Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Data Umum

1.1.1 Letak dan Luas Wilayah

Puskesmas Sei Mesa terletak di wilayah kecamatan Banjarmasin Tengah

dengan wilayah kerja meliputi 2 kelurahan, yaitu Kelurahan Seberang Mesjid dan

Kelurahan Melayu, beralamat di Jl. Pahlawan Rt.8 No. 59 Banjarmasin. Luas

wilayah Kelurahan Seberang Mesjid 0,75 km2 dan Kelurahan Melayu 1,05 km2

dengan kondisi daerah pasang surut dan relatif datar. Pada waktu air pasang

seluruh wilayah digenangi air.Berikut adalah batas-batas wilayah kerja Puskesmas

Sei Mesa:

1. Kelurahan Seberang Mesjid

Sebelah Utara Sungai Martapura


Sebelah Selatan Kelurahan Gedang Hanyar
Sebelah Barat Sungai Martapura
Sebelah Timur Kelurahan Melayu

2. Kelurahan Melayu

Sebelah Utara Sungai Martapura


Sebelah Selatan Kelurahan Sei Bilu
Sebelah Barat Kelurahan Seberang Mesjid
Sebelah Timur Kelurahan Sei Bilu

1
2

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mesa

Kelurahan Seberang
Mesjid
41.67%

Kelurahan Melayu
58.33%

Gambar 1.2Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mesa


3

1.1.2. Keadaan Tanah dan Iklim

Secara geografis Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mesa terletak antara 3°16

´46˝ derajat dan 3°22´54˝ derajat lintang selatan serta 114°31´40˝ derajat dan

114°39´55˝ derajat bujur timur, pada ketinggian 0,16 m di bawah permukaan laut

dengan kondisi daerah pasang surut dan relatif datar. Pada waktu air pasang

hampir seluruh wilayah digenangi air.

Kondisi tanah sebagian terdiri dari rawa-rawa tergenang air, di samping

pengaruh musim hujan dan musim kemarau sehingga iklimnya bersifat tropis.

Suhu rata-rata antara 25 sampai 38 derajat.

1.1.3. Jangkauan Transportasi

Puskesmas Sei Mesa berada ditengah-tengah kota Banjarmasin, dapat

ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan roda 4, kondisi jalan berupa jalan aspal.

Sarana transportasi sebagian besar masyarakat menggunakan jalan darat.

1.1.4. Distribusi Penduduk

Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Sei Mesa sebanyak 16.333

jiwa yang terdiri dari laki-laki 8.053jiwa dan perempuan 8.280 jiwa. Jumlah

penduduk di kelurahan Melayu berjumlah 9.835 jiwa dan jumlah penduduk di

kelurahan Seberang Mesjid sebanyak 6.498 jiwa.


4

Tabel 1.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sei
MesaPer Kelurahan Tahun 2018

Luas wilayah Jumlah penduduk


No. Kelurahan
(km2) (jiwa)
1 Seberang Mesjid 0,75 6.498
2 Melayu 1,05 9.835
Jumlah 1,80 16.333
(Sumber: Profil Kesehatan Puskesmas Sei Mesa tahun 2018)

Tabel 1.2. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk serta Kepadatan Penduduk pada
Tiap Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mesa Tahun 2018

Luas Jumlah Kategori


No. Kelurahan Kepadatan
Wilayah Penduduk
Seberang 8.664 Sangat Padat
1. 0,75 6.498
Mesjid jiwa/km2
9.367 Sangat Padat
2. Melayu 1,05 9.835
jiwa/km2
16.333
Jumlah 1,80 Km2
jiwa
(Sumber: Profil Kesehatan Puskesmas Sei Mesa tahun 2018)

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi

atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km 2. Menurut

Undang-undang No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah

dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:

 Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2

 Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2

 Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2

 Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2

Berdasarkan undang-undang di atas, daerah Kelurahan Seberang Mesjid

dengankepadatan penduduk 8.664jiwa/km2 dan Kelurahan Melayu dengan


5

kepadatan 9.367 jiwa/km2.Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua

kelurahan tersebut termasuk dalam kategori sangat padat. Hal ini sangat

berdampak kepada tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan penyebaran penyakit di

wilayah Puskesmas Sei Mesa.

1.1.5. Jumlah Penduduk

8250 8219 Wilayah Kerja


8200
8150 Puskesmas Sei Mesa
8100
8050 memiliki jumlah
8000 Laki-laki
7964
Perempuan
7950 penduduk sebanyak
7900
7850 16.333 dengan luas
7800
Puskesmas Sei Mesa wilayah 1,80km2.

Gambar 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja


Puskesmas Sei Mesa Tahun 2018

Tingkat pendidikan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sei

Mesabervariatif disetiap kelurahan. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat

pendidikan tersaji pada tabeldibawah ini.


6

Tabel 1.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah


Kerja Puskesmas Sei Mesa Tahun 2018

jumlah
Tingkat Pendidikan Penduduk Total
Laki-laki Perempuan
Tidak memiliki ijasah SD 970 1.213 2.183
SD/ sederajat 1.852 2.015 3.868
SLTP/ sederajat 1.589 1.783 3.372
SLTA/ sederajat 1.819 1.615 3.434
Diploma 182 210 392
S-1 380 512 892
S-2- S3 12 9 21
Jumlah 6.805 7.357 14.162

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sebagian besar penduduk di wilayah

kerja Puskesmas Sei Mesamemiliki pendidikan terakhir terbanyak adalah SD.

Mengetahui tingkat pendidikan suatu daerah berguna sebagai pertimbangan kader-

kader untuk membantu pengembangan kesehatan di wilayah tersebut.Selain itu,

hal tersebut juga berfungsi untuk memperkirakan kesadaran dan pengetahuan

masyarakat terhadap perlunya layanan kesehatan yang tersedia.


7

3000
2500
2000
1500
1000
500
0

Kelurahan Seberang Mesjid Kelurahan Melayu

Gambar 1.4 Distribusi PendudukBerdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja


Puskesmas Sei Mesa Tahun 2018

Gambar diatas menyimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di wilayah

Puskesmas Sei Mesa tidak atau belum bekerja. Diikuti kedua terbanyak adalah ibu

rumah tangga.

Usia produktif dalam suatu produktif yang dapat dihitung dengan rumus

berikut:

P15−64
Usia Produktif = x 100 %
JumlahPenduduk

Keterangan:

P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui dependency ratio atau

rasio beban tanggungan atau disebut juga rasio tanggungan keluarga

menggunakan rumus berikut:


8

P65 +¿
Dependency Ratio=P 0−14 + x 100 % ¿
P15−64

Keterangan:

P0-14 = Penduduk usia muda (0-14 tahun)

P65+ = Penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas)

P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)

Dependency ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia tidak

produktif (penduduk usia muda dan penduduk usia lanjut) dengan jumlah

penduduk usia produktif.

Tabel 1.4Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Wilayah Kerja


Puskesmas Sei MesaTahun 2018

JenisKelamin Total
Umur
Laki-Laki Perempuan (jiwa)
0 - 4 tahun 170 270 440
5 - 9 tahun 256 323 579
10 – 14 tahun 321 229 550
15 – 19 tahun 452 460 912
20 – 24 tahun 727 982 1709
25 – 29 tahun 957 1007 1964
30 – 34 tahun 1048 1150 2198
35 – 39 tahun 887 907 1794
40 – 44 tahun 1215 985 2200
45 – 49 tahun 715 665 1380
50 – 54 tahun 311 351 662
55 – 59 tahun 228 300 528
60 – 64 tahun 117 125 242
65 – 69 tahun 302 224 526
70 – 74 tahun 132 165 297
75+ tahun 110 92 202
Jumlah 7.964 8.219 16.333
9

Dari perhitungan tersebut didapatkan usia produktif sebesar 83,1 % yang

artinya di wilayah kerja Puskesmas Sei Mesa,lebih dari setengah jumlah

masyarakatnya dalam usia produktif.Hasil dependency ratio sebesar 19,08% yang

dapat disimpulkan bahwa dari setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap

produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 19 orang yang belum produktif dan

dianggap tidak produktif lagi.

Laki-Laki Perempuan

`1

0-4
- - 0 500

Gambar 1.5Piramida Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sei MesaTahun


2018
10

1.1. Data Puskesmas Sei Mesa

1.2.1. Visi

Visi pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sei Mesa yang

menjadi harapan adalah “Mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas

menuju masyarakat Banjarmasin sehat, mandiri dan berkeadilan”, dengan

visi ini diharapkan dukungan dari masyarakat untuk mewujudkan peningkatan

derajat kesehatan.

1.2.2 Misi

Misi Puskesmas Sei Mesa adalah :

1. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu,merata

dan terjangkau dalam bentuk promotif, preventif,kuratifdan rehabilitative;

2. Memberdayakan serta mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga

dalam pembangunan kesehatan dengan mengupayakan agar prilaku hidup

bersih dan sehat menjadi bagian gaya hidup masyarakat;

3. Mengerakkan peran aktif masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang

sehat.

4. Membangun profesionalisme dengan memberikan pelayanan kesehatan

yang optimal baik individu, keluarga dan masyarakat.

1.2.3 Motto

“Tersenyum untuk kesehatan anda”


11

1.2.4 Sumber Daya Puskesmas

PuskesmasSeiMesamerupakantempatpelayanankesehatandalamwilayahker

janyamempunyaisaranakesehatanmasyarakatsebagaiberikut:

1. GedungIndukPelayananPuskesmas

a) Gedung Puskesmas Lantai 1

- Ruangan BP Umum/Dewasa

- WC petugas/karyawan

- RuanganApotik

- RuanganLoketUmum

- WC Pasien

- Ruangan KIA/KB

b) GedungPuskesmasLantai 2

- Ruangan BP Anak/MTBS

- Ruang PKPR

- Dapur

- WC petugas/karyawan

- RuanganKesehatan Lingkungan

- RuanganLaboratorium

- RuanganKonsultasiGizi

- RuanganImunisasi

- WC Pasien

- RuanganPoli Gigi
12

- Ruangan Laktasi

c) Gedung puskesmas lantai 3

- RuanganKomputerdan Tata Usaha

- RuanganKepalaPuskesmas

- Ruangan Aula Pertemuan

- Musholla

- Tempat wudhu

- Gudang

- WC petugas/karyawan

1.2.5 Sarana Prasarana, Tenaga Kerja, dan Sumber Dana.

a. Sarana Prasarana

1. Sarana Pendidikan

TK :7 buah

SD / Sederajat : 11 buah

SLTP/Sederajat :3 buah

SLTA/ Sederajat :1 buah

Diploma II/III :0 buah

PTN/PTS :1 buah

2. Sarana Ibadah

Masjid :6 buah

Langgar : 23 buah
13

Gereja :3 buah

Vihara :2 buah

3. Sarana Kesehatan

Puskesmas Induk :1 buah

Posyandu Balita : 12 buah

Posyandu Usila :3 buah

Poskesdes :0 buah

Puskesmas Keliling :2 buah

4. Sarana Transportasi

Kendaraan Roda Empat :1 buah

Kendaraan Dinas (sepeda Motor) :2 buah

b. Tenaga Kerja

Karyawan Puskesmas Sei Mesa berjumlah 29 orang yang terbagi sebagai

berikut :

Tabel 1.5Jumlah Karyawan di PuskesmasSei Mesa Tahun 2018


14

No. SumberDayaTenagaKerja Jumlah (orang)

1. Dokter Umum 2
2. Dokter Gigi 1
3. Sarjana Kesehatan Masyarakat 1
4. Bidan 6
5. Perawat 5
6. Perawat Gigi 4
7. Apoteker 1
8. AsistenApoteker 1
9. PetugasKesling 1
10. PetugasLaboratorium 2
11. Pelaksana TU 2
12. PetugasGizi 2
13. VerifikatorKeuangan 1
Struktur Organisasi Puskesmas Sei Mesa

Gambar 1.6Struktur Organisasi Puskesmas Sei Mesa Tahun 2018

17
15

c. Sumber Dana

Pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sei Mesa pada Tahun

2018 dibiayai dari berbagai sumber penganggaran antara lain APBD, JKN, dan BOK.

Untuk anggaran kesehatan bersumber dari APBD pada Tahun 2018 sebesar

Rp.150.245.000, dan bersumber dari JKN pada Tahun 2018 sebesar Rp.358.439.000,-

serta dari BOK sebesar Rp.433.770.000,-.

1.2.6 Program Kerja

Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas Sei Mesa melaksanakan program kerja

Puskesmas secara terpadu, artinya dalam melaksanakan kegiatan yang ada di

Puskesmas dilaksanakan secara bersama-sama dengan program lain yang terkait yang

ada di Puskesmas. Program kerja Puskesmas tersebut meliputi:

A. Program Upaya kesehatan Wajib :

1. Promosi Kesehatan Masyarakat (Promkes)

2. Program Kesehatan Lingkungan (Kesling)

3. Program KIA dan KB

4. Program Perbaikan Gizi

5. Program Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M)

B. Program Upaya Pengembangan :

1. Usaha Kesehatan Sekolah

2. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Upaya Kesehatan Usia Lanjut


16

4. Upaya Kesehatan Mata

5. Upaya Kesehatan Jiwa

6. Perawatan Kesehatan Masyarakat

7. Bina Kesehatan Kerja

C. Pelayanan Administrasi dan Tata Usaha

Program-program tersebut dilaksanakan di dalam gedungdan di luar gedung

puskesmas,yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan kegiatan serta

pelaporan hasil kegiatan.

1.3 Data Khusus

Gambar 1.7Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Sei Mesa Tahun 2018


ISPA
Hipertensi Essensial
Dyspepsia
Gangguan gigi dan
jaringan lain
Artritis lainnya
404
455
571 Penyakit Pulpa dan
579 3748 Jaringan Periapikal
817 Non Insulin dependent
Diabetes Mellitus
1127 Dermatitis lainnya
Myalgia
1178
2389 Diaren dan
Gastroenteritis
2006

(Sumber :Data dari Profil Puskesmas Sei MesaTahun 2019)


17

Tabel Hasil Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)


Kesehatan diwiliayah kerja Puskesmas Sei Mesa Januari – Juni 2019

Tabel Hasil Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)


Kesehatan diwiliayah kerja Puskesmas Sei Mesa 2018

C. Ltar Belakang

Tuberkulosis atau yang kita kenal dengan TB merupakan masalah kesehatan

masyarakat yang menjadi tantangan global maupun nasional. Berdasarkan laporan

global TB report tahun 2015 diketahui bahwa India, Indonesia dan China merupakan

negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut23%, 10% dan

10% dari seluruh penderita di dunia.1

TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri

Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan adalah pasien TB dengan BTA


18

positif melalui percikan dahak yang dikeluarkannya. TB dengan BTA negatif

jugamasih memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB meskipun dengan tingkat

penularanyang lebih kecil.1

Penyakit TB paru juga merupakan masalah kesehatan di Indonesia.

Diperkirakan setiap tahun terdapat 450.000 kasus baru TB paru, dimana sekitar 1/3

penderita terdapat di puskesmas, 1/3 di pelayanan rumah sakit, klinik pemerintah

maupun swasta dan 1/3 ditemukan di unit pelayanan kesehatan yang tidak terjangkau

seperti pengobatan tradisional. Penderita TB paru di Indonesia sebagian besar terjadi

pada kelompok usia produktif dan sosial ekonomi rendah2

Angka penemuan kasus baru TB Paru di Kalimantan Selatan tahun 2007

sebanyak 45,6%, tahun 2010 sebanyak 43,7% dan tahun 2012 sebanyak 44,1%.

Angka kesembuhan pengobatan TB paru bervariasi tahun 2007 sebanyak 91,17%,

tahun 2010 sebanyak 93,9% dan pada tahun 2012 menurun menjadi 79,17%. TB paru

klinis dalam 12 bulan terakhir tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi

Kalimantan Selatan 1,4%. Kabupaten Banjar memiliki angka prevalensi TB lebih

tinggi dari angka provinsi (3,0%). Kasus TB paru klinis di Kabupaten Banjar

ditemukan sebanyak 5.216 orang dengan kasus basil tahan asam (BTA) positif 7 603

dan berhasil disembuhkan sebanyak 14,59%.2

Masih rendahnya cakupan angka kesembuhan berdampak negatif pada

kesehatan masyarakat dan keberhasilan pencapaian program, karena masih memberi

peluang terjadinya penularan penyakit TB Paru kepada anggota keluarga dan


19

masyarakat sekitarnya. Untuk mencapai kesembuhan diperlukan keteraturan atau

kepatuhan berobat bagi setiap penderita. Panduan OAT jangka pendek dan peran

Pengawas Minum Obat (PMO) merupakan strategi untuk menjamin kesembuhan

penderita.2

Angka penularan dapat diturunkan dengan adanya keteraturan atau kepatuhan

berobat bagi setiap penderita dan cara batuk yang benar. Peran panduan jadwal

minum OAT dan keluarga merupakan strategi untuk menjamin kesembuhan penderita

dengan memberikan dan mengingatkan penderita TB paru untuk meminum obat

secara teratur. Adanya penjadwalan dan dukungan orang sekitar meningkatkan

keaptuhan pasien dan mengingatkan penderita untuk meminum obat.

1.5 Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk menentukan alternatif pemecahan masalah

dalam upaya meningkatkan angka kesembuhan TB di wilayah kerja Puskesmas Sei

Mesa

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen4 halaman
    Bab 2
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen20 halaman
    Bab 1
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Konsep KB Alamiah Rendi
    Konsep KB Alamiah Rendi
    Dokumen15 halaman
    Konsep KB Alamiah Rendi
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen7 halaman
    Bab 3
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen1 halaman
    Bab 5
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Pendahuluan
    BAB 1 Pendahuluan
    Dokumen4 halaman
    BAB 1 Pendahuluan
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN Fix
    LAMPIRAN Fix
    Dokumen13 halaman
    LAMPIRAN Fix
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Pendahuluan
    BAB 1 Pendahuluan
    Dokumen4 halaman
    BAB 1 Pendahuluan
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen1 halaman
    Bab 5
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen6 halaman
    Daftar Isi
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen7 halaman
    Bab 3
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen20 halaman
    Bab 1
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN Fix
    LAMPIRAN Fix
    Dokumen13 halaman
    LAMPIRAN Fix
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • PuskesmasKesehatan
    PuskesmasKesehatan
    Dokumen2 halaman
    PuskesmasKesehatan
    yasmin sl
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN
    LAMPIRAN
    Dokumen4 halaman
    LAMPIRAN
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Chapter I
    Chapter I
    Dokumen10 halaman
    Chapter I
    Thomas Regina Putra
    Belum ada peringkat
  • Gonore Resistensi Antibiotik
    Gonore Resistensi Antibiotik
    Dokumen5 halaman
    Gonore Resistensi Antibiotik
    Ramsi A. H
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen11 halaman
    Bab V
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Pneumoconiosis
    Diagnosis Pneumoconiosis
    Dokumen2 halaman
    Diagnosis Pneumoconiosis
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat
  • TRIGONOMETRI SEGITIGA
    TRIGONOMETRI SEGITIGA
    Dokumen6 halaman
    TRIGONOMETRI SEGITIGA
    Iis Isma Pharmachild
    Belum ada peringkat