Anda di halaman 1dari 5

POLA MAKAN YANG SEHAT

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

YAUMUL NUZULLIFA
P07131218037
TK II REG A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPA GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN AJARAN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

Sistem pelayanan makanan di rumah sakit merupakan bagian primer dalam pelayanan
kesehatan yang merupakan bagian dari terapi medis. Selama ini pelayanan makanan di rumah
sakit seolah berdiri sendiri, padahal dalam sistem operasinya sistem pelayanan makanan
harus bekerja beriringan dengan pelayanan medis dan sistem pelayanan lainnya yang
beroperasi di rumah sakit guna memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien. Dalam
hal ini makanan sebagai salah satu bagian dari terapi kesembuhan pasien, apabila asupan
makan pasien baik maka akan berdampak pada kesembuhan pasien, lama rawat inap dan
biaya yang dikeluarkan.

Dalam sistem pelayanan makanan di rumah sakit, ahli gizi sangat berperan penting.
Mulai dari sistem perencanaan menu diet, pembiayaan hingga interaksi langsung kepada
pasien. Setiap tahap pelayanan makanan ahli gizi berkolaborasi dengan tenaga medis atau
non-medis. Selama pasien dirawat di rumah sakit ahli gizi berkolaborsi dengan perawat,
dokter serta apoteker.

Untuk mengetahui pelayanan di rumah sakit terutama dalam bagian pelayanan


makanan diperlukan komunikasi evaluasi kepada pasien dan tenaga medis lainnya. Kepuasan
pasien dalam pelayanan makanan sangat perlu dilakukan agar ada perbaikan yang secara
berkesinambungan dalam pelayanan makanan di rumah sakit. Beberapa negara bagian di
Eropa telah melakukan penelitian mengenai kepuasan pelayanan makanan di rumah sakit.
Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di salah satu rumah sakit di UK National
Health Service, dimana dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan dokter, perawat,
petugas bangsal, pasien beserta pengunjung pasien, serta wawancara dengan manajer
pelayanan makanan, manajer fasilitas, kepala dietisien, dietisien bangsal ortopedic, dan
kepala farmasi untuk mengeksplorasi hal-hal yang terkait dengan kepuasan dan pengalaman
pasien dalam pelayanan gizi makanan, termasuk didalamnya mengeksplorasi unsur
pelayanannya. Hasil dari evaluasi tersebut adalah pasien merasa kurang puas dengan suhu
dan tekstur makanan yang diterima. Ketika makanan sampai kepada pasien seringkali suhu
makanan sudah turun atau sudah tidak hangat lagi dan tekstur makanan kurang sesuai dengan
standar. Faktor yang berpengaruh salah satunya adalah kendala jarak pengiriman dari dapur
ke pasien dan jumlah tenaga kerja pramusaji yang tersedia di rumah sakit. Solusi yang bisa
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan penggunaan troli
pengiriman makanan yang sesuai standar agar dapat mempertahankan suhu makanan.

\
PEMBAHASAN

A. BAGAIMANA CARA MENGHADAPI KONSELING GIZI


Dalam video tersebut dijelaskan bahwa cara menghadapinya adalah
 memberikan wawasan tentang gizi pada pasien agar pasien mudah
memahaminya
 memberi tahu bahwa apa yang dibicarakan leh konselor gizi itu sangat penting
untuk kesehatan pasien.
 Memberikan edukasi tentang pentingnya gizi bagi pasien.
 Merubah pola mindset pasien agar pasien bisa mnerima makanan rumah sakit.

B. ISI KONSELING DALAM VIDEO


 Mempersiapkan data-data pasien.
 Sebelum memasuki ruangan pasien alangkah baiknya membasuh tangan
terlebih dahulu dengan hand sanitizer , dikarenakan orang sakit sangat rentan
terpapar oleh virus maupun bakteri .
 Menyapa pasien dengan ramah tamah serta senyuman sehingga membuat
pasien nyaman akan kedatangan kita.
 Menanyakan nama pasien serta keadaan pasien saat ini serta menghitung
status gizi pasien untuk melihat perubahan.
 Bila pasien bersikap tidak ramah, maka kita harus tetap tersenyum dan
bersikap tenang.
 Lihat pola makan pasien apakah pasien menghabiskan makanan nya atau
tidak, jika tidak menghabiskan makanan nya, tanyakan apakah pasien bosan
terhadap makanan yang disediakan atau rasanya tidak sesuai dengan pasien.
 Setelah selesai berkujung ke ruang pasien, jangan lupa membasuh tangan
kembali dengan hand sanitizer.
 Pantau pola makan pasien , jika pasien tetap tidak mau makan, ubahlah menu
pasien atau modifikasi menu pasien sehingga pasien terlihat tertarik dan
makan makanannya.
 Jika pasien sudah menyukai makanan nya, berilah nasihat agar pasien tetap
semangat dalam menghabiskan makanan nya serta memotivasi pasien untuk
cepat sembuh dan dapat kembali bersama keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/publikasi/artikel/19-headline/1717-mutu-
pelayanan-gizi-di-rumah-sakit-indikasi-kepuasan-pasien

Anda mungkin juga menyukai