DISUSUN OLEH :
Nama : Khairunnisa
Nim : 181440101013
Dosen Pembimbing : Ns. Kurniawaty, S. Kep, M. Kes
PRODI D3 KEPERAWATAN
STIKES’ AISYIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Adaptasi Fisiologi Ibu Post Partum
Pada masa nifas, akan terjadi proses perubahan pada tubuh ibu dari kondisi hamil
kembali ke kondisi sebelum hamil, yang terjadi secara bertahap.1Perubahan ini juga terjadi
untuk dapat mendukung perubahan lain yang terjadi dalam tubuh ibu karena kehamilan, salah
satunya adalah proses laktasi, agar bayinya dapat ternutrisi dengan nutrisi yang paling tepat
yaitu ASI.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses ini, misalnya tingkat energi, tingkat
kenyamanan, kesehatan bayi baru lahir, tenaga kesehatan dan asuhan yang diberikan, maupun
suami dan keluarga disekitar ibu nifas. Adapun perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi
pada masa nifas antara lain perubahan yang terjadi pada organ reproduksi, system
pencernaan, system perkemihan, system musculoskeletal, system endokrin dan lain
sebagainya yang akan dijelaskan berikut ini.
Sementara itu, tinggi fundus uteri dilaporkan menurun kira-kira 1 cm per hari, yang dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Kondisi ini paling mungkin terjadi pada ibu dengan grandemultipara atau pada ibu
dengan kehamilan ganda atau polihidramnion, bayi makrosomia, kelemahan abdomen dan
postur yang salah. Peregangan yang berlebihan dan berlangsung lama ini menyebabkan serat-
serat elastis kulit yang putus sehingga pada masa nifas dinding abdomen cenderung lunak dan
kendur. Senam nifas dapat membantu memulihkan ligament, dasar panggung, otot-otot
dinding perut dan jaringan penunjang lainnya.
Mahalaksimi et al (2016) melaporkan bahwa latihan yang diberikan untuk mengoreksi
diaktasis rekti pada penelitian yang dilakukan di India terbukti secara signifikan bermanfaat
mengurangi diaktasis rekti, demikian juga nyeri pinggang atau low back pain. Low back
painjuga merupakan masalah postnatal umum pada ibu nifas.
Selain senam nifas atau berbagai latihan dan tindakan fisioterapi yang diberikan untuk
mengoreksi DRA. Michalsa et al (2018) menginformaskan Teknik seperti a cruch exercise
pada posis supine, tranversus abdominis training dan Nobel techniquedilaporkan dapat
memperbaiki kondisi DRA. Sesuai dengan budaya di Indonesia, ibu dapat dianjurkan
menggunakan stagen, namun demikian exercise lebih signifikan pengaruhnya terhadap
pemulihan DRA.
Dampak dari diaktasis rekti ini dapat menyebabkan hernia epigastric dan umbilikalis.
Oleh karena itu pemeriksaan terhadap rektus abdominal perlu dilakukan pada ibu nifas,
sehingga dapat diberikan penanganan secara cepat dan tepat.