“ Evaporasi ”
DISUSUN OLEH :
Anggah Kurniawan ( 41117320020 )
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDY TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
EVAPORASI
Evaporasi disebut juga dengan penguapan ini merupakan sebuah
proses perubahan es menjadi gas (uap air). Susunan dari kimia air
(H2O) yakni dengan cara alami di atmosfer yang kemudian
terbagi menjadi 3 tingkatan diantaranya gas, cair dan juga padat.
Air tersebut dapat atau bisa mengalami sebuah perubahan dari
bentuk yang satu itu menjadi bentuk yang lain dengan mengikut
sertakan suatu panas. Molekul-molekul dari air tersebut bisa atau
dapat memenuhi seluruh ruang yang sama. Umumnya pada
molekul tersebut tidak memiliki suatu energi yang cukup untuk
dapat atau bisa lepas dari cairan.
Proses Evaporasi
Faktor Langsung
Didalam faktor secara langsung berikut ini adalah faktor faktor
yang akan mempengaruhi penguapan, diantaranya sebagai
berikut :
Kelemahan Evaporasi
Adapun kelemahan dari metode evaporasi antara lain:
Investasi tinggi
Potensi korosif (konsentrasi garam meningkat)
Tujuan dari evaporasi ini ialah untuk dapat atau bisa mengurangi
volem dari sebuah produk sehingga di batas-batas yang tertentu
tanpa lagi menyebabkan terjadinya suatu kehilangan zat-zat yang
dapat atau bisa memberi kandungan gizi.
Contoh soal
1. Suatu larutan NaCl 10% massa, akan diuapkan menjadi larutan 30% massa
NaCl. Umpan masuk evaporator berkapasitas 500 liter per jam dengan massa
jenis 1,06 gram/cm3. Berapa kg/jam larutan pekat yang dihasilkan.
Diketahui: F = m = ρ.v
= 1,06 kg/L.500L/jam
= 530 kg/jam
xF = 0,10
xL = 0,30
Neraca terlarut, Pers (2)
xF.F = xL.L
0,10.530 = 0,30.L
L = = 176,7 kg
Dari pers (1) diperoleh:
V=F-L
= 530 - 176,7
= 353,3 kg
Tabel 1. Neraca Bahan Penguapan Larutan NaCl
Penyusun
Masuk
Umpan (F)
Keluar
Jumlah
Uap air (V)
Lar pekat (L)
NaCl
H2O
53
477
-
353,3
53
123,7
53
477
Jumlah
530
353,3
176,7
2. Sebuah evaporator efek tunggal digunakan untuk mengentalkan 7 kg/s
larutan dari 10 menjadi 50% padatan. Steam tersedia pada 205 kN/m 2 dan
evaporasi berlangsung pada 13.5 kN/m 2 . Jika koefisien perpindahan
kalor keseluruhan 3 kW/m2K, hitunglah pemukaan pemanasan yang
diperlukan serta jumlah steam yang digunakan jika umpan ke evaporator
berada pada 294 K dan kondensat keluar dari ruang pemanasan pada 352.7
K. diketahui kalor spesifiklarutan 10 % = 3.76 kJ/kg.K; kalor spesifi
larutan 50% = 3.14 kJ/kg.K. Asumsikan tidak ada kenaikan titik didih.
SOLUSI
Dari tabel uap, dengan asumsi steam kering dan jenuh pada 205 kN/m 2 ,
suhu steam = 394 K dan enthalpi total= 2530 kJ.kg-1.
Pada 13.5 kN/m 2 air mendidih pada 325 K. Selama tidak ada kenaikan
titik didih, akan dipakai sebagai suhu evaporasi. Enthalpi total steam
pada 325 K adalah 2594 kJ/kg.
Neraca Masa
3. Tekanan dalam evaporator diketahui 70,14 kPa dan sebuah larutan yang
terdiri dari 30% NaOH di didihkan. Tentukan temperatur didih dari larutan
NaOH peningkatan titik didih dari larutan berlebih air pada tekanan yang
sama
SOLUSI
Dari tabel steam didapat bahwa titik didih air pada 70,14 kPa adalah 90°C. dari
garis duhring untuk 90°C dan 30% NaOH, titik didih dari larutan NaOH adalah
99°C. Kenaikan titik didh adalah 99-90=9°C
Contoh soal evaporator efek ganda
Sebuah evaporator tiga efek mengentalkan suatu cairan dengan tanpa kenaikan
titik didih . Jika suhu steam pada efek ke satu sebesar 395 K dan vakum
diberlakukan pada efek ke tiga sehinga titik didihnya sebesar 325 K, berapakah
titik-titik didih di dalam ke tiga efek tersebut ? Diambil koefisien perpindahan
kalor keseluruhan masing-masing 3.1, 2.3 dan 1.1 kW/ m 2 .K .
SOLUSI
atau untuk area pertukaran kalor yang sama dalam setiap efek