Anda di halaman 1dari 2

Doorprize "Beasiswa" dari Universitas Gambar Matahari

Akhir-akhir ini saya selalu berharap mendapatkan sebuah hadiah yang isitimewa, sedikit banyak
untuk membantu keringanan beban orang tua.

Setidaknya harapan yang membuat saya sedikit cemas ini segera berakhir dan menemukan titik
kepastian. Tanda jelas dari kecemasan saya berhubungan dengan tidur nyenyak. Hingga hari demi
hari saya dengan bersemangat menunggu akhir dari semuanya, dan saya bisa tidur serta melupakan
ketakutan akan realitas sehari-hari.

Pernahkah kamu berharap sesuatu tapi tidak pernah terjadi? Misalnya berharap mendapatkan
hadiah "Rumah Mewah" yang ada di depan hadapan anda untuk memberikan kebahagiaan untuk
orang tua walau bukan dari jerih payah sih melainkan dari sebuah hadiah, tetapi setelah seleksi
nama anda tidak tercantum.

Ingin menabung, tetapi selalu ada saja halangan. Mungkin saya juga bingung mau menabung ini
tidak ada pemasukan.

Kembali lagi pada hadiah "Beasiswa" disini saya di kejutkan dengan hasil seleksi beasiswa yang ada
pada kampus ternama di daerah saya, bisa diberi nama Universitas Gambar Matahari.

Mungkin kalian bertanya, kenapa saya bisa terkejut? Disini beasiswa khusus ini membantu
keringanan beban akhibat dampak dari covid-19, masih belum terjawab kan kenapa saya bisa
terkejut?

Sabar dulu bos, santaii.

Permasalahan bantuan atau hadiah "Beasiswa" ini sangat tidak membahas konteks kaya maupun
miskin, tetapi disini yang harus di pikir secara radikal adalah permasalahan dampak dari covid-19.

Ketika seseorang berpenghasilan besar sebelum adanya covid-19 dan tidak menutup kemungkinan
ketika adanya covid-19 ini penghasilan tersebut sangat terganggu yang mana covid-19 ini
menghancurkan pendapatan tersebut, sebagai pekerja yang berpenghasilan harian dan juga tidak
menutup kemungkinan terjadinya banyak PHK tetapi hal seperti ini sangat tidak menjadi masalah
pagi pekerja di dunia pemerintahan.
Disinilah saya terkejut, dimana hasil seleksi dari hadiah "Beasiswa" tersebut terdapat anak yang
mungkin bisa dikatakan sangat tidak bermasalah di masa pandemi covid-19 ini. Kenapa saya bisa
mengatakan tidak bermasalah? Karena sudah jelas orang tua dari si anak tersebut bekerja pada
negara atau bisa disebut pekerja tetap disebuah instansi pemerintahan.

Jadi, Beasiswa salah sasaran? Bisa diakatakan begitusih, Memangnya ada ya? Mungkin masih ada
pertanyaan-pertanyaan seperti ini jika membicarakan mengenai beasiswa dan pihak-pihak yang
menerima beasiswa.

Emang gimana sih beasiswa yang salah sasaran itu?

Salah sasaran itu maksudnya beasiswa malah diterima oleh pihak-pihak yang tidak pantas
menerimanya. Tujuan pemberian beasiswa kan untuk membantu orang yang susah dan khususnya
pada beasiswa ini kan juga sudah jelas untuk membantu keringanan saat pandemi covid-19 , nah ini
malah orang yang sama sekali nggak kesusahan malah yang dapat beasiswa.

Padahal sudah sangat jelas, beasiswa ini bertujuan untuk memberikan akses dan kesempatan belajar
di perguruan tinggi bagi peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi di masa pandemi ini. Lalu
darisini muncul pertanyaan, mengapa hadiah "beasiswa" ini dibilang salah sasaran?

Jawabannya sangat simple sebenarnya, karena syarat untuk mendapatkan beasiswa ini bisa dibilang
tidak sulit.

Tinggal mengisi surat kesediaan pengajuan beasiswa yang telah di sediakan pihak universitas. Kalau
dibilang bahwa “tidak mampu” adalah syarat, banyak kok orang yang merasa tidak mampu secara
ekonomi tapi tidak mengambil beasiswa ini. Lah ini ada orang yang sebenarnya mampu tapi nggak
tahu malu dengan membuang rasa malu dan harga dirinya mengisi surat keringanan biar dapat
beasiswa. Yang lebih parah, orang kayak gini biasanya melakukan manipulasi data juga ketika
mengisi formulir pendaftaran. Disinilah jawaban mengapa saya bisa sangat terkejut.

Anda mungkin juga menyukai