Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

UKK DI PABRIK KERUPUK 6 SAUDARA SIDOARJO


TENTANG ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS)

Oleh :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES HANG TUAH SURABAYA
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
UKK DI PABRIK KERUPUK 6 SAUDARA SIDOARJO
TENTANG ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS)

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Tentang ISPA


Dalam Upaya Kesehatan Kerja
Sasaran : Karyawan Pabrik
Metode : Ceramah, diskusi dan demonstrasi
Media : Poster dan Leaflet
Waktu : 1 x 45 menit
Tempat : Pabrik Krupuk 6 Saudara Sidoarjo
Hari / Tanggal : Kamis, 7 Oktober 2021

1.1 Pendahuluan
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, perawat,
alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan
serta cara-cara melakukan pekerjaan. Pengistilahan keselamatan dan kesehatan kerja
bermacam-macam dengan menyebutnya Hygene perusahaan dan kesehatan kerja
(Hyperkes) atau disingkat dengan K3. Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan
sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani tenaga kerja. K3 tidak dapat dipisahkan dengan proses
produksi baik jasa maupun industri. (Redjeki 2016).
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah gangguan pada paru karena
infeksi, inflitrasi pada selang lapang paru, dan hipoksemia. (Rab Tabrani 2013 dalam
(SASTIA 2018), pada penyebaran ISPA tidak mengenal tempat, negara berkembang
maupun negara maju sekalipun masih memiliki kasus ISPA. ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Akut) disebabkan oleh agen infeksius yang ditularkan dari manusia ke
manusia. Pada pekerja pabrik terdapat risiko akibat bahaya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja yang berasal dari berbagai faktor seperti lingkungan kerja. Lingkungan
kerja yang sering dipenuhi debu, uap, gas yang dapat mengganggu kesehatan. Tempat
kerja yang prosesnya mengeluarkan debu, dapat menyebabkan kenyamanan dalam
bekerja, gangguan penglihatan, gangguan pada paru, dan menimbulkan keracunan.
Paparan debu yang terus menerus terhirup dapat menyebabkan gangguan pada
saluran pernapasan hingga ke paru. Semakin lama paparan berlangsung, jumlah
partikel debu yang mengendap di paru juga semakin banyak. (SASTIA 2018)
Penelitian yang dilakukan olej Dr. R. Azizah, SH., M.Kes Penecemaran udara
yang berasal dari kegiatan industry menjadi salah satu masalah terjadinya ISPA.
Industry yang berbahan dasar tepung terigu dapat menghasilkan debu tepung yang
mempunyai kemampuan sensitifitas dan hiperaktivitas saluran pernapasan yang dapat
menyebabkan asma. Proses produksi kerupuk bawang berpotensi menimbulkan
pencemaran udara dari debu yang dihasilkan pada saat proses pembuatan adonan
(tepung). Berdasarkan penelitian Dr. R. Azizah, SH., M.Kes pekerja yang memiliki
kondisi faal paru tidak normal lebih banyak dialami oleh pekerja yang tidak
menggunakan alat pelindung diri (masker), yaitu sebanyak 38,5%. (Dr. R. Azizah,
SH. 2020). Berdasarkan observasi di Pabrik Krupuk 6 Saudara banyak karyawan
yang terkena ISPA dan dalam melakukan pekerjaan tidak menggunakan dengan APD
yang dianjurkan dengan menggunakan masker.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada dasarnya merupakan sebuah upaya
untuk usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Saran pada penelitian yang dilakukan oleh (Dr. R. Azizah, SH. 2020) agar K3 dalam
pabrik lebih memperhatikan APD (masker) yang baik dan tepat terutama pada pekerja
dibagian pembuatan adonan krupuk dan penggorengan. Pekerja yang mengalami
gangguan fungsi paru sebaiknya melakukan perawatan lebih lanjut sehingga tidak
mengurangi produktivitas saat bekerja.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Karyawan pabrik mengetahui dan memahami tentang keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja berkaitan dengan penyakit ISPA.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Karyawan pabrik mengetahui dan memahami tentang penyakit ISPA
2. Karyawan pabrik mengetahui dan memahami tentang kesehatan dan
keselamatan kerja di tempat kerja
3. Karyawan pabrik mengetahui dan memahami cara penggunaan APD (masker)
dengan baik dan benar.

1.3 Materi
1. ISPA
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
3. Demonstrasi cara menggunakan masker

1.4 Metode
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Demonstrasi

1.5 Media
1. PPT
2. Leaflet

1.6 Pengorganisasian
1. Penyaji :
Roesalina Citra Dewi, S.Kep (2130007)
2. Moderator
Nadiyah Fitriyani, S.Kep (2130003)
3. Fasilitator
a. Aliffah Ditya N, S.Kep (2130038)
b. Yulian Dwi D, S.Kep (2130107)
c. Jihan Nada Imasyah, S.Kep (2130113)
d. Aswinda, S.Kep (2130128)
e. Amanda Mela Sabrina, S.Kep. (2130130)
4. Obervasi
a. Puspa Indah P, S.Kep (2130109)
b. Nur Alif Siad S, S.Kep (2130114)
c. Wiwit Yudha Taruna, S.Kep (2130134)
d. Elfania indriani, S.Kep. (2130132)
5. Sie Acara
a. Cynthya Vaulina M, S.Kep (2130001)
b. Indah Sukma N, S.Kep (2130108)
c. Devi Nariyanta P, S.Kep (2130002)

6. Dokumentasi
a. Edi Susanto, S.Kep (2130017)
b. Carmitha Nareswari B, S.Kep (2130115)
c. Moch. Arofik, S.Kep (2130116)
d. Muh. Dyon Junaedi S, S.Kep (2130119)

1.7 Kegiatan Penyuluhan

N Kegiatan Kegiatan Metode dan


Waktu
o Pengajar Peserta Media
1 5 menit Pembukaan Ceramah,
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab PPT
2. Memperkenalkan diri salam
3. Menjelaskana tujuan 2. Meperhatikan
penyuluhan 3. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
5. Kontrak waktu 4. Meperhatikan

5. Memperhatikan
2 30 Menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan tentang ISPA 1. Memperhatikan Ceramah,
2. Menjelaskan tentang K3 di 2. Memperhatikan demonstrasi
tempat kerja , Video,
3. Mendemonstrasikan cara 3. Mempraktekka PPT
menggunakan masker yang n
baik dan benar.
3 5 menit Evaluasi
1. Sesi tanya jawab tentang 1. Mengajukan Praktek
materi yang telah diberikan pertanyaan dan Cara
menjawab menggunak
pertanyaan an masker
2. Evaluasi dengan 2. Mempraktekan
mendemonstrasikan cara
Kembali cara menggunakan
menggunakan masker masker
yang baik dan benar

4 5 Menit Terminasi
1. Mengucapkan terima 1. Menerima Ceramah,
kasih atas pasrtisipasi kenang- Kenang-
telah mengikuti kenangan kenagan
penyuluhan dan dari panitia
pemberian kenang- ke pemilik
kenangan pabrik
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab
penutup salam dan
3. Berfoto bersama terima kasih
3. Berfoto
bersama

1.8 Rincian Dana

No Keterangan Pemasukan Pengeluaran Saldo


1. Iuran @ 15.000 48 Rp. 720.000 Rp. 720.000
mahasiswa
2. Donatur Rp. 500.000 Rp.
1.220.000
3. Baner Rp. 60.000 Rp.
1.160.000
4. Souvenir peserta Rp. 225.000 Rp. 935.000
@15.000 15 peserta
5. ATK (Print) Rp. 40.000 Rp. 895.000
6. Konsumsi Panitia Rp. 134.000 Rp. 761.000
@6700 20 panitia
7. Aqua botol 1 dus Rp. 30.000 Rp. 731.000
8. Souvenir untuk Rp. 350.000 Rp. 381.000
pemilik pabrik
Jumlah Rp. Rp. 839.000 Rp. 381.000
1.220.000

1.9 Evaluasi
1.9.1 Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan
2. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3. Peserta aktif dalam sesi tanya jawab dan mampu mendemonstrasikan materi
yang telah diberikan (cara menggunakan masker)
3.5.1 Evaluasi Hasil
1. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Pabrik Kerupuk 6 Saudara
Sidoarjo
2. Penyelanggaraan menjadi pukul 09.30 terlambat 30 menit dari rencana awal
pukul 09.00 dikarenakan para pekerja sudah kembali pulang setelah bekerja
dari pukul 06.00 pagi, sehingga menunggu para pekerja untuk kembali ke
pabrik dan mengikuti penyuluhan.
3. Jumlah peserta yang hadir melebihi target dengan rencana awal berjumlah 10
pekerja pabrik menjadi 14 orang.
4. Pekerja pabrik memahami tentang pentingnya APD (alat pelindung diri)
berkaitan dengan ISPA dalam pekerjaan pembuatan kerupuk bawang.
1.10 Materi Terlampir

Surabaya, 7 Oktober 2021

Mengetahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Dini Mei W, S.Kep. Ns. M.Kep) (Sukma Ayu C, S.Kep. Ns. M.Kep., Sp. Kep. Jiwa)
NIP. 03011 NIP. 03043
LAMPIRAN MATERI

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA)

A. Pengertian
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan
organ saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
B. Penyebab
Penyebab dari infeksi saluran pernapasan pada umumnya yaitu dikarenakan
adanya berbagai mikroorganisme, namun yang terbanyak yakni karena adanya infeksi
virus dan bakteri. Sebagian besar ISPA disebabkan oleh infeksi, akan tetapi dapat
juga disebabkan oleh inhalasi bahan-bahan organik atau uap kimia dan inhalasi
bahan-bahan debu yang mengandung allergen. Adapun faktor – faktor yang
mempengaruhi resiko pekerja terkena ISPA dapat dibagi menjadi tiga garis besar
yaitu faktor karakteristik individu, perilaku pekerja, faktor lingkungan. Karakteristik
individu seperti umur, jenis kelamin, lama kerja dan status gizi. Perilaku pekerja yaitu
kebiasaan merokok dan pemakaian APD masker. Faktor lingkungan meliputi
kelembaban, dan pencemaran udara yang di dalamnya meliputi keberadaan perokok
di dalam rumah. Ketiga faktor tersebut mempengaruhi resiko kerentanan terhadap
penyakit ISPA jika didukung dengan keberadaan debu di lingkungan kerja.
Lingkungan kerja yang penuh oleh debu, uap, gas, dan lainnya disatu pihak akan
mengganggu kesehatan dipihak lain. Hal ini sering menyebabkan gangguan infeksi
pernapasan ataupun dapat mengganggu kapasitas vital paru.
C. Tanda dan Gejala
1. Gejala ISPA Ringan sebagai berikut: Batuk, sesak yaitu bersuara parau pada
waktu mengeluarkan suara (misalnya pada waktu bicara atau pilek adalah
mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung, panas atau demam dengan suhu
tubuh lebih dari 37OC atau jika dahi diraba dengan punggung tangan terasa
panas.
2. Gejala ISPA Sedang. Tanda dan gejala ISPA sedang meliputi tanda dan
gejala pada ISPA ringan ditambah satu atau lebih tanda dan gejala seperti
pernafasan yang lebih cepat (lebih dari 50 kali per menit), wheezing (nafas
menciutciut), dan panas 390C atau lebih. Tanda dan gejala lainnya antara
lain sakit telinga, keluarnya cairan dari telinga yang belum lebih dari dua
minggu, sakit campak.
3. Gejala ISPA Berat Seorang sebagai berikut: bibir atau kulit membiru,
lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada waktu bernapas,
tidak sadar atau kesadarannya menurun, pernapasan berbunyi mengorok dan
anak tampak gelisah, pernapasan berbunyi menciut dan anak tampak gelisah,
nadi cepat lebih dari 60 kali/menit atau tidak teraba, tenggorokan berwarna
merah
D. Pengertian K3
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan nyaman sehingga dapat mengurangi
dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang ada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja. Keselamatan kerja meliputi
perlindungan karyawan dari kecelakaan ditempat kerja. Sedangkan kesehatan
merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik dan mental.
E. Faktor Penyebab
Penyebab-penyebab kecelakaan kerja adalah
1. Perbuatan manusia yang tidak aman
a. Melaksanakan pekerjaan tanpa wewenang atau yang berwenang gagal
mengamankan atau memperingatkan seseorang
b. Menjalankan alat-alat mesin diluar batas aman
c. Menyebabkan alat-alat keselamatan kerja tidak bekerja
d. Cara angkat,angkut menempatkan barang dan menyimpan yang kurang
baik /tidak
e. Memakai sikap/posisi tubuh yang kurang baik/tidak aman
f. Bekerja dengan alat/mesin bergerak atau berbahaya
g. Melakukan tindakan mengacau, menyalahgunakan, melampaui batas.
Berdasarkan analisis sebab kecelakaan yang terjadi pada umumnya
disebabkan oleh perbuatan yang memahayakan. Adapun perbuatan yang
membahayakan itu bersumber dari :
a. Pemakaian alat-alat pelindung diri
b. Posisi seseorang yang sedang bekerja
c. Cara menggunakan perkakas
2. Lingkungan kerja adalah sebagai berikut :
a. Penerangan ruangan
b. Sirkulasi udara
c. Kebisingan
d. Ruang gerak
e. Kebersihan lingkungan kerja
F. Tujuan Program kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
1. Mencegah dan mengurangi adanya bahaya kecelakaan yag mungkin timbul
pada setiap tempat kerja
2. Membimbing dan menanamkan rasa disiplin serta kesadaran bagi karyawan
3. Perusahaan senantiasa dapat menghasilkan produksi sebaik mungkin, alat-alat
kerja dipelihara dan bertanggung jawab.
G. Demonstrasi Cara Menggunakan Masker

1. Bersihkan tangan sebelum menyentuh masker


2. Ambil masker dengan cara memegang tali/kaitannya
3. Cek masker apabila ada kerusakan atau kotor, apabila menggunakan masker kai
n gunakan yang 3 lapis.
4. Sesuaikan masker dengan wajah dan usahakan menutupi mulut, hidung, dan da
gu
5. Menghindari menyentuh area masker bagian depan
6. Setelah digunakan 4 jam masker kain harus diganti dengan yang baru
7. Cuci tangan sebelum melepas masker, lalu melepas masker dengan menyentuh
bagian kaitannya
8. Cuci masker apabila menggunakan masker kain, sedangkan masker bedah buan
g ketempat sampah setelah merusaknya.
9. Cuci tangan setelah melepas masker.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. R. Azizah, SH., M.Kes. 2020. “Analisis Karakteristik dan Status Faal Paru
Pekerja Home Industri Kerupuk Bawang.” Unair Surabaya.

Redjeki, M. Si Dra. Sri. 2016. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Kementerian


Kesehatan RI.

SASTIA, BELLA. 2018. “PENGETAHUAN, SIKAP, DAN UPAYA PEKERJA


PABRIK TERHADAP BAHAYA ISPA DI PT ASIA KARET MEDAN.”
Sumatera Utara.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai