BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.1 Pengkajian
a. Perilaku
1) Faktor Predisposisi
2) Faktor Presipitasi
3) Stresor Pencetus
b. Penilaian Stresor
c. Sumber Koping
d. Mekanisme Koping
psikologis.
Kategori: psikologis
Definisi
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
ancaman.
Penyebab
1. Krisis situasional
3. Krisis maturasional
lain
Subyektif
1. Merasa bingung
Sulit berkonsentrasi
Objektif
1. Tampak gelisah
2. Tampak tegang
3. Sulit tidur
Subjektif
1. Mengeluh pusing
2. Anoreksia
5
3. Palpitasi
Objektif
4. Diaforesis
5. Tremor
7. Suara bergetar
9. Sering berkemih
2. Penyakit akut
3. Hospitalisasi
4. Rencana operasi
6. Penyakit neurologis
keperawata
n
Ansietas Setelah dilakukan tindakan Definisi
Tindakan
Observasi
bermain anak
terapi
dan nyaman
efektif
7
terapeutik
persepsi
-komunikasikan penerimaan
permainan
Edukasi
3.1.1.4 Implementasi
2014)
3.1.1.5 Evaluasi
di capai.
Definisi
9
Kondisi emosi dan pengalam subyektif terhadap objekn yang tidak jelas
meningkat menurun
Verbalisasi 1 2 3 4 5
kebingungan
Verbalisasi 1 2 3 4 5
khawatir akibat
kondisi yang
dihadapi
Perilaku gelisah 1 2 3 4 5
Perilaku tegang 1 2 3 4 5
Keluhan pusing 1 2 3 4 5
Anoreksia 1 2 3 4 5
Palpitasi 1 2 3 4 5
Diaphoresis 1 2 3 4 5
Tremor 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
i 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Frekuensi
10
pernafasan 1 2 3 4 5
Frekuensi
nadi 1 2 3 4 5
Tekanan
darah 1 2 3 4 5
Kontak
mata 1 2 3 4 5
Pola
berkemih 1 2 3 4 5
Orientasi
2.2.1 Pengertian
jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
Tingkatan Ansietas :
a. Ansietas Ringan
11
b. Ansietas Sedang
perhatian yang selektif namun dapat lebih berfokus pasda area jika
c. Ansietas Berat
2.2.2 Penyebab
ansietas pada diri seseorang. Faktor genetik juga merupakan faktor yang
dalam suatu situasi yang dapat menimbulkan stres berat pada orang lain.
2.2.2.2.Faktor Presipitasi
eksternal.
sosial budaya.
tersinggung.
sebagainya.
2.2.4 Psikopatologi
15
2.2.4.1 Situasional
konsep diri :
e. Dilema etik
risti) :
a. Kematian
b. Perceraian
c. Tekanan budaya
d. Perpindahan
risti):
a. Menjelang kematian
b. Serangan
c. Penyakit
d. Prosedur invasif
16
atau risti) :
b. Perpindahan
c. Pensiun
e. Polutan lingkungan
atau risti) :
a. Pengangguran
b. Pekerjaan baru
c. Promosi
individu.
e. Maturasional
f. Bayi/anak
j. Remaja
a. Perkembangan seksual
c. Dewasa
17
e. Kehamilan
g. Perubahan karir
h. Efek penuaan
i. Lansia
a. Kehilangan sensori
b. Kehilangan motorik
c. Masalah finansial
d. Perubahan pension
2.2.5 Penatalaksanaan
3) Cukup olahraga.
4) Tidak merokok.
b. Terapi psikofarmaka
18
alprazolam.
c. Terapi somatic
d. Psikoterapi
daya ingat.
mengalami kecemasan.
agar faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor
e. Terapi psikoreligius
2.3.1 Pengertian
a. Kesenangan
b. Kenikmatan
a. Ruang
b. Alat permainan
c. Waktu
d. Energi ekstra
sejak dini.
permainan. Hal ini dapat terlihat pada saat anak bermain, maka
d. Meningkatkan Kreatifitas
pasang mobil-mobilan.
terhadap dunianya.
kepada anak, hal ini dapat dijumpai anak sudah mampu belajar
motor Performance)
24
Adaptation)
kurang baik.
normal,
yang tepat.
a. Unoccupied behaviour
b. Solitary Play
c. On Looker Play
d. Pararel Play
Dua anak atau lebih bermain dengan jenis alat permainan yang
e. Assosiate Play
Contohnya : Menggambar
f. Cooperative Play
bersama.
g. Therapeutic Play
a. Stimulasi Sosial
b. Stimulasi Keterampilan
bernyanyi, menari.
c. Stimulasi Kerjasama
dilahirkan
1) Pensil
4) Lonceng
1) Boal kecil
2) Manik-manik
28
1) Pensil
1) Kubus/ Kotak
1) Kubus/ Kotak
2) Bola
1) Bola kecil
3) Gambar
4) Piring
5) Pakaian
3) Kubus/ kotak
5) Buku dongeng
1) Buku gambar
2) Pakaian
29
2) Bola kecil
Dalam bermain pada anak tidaklah sama dalam setiap usia tumbuh
kembang melainkan berbeda, hal ini dikarenakan setiap tahap usia tumbuh
adanya reflex, melatih kerja sama antara mata dan tangan, mata dan telinga
dengan gerakan yang berulang, sehingga fungsi bermain pada usia ini
Jenis permainan ini permainan yang dianjurkan pada usia ini antara
gambar bentuk muka, boneka orang dan binatang, alat permaianan yang
Jenis permainan yang dapat digunakan pada usia ini pada dasarya
dapat didorong dan di tarik, berupa alat rumah tangga, balok-balok, buku
pada anak usia ini seperti benda-benda sekitar rumah, buku gambar,
majalah anak-anak, alat gambar, kertas untuk belajar melipat, gunting, dan
2.1.6.11 Terapi bermain biasanya paling banyak dilakukan pada umur 48-60
bulan.
2) Lomba karung
3) Ambil karung/ kain sarung yang cukup lebar untuk menutup bagian
bawah tubuh dan kedua kaki anak. Tunjukkan pada anak dan teman-
32
4) Main engklek
6) Melompat tali
7) Pada waktu anak bermain dengan teman sebayanya, bujuk 2 anak untuk
memegang tali rafia (panjang 1 meter), atur jarak dari tanah, jangan
terlalu tinggi. Tunjukkan kepada anak cara melompat tali dan bermain
‘katak lompat’.
Bila anak sudah dapat berhitung dan mengenal angka, buat 1 set
kartu yang ditulisi angka 1-10. Letakkan kartu tersebut berurutan di atas
seperti : kacang, batu kerikil, biji sawo, dan lain-lain sejumlah angka yang
d. Menggunting
gelas diisi air dengan isi tidak sama. Minta anak menyusun piring/ gelas
tersebut dari yang ukuran kecil/ jumlah sedikit ke besar/ banyak atau dari
ringan ke berat. Bila anak dapat menyusun ketiga benda tersebut maka
f. Berkebun
telah diisi tanah. Bantu anak menyirami tanaman tersebut setiap hari. Ajak
bertambah besar.
g. Percobaan Ilmiah
teh gula pasir dan bantu anak ketika mengaduk gula tersebut. Pada gelas
(Julay, 2015)