Anda di halaman 1dari 5

NAMA : M.

RIDHO AUFA
NIM : 1710112160

MOMERANDUM SALING PENGERTIAN


ANTARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DENGAN
KERAJAAN ARAB SAUDI
TENTANG
KERJASAMA DI BIDANG KESEHATAN NASIONAL
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang
selanjutnya disebut sebagai “Para Pihak”

MENGAKUI perlunya meningkatkan serta mengembangkan kerjasama di Bidang


Kesehatan antara kedua negara
MENYADARI maksud para Pihak untuk berkolaborasi dalam pencapaian tujuan
bersama di bidang kesehatan yang akan bermanfaat bagi kedua negara dan warga
negara
BERKEINGINAN membina dan memperkuat hubungan antara Para Pihak dan
pemahaman akan pentingnya kerja sama dalam menyelesaikan Masalah
Kesehatan Nasional kedua negara
MENIMBANG masalah kesehatan menjadi salah satu hal hal penting dalam
menlindungi warga negara dan hubungan dari kedua negara
SESUAI hukum nasional dan peraturan perundang undangan negara masing
masing serta perjanjian internasional dimana kedua negara menjadi para Pihak

TELAH MENYEPAKATI HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT :


PASAL 1
Tujuan
Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini yang selanjutnya di singkat dengan
MSP adalah untuk membangun kerangka kerja sama antara para Pihak di bidang
Kesehatan dengan prinsip-prinsip timbal balik dan saling menguntungkan

PASAL 2
Area Kerja Sama
Para Pihak sepakat menjalankan kerja sama dibidang kesehatan di area sebagai
berikut :
a. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
b. Kefarmasiian dan Alat Kesehatan
c. Pelayanan Kesehatan
d. Kesehatan Masyatrakat
e. Penelitian dan Pengembangan KEsehatan
f. Obat Tradisonal

PASAL 3
Bentuk Kerja Sama
a. Pertukaran Informasi
b. Pertukaran Tenaga Ahli
c. Partisipasi dalam Kongres medis, konferensi, symposium, dan workshop sains
yang di selenggarakan oleh salah satu pihak

PASAL 4
Pembiayaan
1. Pelaksaan pembiayaan yang dijabarkan dalam MSP ini wajib berdasarkan
ketersediaan dana dan personil Para Pihak
2. Masing-masing para Pihak akan menanggung biaya mereka sebdiri sendiri
selama pelaksanaan MSP ini, kecuali para Pihak menentukan sebaliknya dalam
persetujuan tertulis atau sarana pembiayaan lainnya yang telah tersedia untuk
tujuan ini.
PASAL 5
Pelaksanaan
1. Para Pihak wajib melakukan pertemuan setidaknya satu kali setahun untuk
memantau atau mengevaluasi pelaksaaan MSP, dalam keadaan tertentu
ParaPihak tidak dapat melaksanakan pertemuan dokumen wajib dipertukarkan
melalui saluran diplomatic sebagai pengganti pertemuan tersebut.
2. MSP ini wajib diijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Aksi Bersama 5 tahun
yang wajib merinci aspek dan tujuan dari kerja sama ini,dan Rencana Aksi
BErsama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Para Pihak.
3. Pelaksanaan kerja sama dibawah kerangka kerja MSP dan Rencana Aksi
Bersama wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang undangan hokum
yang berlaku dari masing masing negara para pihak

PASAL 6
Penyelesaian Perbedaan
1. Setiap perbedaan yang timbul dari interprestasi dari kerja sama MSP ini wajib
diselesaikan dengan jalur damai melalui konsultasi den negosiasi bersama
2. MPS ini tidak menimbulkan hak dan kewajiban hokum pada negara dan
pemerintah dari masing masing pihak berdasarkan hokum internasional

PASAL 7
Kerahasiaan
1. Para pihak wajib mejaga selama diizinkan oleh hokum dan peraturan perundang
undangannya, kerahasiaan informasi dokumen dan data yang dipetukarkan di
bawah atau dihasilkan dari pelaksanaan MSP yang di tandai sebagai “rahasia”
2. Para pihak wajib mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan
secara wajar untuk melindungi informasi , dokumen atau data yang diperoleh
dari pelaksanaan MSP ini. Dalam hal pengungkapan, pihak yang mengungkapan
wajib memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lainnya.

PASAL 8
Perubahan
Ketentuan ketentuan dalam MSP ini dapat diubah dengan kesepakatan tertulis dari
Para Pihak sesuai peraturan perundang undangan dari kedua negara.
PASAL 9
Mulai Berlaku, Jangka Waktu dan Pengakhiran
1. MSP ini mulai berlaku tiga puluh hari setelah pertukaran pemberitahuan
berakhir melalui saluran diplomatic yang mengkonfirmasi dan proser akhir dan
prosedur umu yang diperlukan.
2. Masa berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang atas waktu yang sama ,
kecuali salah satu Pihak memberithukan pihak lain secara tertulis untuk
mengakhiri, paling lambat dua bulan sebelum berakhirnya masa berlaku.
3. Dalam hal pengakhiran MSP ini, ketentuan yang ada didalamnya masih akan
tetap berlaku untuk program bersama dan kewajiban terkaitnya sampai dengan
selesai, kecuali para Pihak memutuskan sebaliknya.

PASAL 10
Para Pihak akan membahasa lebih lanjut mengenai Operasionalisasi Memorandum
Saling Pengertian ini.

SEBAGAI BUKTI yang bertanda tangan dibawah ini yang diberi kuasa oleh pemerintah
masing-masing, telah menanda tangani Memorandum Saling Pengertian ini.

Ditandatangani dalam rangkap dua di Padang Sumatera Barat pada tanggal 09


Januari 2020, dalam Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris, semua naskah memiliki
keabsahan yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran dalam MSPi ini,
naskah Bahasa Inggris yang wajib berlaku.

UNTUK DAN ATAS NAMA UNTUK DAN ATAS NAMA


KEMENTERIAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDOENSIA KERAJAAN ARAB SAUDI

Terawan Agus Putranto Tawfiq Al Rabiah

Anda mungkin juga menyukai