Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN MATA KULIAH

AUDIT DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK,


TANGGUNG JAWAB AUDITOR DAN PELAPORAN
(AUDITING)

Oleh:
1. ERIZAL WIBISONO SANTOSO - 19/MAT81808/411041

2. IASSA MARCELINA SORAYA - 19/MAT82810/411044

3. JACKSON UBULELE DADE - 19/MAT81782/411016

4. SENPRIANTHI - 19/MAT81769/411004

MATRIKULASI MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
BAB 1
AUDIT DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Pengantar Auditing Kontemporer


 Definisi Auditing
“ Report of the Commmitte on Basic Auditing Concepts of the
American Accounting Association” ( Accounting Review, vol. 47)
memberikan definisi Auditing sebagai
“proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi,
dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dengan kriteria yang telah diterapkan sebelumnya serta penyampaian
hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.
Definisi auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur
penting yang diuraikan sebagai berikut.
a. Suatu proses sistematik. Auditing merupakan suatu proses
sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang
logis, terstruktur dan terorganisir. Auditing dilaksanakan dengan
suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi dan bertujuan.
Auditing Standards Board (ASB=Dewan Standar Auditing)
menerbitkan Generally Accepted Auditing Standards
(GAAS=Standar Auditing yang Berlaku Umum) yang digunakan
sebagai pedoman profesional berkaitan dengan proses audit.
b. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif. Maksudnya
ialah memeriksa dasar asersi serta mengevaluasi hasil pemeriksaan
tersebut tanpa memihak dan berprasangka, baik kepada pemberi
kerja (manajemen) atau pihak ketiga (pemakai hasil audit).
c. Asersi/pernyataan tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi.
Yang dimaksud dengan peristiwa ekonomi disini adalah hasil
proses akuntansi, dimana akuntansi sendiri merupakan proses
pengidentifikasian, pengukuran dan penyampaian informasi
ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini
menghasilkan suatu pernyataan atau asersi yang dimuat dalam
laoporan keuangan, laporan operasi intern, dan surat
pemberitahuan pajak (SPT).
d. Derajad kesesuaian. Yaitu menunjuk pada kedekatan dimana
asersi/pernyataan dapat diidentifikasi dan dibandingkan dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Ekspresi kesesuaian ini dapat
berbentuk kuantitas, seperti jumlah kekurangan dana kas kecil, atau
dapat juga berbentuk kualitatif, seperti kewajaran (keabsahan
laporan keuangan.
e. Kriteria yang telah ditetapkan. Yaitu standar-standar yang
digunakan sebagai dasar untuk menilai asersi/ pernyataan, dimana
hal ini dapat berupa:
i. Peraturan-peraturan spesifik yang ditetapkan atau dibuat oleh
badan legislatif.
ii. Anggaran atau ukuran kinerja lainnya yang ditetapkan oleh
manajemen.
iii. Generally Accepted Accounting Principle (GAAP=Prinsip
akuntansi yang berlaku umum) yang ditetapkan oleh
Financial Accounting Standards Board (FASB= Badan
standar akuntansi keuangan).
f. Penyampaian Hasil. Penyampaian hasil auditing sering disebut
dengan atestasi (attestation). Penyampaian hasil ini dilakukan secara
tertulis dalam bentuk laporan audit yang menunjukkan derajad
kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan.
Penyampaian hasil inidapat meningkatkan atau menurunkan derajad
kepercayaan pemakai informasi keuangan atas asersi yang dibuat
oleh pihak yang diaudit.

g. Pihak-pihak yang berkepentingan,yaitu mereka yang


menggunakan atau mengandalkan temuan-temuan auditor. Dalam
lingkungan bisnis, mereka adalaj para pemegang saham, manajemen,
kreditor, kantor pemerintah, calon investor dan kreditor, organisasi
buruh, kantor pelayanan pajak, dan masyarakat umum.
 Ringkasan Jenis – Jenis Audit

Laporan
Audit dalam
Tipe Audit Audit Laporan Audit Kepatuhan Pengawasan Audit Operasional
Keuangan Internal

Asersasi Penjelasan posisi Klaim atau data Kecukupan Operasional atau data
tentang keuangan, hasil yang berkaitan sistem kinerja
kegiatan operasional dan arus dengan kebijakan, pengawasan
dan kas hukum, aturan- internal
kejadian aturan, dll
ekonomi.

Prinsip Akuntansi Kebijakan Kriteria Tujuan yang di


berterima umum manajemen atau COSO untuk tetapkan manajemen
Kriteria
hukum dan mengevaluasi
Audit
regulasi pengawasan
internal
Opini Auditor Ringkasan Opini auditor Ringkasan temuan
Independen temuan atau eksternal tentang tujuan
Komunikas
kepastian efisiensi dan
i hasil audit
mengenai tingkat efektivitas
kepatuhan

Investor, Kreditor, Manajemen atau Investor, Manajemen dan


dan lainnya. dewan direksi Kreditor, dan dewan direksi
Pengguna
lainnya.
laporan

 Jenis-Jenis Audit
a. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (financial statement audit) adalah audit yang
dilakukan terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan
untuk menyatakan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah
disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP).
b. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan (Compliance audit) adalah audit yang berkaitan
dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk
menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah
sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu. Kriteria
yang ditetapkan dalam audit jenis ini dapat berasal dari berbagai
sumber, seperti kebijakan manajemen, hukum, peraturan atau
persyaratan lain dari pihak ketiga. Laporan audit kepatuhan umumnya
ditujukan kepada otoritas yang menerbitkan kriteria tersebut dan dapat
terdiri dari (1) ringkasan temuan atau (2) pernyataan keyakinan
mengenai derajad kepatuhan dengan kriteria tersebut.
c. Audit Operasional
Audit operasional adalah audit yang berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan
efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan
pencapaian tujuan tertentu. Menurut Mulyadi [1998:30] tujuan audit
operasional adalah untuk:
i. Mengevaluasi kinerja
ii. Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan
iii. Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih
lanjut.

Oleh karena itu, laporan untuk audit operasional tidak hanya


memuat pengukuran efisiensi dan efektivitas saja, namun juga
memuat rekomendasi.

 Jenis-Jenis Auditor
a. Auditor Independen
Auditor independen di Amerika Serikat biasanya adalah CPA yang
bertindak sebagai praktisi perorangan ataupun anggota kantor akuntan
publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien.
Menurut Mulyadi (1998:27) auditor independen merupakan auditor
profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum
terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh
kliennya.
Untuk berpraktik sebagai auditor independen, seseorang harus
memenuhi persyaratan pendidikan dan pengalam kerja tertentu.
Auditor independen harus telah lulus dari jurusan akuntansi fakultas
ekonomi atau memiliki ijazah yang disamakan, telah mendapat gelar
akuntan dari Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijasah Akuntan,
dan mendapat izin dari Menteri Keuangan.
b. Auditor Internal
Auditor internal adalah pegawai dari organisasi yang diaudit.
Menurut Mulyadi (199:28) auditor internal adalah auditor yang
bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan
swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi,
menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan
organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan
organisasi , serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan
oleh berbagai bagian organisasi.
c. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di
instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas
pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit
organisasi atau entitas pemerintah atau pertangjawaban keuangan
yang ditujuan kepada pemerintah.

 Pengertian Assurance Services


“ Assurance Services adalah jasa professional indepedensi yang
mampu meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, untuk
kepentinganpara pengambil keputusan.”
Pada definisi di atas, ada beberapa aspek kunci yang dapat dibahas
satu per satu agar kita dapat memahami jasa yang sebetulnya diberikan
oleh akuntan profesional kepada pengguna laporan keuangan.
o Independesi
Aspek ini penting karena para pengguna laporan keuangan
sangat membutuhkannya untuk meyakinkan mereka atas keandalan
laporan keuangan. Pentingnya aspek ini juga karena akuntan publik
yang menilai laporan keuangan tidak memihak, baik manajemen
maupun pengguna laporan keuangan.
o Jasa Professional
Meskipun kemajuan teknologi informasi dapat
mempercepat pengumpulan atau analisis data, namun teknologi
tersebut tidak dapat menggantikan pertimbangan professional
seorang praktisi.
o Kualitas informasi
Assurance service dalam meningkatkan kualitas informasi
dengan cara meningkatkan keandalan atau relevansinya. Keandalan
meliputi penyajian yang jujur, netral, dan konsisten antar periode.
Relevan, yaitu dapat dipahami, dapat di perbandingkan, dapat
digunakan, dan lengkap.

 Contoh Assurance Service


o Perikatan Audit
Tujuan perikatan audit adalah menyediakan jaminan yang
masuk akal,
Tidak menjamin bahwa informasi laporan keuangan bebas dari
salah saji material. Jenis audit ini memperoleh dan mengevaluasi
bukti tentang historis laporan keuangan entitas.

o Jasa Atestasi
Jasa atestasi adalah salah satu jasa dalam kantor akuntan
publik yang
mengkomunikasikan secara tertulis kesimpulan tentang reabilitas
dari asersi yang di tulis terhadap tanggung jawab dari pihak lain.
Istilah pemeriksaan digunakan untuk menguraikan jasa lain yang
muncul dalam pernyataan positif suatu pendapat tentang kesesuaian
asersi yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Contoh pemeriksaan meliputi pemeriksaan (1) laporan
keuangan prospektif (bukan historis), (2) asersi manajemen tentang
efektivitas struktur pengendalian intern entitas, dan (3) kepatuhan
entitas terhadap perundangan dan peraturan tertentu.
Jasa reviu (review service) terdiri dari permintaan
keterangan dari manajemen entitas serta analisis komparatif atas
informasi keuangan. Tujuan reviu adalah untuk memberikan
“keyainan negatif” sebagai lawan dari penyataan positif yang
diberikan pada suatu audit.
Auditor dapat juga menyelesaikan perjanjian prosedur yang
disepakati (agreed upon procedures). Sebuah prosedur yang
disepakati (agreed upon procedures) salah satunya dengan
menunjukkan prosedur yang spesifik terhadap asersi manajemen
untuk pihak ketiga lainnya. Tingkat jaminan tergantung pada sifat
dan luasnya prosedur pengesahan yang di sepakati oleh semua
pihak.

Jasa akuntansi dan kompilasi


Kantor akuntan publik mendapat tugas dari klien untuk
melaksanakanjasa akuntansi yang beragam, termasuk didalamnya
ini adalahmenyusun pembukuan secara manual ataupun yang telah
diotomatisasi, membuat jurnal, membukukan ayat jurnal
penyesuaian. KAP juga dikaitkan dengan perikatan jasa kompilasi
dimana mereka paham tentang prinsip akuntansi berterima umum,
draf dan mengkompilasi laporan keuangan untuk klien.

Tingkat Keyakinan
Tingkat keyakinan umumnya yang dibahas adalah sebagai berikut:
 keyakinan yang layak
 keyakinan yang negatif atau meriviu tingkat keyakinan
 prosedur yang disepakati
 Jasa Kompilasi

 Nilai audit dan jasa assurance


Langkah-langkah dalam rantai nilai akuntan dapat dideskripsikan sebagai
berikut
- Merekam peristiwa bisnis dalam sebuah data.
- Menggambarkan keseluruhan dengan integritas dan objektivitas
- Mengubah informasi yang kompleks menjadi pengetahuan
- Mengantisipasi dan menciptakan kesempatan
- Membuat keputusan

 Kebutuhan terhadap audit laporan keuangan


Kebutuhan audit independen terhadap laporan keuangan dapat dikaitkan
dengan 4 kondisi sebagai berikut:
- Konflik Kepentingan
- Konsekuensi
- Kompleksitas
- Keterbatasan akses

 Manfaat Ekonomi terhadap Audit


Manfaat ekonomi terhadap audit laporan keuangan adalah sebagai berikut
- Akses ke pasar modal
- Biaya modal yang lebih rendah
- Mencegah efisiensi dan kecurangan
- Pengawasan dan peningkatan operasional

 Batasan-Batasan Audit
Berikut ada dua batasan ekonomi, yaitu:
1. Biaya yang wajar
2. Lamanya waktu yang wajar

Berikut ada dua batasan kerangka kerja akuntansi, yaitu:


1. Prinsip akuntansi alternatif
2. Estimasi Akuntansi

 Kerangka kerja peraturan untuk memastikan layanan berkualitas tinggi


Setiap profesi berkonsetrasi pada kualitas jasa dan profesi akuntansi
public juga tidak terkecuali. Kualitas jasa adalah penting untuk
memastikan profesi tersebut memenuhi tanggungjawab pada khalayak
umum, klien dan peraturan.
Untuk tujuan mendeskripsikan kerangka kerja yang bertingkat, kegiatan
ini dapat di atur menjadi 4 komponen sebagai berikut:
1. Pengaturan standar
2. Peraturan perusahaan
3. Inspeksi dan reviu profesi
4. Peraturan pemerintah
 Standar pengendalian mutu
Statement on Quality Control Standar (SQCS) No 1, System of Quality
Control for a CPA Firm, mewajibkan kantor akuntan publik memiliki
sistem pengendalian mutu. SQCS No. 2 menunjukan adanya 5 elemen
pengendalian mutu yang harus dipertimbangkan oleh kantor akuntan
publik dalam membuat kebijakan pengendalian mutu berikut prosedur
untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang kesesuaian dengan
standar profssional dalam melaksanakan jasa auditing, akuntansi dan
reviu.
Elemen Pengendalian Mutu (SQCSNo. 2)
Elemen Tujuan
Independensi, integritas, dan Perusahaan harus menetapkan
objektivitas kebijakan dan prosedur untuk
meyakinkan bahwa personil:
- Adalah independen terhadap
klien ketika melaksanakan
jasa atestasi
- Melaksanakan semua
tanggungjawab professional
dengan integritas dan
objektivitas
Manajemen personalia Kebijakan dan prosedur perusahaan
yang berkaitan dengan manajemen
personalia harus dilengkapi dengan
keyakinan yang memadai bahwa:
- Personel yang ditugaskan
harus memiliki karakteristik
yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas secara
kompeten.
- Perikatan diserahkan kepada
personel yang memiliki
pelatihan teknis dan
kemampuan yang
dipersyaratkan dalam
perikatan.
- Personel yang tepilih untuk
peningkatan karier harus
memiliki kualifikasi yang
diperlukan untuk
melaksanakan
tanggungjawab yang
diberikan kemudian.
Penerimaan dan pemeliharaan Secara umum, perusahaan harus
hubungan dengan klien dan menetapkan kebijakan dan prosedur
perikatan yang dapat meminimalkan
kemungkinan keterkaitan dengan klien
yang manajemennya kurang memiliki
integritas. Selain itu, mereka harus
menetapkan kebijakan dan prosedur
untuk:
- Memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa perusahaan
hanya akan menerima
perikatan yang dapat
diselesaikan dengan
kompetensi professional
yang cermat.
- Memperoleh pemahaman
yang sama dengan klien
tentang sifat, lingkup, dan
keterbatasan jasa yang akan
dilaksanakan.
Kinerja perikatan Perusahaan harus menetapkan
kebijakan dan prosedur untuk :
- Merencanakan,
melaksanakan, memberikan
supervisi, mereviu, dan
mengkomunikasikan hasil
setiap perikatan.
- Memastikan bahwa personil
akan berkonsultasi dengan
profesional lain dan mencari
bantuan dari orang-orang
yang memiliki keahlian,
pertimbangan, dan
wewenang yang tepat, serta
tepat waktu.
Pemantauan Pemantauan adalah proses evaluasi
yang akan berlangsung terus-menerus
atas sistem pengendalian mutu
perusahaan. Inspeksi adalah ukuran
sistem pengendalian mutu pada suatu
titik waktu tertentu. Perusahaan harus
menetapkan kebijakan dan prosedur
yang dapat memberikan pertimbangan
dan evaluasi terus menerus tentang:
- Relevansi serta kecukupan
kebijakan dan prosedur.
- Ketetapan materi, pedoman
dan setiap bantuan praktek.
- Efektivitas kegiatan
pengembangan profesional.
- Kepatuhan terhadap
kebijakan dan prosedur.

Anda mungkin juga menyukai