Dan diantara amal kebaikan yang dilakukan oleh manusia,
ada tiga amal istimewa yang tidak akan terputus pahalanya meskipun sang pelaku telah berada di alam barzakh. Pahala tiga amal itu akan tetap َو ِم ْن،ُور أنفُ ِسنَا ِ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر،ُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره،َ َونَ ْستَ ِع ْينُه،ُ نَحْ َم ُده،ِ إن ال َح ْم َد هلِل َّ mengalir kepadanya meskipun ia tak lagi hidup di dunia. .ُ فَال هَا ِدي لَه، ْ َو َم ْن يُضْ لِل،ُض َّل لَه ِ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاِ فَاَل ُم،ت أ ْع َمالِنَا ِ سيئا Apa saja tiga amal jariyah yang tidak terputus itu? Rasulullah SAW ُ .ورسُوله َ أن ُم َح َّمدًا ع ْبدُه َّ دAُ وأشه،ُأن ال إلَهَ إال هللاُ َوحْ َدهُ ال َش ِريكَ لَه ْ أَ ْشهَ ُد bersabda : صلِّى َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َع هُدًى َ اَللَّهُ َّم اريَ ٍة أَوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه َ ِإ َذا َماتَ ا ِإل ْن َسانُ ا ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُهُ إِالَّ ِم ْن ثَالَثَ ٍة إِالَّ ِم ْن ِ ص َدقَ ٍة َج َق تُقَاتِ ِه َوال تَ ُموتُ َّن إِال َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون َّ يَاأَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح ُح يَ ْدعُو لَه ٍ ِصال َ أَوْ َولَ ٍد ث ِم ْنهُ َما َّ َق ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا َوب َ َاح َد ٍة َوخَ ل ِ س َو ٍ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga Aِر َجاال َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُونَ بِ ِه َواألرْ َحا َم إِ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا hal: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendo’akannya. (HR. Muslim dan Ahmad) مAْ يَاأَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ ال َس ِديدًا * يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, ِ َو َم ْن يُ ِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا ع َظي ًما Amal pertama yang tidak terputus meskipun mukmin itu telah meninggal Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, adalah sedekah jariyah. Yaitu sedekah yang kemanfaatannya terus Marilah senantiasa kita bertaqwa kepada Allah SWt, dengan sebenar benar mengalir. Selama ia bermanfaat, selama itu pula pahalanya mengalir taqwa, dengan cara menjauhi segala perintahnya dan menjauhi segala kepada orang yang bersedekah itu, walaupun ia telah meninggal. larangannya. Dalam sebuah atsar yang diriwayatkan dari Anas r.a. disebutkan contoh Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, sedekah jariyah ini; yakni membangun masjid, membuat saluran air, Kehidupan dunia adalah kehidupan yang fana, kehidupan sementara, membuat sumur, menanam pohon, dan menulis/mencetak mushaf. Selama kehidupan yang sebentar saja. Jika kita dikaruniai usia yang sama dengan masjid yang dibangunnya itu ditempati shalat, ia mendapatkan pahala itu. Rasulullah, hidup kita di dunia sekitar 63 tahun lamanya. Mungkin ada Selama saluran air yang ia buat dimanfaatkan orang lain entah air minum yang lebih lama dari itu, tetapi banyak juga yang kurang dari itu. Betapa ataupun irigasi, ia mendapatkan pahala itu. Selama sumur yang ia buat banyak saudara dan teman kita yang meninggal di usia muda; entah dimanfaatkan oleh orang lain, ia pun tetap mendapatkan pahala itu. Selama didahului oleh sakit maupun kematian yang tiba-tiba. Melalui kecelakaan pohon yang ia tanam, buahnya dimakan orang lain bahkan binatang atau atau bencana alam, misalnya. Pendek kata, jika waktunya telah tiba, menjadi tempat berteduh dan penyimpan air, ia mendapatkan pahalanya. kematian tak bisa ditunda. Selama mushaf yang ia cetak atau ia sedekahkan masih dibaca, ia juga mendapatkan pahalanya. Tentu, lima hal itu adalah contoh dan tidak membatasi sedekah jariyah pada itu saja. Membangun sekolah, lembaga pendidikan, rumah sakit, jalan, jembatan dan seterusnya selama manfaatnya masih terus dirasakan, orang yang bersedekah membangunnya terus mendapatkan pahalanya.Mengalir. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak Amal kedua yang tidak terputus meskipun mukmin itu telah meninggal (pula) mendahulukannya. (QS.An Nahl : 61) adalah ilmu yang bermanfaat. Yaitu ilmu yang diajarkan kepada orang Maka hidup yang sangat singkat ini harus diisi dengan memperbanyak lain, lalu orang itu mengalamkan dan mengajarkannya kepada orang lain, bekal. Selagi kematian belum datang maka hidup ini harus dipenuhi dan demikian seterusnya. Maka sepanjang ilmu itu terus bergulir, diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan diamalkan, orang yang mengajarkannya mendapatkan limpahan pahala yang terus mengalir itu. Orang-orang yang dikaruniai harta lalu mensedekahkannya, termasuk dengan sedekah jariyah, dan orang yang dikaruniai ilmu lalu menjadikannya ilmu manfaat dengan mengalamkan dan mengajarkan, 74.: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan .kedua tipe orang itulah yang boleh diiri agar kita juga bisa seperti itu keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam ِّ َعلَى هَلَ َكتِ ِه فِى ْال َحAَالَ َح َس َد إِالَّ فِى ْاثنَتَي ِْن َر ُج ٌل آتَاهُ هَّللا ُ َماالً فَ ُسلِّط ُ َو َر ُج ٌل آتَاهُ هَّللا، ق bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqan : 74) Aضى بِهَا َويُ َعلِّ ُمهَاِ فَ ْه َو يَ ْق، َْال ِح ْك َمة Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, Tidak boleh hasad (iri) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah Kesimpulannya adalah, mari kita berusaha untuk memperbanyak sedekah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan jariyah yakni sedekah yang kemanfaatannya berjangka panjang bahkan orang yang Allah beri karunia ilmu, lalu ia menunaikan dan "permanen" tentu saja tanpa mengesampingkan sedekah lainnya; kita mengajarkannya. (HR. Bukhari dan Muslim) berusaha untuk terus dan terus mencari ilmu (thalabul ilmi) disertai dengan mengamalkan dan mendakwahkan/mengajarkan ilmu tersebut; kita juga terus berusaha mendidik putra-putri kita serta mendoakan mereka agar menjadi anak yang shalih dan shalihah yang nanti secara sadar akan mendoakan kita. Sebab sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, shalih yang mendoakan kedua orangtuanya itulah tiga investasi utama, Amal ketiga yang tidak terputus meskipun mukmin itu telah meninggal yang pahalanya terus mengalir meskipun kita meninggal dunia. adalah anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya. Anak di sini tidak terbatas anak keturunan pertama, tetapi juga anak dari anak dan BARAKALLAHU LII WA LAKUM FILL QUR’AANIL AZHIIM seterusnya. Maka di sinilah pentingnya bagi orang tua untuk mendidik WA NAFA’NII WA IYYAKUM BIMA FIIHIMAA MINAL AAYAATI WA DZIKRIL HAKIIM putra-putrinya menjadi anak-anak yang shalih sehingga mereka WA NAFA’ANAA BI HADII SAYYIDAL MURSALIIN mendoakan orang tuanya tatkala orang tuanya telah meninggal. Demikian WA BIQAWLIHIIL QAWIIM AQUULU QAWLI HAADZA pula anak-anak itu nantinya mendidik putra-putrinya untuk menjadi shalih WA ASTAGHFIRULLAAHAL ‘AZHIIM LII WA LAKUM dan shalihah lalu mendoakan orang tua serta kakek dan neneknya. WA LII SYAA-IRIL MU’MINIINA WAL MU’MINAAT Karenanya salah satu doa yang sangat penting untuk kita panjatkan adalah WAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT MIN KULLI DZANBII seperti doanya Nabi Ibrahim: FASTAGHFIRUUHUU INNAHUU HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM ََربِّ هَبْ لِي ِمنَ الصَّالِ ِحين WA INNAHUU HUWAL GHAFUURUR RAHIIM Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Ash Shafat : 100)
Doa ibadurrahman yang tercantum dalam QS. Al furqan ayat 74 secara
implisit juga mengharapkan anak dan keturunan yang mendoakan orang .tuanya