Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI DAN DRAINASE

“ Evaporasi ”

( Dosen: Patricia Kanicia Djawu, ST., M )

DISUSUN OLEH :
Anggah Kurniawan ( 41117320020 )

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDY TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
EVAPORASI
Evaporasi disebut juga dengan penguapan ini merupakan sebuah
proses perubahan es menjadi gas (uap air). Susunan dari kimia air
(H2O) yakni dengan cara alami di atmosfer yang kemudian
terbagi menjadi 3 tingkatan diantaranya  gas, cair dan juga padat.
Air tersebut dapat atau bisa mengalami sebuah perubahan dari
bentuk yang satu itu menjadi bentuk yang lain dengan mengikut
sertakan suatu panas. Molekul-molekul dari air tersebut bisa atau
dapat memenuhi seluruh ruang yang sama. Umumnya pada
molekul tersebut tidak memiliki suatu energi yang cukup untuk
dapat atau bisa lepas dari cairan.
Proses Evaporasi

Cairan pada molekul tersebut dapat atau bisa memperoleh cukup


sebuah energi di dalam bentuk panas yakni dari lingkungan, maka
dari itu molekul itu kemudian akan berubah menjadi uap.
Evaporasi yang sering terjadi pada setiap adanya permukaan
cairan, namun tidak pada tubuh atau pun juga volume. Saat
terjadi penguapa, maka tekanan uap tersebut kemudian akan
lebih rendah dari hasil tekanan atmosfir di sekitarnya. Kondensasi
ini merupakan kebalikan dari proses terjadinya penguapan. Hal
tersebut bisa terjadi apabila suhu uap kemudian akan berubah
menjadi dingin, sehingga akan menyebabkan uap tersebut
mengembun serta kembali ke bentuk cair.

Jenis Evaporasi (Penguapan)

Dibawah ini merupakan 3 jenis penguapan di dalam Evaporator


yaitu Submerged combustion evaporator, Direct fired evaporator,
serta steam heated evaporator, penjelasannya sebagai berikut  :

1. Submerged Combustion Evaporator


Submerged combustion evaporator yang kemudian dipanaskan
oleh api yang setelah itu menyala dibawah permukaan cairan,
yang mana gas yang panas tersebut bergelembung dengan
melewati cairan.
2. Direct Fired Evaporator

Direct fired evaporator ini ialah suaut evaporator dengan


pengapian secara langsung yang mana api serta pembakaran
gas tersebut kemudian dipisahkan dari cairan mendidih lewat
adanya dinding besi atau juga permukaan untuk memanaskan.

3. Steam Heated Evaporator


Steam heated evaporator ini adalah evaporatoryakni  dengan
pemanasan stero yang mana auap atau uap lain yang dapatatau
bisa dikondensasi ini ialah sumber panas, uap terkondesasi pada
satu sisi dari permukaan pemanas serta juga panas yang
ditransmisi melalui dinding itu ke cairan mendidih.
Jenis-jenis utama evaporator tabung yakni dengan pemasukan
uap yang biasa dipakai diantaranya :

 Evaporator tabung horizontal.


 Evaporator.vertikal tabung Panjang.
o Aliran ke atas (film-panjat)
o Aliran ke bawah (film-jatuh)
o Sirkulasi paksa
 Evaporator film aduk
Faktor Yang Mempengaruhi Evaporasi

Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya evaporasi ini


diantaranya sebagai berikut.

Faktor Langsung
Didalam faktor secara langsung berikut ini adalah faktor faktor
yang akan mempengaruhi penguapan, diantaranya sebagai
berikut :

 Temperatur apabila semakin tinggi temperatur maka


kemudian akan semakin besar juga evaporasi
 Tekanan Uap apabila semakin tinggi tekanan pada uap air
maka kemudian akan semakin tinggi pula penguapan.
 Kecepatan Angin apabila semakin cepat angin maka
kemudian semakin besar terjadi penguapan.
 Kelembaban Udara apabila semakin tinggi adanya
kelembapan udara maka kemudian akan semakin rendah
penguapan.
 Lama Penyinaran matahari apabila semakin lama terkena
penyinaran matahari, maka kemudian semakin tinggi
penguapan.
 Intensitas radiasi matahari apabila semakin lama terkena
intensitas radiasi dari matahari, maka kemudian yang
terjadi semakin tinggi penguapan.
Faktor Tidak Langsung
Sementara untuk faktor tidak langsung yang kemudian akan
mempengaruhi penguapan, diantaranya :

 Tata letak lintang


 Ketinggian sebuah tempat
 Waktu (bervariasi dari mulai Januari sampai dengan
Desember).

Kelebihan dan Kelemahan Evaporasi

Adapun Kelebihan serta Kelemahan dari Proses evaporasi di


dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut :
Kelebihan Evaporasi
 Proses pembuatan garam itu dengan cara menguapkan air
yakni dengan bantuan energi matahari serta angin.
 Bersamaan dengan proses pengembunan, evaporasi tersebut
bisa atau dapat dimanfaatkan oleh lemari pendingin atau
juga pada kulkas di dalam proses pendinginan
 Mengurangi berat yang dalam artian bisa bermanfaat dalam
mengurangi biaya penyimpanan serta transport.
 Mengawetkan makanan yakni dengan mengurangi kadar air
serta juga meningkatkan kandungan padat (solid content).
 Menyediakan bentuk makanan yang disukai konsumen.
 Proses penjemuran baju sampai menjadi kering
 Proses pengeringan biji padi itu supaya bisa atau dapat
digiling.
 Kulit terasa dingin saat menggunakan parfum cair atau juga
kolonyet.
 Kegiatan atau aktivitas pengompresan pada tubuh orang
yang sakit.
 Pengompresan tersebut bisa atau dapat mengakibatkan kalor
yang terserap sehingga dapat atau bisa menyebabkan tubuh
orang yang sakit itu dapat tetap terjaga.

Kelemahan Evaporasi
Adapun kelemahan dari metode evaporasi antara lain:

 Investasi tinggi
 Potensi korosif (konsentrasi garam meningkat)

Tujuan dari evaporasi ini ialah untuk dapat atau bisa mengurangi
volem dari sebuah produk sehingga di batas-batas yang tertentu
tanpa lagi menyebabkan terjadinya suatu kehilangan zat-zat yang
dapat atau bisa memberi kandungan gizi.

B. MACAM-MACAM ALAT PENGUAP 


Banyak jenis pesawat penguap yang digunakan dalam operasi penguapan. Pesawat
penguap dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Pesawat yang langsung dipanaskan dengan api.
2. Pesawat dengan media pemanas dalam suatu jaket.
3. Pesawat yang dipanaskan dengan kukus melalui bidang pemanas pipa-pipa

Contoh soal

1. Suatu larutan NaCl 10% massa, akan diuapkan menjadi larutan 30% massa
NaCl. Umpan masuk evaporator berkapasitas 500 liter per jam dengan massa
jenis 1,06 gram/cm3. Berapa kg/jam larutan pekat yang dihasilkan.

Diketahui: F = m = ρ.v
= 1,06 kg/L.500L/jam
= 530 kg/jam
xF = 0,10
xL = 0,30
Neraca terlarut, Pers (2)
xF.F = xL.L
0,10.530 = 0,30.L

L = = 176,7 kg
Dari pers (1) diperoleh:

V=F-L
= 530 - 176,7
= 353,3 kg
Tabel 1. Neraca Bahan Penguapan Larutan NaCl

Penyusun
Masuk
Umpan (F)
Keluar
Jumlah
Uap air (V)
Lar pekat (L)
NaCl
H2O
53
477
-
353,3
53
123,7
53
477
Jumlah
530
353,3
176,7
2. Sebuah evaporator efek tunggal digunakan untuk mengentalkan 7 kg/s
larutan dari 10 menjadi 50% padatan. Steam tersedia pada 205 kN/m 2 dan
evaporasi berlangsung pada 13.5 kN/m 2 . Jika koefisien perpindahan
kalor keseluruhan 3 kW/m2K, hitunglah pemukaan pemanasan yang
diperlukan serta jumlah steam yang digunakan jika umpan ke evaporator
berada pada 294 K dan kondensat keluar dari ruang pemanasan pada 352.7
K. diketahui kalor spesifiklarutan 10 % = 3.76 kJ/kg.K; kalor spesifi
larutan 50% = 3.14 kJ/kg.K. Asumsikan tidak ada kenaikan titik didih.

SOLUSI
 Dari tabel uap, dengan asumsi steam kering dan jenuh pada 205 kN/m 2 ,
suhu steam = 394 K dan enthalpi total= 2530 kJ.kg-1.

 Pada 13.5 kN/m 2 air mendidih pada 325 K. Selama tidak ada kenaikan
titik didih, akan dipakai sebagai suhu evaporasi. Enthalpi total steam
pada 325 K adalah 2594 kJ/kg.

 Umpan yang mengandung 10 % padatan dipanaskan dari 294 K sampai


325 K yang merupakan suhu operasi evaporasi berlangsung.

Neraca Masa

Padatan Air Total


Kondisi (kg/s) (kg/s) (kg/s)
Umpan
10% 0,7 6,3 7
Produk
50% 0,7 0,7 1,4
Evaporasi - 5,6 5,6

a) Jumlah steam yang dibutuhkan


Kalor masuk bersama umpan
(7.0 kg/s x 3.76 kJ/kg K) x (294 - 273) K = 552.7 kW

Kalor keluar bersama produk


(1.4 kg/s x 3.14 kJ/kg K) x (325 – 273) K = 228.6 kW
Kalor keluar bersama air teruapkan
(5.6 kg/s) x (2594 kJ/kg) = 14526 kW
Kalor terpindah dari steam
(14526 kW - 228.6 kW) - 552.7 kW = 14202 kW
Steam mengembun keluar pada 352.7 K, dengan enthalpi
4.18 (352.7 - 273) = 333.2 kJ/kg
Kalor terpindah dari 1 kg steam
(2530 kJ/kg - 333.2 kJ/kg) = 2196.8 kJ/kg
maka STEAM yang dibutuhkan
14202 kW/ (2196.8 kJ /kg)= 6.47 kg/s

b) Luas permukaan pemanasan


ΔT = (394 - 325) = 69 K
A = Q/UDT = (14202 Kw)/(3 Kw/m2 K)x(69 K)
A = 68.607 m2
Jadi A , luas permukaan pemanasan ruang evaporator = 68.61 m2

3. Tekanan dalam evaporator diketahui 70,14 kPa dan sebuah larutan yang
terdiri dari 30% NaOH di didihkan. Tentukan temperatur didih dari larutan
NaOH peningkatan titik didih dari larutan berlebih air pada tekanan yang
sama

SOLUSI
Dari tabel steam didapat bahwa titik didih air pada 70,14 kPa adalah 90°C. dari
garis duhring untuk 90°C dan 30% NaOH, titik didih dari larutan NaOH adalah
99°C. Kenaikan titik didh adalah 99-90=9°C
Contoh soal evaporator efek ganda
Sebuah evaporator tiga efek mengentalkan suatu cairan dengan tanpa kenaikan
titik didih . Jika suhu steam pada efek ke satu sebesar 395 K dan vakum
diberlakukan pada efek ke tiga sehinga titik didihnya sebesar 325 K, berapakah
titik-titik didih di dalam ke tiga efek tersebut ? Diambil koefisien perpindahan
kalor keseluruhan masing-masing 3.1, 2.3 dan 1.1 kW/ m 2 .K .

SOLUSI

Untuk beban thermal yang sama dalam tiap efek , yaitu Q 1 = Q 2 = Q 3 ,

U 1A 1DT 1 = U 2A 2DT 2 = U3A3DT3

atau untuk area pertukaran kalor yang sama dalam setiap efek

U1DT1 = U2DT2 = U3DT3


Dalam hal ini ,
(3.1)DT1 = (2.3) DT2 = (1.1)DT3
DT1 = (0.742) DT2 dan DT3 = (1.091)DT2
Sehingga,
ΣDT = DT1 + DT2 + DT3 = (395 - 325) = 70 K
(0.742)DT2 + DT2 + (1.091)DT2 = 70 K
DT2 = 18.3 K
DT1 = 13.5 K
DT3 = 38.2 K
Suhu di dalam setiap efek karenanya adalah :
T1 = (395 - 13.5) K = 381.5 K
T2 = (381.5 - 183) K = 363.2 K
T3 = (363.2 - 38.2) K = 325 K

Anda mungkin juga menyukai