BELAJAR MANDIRI
OLEH :
NIM : 7010018014
KELAS :C
A. Studi Preformulasi
1. Studi Farmakologi Gentamisin
Gentamisin adalah aminoglikosida yang diisolasi dari Micromonospora
purpurea, berbentuk serbuk putih kekuningan, mudah larut dalam air, praktis
tidak larut dalam etanol 95% (AHFS., 2005).
Penggunaannya terutama pada terapi empiris infeksi berat misalnya sepsis dan
pneumonia yang disebabkan oleh bakteri gram negative khususnya
Pseudomonas aeruginosae, Enterobacter,Sserratia, Proteus, Acinetobacter, dan
Klebsiella (Neal, 2006). Gentamisin tidak boleh digunakan sebagai agen
tunggal untuk terapi pneumonia, sebab penetrasinya ke jaringan paru yang
terinfeksi buruk dan kondisi setempat dengan tekanan oksigen yang rendah
turut andil memperburuk aktivitas antibakteri ini (Katzung, 1998).
2. Studi Farmakokinetik
Gentamisin akan berdifusi secara bebas melalui kanal air membran luar
bakteri gram negatif, lalu masuk ke ruang periplasmik dan kemudian terikat
dengan reseptor pada subunit ribosom 30S dan menghambat sintesis protein
(Golan dkk., 2005).
B. Uraian Bahan
1. Zat aktif
Gentamisin (Martindale, hal.1166 )
Pemerian : Serbuk putih sampai dengan kuning
Kelarutan : Larut dalam air, tidak larut dalam etanol,
dalam aseton, kloroform, eter dan dalam benzene.
pH : 6,5 – 7,5 (untuk tetes mata) Martindale Hal 1673
Wadah dan penyimpanan : Wadah tertutup rapat dan terhindar dari
panas.
OTT : incompatible dengan amfoterisin,
setalosponn, eritromisin, heparin, penisilin, Na Bikarbonat, sulfadiazine
Na. ketika Gentamisin diberikan bersamaan dengan
karbenzilin/penisilin lainnya, administrasinya pada posisi yang berbeda
disarankan.
Stabilitas. : Stabil pada suhu 25°C selama 7 hari.
Khasiat : Antibakteri, Konjungtivitis, blefaritis, keratitis,
keratokonjungtivitis, meibomitis, dakriosititis.
Konsentrasi : 0,3 %
Sterilitas. : filtrasi
Dosis. : Tetess Mata 0,3% : 4-6 dd 1-2 tetes (Obat-obat
penting hal 74)
Kelarutan. : Sangat mudah larut dalam air dan etanol 95%,
bentuk anhidrat mudah larut dalam benzen dan agak sukar larut dalam
eter.
OTT. : aluminium, surfaktan anionik, sitrat, kapas,
fluoresin, H2O2, HPMC, iodide, kaolin, lanolin, nitrat.
Stabilitas. : bersifat higroskopis dan mungkin dipengaruhi
oleh cahaya, udara dan bahan logam. Larutannya stabil pada rentang
pH dan rentang temperatur yang lebar. Larutannya dapat disimpan
pada periode waktu yang lama dalam suhu kamar.
Konsentrasi : dalam sediaan preparat mata, benzalkonium klorida
digunakan sebagai pengawet dengan konsentrasi 0,01%-0,02%,
biasanya dikombinasi dengan 0,1%w/v disodium edetat.
Kegunaan : pengawet, antimikroba.
Sterilisasi : autoklaf
Ph : 5-8 untuk 10%w/v larutan
Wadah : tertutup rapat dan terhindar dari cahaya
DAFTAR PUSTAKA
Gerald, K Mc. (2005). American Society of Health System. Pharmacist American Hospital
Formulary Service, America. Hal : 60-69.
Neal, M.J. (2005). At a Glance Farmakologi Medik. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hal: 84-85.
Katzung, G.B. (1998). Basic & Clinical Pharmacology. Edisi 9. Singapore: Mc.Graw Hill. Hal:
635-640, 686-693.
Niazi, S. (1979). Textbook of Biopharmaceutics and Clinical Pharmacokinetics. USA.
Appleton-Century-Crofts. Hal: 266-268.
Stockley, I.H. (1994). Drug Interactions a Source Book of Adverse Interaction, Their
Mechanisms, Clinical Importance and Management Adverse Interaction. Edisi 3
England. Hal: 131-135