1 Konsep KB Alamiah
1.1.1.1 Pengertian
Metode suhu basal badan adalah suatu metode kontrasepsi yang dilakukan dengan
mengukur suhu tubuh untuk mengetahui suhu tubuh basal, untuk menentukan masa
1.1.1.2 Efektifitas
Efektifitas metode suhu basal badan cukup baik dengan angka kegagalan 0,3-66
2. Membantu wanita yang mengalami siklus tidak teratur dengan mendeteksi ovulasi
1.1.1.4 Kekurangan
1. Membutuhkan motivasi
cerna
4. Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama setiap hari ini akan
kehamilan
6. Membutuhkan masa pantang yang panjang/lama, karena ini hanya mendeteksi masa
pasca ovulasi sehingga abstimen sudah harus dilakukan pada masa pra ovulasi
Metode lendir serviks adalah salah satu bagian dari "Keluarga Berencana
Alamiah" (KBA), yaitu salah satu cara dalam upaya pencegahan kehamilan„ mclalui
pengamatan tanda-tanda dart gejala-gejala alamiah yang timbul pada fase fertil dan
infertil, dari siklus (daur) menstruasi, dengan menghindari senggama selama fase fertil
1.1.2.2 Efektifitas
Angka kegagalan metode kontrasepsi sederhana MOB ini adalah 0,4-39,7 per 100
1.1.2.3 Keuntungan
1.1.2.4 Kekurangan
1. Membutuhkan komitmen
7. Membutuhkan pantang
1.1.3.1 Pengertian
Metode kalender adalah metode yang digunakan berdasarkan masa subur dimana
harus menghindari hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi pada hari ke 8-19
1.1.3.2 Keuntungan
1. Lebih sederhana
(Proverawati A, 2010 : 8)
1.1.3.3 Kekurangan
3. Pasangan suami istri tidak dapat metakukan hubungan seksual setiap saat.
4. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
(Proverawati A, 2010 : 8)
Perhitungan masa subur ini akan efektif apabila siklus menstruasinya normal yaitu
antara 21-35 hari. Pernanatauan jumlah hari pada setiap siklus mensrruasi dilakukan
minimal 6 (enam) kali siklus berturut.turut, kemudian periode masa subur dihitung
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini
menentukan hari pertama masa subur. jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid
1.1.4.1 Pengertian
(MAL) adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pernberian Air Susu
Ibu (AS1) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan rnakanan
1.1.4.2 Efektifitas
Efekrifitas MAL sangat tinggi sekitar 98% apabila digunakan secara benar dan
memenuhi persyaratan sebagai berikut: digunakan selama enam bulan pertama setelah
melahirkan, belum mendapat haid pasca melahirkan dan menyusui secara eksklusif
(tanpa memberikan makanan atau minuman tambahan). Efektifitas dan metode ini juga
sangat tergantung pada ftekuensi dan intensitas menyusui (Proverwati A, 2010 : 27)
Cara kerja dari MAL adalah menunda eau menekan terjadinya ovulasi. Pada masa
1. Keuntungan kontrasepsi
a. Segera efektif
f. Tanpa biaya
b. Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi
yang optimal
c. Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau
1.1.4.5 Kerugian
1. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit
pasca persalinan
1.1.4.6 Indikasi
1.1.4.7 Kontraindikasi
1. Bayi disusui secara on demand. Biarkan menyelesaikan hisapan dari satu payudara
sebelum, memberikan payudara lain, supaya bayi mendapat cukup banyak susu
akhir (hind milk). Bayi hanya membutuhkan sedikit ASI dari payudara berikut atau
sama sekali tidak memerlukan lagi. Ibu dapat memulai dengan memberikan
6. Apabila ibu menghentikan ASI dengan menuman atau makanan lain, bayi akan
menghisap kurang sering dan akibatnya tidak lagi efektif sebagai metode
kontrasepsi
1.1.5.1 Pengertian
vagina. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna (Handayani S, 2012 : 70).
1.1.5.2 Efektivitas
kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuyan per tahun) efektivitas akan jauh
menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis
1.1.5.3 Keuntungan
1. Keuntungan kontrasepsi
sangat dalam
1.1.5.4 Kekurangan
1.1.5.5 Indikasi
1. Dapat dipakai pada suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana
2. Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk tidak memakai
metode-metode lain
1. Faktor predisposisi
a. Pengetahuan
hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng (long lasting) daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
b. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus atau obyek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
komponen pokok.
(total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
kontrasepsi suntik.
(Siregar M, 2010).
d. Kepercayaan
agama, norma dan adat, meliputi: pembatasan jumlah anak menurut agama dan
adat, arti anak dalam keluarga dan metode KB yang sesuai dengan agama (Yanti
NH, 2012).
e. Nilai
Sesuatu yang yang dianggap baik atau buruk oleh Akseptor KB tentang
2. Faktor pendorong
a. Lingkungan fisik
3. Faktor penguat
bermutu yang dapat diukur dan dapat ditentukan estándar pelayanannya dan
informasi yang diberikan dan interaksi petugas dengan klien, kemampuan teknis,
kesinambungan pelayanan dan rangkaian program dan pendokumentasian
pelayanan.
asalkan tidak bertentangan dengan agama dan etika yang hidup dimasyarakat.
sehingga sangat berperan dalam keadaan sosial dan budaya terutama yang