Anda di halaman 1dari 15

SKENARIO BAB 15 (HAL 257)

KELOMPOK 2

Russel Walsh, direktur utama Ladd Lighting Corporation, baru kembali dari sebuah seminar
tentang kualitas dan produktivitas. Dia merasa bersemangat dan terdorong oleh hal – hal yang
dia dengar di seminar tersebut. Dia segera mengadakan pertemuan dengan Sarah Burke
(manajer kualitas produksi), dan Dennis Schmidt (pengontrol dan wakil direktur keuangan
perusahaan tersebut). Pada awal pertemuan mereka, dia memberikan berbagai catatan berikut
yang dibuatnya ketika mengikuti seminar kualitas dan produktivitas (semua catatan tersebut
juga memasukkan saran mengenai berbagai tindakan yang menurut Russel harus dilakukan
oleh Ladd).

Catatan dan Saran:


Seminar Kualitas dan Prokdutivitas
Orlando, Florida
 Keunggulan Kompetitif. Perusahaan dapat menjadi lebih bersaing dengan cara
meningkatkan produktivitas dan memperbaiki kualitas (sesuatu yang sangat
dibutuhkan oleh Ladds berdasarkan tren laba selama beberapa tahun belakangan ini).
 Hubungan kualitas dan biaya. Prinsip dasar: memperbaiki kualitas akan
menurunkan biaya kualitas. Sebagian besar biaya yang berkaitan dengan kualitas
timbul karena adanya kualitas yang kurang bagus.
 Contoh keberhasilan.
 The Ritz Carlton Hotel Company, L.L.C., pemenang dua kali (pada tahun 1992 dan
1999) Malcolm Baldridge National Quality Award dalam bidang jasa, mendapatkan
pengembalian sebelum pajak dua kali lipat atas berbagai investasi dan pendapatannya
sejak tahun 1995.1
 Sunny Fresh Foods, pemenang dua kali (1999 dan 2005) Malcolm Baldridge
National Quality Award untuk kategori usaha kecil, melaporkan bahwa pengembalian
investasi kotornya meningkat tiga kali lipat selama lima periode yang diakhiri pada
tahun 1999, sementara laba operasionalnya meningkat rata rata 25 persen per tahun
selama periode yang sama. Sejak tahun 1999, pendapatannya hampir dua kali lipat
lebih tinggi dan pangsa pasarnya juga meningkat.1
 Tennant Company , sebuah produsen industri produk perawatan lantai,memiliki
beberapa keberhasilan yang mengesankan berkat usaha perbaikan kualitasnya. Ketika
program perbaikan kualitasnya dimulai, Tennant memperkirakan bahwa biaya untuk
salah pengerjaan dapat mencapai 17 persen dari penjualan. Dalam periode enam
tahun, biaya ini telah turun hingga 8 persen dari penjualan. Berdasarkan penjualan
tahunan senilai $ 136 juta, penghematan dari perbaikan kuaitas bernilai total $12,24
juta.2
 Empat hal Absolut dalam manajemen kualitas dari Philip Crosby:3
 Definisi kualitas adalah kesesuaian dengan persyaratan, bukan kebaikan.
 Sistem untuk mendukung kualitas adalah pencegahan, bukan penilaian.
 Standar penilaian adalah tanpa kesalahan, bukan “hampir tanpa kesalahan.”
 Penilaian kualitas adalah biaya ketidaksesuaian, bukan indeks.

 Biaya Sistem Kualitas (Cost of Quality System - COQ). Mengukur dan melaporkan
berbagai biaya kualitas akan memungkinkan para manajer mengidentifikasi berbagai
area berpotensi untuk perbaikan dan untuk menilai berbagai hasil aktivitas perbaikan.
Ladd membutuhkan sistem pelaporan biaya kualitas yang solid dan andal untuk
pengembangan dan operasional perusahaan serta untuk membantu dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan perbaikan kualitas. Kita juga perlu memonitor dan
mengendalikan berbagai yang kita implementasikan. Jika mengikuti model dari
berbagai perusahaan lain, maka pengontrol dan para stafnya akan bertanggung jawab
atas pengumpulan dan pelaporan biaya kualitas.

Pertanyaan dan Jawaban :

1. Mengapa ukuran produktivitas dan kualitas menjadi sangat penting?


Jawab : Peningkatan kualitas dapat meningkatkan produktivitas dan juga sebaliknya.
Karenasebagian besar peningkatan kualitas mengurangi jumlah sumber daya yang
digunakanuntuk memproduksi dan menjual outputperusahaan, peningkatan kualitas
akanmeningkatkan produktivitas. Jadi, peningkatan kualitas secara umum akan tercermin
padaukuran-ukuran produktivitas. Karena itulah ukuran produktivitas dan kualitas
menjadisangat penting sehingga membuat perusahaan menjadi lebih bersaing.

2. Apa saja yang termasuk biaya kualitas?Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul
karena mungkin atau telah terdapat produkkualitasnya buruk. Yang termasuk dalam
biaya kualitas yaitu:
Jawab :

 Biaya pencegahan (prevention costs) terjadi untuk mencegah kualitas yang burukpada
produk atau jasa yang dihasilkan.
 Biaya penilaian (appraisal costs)terjadi untuk menentukan apakah produk danjasa
telah sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan. Tujuan utama darifungsi
penilaian adalah untuk mencegah disampaikannya barang cacat kepelanggan.
 Biaya kegagalan internal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidaksesuai
dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Ketidaksesuaian ini dideteksi sebelum
dikirim ke pihak luar. Hal itu adalah kegagalan yang dideteksioleh kegiatan penilaian.
 Biaya kegagalan eksternal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan
gagalmemenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan pelanggan
setelahproduk disampaikan kepada pelanggan. Dari semua biaya kualitas, kategori
biayaini dapat menjadi yang paling merugikan

3. Bagaimana peningkatan kualitas dapat mengurangi biaya kualitas?


Jawab : Peningkatan kualitas secara berkesinambungan diharapkan dapat mengurangi
biaya karena terjadi pemborosan akibat rendahnya kualitas, pengerjaan ulang suatu
produk karena ketidaksesuaian dengan standar dan biaya lain-lain, sehingga akan dapat
meningkatkan keuntungan dari penjualan dan mengurangi biaya

4. Laporan biaya kualitas seperti apa yang seharusnya disiapkan oleh Departemen
Akuntansi?
Jawab : Biaya kualitas perusahaan perlu disajikan dalam bentuk laporan biaya kualitas
secara periodik, yang pada umumnya disajikan secara bulanan. Penyajian laporan biaya
kualitas berdasarkan klasifikasi biaya kualitas: prevention costs, appraisal costs, internal
failure costs, dan external failure costs. Namun, Laporan biaya kualitas perlu juga
disajikan dalam bentuk trend agar dapat diketahui perkembangan biaya kualitas selama
rentang periode tertentu.

5. Apa yang dimaksud dengan “produktivitas”?


Jawab : Pengertian Produktivitas menurut Daryanto (2012:41), Produktivitas adalah
sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan atau jasa
yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan
sebagainya) untuk menghasilkan hasil tersebut.
RMK AKUNTANSI MANAJERIAL
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Dosen Pengampu: Dr. Dra. Endah Susilowati,Msi , CFtA

KELAS : A

Disusun Oleh :

1. AXL CHRISTOPHER DJAMIRAGA (18013010054)


2. PLENSKEY IVANOVIK ALEXANDER SIAHAAN (18013010165)
3. FITRI HARDIYANTI (18013010180)
4. ALFIAN ANANTA PRAMADYA (18013010182)
5. HAFID YUNUS (18013010183)
6. NELLY SAADAH APRILIA (18013010185)
7. NAUFALDO RIZKI TANAMA (18013010192)
8. M. HASYIM ABDUL MALIK (18013010195)
9. MOHAMMAD AVICIENA TAUFIQURRAHMAN (18013010198)
10. AZIZAH JULISTIONINGSIH (18013010200)
11. LAELA RIZQIA (18013010201)
12. SUTHAN DHAIFULLAH ZAKWAN (18013010202)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
JAWA TIMUR
2020
Dari seminar produktivitas yangdihadirinya, Russel Walsh mengetahui bahwa memberi
perhatian yang lebih besar kepada kualitas dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan
kualitas dapat meningkatkan profitabilitas melalui dua cara:
1.      Dengan meningkatkan permintaan pelanggan, dan
2.      Dengan mengurangi biaya
Dalam pasar persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya
dapat menjadi penentu apakah suatu usaha dapat berkembang atau sekedar bertahan hidup.
Pemerintah Amerika Serikat menyadari pentingnya aspek kualitas dalam perekonomian saat
ini salah satu indikasinya adalah dengan diciptakannya Malcomn Baldrige National Quality
Award pada tahun 1987. Penghargaan Baldrige diciptakan sebagai pengakuan terhadap
perusahaan-perusahaan Amerika yang unggul dalam manajemen dan pencapaian kualitas.
Kategori-kategori penghargaan ini meliputi bidang manufaktur, usaha kecil, jasa, pendidikan,
dan kesehatan. Karena hanya disediakan dua penghargaan untuk setiap kategori, maka untuk
mendapatkannya sangatlah sulit.

Definisi Kualitas
Definisi kamus yang umum digunakan untuk kualitas adalah “derajat atau tingkat
kesempuranaan”dalam hal ini, kualitas adalah ukuran relative dari kebaikan (goodness).
Mendefenisikan kualitas sebagai kebaikan merupakan makna sangat umum yang tidak
dimiliki makna operasional. Dengan kata lain, kualitas adalah kepuasan pelanggan. Akan
tetapi, apa yang dimaksud dengan “harapan pelanggan?” harapan pelanggan dapat
digambarkan melalui atribut-atribut kualitas atau yang sering disebut “dimensi kualitas”Jadi,
produk atau jasa yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan palanggan
dalam delapan dimensi berikut:
1.      Kinerja (Performance)
2.      Estetika (aesthetics)
3.      Kemudahan perawatan dan perbaikan (Serviceability)
4.      Fitur (Features)
5.      Keandalan (Reliability)
6.      Tahan lama (durability)
7.      Kualitas kesesuaian (quality of conformance)
8.      Kecocokan penggunaan (fitness for use)
Empat dimensi pertama merupakan atribut kualitas yang penting, tetapi sulit untuk
diukur.Kinerja mengacu pada konsistensi dan seberapa baik fungsi-fungsi sebuah produk.
Dalam jasa, Prinsip tidak terpisahkan mengandung arti bahwa jasa dilakukan secara langsung
di hadapan pelanggan. Jadi dimensi kinerja untuk jasa dapat didefinisikan lebih jauh sebagai
atribut daya tanggap, kepastian, dan empati. Daya tanggap (Responsiveness) adalah
keinginan untuk membantu pelanggan dan menyediakan pelayanan yang konsisten dan
bersifat segera. Kepastian (Assurance), mengacu pada pengetahuan dan keramahan karyawan
serta kemampuan mereka membangun kepercayaan dan keyakinan pelanggan. Empati berarti
peduli dan memberikan perhatian individual terhadap pelanggan. Estetika sehubungan
dengan penampilanwujud produk (misalnya, gaya dan keindahan) serta penampilan fasilitas,
peralatan, pegawai, dan materi komunikasi yang berkaitan dengan jasa. Kemudahan
perawatan dan perbaikan berkaitan dengan tingkat kemudahanmerawat dan memperbaiki
produk. Fitur (kualitas desain) adalah karakteristik produk yang berbeda dari produk produk
sejenis yang fungsinya sama. Misalnya,fungsi mobil adalah sebagai alat transportasi. Namun,
sebuah mobil dilengkapi dengansebuah mesin empat silinder, transmisi manual, tempat
duduk dari vinyl,tempat duduk untuk empat penumpang, dan rem pada roda
depan,  sementara  mobil lainnya mungkin dilengkapi dngan mesin enam silinder, transmisi
otomatis, tempat duduk kulit, tempat duduk  untuk enam penumpang, dan rem cakram
antikejut. Demikian juga, penerbangan kelasutama dan kelas ekonomi mencerminkan
perbedaan kualitas desain. Penerbangan kelas utama, misalnya, menawarkan tempat kaki
yang lebih lapang, makanan yang lebih baik dan tempat duduk yang lebih mewah.Tentu saja
dalam kedua contoh diatas menggambarkan perbedaan dalam fitur-fitur penduduk. Kualitas
desain yang lebih baik biasanya tercermin pada biaya produksi yang lebih tinggi. Kualitas
desain membantu erusahaan menetukan asarnya. Terdapat pasar baik untuk mobil empat
silinder serta penerbagan serta penerbanngan kelas utama dan kelas ekonomi.
Keandalan adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi seperti yang
dimaksudkan dalam jangka waktu tertentu tahanlama didefinisikan sebagai jangka waktu
produk dapat berfungsi. Kualitas kesesuaian adalah ukuran mengenai apakah sebuah produk
telah memenuhi spesifikasinya atau tidak sebagai contok spesifikasi dari sebuah mein adalah
memiliki lubang berdiameter 3 inci dengan tingkat kesalahan lebih kurang 1/8 inci. Bagian
yang berada dalam batasan-batasan ini disebut bagian yang memenuhi tigkat kesesuaiannya.
Kecocokan penggunaan adalah kecocokan dari sebuah produk menjalani fingsi-fungsi
sebagai mana yang di iklankan. Jika sebuah produk mengandung cacat desain yang parah,
maka produk tersebut dianggap gagal, meskipun tingkat kesesuaiannya sesuai dengan
spesifikasinya. Produk yang ditarik kembali  seringkali disebabkan oleh adanya masalah
dalam dimensi kecocokan penggunaan.
Dengan demikian, perbaikan kualitas berarti perbaikan pada satu atau lebih dari delapan
dimensi tersebut di atas. Sambil tetap mempertahankan kinerja dimensi lainnya.
Menyediakan produk yang lebih baik kualitasnya daripada pesaing berarti mengungguli
produk pesaing dalam setidaknya satu dimensi sementara kinerja dimensi lainnya tetap setara.
Meskipun kedelapan dimensi tersebut penting dan mampu mempengaruhi kepuasan
pelanggan, namun atribut kualitas yang dapat diukur cenderung lebih mendapat
perhatian  teingkat kesesuaian, terutama adalah dimensi yangmendapat perhatian paling
besar, Bahkan banyak pakar kualitas percaya bahwa “kualitas adalah kesesuaian” (Quality is
compermance) merupakan definisi operasional yang terbaik, Sikap ini didasarkan pada
beberapa logika.Spesifikasi produk harus secara eksplisit mempertimbangakan beberapa hal
seperti kandalan, durabilitas, kecocokan penggunaan, dan kinerja. Secara inflisit, produk
yang dapat memenuhi tingkat kesesuaiannya adalahproduk yang andal, tahan lama,
bernanfaat, dan berkinerja baik. Produk tersebut harus dibuat menurut spesifikasi
desainnya.Kesesuaian adalah dasar untuk mendefinisikan apa yang disebut produk yang tidak
sesuai (noncompormance) atau produk cacat (detective).
Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Cacat 0 (Zero
defect) berarti semua produk yang diproduksi sesuai dengan spesifikasinya. Tetapi, apa yang
dimaksud dengan produk yang “produk yang sesuai dengan spesifikasinya’? pandangan
tradisioanal mengenai kesesuaian mengasumsikan bahwa terdapat rentang nilai yang dapat
diterima  bagi setiap karakteristik spesifikasi atau kualitas. Nilai target ditetapkan dan batas
atas serta batas bawah ditentukan agar diperoleh penyimpangan produk yang bisa diterima
untuk suatu karakteristik kualitas yang ditentukan. Setiap produk  yang berada didalam batas-
batas yang telah ditentukan dianggap sebagai produk tanpa cacat (nondevective), sebagai
contoh, kemampuan menghasilkan putaran waktu yang tepat dalam satu bulan tanpa
terlambat atau lebih cepat satu menitpun mungkin adalah nilai target untuk sebuah jam, dan
setiap jam yang menghasilkan putaran dalam tentang selalu lambatatau terlalu cepat dua
menit dalam satu bulan dianggap dapat diterima. Di lain pihak, penganut  pandangan kualitas
kokoh mengenai kesesuaian lebih menekankan pada kecocokan penggunaan. Kekokohan
berarti selalu memenuhi nilai target. Dalam pandangan ini tidak dikenal rentang variasi yang
bisa diterima. Jam tanpa cacat menurut pandangan ini adalah jam yang tidak mengalami
keterlambatan atau kecepatan waktu bahkan satu menitpundalam satu bulan. Oleh karena
telah terbukti bahwa variasi produk dapat menjadi beban bagi perusahaan, maka definisi
kualitas kokoh mengungguli definisi tradisional.
2.2 Definisi Biaya Kualitas
Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang dilakukan karena mungkin
atau telah terdapat kualitas yang buruk. Biaya-biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut disebut biaya kualitas. Jadi,biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena
mungkin atau talah terdapat produk yangburuk kualitasnya. Definisi ini mengimplikasikan
bahwa biaya kualitas berhubungan dengan dua subkategori dari kegiatan-kegiatan yang
terkait dengan kualitas : Kegiantan pengendalian dan kegiatan karena kegagalan.
Kegiatan pengandalian dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi
kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin terjadi). Jadi, kegiatan penendalian
terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian.
Biaya pengendalian adalah biaya-biaya yng dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan
pengendalian. Kegiatan karena kegagalan dilakukan oleh perusahaan atau oleh pelanggannya
untuk merespon kualitas yang buruk (kualitas buruk memang telah terjadi). Jika respons
terhadap kualitas yang buruk dilakukan sebelum produk cacat ( tidak memiliki kesesuaian,
tidak bisa di andalkan, tidak tahan lama,dan seterusnya sampai ke pelanggan, maka
kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan internal.Sebaliknya, jika respons
muncul setelah produk sampai ke pelanggan, maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai
kegagalan eksternal. Biaya kegagalan (failure cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan karena telah terjadi kegiatan karena kegagalan.
Empat kategori biaya kualitas adalah sebagai berikut:
a.          Biaya pencegahan
terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk atau jasa yang dihasilkan.  sejalan
dengan peningkatan biaya pencegahan, kita mengharapkan biaya kegagalannya turun. Contoh
dari biaya pencegahan adalah biaya rekayasa kualitas, program pelatihan kualitas,
perencanaan kualitas, pelaporan kualitas, pemilihan dan evaluasi pemasok, audit kualitas,
siklus kualitas, uji lapangan, dan peninjauan desain.
b.         Biaya penilaian
terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai dengan persyaratan atau
kebutuhan pelanggan. Contoh biaya ini termasuk biaya pemeriksaan dan pengujian bahan
baku, pemeriksaan kemasan, pengawasan kegiatan penilaian, penerimaaan produk,
penerimaan proses, peralatan pengukuran (pemeriksaan dan pengujian) dan pengesahan dari
pihak luar. Dua dari istilah istilah tersebut membbutuhkan penjelasan lebih lanjut.
·         Penerimaan produk (product acceptance)  meliputi pengambilan sampel dari batch barang
jadi untuk menentukan apakah telahmemenuhi standar kualitasnya bisa memenuhi, produk
diterima
·         Penerimaan proses (process acceptance) meliputi penarikan sampel barang dalam proses
untuk mengetaahui apakah prosesnya berada dalam kendali dan memproduksi barang tanpa
cacat; bila tidak, proses akan dihentikan dan menunggu sampai tindakan perbaikan dilakukan.
Tujuan utama dari fungssi penilaian adalah untuk mencegah disampaikannya barang cacat
kepada pelanggan.
c.    Biaya kegagalan internal
Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau
kebutuhan pelanggan. Ketidak sesuaian ini dideteksi sebelum dikirim kepihak luar. Ini adalah
kegagalan yang dideteksi oleh kegiatan penilaian. Contoh dari biaya kegagalan internal
adalah sisa bahan, pengerjaan ulang, penghentian mesin ( karena adanya produ buruk yang
dihasilkan oleh mesin tersebut), pemeriksaan ulang, penngujian ulang, dan perubahan desain,
biaya biaya diatas tidak akan terjadi apabila tidak ada produk cacat.

d.   Biaya kegagalan eksternal


Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhui persyaratan atau tidak
memuaskan kebutuha pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan. Dari semua
biaya-biaya kualitas, kategori biaya ini dapat menjadi yang paling merugikan. Biaya
penarikan produk dari pasar, misalnya bisa mencapai ratusan juta dolar. Contoh lainnya
termasuk biaya kehilangan penjualan karena kinerja produk yang buruk serta retur dan
potongan penjualan karena kualitas yang buruk, biaya garansi, perbaikan, tanggung jawab
hukum yang timbul, ketidakpuasan pelanggan, hilangnya pangsa pasar, dan biaya untuk
mengatasi keluhan pelanggan. Biaya kegagalan eksternal, seperti juga biaya kegagalan
internal, hilang jika tidak ada produk yang cacat.

2.3 Mengukur Biaya Kualitas


Biaya kualitas bisa juga diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamaati atau tersembunyi.
a.    Biaya kualitas yang dapat diamati adalah biaya-biaya yang tersedia atau dapat diperoleh
dari catatan akuntansi perusahaan.
b.   Biaya kualitas yang tersembunyi adalah biaya kesempatan atau oportunitas yang terjadi
karena kualitas yang buruk.( biaya oportunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan
akuntansi).

Tiga metode untuk mengestimasi biaya kualitas


a.    Metode pengali
Metode pengali merumuskan bahwa total biaya kegagalan adalah hasil pengalian dari
baiya-biaya kegagalan yang terukur.
Total biaya kegagalan eksternal = k  biaya kegagalan ksternal yang terukur)
Dimana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh berdasarkan pengalaman.
b.   Metode penelitian pasar
Metode penilaian pasar formal digunakan untuk menilai dampak kualitas yang buruk
terhadap penjualan dan pangsa pasar. Survei pelanggan dan wawancara dengan anggota tim
penjualan perusahaan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap besarnya
biaya tersembunyi perusahaan. Hasil penelitian pasr dapat digunakan untuk memproyeksikan
hilangnya laba dimasa depan akibat kualitas yang buruk.

c.    Fungsi kerugian kualitas Taguchi


Definisi tanpa cacat tradisional mengasumsikan bahwa biaya kualitas yang tersembunyi
hanya terjadi atas unit unit yang menyipang dai batas spisifikasi atas dan bawah. Fungsi
kerugian Taguchi mengasumsikan bahwa setiap penyimpangan dari nilai target suatu
karakteristik kualitas dapat menimbulkan baiya kualitas tersembunyi. Selanjutnya biaya
kualitas tersembunyi meningkat secara kuadrat pada saat ini aktual menyimpaang dari nilai
target.
Fungsi kerugian kualitas taguchi, adalah

L(y) = k(y-T)2
Dimana
K = konstanta proporsionalitas yang besarnya bergantung pada struktur biaya kegagalan eksternal
perusahaan
y = nilai aktual dari karakteristik kualitas
T = nilai target dari karakteristik kualitas
L = kerugian kualitas

Untuk menggunakan fungsi kerugian Taguchi, nilai k harus diestimasi. Nilai k dihitung
dengan membagi estimasi biaya pada salah satu batas spesifikasi tertentu dengan kuadrat
deviasi dari batas niali target.
k = c/d2
dimana
c = kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah
d = jarak batas dari nilai target
ini berarti bahwa kita harus mengestimasi kerugian akibat deviasi dari nilai target. Salah satu
dari dua metode pertama, metode pengali atau metode penelitian pasr, dapat digunakn untuk
membatu estimasi ini  (penilaian pada satu titik waktu diperlukan). Jika k diketahui, maka
biaya kualitas tersembunyi bila diestimmasi untuk setiap tingkat penyimpangan dari nilai
target.

2.4 Pelaporan Informasi Biaya Kualitas


Sebuah sistem pelaporan biaya kualitas memiliki arti penting bagi perusahaan yang
menaruh perhatian serius terhadap  perbaikan dan pengendalian biaya kualitas.
a.    Laporan biaya kualitas
Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keuangan perusahaan dapat lebih mudah dimulai
dengan menampilkan biaya-biaya kualitas sebagai presentasi dari penjualan aktual.
Berikut ini merupakan contoh laporan biaya kualitas.
Masukan pandangan tambahan mengenai distribusi relatif biaya kualitas dapat dibuat dengan
membuat bagan ingkaran sebagai berikut.

b.   Fungsi biaya kualitas: pandangan kualitas yang dapat diterima


Pandangan kualitas yang dapat diterima mengasumsikan bahwa terdapat perbandingan
berbalik antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Ketika biaya pengendalian
meningkat, biaya kegagalan seharusnya turun. Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar
daripada kenaikan biaya pengendalian,perusahaan harus terus meningkatkan usahanya untuk
mencegah atau mendeteksi  unit-unit yang tidak sesuai.
Gambar dibawah ini mengasumsikan dua fungsi biaya, satu untuk biaya pengenddalian
dan satu untuk biaya kegagalan. Diasumsikan juga bahwa presentasi unit cacat meningkat
ketika biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan pencegahan dan  penilaian turun;
baiaya kegagalan, dilain piha, menungkat ketikajumlah unit cacat meningkat. Dari fungsi
total niaya kualitas,kita mengetahui bahwa total biaya kualitas turun ketika kualitas
ditingatkan sampai titik tertentu. Setelah itu tidak ada peningkatan lebih lanjut yang mungkin
dilakukan. Tingkat optimal aunit cacat telah diidentifikasi dan perusahaan berupaya untuk
mencaainya. Tingkat yang mengizinkan adanya unit cacat ini disebut tingkat kualitas yang
dapat diterima (AQL).

c.       Fungsi biaya Kualitas: Pandangan Cacat Nol


Model cacat nol menekankan pada biaya kualitas dan potensi penghematan dari upaya
yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas.
strategi pengurangan biaya kualitas yang direkomendasikan oleh amerika Society for Quality
Control:
Srategi untuk menekan biaya kualitas adalah cukup sederhana: (1) lakukan serangan
langsung terhadap biaya kegagalan untuk memaksanya menuju titik nol; (2)lakukan
inventasi pada kegiatan pencegahan yang “tepat” untuk menghasilkan perbaikan; (3)
kurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang dicapai; dan (4) melakukan efaluasi
secara berkelanjutan dan arahkan kembali upaya pencegahan untuk mendapatkan perbaikan
lebih lanjut. Strategi ini didasarkan pada premis bahwa:
·         Dalam setiap kegagalan selalu ada akar penyebabnya.
·         Penyebab dapat dicegah.
·         Pencegahan selalu lebih murah
Kemampuan untuk menekan total biaya kualitas secara dramatis pada seluruh kategori ini
di peroleh melalui  berbagai pengalaman nyata. Sebagai contoh, perusahaan Tennant, selama
periode delapan tahun, mengurangi biaya kualitasnya dari 17 persen dari penjualan menjadi
2,5 persen dari penjualan, dan pada saat yang sama, mengubah secara nyata distribusi relative
kategori biaya kualitasnya. Pada awalnya, biaya kegagalan adalah 50 persen dari total biaya
kualitas( 8,5 persen dari penjualan) dan biaya pengendalian juga 50 persen dari total biaya
kualitas (8,5 persen dari penjualan). Ketika tingkat 2,5 persen tercapai, biaya kegagalan turun
menjadi 15 persen dari total biaya kualitas ( 0,375 persen dari penjualan) dan biaya
pengendalian meningakat menjadi 85 persen dari total biaya ( 2,125 persen dari penjualan).
Tennant berhasil meningkatkan kualitas dan menekan biaya kualitas di setiap kategori, serta
secara keseluruhan memindahkan distribusi biaya kualitas ke kategori pengendalian dengan
lebih menekankan pada pencegahan. Hasil ini membantah model biaya kualitas tradisional
yang digambarkan dalam tampilan 11-5. Menurut model tradisional, total biaya kualitas
hanya bisa di tekan melalui pertukaran(Trade-off)antara biaya pengendalian dan biaya
kegagalan (menambah yang satu ketika mengurangi yang lain). Dukungan lebih lanjut
terhadap model pengendalian kualitas total disediakan oleh Westinghouse Electric. Sama
seperti  tennant ,Westinghouse Electric menentukan bahwa laba perusahaan terus mengalami
peningkatan hingga biaya pengendalian mencapai 70 hingga 80 persen dari total biaya
kualitas. “ Berdasarkan pengalaman kedua perusahaan tersebut, diketahui bahwa
mengurangi  total  biaya kualitas--dalam semua kategori—secara signifikan adalah
memungkinkan, bahwa prosesnya akan mengubah secara radikal distribusi
relatifkategori  biaya kualitas.

d.      Manajemen Berbasis Kegiatan Dan Biaya Kualitas Optimal


Manajeman berbasis kegiatan (actifity-besed management-- ABM) mengklasifikasikan
berbagai kegiatan sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah serta hanya
mempertahankan kegiatan-kegiatan yang memberikan nilai tambah. Prisip ini dapat
diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kualitas. Kegiatan-kegiatan
kegagalan dan penilaian serta biaya-biaya yang terkait  tidak menghasilkan nilai tambahdn
harus di hilangkan. Kegiatan pencegahan yang dilakukan secara efesien dapat
diklasifikasikan sebagai kegiatan bernilai tambah dan perlu di pertahankan. Meskipun
demikian, pada awalnya kegiatan pencegahan mungkin tidak dilakukan secara efesien, dan
pengurangan kegiatan pencegahan mungkin tidak dilakukan secara efesien, dan pengurangan
kegiatan serta pemilihan kegiatan ( atau mungkin bahkan pembagian kegiatan) dapat
digunakan untuk mencapai sasaran nilai tambah yang diinginkan. Grede Found ries Inc. Di
Milwaukee, perusahaan peleburan besi terbesar di dunia, telah menelusuri ke 4 kategori biaya
kualitas selama lebih dari 15 tahun. Akan tetapi, perusahaan kersebut tidak melaporkan biaya
pencegahan sebagai bagian dari angka biaya kualitas akhirnya karena perusahan tidak ingin
para manejer mengurangi biaya kualitas dengan memotong kegiatan pencegahan. Perusahaan
yakin bahwa perusahaan uang untuk kegiatan pencegahan akan diberi hasil yang baik.
Sebagai contoh perusahaan menemukan bahwa pengurangan 1% dari sisa bahan baku dapat
mengurangi kegagalan eksternal hingga sekitar 5% .
Setelah berbagai kegiatan untuk masing-masing kategori didentifikasi, pendorong timbulnya
penggunaan sumber daya ( Resource drivers) dapat digunakan untuk memperbaiki pembagian
biaya kepada masing –masing kegiatan.pendorong (biaya) akar juga dapat diidentifikasi,
kususnya untuk kegiatan-kegiatan yang gagal, dan berguna untuk membantu para menejer
memahami hal-hal yang menyebabkan biaya kegiatan.informasi ini selanjutnya dapat
digunakan untuk memilih cara mengurangi biaya kualitas sampai ke tingkat tertentu .
Hasilnya, manajemen berbasis kegiatan (ABN) mendukung pandangan cacat
nol robust  mengenai biaya kualitas. Tidak ada perbandingan terbalik optimal antara biaya
pengendalian dan biaya kegagalan; biaya kegagalan adalah biaya yang tidak menghasilkan
nilai tambah dan karena itu harus dikurangi sampai nol. Beberapa kegiatan pengendalian
tiadak menawarkan nilai tambah dan karena itu harus dihilangkan. Kegiatan pengendalian
lainnya mengasilkan nilai tambah tetapi mungkin dijalankan dengan tidak efesien, dan biaya
yang disebabkan oleh kegiatan yang tidak efesien adalah tidak bernilai tambah. Jadi, biaya
untuk kategori –kategori tersebut juga dapat dikurangi ketingkat yang lebih rendah.

e.       Analisi Tren
Laporan biaya kualitas menunjukkan jumlah dan distribusi biaya kualitas diantara ke
4 kategori, sehingga menunjukkan peluang untuk perbaikan kualitas. Setelah ukuran-ukuran
peningkatan kualitas ditentukan, adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk menentukan
apakah biaya kualitas telah berkurang sebagai mana yang direncanakan. Laporan biaya
kualitas tidak akan memperlihatkan apakah perbaikan telah menjadi atau tidak. Akan berguna
bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana keberhasilan program
perbaikan kualitas sejak diterapkan. Apakah tren multi periode-perubahan keseluruhan dalam
biaya kualitas—bergerak kearah yang tepat? Apakah peningkatan kualitas yang dihasilkan
dari waktu kewaktu cukup signifikan? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
diketahui dengan menggunakan bagan atau grafik tren yang menggambarkan perubahan
biaya kualitas dari waktu kewaktu. Grafik demikian disebut laporan tren kualitas multi
periode (Multiple-Period Kuality Trend Resport). Dengan menggambarkan biaya kualitas
sebagai persentase dari penjualan, makan keseluruhan tren program kualitas dapat dinilai.
Tahun pertama yang digambarkan adalah tahun sebelum implementasi program perbaikan
kualitas. Anggaplah bahwa perusahaan telah mengalami hal-hal berikut :

2.5 penggunaaan informasi biaya kualitas


Tujuan utama dari pelaporan biaya kualitas adalah untuk memperbaikai dan
mempermudah perencanaan, pengendalian, dan pengabilan keputusan manajerial. Sebagai
contoh dalam memutuskan pengimplementasian program seleksi pemasok guna memperbaiki
kualitas bahan baku, seorang manajer memerlukan penilaian terhadap biaya kualitas saat ini
menurut bagian dan kategori, penilaian biaya tamahan yang dibutuhkan berkaitan deng
program tersebut, dan penilaian terhadap proyeksi penghematan  menurut jenis dan kategori.
Selain itu, perlu juga dibuat proyeksi  kapan biaya dan penghematan ttersebut akan terjadi.
Setelah dampak-dampak tunai diproyeksikan, maka analisis penggaran modal dapat
dilakukan untuk menilai manfaat program yang diusulkkan. Jika hasilnya menguntungkan
dan program mulai dijalankan, maka menjadi penting untuk memantau program dengan
menggunakan pelaporan kinerja sstandar.
Pengguanaan informasi biaya kualitas untuk keputusan keputusan implementasi
program kualitas dan untuk mengevaluasi efektivitas program tersebut, setelah
diimplementasikan, hanya merupakan salah satu potensi penggunaan dari sistem biaya
kualitas.

2.6 produktivitas : pengukuran dan pengendalian


Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien dan secara
spesifik, mengacu pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk
memproduksi output.  Efisiensi produktif total adalah Suatu titik dimana dua kondisi
terpenuhi: (1) pada setiap bauraan input untuk memproduksi output  tertentu, tidak satu input
pun yang digunakan lebih dari yang diperlukan untuk menghasilkan output dan (2) atas
bauran bauran yang memenuhi kondisi pertama, dipilih bauran dengan biaya terendah.

a.       Pengukuran produktivitas parsial


1.      pengukuran produktivitas
pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas peerubahan produktivitas.
Tujuan pengukuran ini adalah untuk menilai apakah efisiensi produktif telah meningkat atau
menurun. Pengukuran produktivitas dapat berupa aktual atau prospektif. Pengukuran
produktivitas aktual memungkinkan manajer untuk menilai, memanatau dan mengendalikan
perubahan. Pengukuran prospektif melihat kemasa depan dan berguna sebagai input bagi
pengambilan keputusan strategis.
2.      Definisi pengukuran produktivitas parsial
Pengukuran produktivitas parsial disebut juga dengan pengukuran produktivitas untuk
satu input pada suatau waktu. Produktivitas dari satu input tunggal biasanya diukur dengan
menghitung rasio output terhadap input:
Rasio produktivitas = output/input
3.      Keunggulan ukuran parsial
Ukuran parsial memungkinkan manajer untuk memfokuskan perhatiannya pada
penggunaan tertentu. Penggunaan pengukuranparsial memiliki keunggulan, yaitu mudah
diinterpretasikan oleh semua pihak didalam perusahaan, sehingga ukuran tersebut mudah
digunakan untuk menialai kenerja produktivitas dari karyawan operasional.
4.      Kelemahan ukuran parsial
·         Adanya kemungkinan terjadinya trade off, menyebabkan perlu adanya ukuran
produktivitas total untuk menilai kelebihanberbagai keputusan produktivitas.
·         Adanya kemungkinan terjadiya trade off, maka ukuran produktivitas total harus
mempertimbangkan konsekuensi keuangan agregat dan oleh karena ituharuslah dalam bentuk
sebuah ukuran keuangan.
b.      Pengukuran produktivitas total
Pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut pengukuran produktivitas total.
Pengukuran produktivitas total dapat didefinisikan sebgai pemokusan perhatian pada
beberapa input yang secara total, menujukkan keberhasilan perusahaan.
·         Pengukuran profil produktivitas
Pengukuran profil menyediakan serangakain atau sebuah vektor ukuran operasionla
parsial yang berbeda dan terpisah. Profil dapat dibandingkan dari waktu ke waktu untuk
memberikan informasi mengenai perubahan produktivitas.

2.7 kualitas dan produktivitas


Meningkatkan kualitas akan meningkatkan produktivitas, begitu pula
sebaliknya. Karena sebagian besar peningkatan kualitas mengurangi jumlah sumber daya
yang digunakan untuk memproduksi dan menjual output perusahaan, maka produktivitas
akan meningkat. Peningkatan kualitas biasanya akan tercermin dalam ukuran produktivitas.
Namun, dimungkinkan suatu kondisi perusahaan menghasilkan produk yang hanya memiliki
sedikit kerusakan atau tidak ada cacat sama sekali tetapi
memiliki proses yang tidak efisien. Untuk meningkatkan efisiensi, proses
manufaktur hendaknya didesain ulang. Dengan proses yang efisien, akan dihasilkan lebih
banyak output dengan input yang lebih sedikit.
Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas, saat ini banyak perusahaanyang
menawarkan gain sharing, yaitu insentif berupa kas yang diberikan kepada paramanajer dan
karyawan jika target kualitas dan produktivitas terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai