Anda di halaman 1dari 2

Nama: habib asror

Prodi: Dlll RM
Semester : ll (dua)
No absen: 12
Jawab :
1. C
2. D
3. A
4. C
5. A
6. B
7. A
8. D
9. D
10 .D

Easy:
1. SIMPATI adlh suatu sikap tertarik kepada orng lain karena sesuatu hal .
contohnya:ketika kita mengetahui teman kita bersedih maka kita ikut merasakan
kesedihannya.
EMPATI adlh proses psikis yaitu rasa haru atau iba sebagai akibat tersentuh perasaannya
dengan objek yang ad di hadapannya.
contohnya:ketika kita melihat anak kecil kehilangan orng tuanya karena bencana alam maka
tidak terasa kita ikut menangis dan merasakan deritanya sehingga kita ingin menbantu
meringankan penderitaan anak itu.
2. Komunikasi Interprofessional menjadi sangat penting dalam pelayanan kesehatan saat ini,
di mana dapat memperluas populasi pelayanan kesehatan khususnya dalam memberikan
perawatan dalam layanan kesehatan. Komunikasi interprofessional efektif adalah
keterampilan penting yang dapat meningkatkan fungsi tim yang berkualitas tinggi, dalam
perawatan pasien dengan melibatkan beberapa disiplin ilmu seperti dokter, perawat dan tim
kesehatan lainnya (kolaborasi interprofesi).
3.Kolaborasi Interprofesi atau Interprofessional Collaboration (IPC) adalah kemitraan antara
orang dengan latar belakang profesi yang berbeda dan bekerja sama untuk memecahkan
masalah kesehatan dan menyediakan pelayanan kesehatan (Morgan et al, 2015). Menurut
WHO, IPC terjadi saat berbagai profesi kesehatan bekerja sama dengan pasien, keluarga dan
komunitas untuk menyediakan pelayanan komprehensif dan berkualitas tinggi (WHO, 2010).
IPC dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan memberi manfaat bersama bagi semua yang
terlibat (Green and Johnson
4.
A. Stimulus-Respons
Model Stimulus-Respons (S-R) adalah komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh
disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan
hubungan Stimulus-Respons. Dalam konsep yang fokusnya pada lingkungan, pada dasarnya
setiap kejadian selalu terdapat stimulus dan respons
B. Model Shannon-Weaver
Dalam model ini, komunikasi dipandang sebagai suatu “sistem”, ldimana “sumber” informasi
(source) memilih informasi yang dirumuskan (encode) menjadi pesan (message) dan
selanjutnya pesan ini dikirim dengan “isyarat” (signal) melalui “saluran” (channel) kepada
“penerima” (receiver). Kemudian penerima menerjemahkan pesan tersebut dan
mengirimkannya ke tempat tujuan (destination) (Notoadmojo, 2005, p. 148).
Pola komunikasi yang diterapkan adalah komunikasi satu arah yang berlangsung tanpa ada
timbal balik secara langsung. Apabila adanya hambatan (noise) dalam berkomunikasi, dapat
mengganggu keefektifan dari proses komunikasi.
C. Model Lasswell
Model ini umumnya digunakan dalam komunikasi massa di mana komunikator sangat
powerful mampu mempengaruhi komunikan dan menganggap pesan yang disampaikan
mampu membawa efek dalam diri komunikan
D. Model SMCR (Model Berlo)
Model ini menampilkan yang variabel dalam komunikasi yakni source (sumber), message
(pesan), channel (media), dan receiver (penerima). Model SMCR melihat proses komunikasi
berdasarkan keterampilan, sikap, pengetahuan dan latar belakang budaya yang berbeda dari
sumber informasi (source). Sementara itu, pesan (message) yang disampaikan biasanya
mengandung elemen-elemen tertentu, seperti struktur, isi dan kode-kode yang unik. Pesan
tersebut ditransfer melalui saluran yang melibatkan pendengaran, penglihatan, sentuhan, bau
dan rasa. Kemudian penerima (receiver) menginterpretasikan pesan tersebut juga didasarkan
pada keterampilan, sikap, pengetahuan dan latar belakang sosio budaya yang berbeda,
sehingga seringkali terjadi salah interpretasi dalam proses komunikasi
5.ModelStimulus ResponsModelinimerupakanmodelyangpalingdasardalam ilmu

komunikasi.Modelinimenunjukankomunikasisebagaisebuahprosesaksireaksi.

Anda mungkin juga menyukai