Anda di halaman 1dari 2

POKOK POKOK AJARAN AGAMA ISLAM

Pengertian Akidah atau Iman Islam

Oleh: Dinda Noviarmachda

1706977992

Sumber: Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama Islam

Penulis: Drs. Mujilan, M.Ag.

Dr, Drs. Kaelany HD, M.Ag.

Dr, Drs. Nurwahidinn, M.Ag.

Sihabudin Afroni, Lc.,MA.

A. Rozaq, SS., M.Hum.

Pepen Apendi, S.Ag., M.Hum.

Ahmad, SQ., M.Ag.

Akidah menurut etimologi berasal dari kata 'aqada ya'qidu 'aqdan yang berarti simpul
atau ikatan dari dua utas tali dalam satu buhul sehingga menjadi tersambung. Aqada juga
mempunyai arti janji yang kokoh, karena janji adalah ikatan atau kesepakatan dua pihak yang
melakukan perjanjian. Akidah secara terminologi merupakan sesuatu yang mengharuskan
hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang dan menjadi kepercayaan yang bersih dari
kebimbangan, atau keraguan. Atau sering juga disebut dengan keyakinan. Istilah akidah
masih bersifat umum untuk berbagai agama, misalnya akidah Trinitas pada Kristen atau
Trimurti pada Hindu dan sebagainya. Sedangkan iman dari segi bahasa berarti kepercayaan
atau keyakinan, dan dari segi istilah sama dengan akidah. Dalam redaksi Al-Quran, akidah
Islam disebut dengan iman. Iman bukan hanya berarti percaya, melainkan keyakinan yang
kuat yang mendorong dan mendasari seorang muslim untuk berbuat. Oleh karena itu
lapangan iman itu sangat luas. Iman senantiasa bersinergi dengan perbuatan atau amal saleh.
Karena itu iman didefinisikan dengan : “Mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan
hati dan melaksanakan dengan segala anggota badan (perbuatan)".
Iman hendaknya berwujud penyataan dengan lidah, dilandasi dengan keyaknian
dalam hati dan sebagai buktinya disertai dengan perbuatan baik dan ikhlas yang sesuai
dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. Dalam ajaran Islam, akidah Islam (al-aqidah al-
Islamiyah) merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan
rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
hari akhir, serta qadha' dan qadar. Hal ini didasarkan kepada Hadis yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim dari Shahabat Umar bin Khathab ra yang dikenal dengan „Hadits Jibril‟.
Akidah Islam adalah pokok kepercayaan seorang muslim yang harus dipegang sebagai
sumber keyakinan yang mengikat. Ketika ia berakidah Islam maka ia terikat dengan segala
aturan hukum yang datang dari Islam. Menjadi seorang mukmin berarti meyakini dan
melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran agama Islam, sebagaimana firman
Allah dalam QS 2 (Al-Baqarah) : 208 yang artinya :

“ Hai orang yang beriman, masukalah ke dalam Islam secara keseluruhan dan jangan kamu
turuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagimau”
(QS.2:208)

Akidah Islam membentuk perilaku kehidupan seorang muslim. Ada beberapa pokok
manfaat dan pengaruh iman dalam kehidupaan manusia antara lain: 1. Iman menyelapkan
kepercayaan kepada kekuasaan benda 2. Iman menanamkan semangat berani menghadapi
maut 3. Iman menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan 4. Iman memberikan
ketentraman jiwa 5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan thayibah) .6. Iman
memelihara sikap ikhlas dan konsekuen 7. Iman memberikan keberuntungan.

Iman, secara literal berarti percaya. Percaya adalah perbuatan hati. Secara
praktis, iman berarti membenarkan (sesuatu) dalam hati. Iman adalah sesuatu yang ada di
dalam diri (kita). Susuatu itu adalah aktifitas percaya atau membenarkan (sesuatu) dalam hati,
mengucapkannya dengan lisan terhadap yang dibenarkannya itu, dan melaksanakannya
dengan anggota badan (perbuatan praktis) terhadap yang telah diucapkannya itu.
Pendevinisian yang semacam ini sesuai dengan batasan yang diberikan oleh Imam Abu
Hasan al-Asy’ari, ”at-tashdiiqu bi al-qalbi wa al-iqraaru bi al-lisaani wa al-’amalu bi al-
arkaan atau bi al-jawaariih (Iman adalah membenarkan dalam hati, mengucapkannya dengan
lisan, dan melaksanakannya dengan amal perbuatan).

Anda mungkin juga menyukai