Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Muara Bungo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi
yang secara geografis terletak sangat strategis antara 101’ 27’ sampai 102’ 30’Bujur
Timur dan antara 01’ 55’ Lintang Selatan. Maka kabupaten Bungo dijulukisebagai
“Kota Lintas” dengan semboyan “ Bumi Langkah Sereantak Lambai Seayun”
yang merupakan dataran rendah yang berada pada ketinggian 0 – 25 Meter diatas
permukaan laut.
Pemerintahan Daerah Kabupaten Bungo secara administratif berbatasan
dengan beberapa Kabupaten/Provinsi. Kabupaten/Propinsi yang sangat mendukung
upaya perkembangan dan kemajuan baik dibidang perdagangan,industri, transportaasi,
pertanian, pertambangan maupun pariwisata.
Batas-batasKabupaten Bungo adalah :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Tebo dan Kabupaten Darmasraya.
2. Sebelah Selatan : Kabupaten Merangin.
3. Sebelah Barat : Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kerinci.
4. Sebelah Timur : Kabupaten Tebo

Kondisi iklim di Kabupaten Muara Bungo tergolong pada tipe tropis basah
dengan musim hujan dan kemarau yang silih berganti sepanjang tahun. Keadaan
iklimnya adalah temperatur dengan suhu minimum 21°C dan suhu maksimurn 37°C.
Rata-rata curah hujan berdasarkan 6 titik tempat pemantauan 13,61 mm/hari untuk
tiap bulannya.
Kondisi alam tersebut serta adanya keanekaragaman penduduk dan budaya
yang menyebabkan timbulnya risiko terjadinya bencana alam, bencana ulah manusia
dan kedaruratan kompleks, meskipun disisi lain juga kaya akan sumberdaya alam.
Bencana alam yang memiliki kemungkinan terjadi di kabupaten Muara Bungo
khususnya di kelurahan bungo barat di RT 04 RW 02 adalah kebakaran.
Kompleksitas dari permasalahan bencana tersebut memerlukan suatu penataan
atau perencanaan yang matang dalam penanggulangannya, sehingga dapat
dilaksanakan secara terarah dan terpadu. Penanggulangan yang dilakukan harus
didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis dan terencana, sehingga tidak terjadi
tumpang tindih dan penanggulangan bencana dapat berjalan lancar dan sistematis.

B. TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan yang tepat dan menangani
masalah yang mengancam kehidupan.
Tujuan Khusus
• Bagaimana proses terjadinya covid19
• Untuk  mengetahui penyebab covid19
• Untuk mengetahui apa tindakan yang di lakukan saat covid19
• Untuk mengetahui tentang apa yang harus di lakukan untuk mencegah peyebaran
covid19.

C. RUANG LINGKUP
Kajian potensi penyebaran covid19 di wilayah bungo barat rt 01 dan rt 02 rw
01 di kabupaten bungo agar dapat diidentifikasi penyebabnya untuk kemudian
dilakukan upaya penanganannya secara cepat dan terarah.

D. SASARAN
1. Masyarakat kelurahan bungo barat rt 01 dan rt 02 RW 01 kabupaten Bungo.

E. LANDASAN HUKUM
a. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Peanggulangan Bencana
b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
c. Perka BNPB No. 4 Tahun 2008 tentang Panduan Penyusunan Rencana
Penanggulangan Bencana Daerah
F. PENGERTIAN
a. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
b. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
c. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan
ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
d. Kesiapsiagaan adalah serangkai an yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana
melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna.
e. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang.
f. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana
g. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada
suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit,
jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta,
dan gangguan kegiatan masyarakat.
h. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
i. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
ataumasyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan
sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek
pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.
j. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan
perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya
peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada
wilayah pasca bencana.
k. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
l. Badan Penanggulangan Bencana Daerah, yang selanjutnya disingkat BPBD,
adalah badan pemerintah daerah yang melakukan penyelenggaraan
penanggulangan bencana di daerah.
MATERI COVID19

Penyebab Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus

yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya

menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini

juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East

Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,

kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-

19 batuk atau bersin

 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh

benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19

 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan

fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit

tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita

kanker.

Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis

yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-orang yang

memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).

Pencegahan Virus Corona (COVID-19)


Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.

Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang

bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Terapkan physical  distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain,

dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.

 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat

pergiberbelanja bahan makanan.

 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung

alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat

umum.

 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.

 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan

bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.

 Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi

virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.

 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke

tempat sampah.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk

kebersihan rumah.

G. SISTEMATIKA
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN
BAB IV. PENUTUP
BAB V. LAMPIRAN KEGIATAN
BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Kondisi fisik wilayah


Kabupaten Bungo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang secara
geografis terletak sangat strategis antara 101’ 27’ sampai 102’ 30’ Bujur Timur dan
antara 01’ 55’ Lintang Selatan. Maka kabupaten Bungo dijuluki sebagai “Kota Lintas”
dengan semboyan “ Bumi Langkah Sereantak Lambai Seayun” yang merupakan dataran
rendah yang berada pada ketinggian 0 – 25 Meter diatas permukaan laut (dpl).
Pemerintahan Daerah Kabupaten Bungo secara administratif berbatasan dengan beberapa
Kabupaten/Provinsi. Kabupaten/Propinsi yang sangat mendukung upaya perkembangan
dan kemajuan baik dibidang perdagangan, industri, transportasi, pertanian, pertambangan
maupun pariwisata. Secara administratif Kabupaten Bungo terdiri dari 17 Kecamatan
yang meliputi 141 Desa dan 12 Kelurahan dengan luas wilayah 4.659 km2.

Batas-batas Kabupaten Bungo adalah :


1. Sebelah Utara : Kabupaten Tebo dan Kabupaten Dharmasraya.
2. Sebelah Selatan : Kabupaten Merangin.
3. Sebelah Barat : Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kerinci.
4. Sebelah Timur : Kabupaten Tebo
No. Kecamatan Luas wilayah Jumlah Jumlah
(Km2) desa kelurahan
1. Pelepat 15 -

2. Pelepat ilir 1.069,07 17 -


3. Bathin II babeko 410,29 6 -
4. Rimbo tengah 176,29 2 2
5. Bungo dani 96,90 3 2
6. Pasar muara bungo 35,97 - 5
7. Bathin III 9,21 5 3
8. Rantau pandan 80,46 6 -
9. Muko-muko bathin 239,61 9 -
10. VII 186,73 9 -
11. Bathin III ulu 373,83 10 -
12. Tanah sepenggal 106,92 12 -
13. Tanah sepenggal II 77,51 11 -
14. Lintas 236,55 14 --
15. Tanah tumbuh 932,41 5 -
16. Limbur lubuk 179,84 10 -
17. Mengkuang 254,12 7 -
Bathin II pelayang 193 -
Total 4,659,00 141 12

B. Kondisi sosial ekonomi


Pada hakekatnya pembangunan ekonomi yaitu serangkaian usaha dan kebijakan
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan
kerja, meratakan pembagian pendapatan masyarakat dan meningkatkan hubungan
ekonomi. Dengan demikian arah pembangunan ekomomi adalah mengusahakan agar
pendapatan masyarakat naik secara menetap dan tingkat pemerataannya semakin baik.
Masyarakat Kelurahan Bungo Barat rt 04 rw 02 Kabupaten Bungo Pelepat mayoritas
bermata pencarian sebagai pedagang. Hubungan sosial warga rt 04 rw 02 sangat rukun
dan bekerja bahu membahu jika ada masalah atau ada bencana yang melanda daerah
mereka, penduduk disini juga mempunyai kegiatan seperti pengajian Ibu - Ibu diadakan
setiap hari minggu, pelaksanaan Posyandu dan Posbindu diadakan setiap bulan,

C. Kebijakan penanggulangan bencana (legislasi dan kelembagaan).


Paradigma baru penanggulangan bencana yang menganggap bahwa bencana
(disaster) adalah bagian dari kehidupan normal manusia dan ada faktor sebab akibat
dalam terjadinya bencana serta bencana pasti akan terjadi, tetapi tidak dapat ditentukan
secara pasti kapan dan besarannya, maka perencanaan penanggulangan bencana
harus terintegrasi dalam perencanaan pembangunan. Menurut UU No 24 Tahun 2007
maka lahirlah berbagai kebijakan turunan serta pengarus utama perencanaan dan
pendanaan penggulangan bencana. Secara garis besar, UU No 24 Tahun 2007
mengandung beberapa poin penting antara lain : pertama, adanya perubahan paradigma
kebencanaan yang tidak lagi hanya fokus pada kejadian tanggap darurat bencana dan
paska bencana,tetapi juga difokuskan pada pra bencana atau pengurangan resiko.
kedua, penanggulangan bencana tidak lagi bersifat reaktif namun lebih terencana dan
proaktif. Ketiga, posisi pemerintah pada paradigma baru ini tidak lagi bersifat
dominan karena sekarang lebih mengedepankan partisipasi masyarakat, dimana
menempatkan masyarakat sebagai subjek, tidak lagi sebagai objek penanggulangan
bencana. Keempat, domain penanggulangan bencana tidak lagi menjadi hak mutlak
pemerintah pusat.
Disamping itu mitigasi bencana dini menjadi hal yang sangat penting dalam rangka
membangun sistem pertahanan negara yang handal diera otonomi daerah. Sebagai
daya dukung dalam rangka mewujudkan sistem pertahanan kewaspadaan bencana
maka, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kebutuhan mendasar
bagi keberlanjutan visi penanggulangan bencana. Di negara-negara maju teknologi
informasi geospasial sangat penting bagi penguatan sistem keamanan dan pertahanan
negara. Pemanfaatan teknologi sebagaimana dimaksud melingkupi permasalahan
sengketa perbatasan, kebantuan dalam penataan ruang, kesulitan dalam menentukan
kawasan rawan bencana, kebutuhan informasi sumber daya alam yang akurat.
Mekanisme pemanfaatan informasi geospasial, mulai dari aktivitas survei untuk
pengumpulan data, pengolahan data sehingga menjadi peta dan sistem informasi
geografis, penyimpanan dan penyebarluasan, hingga penggunaan informasi
geospasial dapat memberikan manfaat terhadap segala aspek kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Analisa Data

DATA MASALAH
Data Wawancara Ketidakefektifan
a. Dari hasil wawancara dengan kader masih pemeliharaan kesehatan
banyak masyarakat yang kurang
memahami tentang covid-19
b. Dari hasil wawancara dengan kader masih
banyak masyarakat yang tidak
menggunakan masker saat bepergian
keluar rumah
c. Dari hasil wawancara dengan kader masih
banyak masyarakat yang tidak mencuci
tangan jika sudah bepergian
d. Dari hasil wawancara dengan kader masih
banyak yang tidak mengerti apa itu
newnormal
e. Dari hasil wawancara dengan kader tidak
ada satgas covid di pemukiman setempat.
f. Dari hasil wawancara dengan pak RT
tidak ada tersedia tempat cuci tangan di
pasilitas umum seperti di mushola dan
mesjid.
g. Dari hasil wawancara dengan pak RT
terdapat 8 orang masyarakat yang habis
bepergian keluar kota dan telah
melakukan isolasi mandiri dirumah
selama 14 hari dan dipantau oleh orang
puskesmas.

Data Hasil Observasi

a. Dari hasil observasi masih banyak


masyarakat yang tidak menggunakan masker
saat bepergian keluar rumah.
b. Dari hasil observasi sehabis melakukan
ataupun menyentuh sesuatu lalu segera untuk
mencuci tangan dengan air mengalir
menggunakan sabun.
c. Dari hasil observasi dapat dilihat tidak ada
spanduk atau poster yang terpajang di
pemukiman warga.

2. Nursing Care Planing

NO Data Diagnosa Tujuan Noc Nic


Nanda / INCP
1 Data Wawancara Domain 1 : Berkurangnya Domain 4: Prevensi Prime
a. Dari hasil perilaku Pengetahuan
Promosi Domain 3: Peri
wawancara beresiko Kesehatan &
Kesehatan
dengan kader terjadinya Perilaku Kelas S; Pendid
masih banyak Kelas 2: penyakit akibat Kelas 2: Klien
masyarakat yang gaya hidup dan Perilaku Sehat
Manajemen 5510:Pendidikan
kurang pola makan Level 3:
Kesehatan kesehatan: peny
memahami yang banyak Intervensi
tentang adaptasi
tentang covid-19 mengandung 1602: Perilaku
normal.
b. Dari hasil lemak. Promosi kesehatan
Perilaku
wawancara a. 160225
kesehatan
dengan kader Menghindari Prevensi Sekun
cenderung
masih banyak paparan sisa
berisiko Domain 3; Peri
masyarakat yang asap rokok
tidak b. 160207 Kelas2; Terapi
menggunakan melakukan perilaku
masker saat perilaku
Domain 6; Sist
bepergian keluar kesehatan
kesehatan
rumah secara rutin.
c. Dari hasil c. 160201 Kelas Y; Media
wawancara menggunakan terhadap sistem
dengan kader perilaku yang kesehatan
masih banyak menghindari
7320:Manajeme
masyarakat yang resiko
kasus (187)
tidak mencuci Batasan
tangan jika sudah karakteristik: 7400:Panduan s

bepergian a. Gagal Pelayanan keseh

d. Dari hasil melakukan (241).

wawancara tindakan
Kelas A; Mana
dengan kader mencegah
system kesehat
masih banyak masalah
yang tidak kesehatan Domain 7:

mengerti apa itu b. Gagal mencapai Komunitas,


newnormal pengendalian
e. Dari hasil optimal Kelas D; Mana
wawancara c. Meminimalkan resiko komunit
dengan kader perubahan
Level 3: Interv
tidak ada satgas status kesehatan
covid di 6484:Manajeme
pemukiman lingkungan;
setempat. komunitas (194)
f. Dari hasil
Prevensi Tersie
wawancara
dengan pak RT Domain 5; Kelu
tidak ada tersedia
Kelas X; Peraw
tempat cuci
siklus kehidupa
tangan di pasilitas
umum seperti di 7040: Dukungan
mushola dan caregiver (93).
mesjid.
7140: Dukungan
g. Dari hasil
keluarga(91).
wawancara
dengan pak RT
terdapat 8 orang
masyarakat yang
habis bepergian
keluar kota dan
telah melakukan
isolasi mandiri
dirumah selama
14 hari dan
dipantau oleh
orang puskesmas.

Data Hasil Observasi

a. Dari hasil
observasi masih
banyak
masyarakat yang
tidak
menggunakan
masker saat
bepergian keluar
rumah.
b. Dari hasil
observasi sehabis
melakukan
ataupun
menyentuh
sesuatu lalu
segera untuk
mencuci tangan
dengan air
mengalir
menggunakan
sabun.
c. Dari hasil
observasi dapat
dilihat tidak ada
spanduk atau
poster yang
terpajang di
pemukiman
warga.
3. Planning Of Action

PLANNING OF ACTION KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI RW 02 RT 04 KELURAHAN BUNGO BARAT KECAMATAN PASAR
KOTA MUARA BUNGO

NO MASALAH TUJUAN RENCANA SASARAN WAKTU TEMPAT DANA PJ


KESEHATAN KEGIATAN
1. Ketidakefektifan Meningkatnya 1. Memeberikanp Kader dan Sabtu,15 Posyandu di Mahasiswa Wahyu Setiawan
pemeliharaan pengetahuan enyuluhanadapt masyarakat Agustus RW 01 RT 01
kesehatan masyarakat asi new normal yang terdapat 2020 ANGGOTA :
tentang perilaku 2. Memberikanpe di RW 01, RT Reza Kurnia
adaptasi new ndidikankeseha 01 dan RT 02 Munazir
normal (covid- tan tentang Siska Damayanti
19) covid-19 Rezita Dwi O
3. Menganjurkan Febri Sahriani
keluar rumah Ela Marlinda
menggunakan
masker
4. Menganjurkan
masyarakatuntu
k melakukan
cucitangan 6
langkah yang
baik
3.4 Implementasi dan Evaluasi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN DISASTER


DI RW 01 RT 01 dan 02 KELURAHAN JAYA SETIA KECAMATAN PASAR
KOTA MUARA BUNGO

NO MASALAH TUJUAN IMPLEMENTASI SASARAN WAKTU TEMPAT EVALUASI


KESEHATAN
1 Ketidakefektifan Meningkatnya 1. Melakukan Kader dan Sabtu,15 Posyandu di Struktur :
pemeliharaan pengetahuan penyuluhan masyarakat Agustus RW 01 RT 01 1. Kader hadir dalam
kesehatan masyarakat adaptasi new yang 2020 penyuluhan hanya 2 orang
normal 2. Semua alat lengkap sesuai
tentang perilaku terdapat di
2. Melakukan rencana
adaptasi new penyuluhan tentang RW 01, RT 3. Peran dan fungsi structural
normal (covid- covid-19 01 dan RT sesuai dengan yang di
19) 3. Menganjurkan 02 rencanakan
keluar rumah 4. Diharapkan kegiatan
menggunakan berjalan dengan lancer
masker
4. Mengajarkan cara Proses :
melakukan 1. Proses pelaksanaaan
cucitangan yang kegiatan sesuai dengan
baik dan benar waktu yang di rencanakan
2. Kegiatan berjalan dengan
lancar tanpa ada hambatan
3. Peran dan fungsi structural
berjalan sesuai proses
4. Kader memperhatikan
penjelasan dari pemateri
dengan cermat
Hasil :
1. setelah dilakukan
penyuluhan mengenai
COVID 19 di harapkan 75
% masyarakat/komunitas
dapat memahami serta
mempraktekkan edukasi
dengan baik.

1.
BAB IV
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pencegahan
covid19 di RT 01 dan 02 RW 01 Didapatkan hasil sebagai berikut.

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.

Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang

bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Terapkan physical  distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain,

dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.


 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat

pergiberbelanja bahan makanan.


 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung

alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat

umum.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.

 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan

bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.
 Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi

virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke

tempat sampah.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk

kebersihan rumah.
DAFTAR PUSTAKA

Aimyaya. Jenis-Jenis serta Berbagai Faktor Penyebab Banjir. Jakarta :


2011.http://www.aimyaya.com

Amrilah, Fajri. Siklus 5 Tahunan. Jakarta: 2012


http://www.fajriamrillah.com
BNPB. 2008. Lampiran peraturan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana. Jakarta [ID]:
BNPB
Bappenas, Bakornas PB. 2006. Rencana aksi nasional pengurangan risiko bencana2006-
2009. Jakarta [ID]: Perum Percetakan Negara RI
BNPB. 2008. Peraturan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana nomor 11 tahun
2008 tentang pedoman rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Jakarta [ID]: BNPB
DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN DI RW 01, RT 01 DAN 02 KELURAHAN
JAYA SETIA

1. RUMAINAH
2. MAIMUNAH
3. LENI MARLINA
4. ROSIDAH
5. SUHAIRA
6. HINDUN
7. FITRI YANTI

Anda mungkin juga menyukai