Oleh :
NIM.
Nyeri: P: -
Q: -
R: -
S: -
T: -
A. Genogram:
: laki-laki
: perempuan
: tinggal serumah
: klien
: meninggal
B1 : Breath/Pernapasan
Bentuk dada : Normo chest Pergerakan : Simetris
Otot bantu nafas tambahan : Tidak ada Jika ada, jelaskan : Tidak ada Irama
nafas : Reguler Kelainan : tidak ada
Pola nafas : reguler Taktil/vocal fremitus : teraba simetris
Suara nafas : Vesikuler Suara nafas tambahan : Tidak ada
Sesak nafas : Tidak ada Batuk : Tidak ada
Sputum : Tidak ada Warna : Tidak ada
Sianosis : Tidak Ada Jika ada, lokasi : Tidak Ada Kemampuan aktivitas :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
B2 / Blood / Sirkulasi
Inspeksi : Tidak ada edema jaringan umum, tidak ada sianosis
Palpasi : Nadi teraba kuat, akral hangat, irama jantung reguler, CRT <2 detik
Perkusi : Ictus cordis teraba di ICS 5 mid clavucula sinistra
Auskultasi : Irama jantung reguler, suara bunyi jantung s1 s2 normal
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Wawancara : ibu pasien mengatakan frekuensi BAB tidak tentu karena menggunakan kolostomi dan
dibersihkan 4-5 kali sehari.
Inspeksi : adanya distensi abnormal, perubahan bentuk, warna feses dan berbau busuk
Palpasi & perkusi : teraba dilatasi kolon abdominal & timpani
Auskultasi : Bising usus
BB sebelum sakit : Kg BB saat sakit: 11 Kg
masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
B6 / Bone/ Muskuloskletal
Rambut, kulit kepala : penyebaran rambut rata, kulit kepala tidak ada lesi
Warna kulit : sawo matang
Kuku : bersih
Turgor kulit : elastis
ROM : bebas jika terbatas, pada sendi : Ket:
Kekuatan otot 5 (mampu melawan tahanan normal),
5555 5555 4 (mampu melawan tahanan ringan),
3 (mampu melawan gravitasi),
5555 5555 2 (mampu menggerakkan sendi),
1 (kontraksi otot),
0 (paralisis sempurna)
Tulang : Kelainan jaringan/trauma :
Keluhan :
Sistem Integumen
Sistem penglihatan : Bentuk simetris, pupil isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, fungsi
penglihatan baik
Sistem pendengaran : Normal, dapat mendengar dengan baik
Sistem penciuman : Normal, tidak ada gangguan penciuman
Endokrin
Keadaan tiroid : Tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada nyeri tekan
Personal Hygiene
Mandi : 1x sehari
Keramas : tidak pernah selama di rumah sakit
Ganti pakaian : 2x/hari
Sikat gigi : 2x/hari
Psikososiocultural
Ideal diri : tidak terkaji
.................................................. ................................................................
NIP NIP :
ANALISA DATA
Data / Faktor resiko Etiologi Masalah/Problem
DS: Post operasi tutup kolostomi Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri terasa sakit
apabila terlalu banyak bergerak
P: Nyeri dibagian perut bekas luka post op tutup
kolostomi
Q: nyeri seperti ditekan pada area bekas operasi
R: Lokasi dibagian perut sekitaran luka post op
S: 5 (terlihat dari raut wajah pasien)
T: nyeri muncul ketika bergerak atau merubah
posisi
DO :
- Pasien tampak meringis
- Klien tampak gelisah ketika nyeri timbul
- Post operasi hari ke 3
- Klien tampak berhati-hati ketika
merubah posisi nya untuk menghindari
timbulnya nyeri
N: 100 x/mnt
DS: Prosedur invasive Resiko Infeksi
- terdapat luka post op bagian abdomen
pada klien
DO:
- Post op hari ke 3
- Luka post op, terjahit dan diperban pada
bagian abdomen
- Luka tampak bersih tidak ada rembesan,
- Tidak tampak perdarahan pada luka
operasi,
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
TANGGAL PARAF
NO MASALAH KEPERAWATAN
ditemukan teratasi (nama)
1. Nyeri akut berhubungan dengan 10-11-21
Post operasi tutup kolostomi
2. Resiko Infeksi b.d Prosedur invasive 10-11-21
Rencana Asuhan Keperawatan
No Masalah Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri 1). mengetahui lokasi, frekuensi,
dengan post operasi tutup keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
kolostomi diharapkan klien menunjukkan - Identifikasi lokasi, karakteristik, intensitas pada nyeri klien
tingkat nyeri menurun dengan durasi, frekuensi, kualitas, 2). mengetahui kualitas nyeri yang dirasakan
kriteria hasil : intensitas nyeri klien
1). Keluhan nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri 3). mengetahui skala nyeri
2). meringis menurun, - Identifikasi respon nyeri non 4). untuk mengetahui vital sign dan denyut
3). sikap protektif menurun, verbal jantung
4). gelisah menurun, - Monitor efek samping penggunaan 5). memberikan kenyamanan pada klien
analgetik 6). Untuk mengalihkan nyeri yang dirasakan
5). pola tidur membaik.
Klien
Skala nyeri menurun (1-3) - Monitor tanda-tanda vital
7). Untuk mengurangi nyeri saat proses
persalinan berlangsung.
Terapeutik
8). Untuk mengurangi nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat anti-nyeri
2. Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi 1). Mengetahui adanya tanda dan penyebab
dengan efek prosedur keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi infeksi.
invasiv diharapkan klien menunjukkan - Monitor tanda dan gejala infeksi local 2). Untuk mengetahui penyebab terjadinya
resiko infeksi tidak terjadi pada luka post operasi dan tempat infeksi
dengan kriteria hasil : prosedur invasive 3). Untuk mengetahui adanya penyakit lain
1. Keluhan nyeri menurun, - Monitor tanda-tanda vital yang timbul atau tidak
2. Tidak tampak kemerahan dan 4). untuk mencegah adanya infeksi pada saat
bengkak pada luka post Terapeutik kontak langsung dengan pasien dan
operasi lingkungan sekitar pasien
3. Tidak ada pus atau perdarahan - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak 5). untuk mengetahui vital sign
pada luka post op dengan pasien dan lingkungan pasien 6). Untuk mencegah infeksi
4. kebersihan tangan meningkat, 7). Untuk mempercepat pemulihan dan
kebersihan badan meningkat. Edukasi mengurangi terjadinya infeksi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
operasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antibiotic
IMPLEMENTASI & EVALUASI
No Hari/Tgl Implementasi Hari/Tgl No Evaluasi formatif SOAP Paraf
Dx Jam Jam Dx / Catatan perkembangan
1. Jumat/12-11-21 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Jumat/12-11-21 1 S:
14.30 18.10 - keluhan klien saat ini terasa nyeri pada daerah
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri luka post op tutup kolostomi
- klien meringis dari eskpresi saat obat
14.45 - Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu dimasukan
nyeri - ibu klien mengatakan bahwa klien tidak
memiliki alergi terhadap obat analgetik
14.50 - Mengidentifikasi skala nyeri
O:
(dari mimic wajah klien, terlihat meringis dan - N: 100x/ menit, S: 36,6°C, RR: 20x/ menit
waspada terhadap sekitar)
- klien tampak meringis dan gelisah ketika nyeri
timbul, klien tampak proaktif ketika merubah
15.00 - Mengidentifikasi respon nyeri non verba posisi
P: Nyeri dibagian perut bekas luka post op tutup
16.00
- Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa kolostomi,
Q: nyeri seperti ditekan pada area bekas operasi,
nyeri (mis.suhu ruangan, pencahayaan, R: Lokasi dibagian perut sekitaran luka post op,
S: skala nyeri 5,
kebisingan) T: nyeri muncul ketika bergerak atau merubah
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri posisi
16.25