Anda di halaman 1dari 4

RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KUMBAH LAMBUNG DAN ANTROPINISASI

Disusun Oleh:

RAMANDA PUTRA RIZKY PRAYUKA

1710087

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN 2020
KUMBAH LAMBUNG DAN ATROPINISASI

A. Kumbah Lambung
Indikasi kumbah lambung :
1. Pasien dengan perdarahan di lambung (melena, atau muntah darah)
2. Pada pasien keracunan (keracunan organofosfat contoh baygon, intoksikasi
alcohol)
Terdapat 3 fase :
1. Fase Persiapan
a. Persiapan alat

1) Selang NGT 11) Handuk kecil/pengalas


2) Gel/Jelly 12) Korentang
3) Spuit 20 ml – 50 ml 13) Bak instrument
4) Stetoskop 14) Bak klorin
5) Plester 15) Bak sampah medis / non
6) Gunting perban (jika medis
perlu) 16) Gunting klem
7) Kassa 17) Baskom 2 : berisi air bersih
8) Handscone dan air kotor keluaran dari
9) Bengkok NGT
10) Penlight

b. Persiapan pasien
Memperkenalkan diri, Memvalidasi Identitas pasien, Menjelaskan maksud
dan tujuan tindakan, Inform consent
c. Persiapan lingkungan
Mendekatkan alat, Menutup sketsel dan Mengatur posisi px
2. Fase Proses
a. Sebelum dilakukan kumbah lambung dilakukan pemasangan NGT
1) Atur posisi pasien. kepala px ekstensi
2) Periksa hidung pasien untuk melihat apakah ada sumbatan atau tidak
3) Pasang alas didada pasien
4) Letakkan bengkok
5) Cuci tangan 6 langkah
6) Siapkan plester
7) Tuangkan akuades ke dalam cucing
8) Cek dan buka selang NGT
9) Tuangkan jelly dan buka spuit
10) Pakai handscone
11) Ukur selang mulai dari hidung sampai ke telinga lalu dari telinga
sampai ke sternum lalu tandai
12) Beri gel pada selang lalu masukkan selang melalui hidung sampai
batas yang telah ditandai
13) Cek menggunakan stetoskop sampai terdengar bunyi blup atau
memakai cairan masukan cairan pada wadah lalu masukkan ujung
selang NGT ke wadah tersebuat jika terdapat gelembung maka
pemasangan selang NGT tidak tepat.
14) Lakukan fiksasi pada selang NGT
b. Lakukan Prosedur kumbah lambung
1) Menggunakan air yang biasa diminum
2) Sedot air menggunakan spuit sonde ex : 50cc, setelah masuk ditarik
sedikit lalu biarkan air itu keluar dan letakkan dibaskom tempat kotor
biarkan sampai benar-benar cairan tidak keluar lalu tambah lagi
3) Lakukan sampai cairan tidak keluar dan ulangi lagi sampai cairan
benar-benar bersih
4) Evaluasi :
- Ukuran NGT (untuk kumbah lambung ukaran tidak terlalu
besar 14-16),
- Cairan yang masuk dan keluar berapa CC, Bau dan warna
cairan
- Observasi pasien (TTV, SPO2, kondisi umum pasien)
5) Berikan obat untul lapisi lambung agar tidak terjadi luka, seperti
sukrolfat sirup dosis dewasa ±15-20cc
6) Stop NGT
7) Pasien puasa 6 jam setelah itu NGT boleh dibuka lagi
B. Antropinisasi
Dilakukan pada pasien dengan keracunan organofosfat (mis.baygon) obat
penawarnya sulfat atropine dosisnya 1-3 mg sambil di evaluasi selama 5 menit.
Biasanya Pupil melebar, tekanan darah meningkat, takikardi, ronki. Evaluasi jika
tidak ada tanda kemajuan/membaik ulangi dosis 2x lipat dosis pertama, jika kondisi
pasien membaik kurangi dosis 20-30 % dari dosis pertama secara perlahan sampai
benar-benar membaik tanpa menggunakan SA.
Tanda – tanda pasien membaik :
1. Akral merah
2. Bibir kering
3. GCS meningkat (biasanya pada px keracunan organofosfa GCSnya menurun)
Evaluasi: dilakukan secara ketat, apabila pasien kejang maka dapat dikatakan
kondisinya memburuk dan segera antisipasi pemasangan alat bantu napas, intubasi
untuk menyelamatkan airwaynya dan SA masih tetap digunakan

Anda mungkin juga menyukai