Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT ( KGD )

”SYRINGE PUMP”

NAMA : WAHYU SETIYAWAN, S. Kep

NIM : 1914901760

PROGRAM STUDY PROFESI NERS

STIKES PERINTIS PADANG

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia medis penggunaan infus sudah menjadi hal yang biasa untuk
dilakukan. Namun apabila si pasien membutuhkan pengobatan yang ekstra, maka
dibutuhkan jenis obat atau cairan obat yang lebih tinggi dosisnya dan terkadang harus
dilakukan secara berkelanjutan seperti penggunaan infus.Penulis mencoba membuat
suatu Syringe Pump yang mempunyai range berkisar antara 1cc/jam sampai dengan 50
cc/jam, dan memiliki tabung jarum suntik sebesar 50 cc.

Telah banyak peralatan medis yang menerapkan rangkaian elektronika untuk


operasionalnya, Salah satu peralatan medis yang sistem kerjanya secara elektronik adalah
syringe pump. Pesawat syringe pump ini fungsinya untuk memberikan cairan obat pekat
ke dalam tubuh pasien dalam jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu pula dengan
tingkat ketelitian yang tinggi. Pemberian cairan zat makanan atau cairan obat haruslah
tepat dan konstan atau dengan kata lain jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh pasien, terutama untuk pasien yang dalam keadaan kritis sehingga tidak
terjadi ketidaksetimbangan cairan pada tubuh pasien yang dapat membahayakan bagi
pasien yang sedang menjalani perawatan intensif atau yang sedang menjalani operasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian syringe pump?
2. Apa tujuan penggunaan syringe pump?
3. Apa indikasi penggunaan syringe pump?
4. Bagaimana prosedur penggunaan syringe pump?
5. Bagaimana perhitungan obat-obat syringe pump?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian syringe pump.
2. Untuk mengetahui tujuan penggunaan syringe pump.
3. Untuk mengetahui indikasi penggunaan syringe pump.
4. Untuk mengetahui prosedur penggunaan syringe pump.
5. Untuk mengetahui perhitungan obat-obat syringe pump.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Syringe Pump

Syringe pump adalah pompa infus kecil yang digunakan untuk mengelola
sejumlah kecil cairan secara bertahap. Pompa Syringe (Syring Pump) meurupakan
alat pengontrol pemberian cairan atau obat-obatan melalui infuse yang menggunakan
tekanan positif dalam mengalirkan cairan ke tubuh pasien (non-grevitasi). Alat ini
berguna untuk memberikan obat IV (intravena) secara perlahan, sehingga mencegah
terjadinya periode konsentrasi obat menjadi sangat tinggi atau sangat rendah dalam
darah. Selain untuk pemberian obat anti nyeri, syringe pump juga digunakan untuk
pemberian obat untuk menekan rasa mual dan muntah, serta pemberian obat yang
lain.

Berdasarkan sumber tenaga yang digunakan, syringe pump dibedakan sebagai


manual pump yang dirancang untuk didorong dengan tangan, pneumatik pump yang
menggunakan udara untuk mekanisme kompresi, dan juga ada syringe pump
bertenaga listrik menggunakan arus searah (DC) atau arus bolak balik (AC). Syringe
pump bertenaga listrik umumnya dibuat dengan bahan yang higienis, anti meledak,
anti karat, dan portable. Alat ini juga dilengkapi oleh panel kontrol, baterai cadangan,
kabel power, pengukur tekanan, dan penyaring.

2.2 Tujuan Penggunaan Syringe Pump

a. Untuk memberikan obat melalui vena dengan dosis dan jumlah yang tepat sesuai
kondisi pasien dengan jumlah volume maksimal 50 cc / jam.
b. Pemberian obat secara kontinyu dengan dosis terukur dan tepat
c. Untuk menjaga pemberian medikasi intravena sesuai kebutuhan klien.
d. Untuk memberikan medikasi dengan dosis kecil dan waktu pemberian yang lama.

2.3 Indikasi Penggunaan Syringe Pump

1. Pemberian cairan atau obat obatan melalui infus dengan kecepatan yang konstan
dan akurat.
2. Memfiltrasi obat-obat atau cairan.
3. Pemberian cairan atau obat-obatan dalam jumlah yang sangat kecil.
Nama Pasien :…………….. Nama Pasien :……………..
BB :…………….Kg BB :…………….Kg
DOPAMIN 200 mg/50 cc DOPAMIN 200 mg/50 cc
1 cc = 200 mg/50 = 4 mg = 4000 mcg 1 cc = 200 mg/50 = 4 mg = 4000 mcg
Dosis = …………… mcg/kgBB/menit Dosis = …………… mcg/kgBB/menit

1 x BB x 60 1 x BB x 60
1 mcg ¿ 1 mcg ¿
4000 8000
2 mcg = 2 mcg =
…………cc/jam …………cc/jam
3 mcg = 3 mcg =
…………cc/jam …………cc/jam
4 mcg = 4 mcg =
…………cc/jam …………cc/jam
5 mcg = 5 mcg =
…………cc/jam …………cc/jam
6 mcg = .....…cc/jam 6 mcg = ……..cc/jam
7 mcg = ..... ..…cc/jam 7 mcg = …...…cc/jam
8 mcg = ….…..cc/jam 8 mcg = .……..cc/jam
9 mcg = ..…….cc/jam 9 mcg = …...…cc/jam
10 mcg = ..…….cc/jam 10 mcg = …...…cc/jam
TTD
TTD

2.4 Prosedur Penggunaan Syringe Pump

Pengkajian
Cek instruksi dokter tentang cairan atau obat-obatan yang akan diberikan, dan
perhatikan prinsip 5T+1W.
Persiapan
Persiapan Alat
1. Mesin syring pump
2. Spuit 20,30,50 ml
3. Extention tube
4. Perfusor
5. Cairan D5%, RL, atau NaCl
6. Sarung tangan
Persiapan pasien
1. Informed consent
2. Kondisikan pasien senyaman mungkin.

Prosedur Pelaksanaan

1. Cuci tangan, pasang sarung tangan.


2. Oplos obat dan tempatkan obat atau cairan pada syringe ukuran 20 ml, 30 ml, atau
50 ml. sesuai dengan kebutuhan khusus.untuk perfusor Braun gunakan syringe
braun 50 cc.
3. Sambungkan syringe ke tube atau selang syringe.
4. Sambungkan kabel listrik ke sumber listrik.
5. Tekan tombol ON atau OFF pada bagian belakang perfusor untuk menghidupkan
alat (pada layar akan tampak FT syringe tipe printer setelah alat berfungsi).
6. Lepaskan knop putar, letakkan syringe dan kunci knop putar.
7. Sambungkan selang syringe ke jalur intravena.
8. Tentukan kecepatan pemberian obat atau cairan dengan cara menekan tombol
angka sesuai nilai yang di inginkan, kemudian tekan tombol START/STOP untuk
memulai pemberian obat.
9. Bandingkan nilai masukan dan nilai yang tertera di layar perfusor.
10. Untuk mengganti atau membatalkan volume obat atau cairan yang akan diberikan,
tekan tombol STAR/STOP, kemudian tekan tombol C sampai tampak nilai 00,0
dilayar. Tekan tombol angka untuk menentukan volume yang akan diberikan,
kemudian tekan tombol STAR/STOP.
11. Untuk mematikan alat, tekan tombol ON/OFF.
12. Fungsi-Fungsi special
Suara alarm yang akan berbunyi selama 2 menit.
13. Setelah selesai, rapikan alat dan lepas sarung tangan.
14. Cuci tangan.
Evaluasi

1. Respons pasien setelah pemasangan.


2. Kepatenan aliran syringe pump.

Dokumentasi

1. Catat waktu dan tanggal pelaksanaan.


2. Catat dosis dan jenis obat atau cairan yang diberikan.
3. Catat respon pasien.

2.5 Perhitungan Obat-obat Syringe Pump

1. DOPAMIN

Misalnya : Doperba dan Dopamain Guilini


Sediaan 1 Ampul = 5 atau 10 cc = 200 mg

Indikasi : Shock yang berhubungan dengan CRF, Infark Miocard, Renal Failure

Dosis :

I. Ringan : 3-5 µg/kgBB/menit


Fungsinya : Mengaktifksn reseptor dopamine dan vasodilator ginjal.
II. Sedang : 5-10 µg/kgBB/menit
Fungsinya : Meningkatkan Blood Presure, mengaktifkan ß reseptor,
meningkatkan kontraktilitas dan meningkatkan Cardiac Output.
III. Berat : 10-20 µg/kgBB/menit
Fungsinya : Vasokonstriksi vena dan arteri dan mengaktifkan reseptor a

Efek Samping : Mual, muntah, Aritmia dan Diare.

Observasi vital sign dan intake output

Rumus Pemberian

dosis yang diminta X berat badan X 60


Jumlah pengenceran
Contoh :

Berikan 1 µg/kgBB/menit dengan BB=50 kg dan dosis sediaan Dopamin 200 mg


dalam 50cc Nacl ? (1 mg = 1000 µg)

Cara :

Jumlah Pengenceran = 200 mg = 4 mg/cc


50 cc Nacl

= 4000 µg/cc

Jadi :

1 µg x 50 kg x 60 = 0,75 cc/jam
4000 µg/cc

2. DOBUTAMIN

Misalnya : Dobutrec, Dobujeck dan Dobutel

Indikasi : CHF dan shock

Fungsi : Bekerja pada ß 1 dan meningkatkan kontraktilitas

Dosis : 2-20 µG/kgBB/menit

Rumus Pemberian

Dosis diminta X berat badan X 60


Jumlah pengenceran

Contoh :

Berikan 1 µg/kgBB/menit dengan BB= 50 kg dengan dosis sediaan 250 mg dalam


50 cc Nacl ? (1 mg = 1000 µg)
Cara :

Jumlah Pengenceran = 250 mg = 5 mg/cc


50 cc Nacl

= 5000 µg/cc

Jadi :

1 µg x 50 kg x 60 = 0,6 cc
5000 µg/cc

3. NITROGLISERIN (NTG)

Sediaan 1 Ampul = 10 mg

Dosis = 5-200 µg/menit

Rumus Pemberian

dosis diminta X berat badan X 60


jumlah pengenceran

Contoh :

Berikan 5 µg/menit dengan sediaan NTG 10 mg dalam 50 cc Nacl ? (1 mg = 1000


µg)

Cara :

Jumlah Pengenceran = 10 mg = 0,2 mg/cc


50 cc

= 200 µg/cc
Jadi :
5 µg x 60 = 1,5 cc/ jam
200 µg/cc
4. HEPARIN
Sedian : 1 Flacon/Vial = 25000 unit = 5 cc
Jadi 1 cc = 5000 unit

Rumus Pemberian

Dosis Diminta
Jumlah Pengenceran

Contoh :

Berikan 500 unit/jam heparin dengan sediaan heparin 20000 unit dalam 50 cc
Nacl ?

Cara :

Jumlah Pengenceran = 20000 unit = 400 ui/cc


50 cc

Jadi :

500 unit/jam = 1,25 cc/jam


400 unit/cc

5. ADRENALIN

Misalnya : Epineprin
Sediaan : 1 Ampul = 1 mg
Indikasi : Cardiac Arrest, VF halus dan VT tanpa nadi.
Fungsi : Sebagai Stimulus Reseptor Adrenergic.
Dosis : 0,05 µg/kgBB/menit (4-8 Ampul dalam 50 cc Nacl)

Rumus Pemberian

Dosis Diminta X Berat Badan X 60


Jumlah Pengenceran
Contoh :

Berikan 0,1 µg/kgBB/menit dengan BB 50 kg dan sediaan Adrenalin 1 mg dalam


50 cc Nacl ?

Cara :
Jumlah pengenceran = 1 mg = 0,02 mg/cc
50 cc
= 20 µg/cc

Jadi :

0,1 µg x 50 kg x 60 = 15 cc/jam
20 µg/cc

6. NORADRENALIN

Misalnya : Levoped, Levosol dan Vascon


Sediaan : 1 cc = 1 mg
Indikasi : Hipotensi berat dengan tahanan perifer total yang menurunkan dosis.
Fungsi : Vasokonstriktor yang meningkatkan BP dan Inotropik yang kuat
(Stimulator reseptor ß)
Dosis : 0,05 µg/kgBB/menit

Rumus Pemberian

Dosis Diminta X Berat Badan X 60


Jumlah Pengenceran

Contoh :
Berikan 0,01 µg/kgBB/menit dengan sediaan vascon 4 ml (4 mg) dalam 50 cc Nacl
dengan BB 40 kg ?
Cara :
Jumlah Pengenceran = 4 mg = 0,08 mg
50 cc
= 80 µg/cc

Jadi :
0,01 µg x 40 kg x60 = 0,3 cc/jam
80 µg/cc
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Syringe pump adalah pompa infus kecil yang digunakan untuk mengelola
sejumlah kecil cairan secara bertahap. Alat ini berguna untuk memberikan obat IV
(intravena) secara perlahan, sehingga mencegah terjadinya periode konsentrasi obat
menjadi sangat tinggi atau sangat rendah dalam darah. Alat ini juga dilengkapi oleh
panel kontrol, baterai cadangan, kabel power, pengukur tekanan, dan penyaring.

III.2 Saran
Setelah mengetahui tentang syringe pump, penggunaan syringe pump dengan
benar, di harapkan kepada mahasiswa agar dapat mengaplikasikannya saat bertugas
kepada masyarakat dengan baik dan benar sehingga klien yang kita rawat benar-benar
terjaga, dan merasa aman.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Ratna,dkk. 2014. Praktik Laboratorium Keperawatan jilid 2. Jakarta:erlangga.

Kozier, dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses,& Praktik edisi 7
volume 2.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai