajaran per kelompok kelas;

2). Metode pembelajaran yang akan digunakan;

3). Langkah-langkah engendalian penyebaran Covid 19 di


tingkat satuan pendidikan;

4). Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh peserta didik dan


orang tua;

5). Keterlibatan masyarakat sekitar satuan pendidikan;

b. Memasang poster dan/atau media komunikasi, informasi.


Edukasi lainnya pada area strategis di lingkungan satuan
pendidikan seperti di gerbang satuan pendidikan, papan
pengumuman, kantin, toilet, fasilitasi cuci tangan pakai sabun,
lorong, tangga, lokasi antar jemput dan sebagainya,
mencakup:
1). Informasi Covid-19 dan gejalanya;
2). Protokol kesehatan selama di satuan pendidikan;
3). Informasi area wajib pakai masker dan pembatasan
fisik; 4). Ajakan dan prosedur PHBS dan CTPS;
5). Prosedur pemantauan dan pelaporn kesehatan warga
satuan pendidikan
6). Informasi kontak layanan bantuan kesehatan jiwa dan
dukungan psikososial dan
7). Protokol kesehatan sesuai Petunjuk Teknis ini.

c. Mempersiapkan pemberian pelatihan yang mencakup:


1). Pelatihan protokol kesehatan yang dilaksanakan sebelum
dilaksanakan pembelajaran tatap muka.
2). Pelatihan tenaga kebersihan tentang tata cara dan teknik
pembersihan lingkungan satuan pendidikan.
d. Menyampaikan protokol kesehatan bagi tamu.

E. Kebiasaan Baru sebagai Kebiasaan Baru di Satuan Pendidikan

1. Kondisi Kelas

Sebelum Proses Belajar Mengajar Setelah Proses Belajar Mengajar

1) Melakukan disinfeksi ruangan 1) Melakukan disinfeksi


kelas dan sarana dan ruangan kelas dan sarana
prasarana satuan pendidikan dan prasarana satuan
lainnya; pendidikan lainnya;

2) Memastikan kecukupan 2) Memeriksa sisa ketersediaan


cairan disinfectan, sabun cuci stok cairan disinfectan,
tangan dan air bersih di sabun cuci tangan dan/atau
setiap fasilitas CTPS atau handsanitizer, masker dan
hand sanitizer; atau masker tembus

3) Memastikan ketersediaan pandang cadangan;

masker dan atau masker 3) Melaporkan hasil


tembus pandang cadangan; pemantauan kesehatan

4) Memastikan thermo gun warga satuan pendidikan

(alat pengukur suhu tubuh) harian kepada Cabang Dinas

berfungsi baik; Pendidikan dan Dinas


Pendidikan;
5) Melakukan pemntauan
kesehatan warga satuan 4) Memastikan thermogun

pendidikan; berfungsi dengan baik;

5) Melakukan pemantauan
kesehatan warga satuan
pendidikan;

2. Perilaku Wajib seluruh warga satuan pendidikan

No Posisi Aktivitas

1. Sebelum  Sarapan/konsumsi dengan gizi


Berangkat seimmemiliki gejabang

 Memastikan diri dalam kondisi sehat dan


tidak memiliki gejala: suhu diatas 37,3 oC,
atau keluhan batuk, pilek, sakit
tenggorikan dan sesak;

 Memastikan penggunaan masker kain non


medis 3 lapis atau dua lapis yang
didalamnya terdapat tissue dengan baik
dan membawa masker cadangan,
membawa pembungkus untuk masker
kotor;

 Jika memungkinkan membawa hand


sanitizer;
 Membawa makanan beserta alat manan
dan air minum sesuai kebutuhan;

 Wajib membawa perlengkpan pribadi,


meliputi: alat belajar, ibadah, alat
olahraga dan alat lainnya sehingga tidak
perlu pinjam meminjam.

2. Selama  Menggunakan masker dan tetap menjaga


perjalanan jarak 1,5 meter;

 Hindari menyentuh permukaan benda-


benda, tidak menyentuh hidung, mata
dan mulut, menjaga etika batuk dan
bersin setiap waktu;

 Membersihkan tangan sebelum dan


sesudah menggunakan transportasi
publik/antar jemput.

3. Sebelum  Pengantaran dilakukan di lokasi yang


masuk telah ditentukan;
gerbang dan  Mengikuti pemeriksaan kesehatan virtual
kelas sesuai arahan tim kesehatan;

 Melakukan CTPS sebelum memasuki


gerbang satuan pendidikan dan ruang
kelas;

 Untuk tamu mengikuti protokol kesehatan


di satuan pendidikan;
4. Sebelum  Menggunakan masker dan menerapkan
kegiatan jaga jarak minimal 1.5 meter;
belajar  Menggunkan alat belajar, alat musik, dan
alat makan minum pribadi. Dilarang saling
pinjam meminjam peralatan;

 Memberikan pengumuman di seluruh area


satuan pendidikan secara berulang-ulang
dan intensif terkait penggunaan masker,
CTPS dan jaga jarak;

 Melakukan pengamatan visual kesehatan


warga satuan pendidikan. Jika ada yang
memiliki gejala gangguan kesehatan, ikuti
prosedur kesehatan satuan pendidikan.

5. Selesai  Tetap menggunakan masker dan


kegiatan melakukan CTPS sebelum meninggalkan
belajar ruang kelas;
mengajar  Keluar ruangan kelas dan satuan
pendidikan dengan berbaris
meninggalkan ruang kelas;

 Penjemput peseta didik menunggu di


lokasi yang telah ditentukan dan tetap
menjaga jarak sesuai tempat duduk dan
atau antri pada tempat yang sudah
ditandai.

6. Perjalanan dari  Menggunakan masker dan tetap menjaga


satuan jarak 1,5 meter;
pendidikan  Hindari menyentuh permukaan benda-
benda, tidak menyentuh hidung dan
mulut, menjaga etika batuk dan bersin;

 Membersihkan tangan sebelum dan


sesudah menggunakan alat transportasi
publik/antar jemput;

7. Setelaah  Melepaskan alat kaki, meletakkan barang-


sampai di barang yang dibawa di luar ruangan dan
rumah melakukan disinfeksi terhadap barang-
barang tersebut;

 Membersihkan diri dan mengganti


pakaian sebelum berinteraksi secara fisik
dengan orang lain di dalam rumah;

 Tetap melakukan PHBS khususnya CTPS


secara rutin.

3. Selama Berada di Satuan Pendidikan

No. Lokasi Aktivitas

1. Perpustakaan,  Melakukan CTPS sebelum masuk dan


ruang keluar dari ruangan;
praktikum,  Meletakkan buku/alat praktikum pada
ruang tempat yang telah disediakan;
ketrampilan
 Selalu menggunakan masker dan
dan/ruang
menjaga jarak minimal 1.5 meter;
sejenisnya

2. Kantin  Melakukan CTPS sebelum dan sesudah


makan;

 Selalu menggunakan masker dan


melakukan jaga jarak minimal 1,5 meter.
Masker hanya boleh dilepaskan sejenak
saat makan dan minum;

 Memastikan seluruh karyawan


menggunakan masker saat menyiapkan
makanan dan melayani pengunjung;

 Memastikan peralatan memasak dan


makan dibersihkan dengan baik.

3. Toilet  Melakukan CTPS setelah menggunakan


kamar mandi, dan toilet;

 Selalu menggunakan masker dan


menjaga jarak jika harus mengantri;

4. Tempat Ibadah  Melakukan CTPS sebelum dan sesudah


beribadah;

 Selalu menggunakan masker dan


melakukan jaga jarak;

 Menggunakan alat ibadah pribadi dan


hindari penggunaan alat ibadah secara
bersama sama;

 Hindari kegiatan bersentuhan,


bersalaman dan cium tangan.

5. Tangga dan  Berjalan sendiri-sendiri mengikuti alur


lorong yang ditentukan;

 Dilarang berkerumun di tangga dan


lorong satuan pendidikan.

6. Lapangan  Selalu menggunakan masker dan


menjaga jarak minimal 1,5 meter dalam
kegiatan bersamaan di lapangan upacara,
olahraga, pramuka, aktivitas KBM dan
sebagainya.

7. Ruang serba  Melakukan CTPS sebelum dan setelah


guna dan menggunakan ruang atau berolahraga
ruang olehraga  Selalu menggunakan masker dan
melakukan jaga jarak minimal 1.5 meter

 Menggunakan perlengkapan olahraga


pribadi seperti baju olahraga, raket dan
sebagainya. Dilarang pinjam meminjam
perlengkapan olahraga.

8. Asrama (kamar  Membersihkan kamar dan lingkungannya


tidur, ruang setiap hari;
makan, kamar  Melakukan pembersihan dengan cairan
mandi, tempat disinfectan dua kali sehari pada pagi dan
ibadah, ruang sore hari;
belajar,
 Menggunakan masker dan jaga jaral
perpustakaan
minimal 1,5 meter;
dan lain-lain).
 Memastikan sirkulasi udara di kamar baik;

 Membersihkan kamar mandi setiap hari;

 Dilarang melakukan pinjam meminjam


perlengkapan pribadi, seperti alat mandi,
selimut, pakaian, peralatan ibadah dan
alat makan.
F. Pelaksanaan Pembelajaran Di Satuan Pendidikan Sesuai
Kebiasaan Baru

1. Kegiatan Yang Sudah Dapat Dilaksanakan

a. Menyiapkan protokol kesehatan di lingkungan satuan pendidikan;

b. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi pencegahan


Covid-19;

c. Membentuk Tim Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran sesuai


Kebiasaan Baru Tingkat Satuan Pendidikan;

d. Mengkoordinasikan persiapan permbukaan pembelajaran sesuai


tahapan dan protokol kesehatan;

e. Menyusun Standar Operasi Prosedur Pembelajaran sesuai Tatatan


Kebiasaan Baru

f. Menyiapkan isian daftar periksa kesiapan sekolah untuk diunggah


pada laman DAPODIK.

g. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS)


mendukung penyelenggaraan pembelajaran sesuai kebiasaan
baru.

h. Membuat video penyelenggaraan pembelajaran sesuai protokol


kesehatan dan kebiasaan baru

i. Melaksanakan simulasi pembelajaran sesuai kebiasaan baru pada


satuan pendidikan yang ditunjuk.

j. Melatih pendidik untuk pembelajaran jarak jauh dan kesiapan


penyelenggaraan pembelajaran tatap muka;

k. Berkoordinasi dengan komite sekolah dan pihak-pihak terkait


pelaksanaan pembelajaran sesuai kebiasaan baru.
2. Kegiatan Yang Belum Dapat Dilaksanakan

a. Melaksanakan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan


sebelum ada rekomendasi/ijin dari Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah selaku Gugus Tugas Covid 19 melalui Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;

3. Menghadirkan peserta didik dalam jumlah banyak untuk kegiatan


non pembelajaran di satuan pendidikan;

4. Mengadakan pertemuan-pertemuan siswa atau orang tua siswa


dalam jumlah banyak, menyelenggarakan kegiatan non
pembelajaran seperti wisuda pelepasan peserta didik,
darmawisata, pentas seni/lomba, olahraga dan sebagainya.
BAB V

INDIKATOR KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN


SESUAI KEBIASAAN BARU

A. Kelembagaan
1. Terbentuknya Tim Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai
Kebiasaan Baru Tingkat Provinsi, Cabang Dinas dan Satuan
Pendidikan

2. Tersusunnya Standar Operasi Prosedur (SOP) Pencegahan


Penularan Covid 19 di Satuan Pendidikan dan SOP Pembukaan
Penyelenggaraan Pembelajaran Sesuai Kebiasaan Baru di Satuan
Pendidikan;

3. Terlaksananya KIE protokol kesehatan di satuan pendidikan.

B. Sarana dan Prasarana Pendidikan


1. Tersedianya alat pengukur suhu tubuh (thermo gun) untuk
pengecekan kesehatan seluruh warga sekolah yang memasuki
lingkungan satuan pendidikan;

2. Tersedianya tempat cuci tangan lengkap dengan sabun atau hand


sanitizer di pintu gerbang, di depan kelas serta tempat strategis
lainnya;

3. Tersedianya masker cadangan bagi warga sekolah yang


memerlukan penggantian;

4. Optimalnya ruang UKS beserta kelengkapannya dan penyiapan


koordinasi dengan tenaga kesehatan terdekat;

5. Tersedianya ruangan untuk isolasi bagi warga sekolah yang diduga


menderita Covid-19 sebagai antisipasi tindakan penanganan
sementara.
6. Terlaksananya pengaturan jarak tempat duduk minimal 1,5 meter
antar siswa;

7. Terlaksananya pengaturan ibadah bagi peserta didik dan


pendidik/tenaga kependidikan dengan membawa peralatan ibadah
masing-masing yang dilaksanakan secara bergiliran;

8. Terlaksananya pembersihan dengan disinfektan secara rutin pada


fasilitas pendidikan yang digunakan secara bersama-sama.

9. Terpasangnya informasi pencegahan dan penularan Covid 19 di


tempat-tempat strategis pada lingkungan pendidikan.

C. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Terlaksananya aturan protokol kesehatan di lingkungan satuan


pendidikan baik dalam di dalam maupun di luar proses pembelajaran
(mengenakan masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, tidak
bersentuhan dan menjaga etika batuk);

2. Terlaksananya pembelajaran sesuai dengan kebiasaan baru baik


jadwal, jam pelajaran, metode pelaksanaan pembelajaran maupun
evaluasinya;

3. Terjaganya kesehatan pribadi dan melaporkan kepada kepala


sekolah apabila kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk
hadir tatap muka di satuan pendidikan.

D. Peserta Didik
1. Berangkat dan Pulang

a) Dipatuhinya protokol kesehatan sejak dari rumah, selama


perjalanan dan kembali ke rumah;

b) Dipatuhinya penggunaan sarana transportasi dengan mematuhi


protokol kesehatan.
2 Saat di Satuan Pendidikan

1. Terlaksananya suhu tubuh pada saat datang ke satuan


pendidikan;

2. Dipatuhinya pemakaian masker yang bersih dan diganti apabila


telah kotor/basah;

3. Terlaksananya cuci tangan menggunakan sabun sebelum dan


setelah beraktivitas dan membiasakan cuci tangan setelah
memegang sesuatu;

4. Terlaksananya jaga jarak, tidak berkerumun dan saling


bersentuhan;

5. Terlaksananya pelaporan kepada Guru dan Tendik apabila


mengalami kondisi kesehatan yang kurang baik.

E. Pembelajaran

1. Satuan pendidikan melakukan penyesuaian kurikulum sesuai kondisi


peserta didik sesuai panduan dari Kemendikbud;

2. Mengatur jadwal pembelajaran :

a. Pengaturan jumlah siswa dalam satu kelas maksimal 20 orang;

b. Pengaturan jam pelajaran maksimal 4 jam per hari;

c. Pengaturan jam pelajaran praktik bagi SMK dengan sistem blok,


adapun pembelajaran teori dapat dilaksanakan dengan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
BAB VI

PENGENDALIAN, PELAPORAN DAN SANKSI

A. PENGENDALIAN

1. Pendidik mengendalikan keterlaksanaan pembelajaran pada peserta


didik, memantau keefektifan dan ketuntasan belajarnya dan
membantu peserta didik yang mengalami kesulitan atau hambatan
penguasaan konten materi, assesibilitas transportasi dan teknologi
serta memberikan alternatif pemecahannya.

2. Kepala Sekolah memastikan kondisi satuan pendidikan sesuai


kebiasaan baru protokol kesehatan dan memantau keefektifan
keterlaksanaan pembelajaran dalam kebiasaan baru oleh pendidik
serta memberikan fasilitas kemudahan.

3. Pengawas membimbing dan mensupervisi pelaksanaan


penyelenggaran pendidikan sesuai kebiasaan baru di satuan
pendidikan di wilayah binaannya untuk memastikan semua pihak
telah terlibat dalam pembelajaran.

4. Cabang Dinas Pendidikan mengendalian kesiapan satuan pendidikan


dan hasil penilaian kesiapan satuan pendidikan kepada Gugus Tugas
Covid-19 kabupaten/kota.

5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi mengendalikan cabang


dinas pendidikan dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan.
B. PELAPORAN
1. Kepala sekolah melaporkan hasil pelaksanaan pembelajaran dan
layanan pendidikan sesuai kebiasaan baru ke Cabang Dinas
Pendidikan secara berkala setiap minggu sekali.

2. Cabang Dinas Pendidikan melaporkan pelaksanaan pembelajaran


dan layanan pendidikan sesuai kebiasaan baru kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah secara berkala
setiap minggu sekali.

3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi melaporkan pelaksanaan


pembelajaran dan layanan pendidikan sesuai kebiasaan baru kepada
Gubernur Jawa Tengah setiap minggu sekali.

C. SANKSI
1. Bagi satuan pendidikan yang melanggar aturan dengan
melaksanakan pembelajaran sebelum memiliki ijin dari Gugus Tugas
Covid 19 maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah dapat menutup penyelenggaraan pembelajaran pada satuan
pendidikan tersebut.

2. Bagi satuan pendidikan yang melanggar protokol kesehatan dalam


penyelenggaraan pembelajaran diberikan sanksi administratif berupa
teguran tertulis.
BAB VII

PENUTUP

Tujuan diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya memberikan


acuan kepada satuan pendidikan dalam mewujudkan layanan
penyelenggaraan pembelajaran dan pendidikan berdasarkan kebiasaan baru
sesuai protokol kesehatan secara cermat, bertahap dan terukur. Tujuan ini
akan tercapai apabila memperoleh dukungan dari berbagai pihak dan
secara bersama mewujudkan kebiasaan baru dalam upaya memberikan
jaminan kesehatan dan keselama@n seluruh warga pendidikan di tengah
situasi yang masih penuh dengan kerawanan penularan Covid-19.

Pandemi Covid-19 yang menuntut kebiasaan baru hidup


bermasyarakat tidak berarti kita meninggalkan nilai-nilai yang telah
tumbuh dalam tata kehidupan yang perlu terus kita lestarikan seperti
nilai gotong royong, toleransi, saling hormat menghormati dan
bekegasama. Bencana Covid-19 justru harus mampu menguatkan tata
nilai dan kearifan lokal serta kebersamaan dalam kehidupan serla
menemukan nilai-nilai baru yang lebih inovatif dan inspiratif bagi kualios
kehidupan masyarakat.

Di tengah pandemi yang belum berakhir, karrii mengajak semua


pihak untuk membangun semangat baru, memberikan harapan dan motivasi
serta menghadirkan senyuman optimis kepada anak-anak didik kita.

KEPALADINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN 8E0VTN
AWATENGAH

S.TP
Pembia Utama Muda
4DFIe 0 198503 1
019

Anda mungkin juga menyukai